Friday, June 19, 2015

Akhir Zaman dan Kitab Suci

Akhir Zaman dan Kitab Suci 


(Mohon diingat bahwa yang dimaksud dengan ‘akhir zaman’ dalam tulisan ini adalah akhir dari sebuah era, lebih tepatnya : akhir dari sebuah era atau zaman yang kacau saat ini. Bukan akhir dari dunia ini)

Ada banyak sekali referensi didalam Kitab Suci yang berbicara mengenai saat akhir zaman, dimana dari sekian banyak referensi itu semakin mengerucut menuju kepada zaman kita sekarang serta kedekatan dari akhir zaman kita ini.

Kitab Daniel, Bab 12, ayat 1
Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.

Mateus : Bab 24 : 21-22
Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat, akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.
(Dua kutipan ayat ini terasa mirip dengan Daniel 12:1)

Wahyu : Bab 12, ayat 7-12
Maka timbullah peperangan di Surga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di Surga.
Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
Dan aku mendengar suara yang nyaring di Surga berkata :
Sekarang telah tiba,
keselamatan dan kuasa
dan pemerintahan Allah kita,
dan kekuasaan Dia yang diurapiNya,
karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita,
yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.

Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba,
dan oleh perkataan-perkataan mereka.
Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.

Karena itu bersukacitalah, hai Surga dan hai kamu sekalian
yang hidup didalamnya,
celakalah kamu, hai bumi dan laut !
karena Iblis telah turun kepadamu,
dalam geramnya yang dahsyat,
karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.

Lukas : Bab 23, ayat 26-31
Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.
Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia.
Yesus berpaling kepada mereka dan berkata :”Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu.
Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata : ‘Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui.’
Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung : ‘Runtuhlah menimpa kami !’ dan kepada bukit-bukit : ‘Timbunilah kami !’
Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?
 (Kutipan ini cocok sekali dengan zaman kita sekarang ini dimana banyak terjadi tindakan aborsi dan pembatasan kelahiran)

Tanda-tanda zaman

Ada sejumlah besar tanda-tanda yang jelas dari kerusakan moral masyarakat saat ini yang nampaknya tidak perlu lagi diragukan bahwa kita sekarang ini sedang berjalan cepat menuju saat zaman akhir. Orang-orang yang lahir sebelum tahun 1950 telah melihat jelas, dimana banyak yang terjebak dalam semangat paling korup dari dunia -- yang nampaknya jauh lebih buruk daripada di zaman Nuh dulu. Berbagai macam dosa dan kekacauan di zaman kita ini jauh melebihi apa yang dilakukan dan dialami orang-orang pada zaman Nuh dulu. Namun orang-orang zaman ini tetap saja berjalan dengan riang gembira di jalan yang menuju kebinasaan, dengan bodohnya mereka melupakan saat tibanya nafas terakhir mereka serta penghakiman mereka oleh Sang Hakim yang mati di kayu Salib 2000 tahun yang lalu.

Dengan keajaiban rahmat, beberapa dari mereka yang bisa memasuki tahun 1960-an sebagai orang muda, telah merasakan dengan jelas, dan ada juga orang-orang yang lahir pada tahun 1960-an dan sesudahnya, yang telah merasakan dengan jelas -- yaitu, bahwa ada sesuatu yang sangat, sangat salah telah terjadi.

Untuk menyusun daftar tanda-tanda kejahatan yang mengarah kepada akhir yang mengerikan dari zaman atau era kita ini, rasanya sia-sia belaka, karena ada terlalu banyak kejadian yang bisa dimasukkan kedalam daftar itu. Dan Allah, yang selalu setia kepada firman-Nya yang mengatakan bahwa di mana kejahatan berlimpah maka karunia juga tidak banyak didapatkan, maka Allah memberikan banyak sekali tanda-tanda melalui alam ini dan khususnya melalui sekian banyak kunjungan dari Perawan Maria di seluruh dunia -- banyak diantaranya disertai dengan air mata darah – yang menasihati kita agar kembali kepada Allah. Sebagian besar dari tanda-tanda zaman ini telah diabaikan oleh sebagian besar orang, "dimana mereka tetap berkelakuan seperti pada hari-hari sebelum air bah – dengan makan, minum, kawin dan mengawinkan, sampai saat ketika Nuh mulai memasuki bahtera."

Jadi, bukannya menyusun daftar semua kejahatan dan tanda-tanda yang sangat nyata bagi semua orang, tetapi kita akan menunjukkan beberapa hal menarik untuk dipertimbangkan.

Tahun 2000 membawa kita ke awal Milenium Kristiani Ketiga, yang juga merupakan awal dari Millennium ke tujuh dari sejarah umat manusia. Sudah 6000 tahun sejak tubuh manusia pertama, Adam, diciptakan oleh Tuhan Allah, dari unsur-unsur bumi dan jiwanya diciptakan dari ketiadaan ("ex nihilo") oleh Tuhan Allah. Kebenaran ini diwujudkan oleh tulisan-tulisan spiritual dari berbagai Bapa dan Doktor Gereja berdasarkan Alkitab yang tanpa salah dan didukung secara penuh oleh "Kitab Surga" yang diberikan Tuhan kepada kita melalui seorang hamba Allah yang taat, menderita, jiwa korban, Luisa Piccarreta (1864 - 1947), dari Corato, Italia. Sebuah buku yang baru saja diterbitkan oleh seorang imam Katolik, yang adalah seorang teolog, filsuf dan ilmuwan, juga mendukung sepenuhnya kebenaran ini.  

Ketujuh Milenium ini akan membawa sebagian besar saat-saat yang kudus dan bahagia bagi orang-orang yang telah dipilih oleh Allah untuk bertahan hidup hingga akhir zaman yang penuh pemberontakan dan kemurtadan ini dan kemudian masuk ke zaman dan era yang baru. Era baru mendatang ini juga akan bersifat kudus dan bahagia bagi anak-anak mereka dan, kemudian, anak cucu mereka dan seterusnya.

Ketika kehadiran dan kedatangan pemurnian itu telah menjadi lengkap, maka kemudian, dengan mengikuti pola ‘Enam hari Penciptaan dan hari Ketujuh istirahat bagi Allah’ dari karya penciptaanNya, maka Millennium ke tujuh ini akan menjadi "hari" istirahat yang penuh damai bagi jiwa-jiwa dan Tuhan akan beristirahat di dalam jiwa-jiwa, dimana hal itu dilaksanakan sebagai penggenapan dari karya pemulihan manusia kepada keadaan awalinya -- yaitu Kehidupan di dalam Kehendak Ilahi, yang bekerja dan memerintah di dalam jiwa dan tubuh dari makhluk manusia yang dikasihiNya.
Kita masih belum jelas akan saat-saat bahagia yang akan datang di dalam Millennium ke tujuh ini, sehingga perlu disampaikan tentang apa yang dikehendaki Allah, di dalam KerahimanNya yang besar, agar kita mengetahuinya, dimana hal itu akan membuat kita mampu menolak jalan menuju kebinasaan dan berjalan menuju keselamatan, kesucian, kebahagiaan dan kemuliaan.

Dalam "Kitab Surga" Yesus mengatakan kepada kita bahwa dalam periode setiap 2000 tahun sejarah manusia, Tuhan memperbaharui dunia ini. Pembaharuan pertama terjadi sekitar 1650 tahun setelah penciptaan manusia. Pembaharuan itu terjadi dengan melalui air, yang meliputi seluruh bumi dengan hanya menyisakan orang yang masih hidup, yaitu Nuh, istrinya, tiga anak mereka dan istri mereka manusia. Pembaruan kedua terjadi pada akhir dari masa 2000 tahun ke dua, dengan penumpahan darah yang Amat Berharga dari Penebus kita, Yesus, Sabda yang menjelma. Pembaharuan ketiga sedang berlangsung sekarang dan telah dimulai sejak sebelum akhir abad ke-20, yaitu sebelum akhir 2000 tahun yang ke tiga, dan terus sampai sekarang hingga sampai bagian awal dari Millennium ke tujuh. Memang terjadi dan akan terjadi tahapan-tahapan pemurnian saat ini yang mempengaruhi baik roh maupun daging, dan hal itu akan berakhir dengan turunnya Api dari Surga.

Jadi kita melihat bahwa ketiga pembaharuan dunia itu melibatkan tiga materi besar yang memurnikan : air, darah dan api.

Karena kedatangan era baru itu akan ditandai dengan kedatangan Kerajaan Kehendak Ilahi yang kekal dari Allah dan pemerintahannya di dalam jiwa-jiwa, maka permohonan terakhir dari Doa Bapa Kami, "bebaskanlah kami dari yang jahat," akan diberikan dengan cara yang luar biasa. Ia akan diberikan dengan sebuah rahmat yang istimewa untuk mempertahankan jiwa-jiwa dari segala kejahatan. Tidak akan ada dosa atau penyakit, dan kematian hanya dirasakan sebagai sebuah saat atau peristiwa berlalunya sebuah keadaan kesehatan jasmani dan rohani menuju pada sebuah keadaan kesehatan rohani yang sempurna di Surga, sementara tubuh tetap utuh sepenuhnya sampai saat kebangkitan pada akhir zaman.

Nampak bahwa dalam hubungan dengan datangnya rahmat yang istimewa untuk mempertahankan jiwa-jiwa dari segala kejahatan ini, bahwa saat ini Allah mengijinkan terjadinya kejahatan setan untuk mencapai tingkatan sedemikian tingginya sehingga manusia akan menghabiskan seluruh staminanya di dalam kejahatan hingga ke titik dimana dia tidak bisa lagi berpikir untuk berbuat jahat lebih besar lagi. Kemudian orang-orang yang bisa bertahan melalui pemurnian besar itu dan tetap melaksanakan Kehendak Bapa seperti di Surga, mereka tidak akan pernah menginginkan untuk kembali kepada kematian spirituil didalam dosa, atau bahkan kepada kesalahan yang disengaja sekecil apapun.

Namun berbagai kejahatan yang ada di zaman kita sekarang ini tidak akan luput dari hukuman. Keadilan Ilahi akan menggunakan hakNya ! Selama saat kekudusan dan kebahagiaan mendatang, Allah tidak akan melaksanakan kuasa Pengadilan Ilahi ini lagi; melainkan semuanya akan berupa Kerahiman ! Agar Tuhan bisa menjaga keseimbangan dari kuasaNya itu, Dia akan melaksanakan Keadilan IlahiNya menjelang era kekudusan dan kebahagiaan universal itu; dan itu berarti bahwa Pengadilan Ilahi tak terelakkan lagi berlangsung di dalam zaman kita sekarang ini dengan berbagai cara dan akan semakin nyata lagi dalam waktu dekat ke depan.

No comments:

Post a Comment