Friday, July 3, 2015

Dr. Kelly Bowring : Mengenai MDM, Paus Fransiskus dan Nabi Palsu

Mengenai MDM, Paus Fransiskus dan Nabi Palsu
by Dr. Kelly Bowring

Dr Kelly Bowring adalah seorang teolog Katolik dan penulis buku-buku Katolik yang laris seperti “The Secrets, Chastisement, and Triumph” dan “The Great Battle Has Begun”.  Artikel berikut ini dicetak ulang dengan izin dari website-nya, Two Hearts Press

Pesan-pesan dari Maria Kerahiman Ilahi (MDM), yang dilaporkan telah diterima olehnya dari sumber-sumber surgawi, adalah masuk akal. Saya telah memeriksa semua pesan, serta semua evaluasi dan kritik yang telah diterbitkan mengenai pesan-pesan yang diterimanya, dan saya belum menemukan satu kesalahanpun dalam pesan-pesannya. Dan evaluasi negatif mengenai MDM yang diposting oleh para kritikus sampai saat ini, yang terbaik sekalipun, tidaklah meyakinkan dan tidak memberikan kesimpulan apa-apa.

Saya belum menemukan bahwa pesan-pesannya bertentangan dengan doktrin apapun, atau bahwa ia berisi kesalahan yang fatal. Hingga saat ini, pesan-pesan yang diterimanya mmasih tidak dipersalahkan oleh otoritas resmi Gereja yang memiliki wewenang untuk melakukannya (yang akan menjadi Uskup Irlandia atau CDF), meskipun, tentu saja, pesan-pesan ini belum menerima pengakuan resmi dari Gereja.

Di sisi lain, beberapa dari nubuat didalam pesan-pesan ini telah terjadi, dan pesan-pesannya adalah sejalan dengan sumber-sumber lain yang sah yang berkaitan dengan nubuat yang sedang diberikan bagi saat-saat ini.

Begitu juga doa-doa Perjuangan dari MDM memiliki status yang sama sebagaimana pesan-pesannya, seperti dikatakan di atas, maka dengan demikian, doa-doa tersebut adalah boleh didaraskan.

Jadi, ringkasnya, umat beriman didalam Gereja boleh membaca dan menyebarkan pesan-pesan MDM dan mendaraskan doa-doanya.

Perlunya berhati-hati

Namun, kita harus berhati-hati, dan terus berusaha membedakan disertai dengan berdoa dan sikap kepatuhan kepada Gereja dan Roh Kudus, sambil mengingat kata-kata dari Paus Urbanus VIII: "Dalam kasus-kasus yang menyangkut pewahyuan pribadi, lebih baik untuk percaya daripada tidak percaya, sebab jika Anda percaya, dan itu terbukti benar, Anda akan senang bahwa Anda telah percaya, karena Bunda Kudus yang telah memintanya. Jika Anda percaya, dan ternyata hal itu terbukti palsu, maka Anda akan tetap menerima semua berkat seolah pesan-pesan itu adalah benar, karena Anda percaya hal itu benar."

Masalah potensiil

Salah satu masalah serius yang diangkat didalam pesan-pesan surgawi yang dilaporkan oleh MDM adalah mengenai pesannya bahwa Paus Benediktus XVI akan meninggalkan kepausan (sebelum dia meninggal) dan bahwa penggantinya akan menjadi nabi palsu (seperti yang ditulis dalam Kitab Wahyu 13). Ini adalah pesan yang sulit dan harus dipertimbangkan dengan ketajaman pembedaan yang besar. Apakah pesan ini benar atau tidak, kita tidak tahu.

Bahkan jika pesan ini benar, janganlah kita memutuskannya sendiri seperti itu... kita harus menunggu Gereja untuk mengarahkan kita dalam masalah ini. Tidak peduli apapun, kita harus tetap setia kepada Gereja. Kita tidak pernah secara pribadi diizinkan untuk percaya bahwa Paus adalah tidak valid, kecuali otoritas yang sah dan tertinggi Gereja menunjukkan bahwa dia seperti itu.

Perlunya pembedaan secara hati-hati

Jadi, sementara kita dapat merenungkan dan menyebarkan pesan-pesan dari MDM, sebagai umat Katolik, kita harus juga berhati-hati (dan bahkan agak kritis tentang) pesan ini dalam masalah yang berkaitan dengan Paus yang baru ini, dan dalam situasi seperti ini kita harus secara pribadi menyatakan sebagai berikut:

1. Saya menerima ajaran Gereja Katolik Universal bahwa Paus ketika berbicara tentang iman dan moral adalah tidak bisa salah.

2. Saya menerima Paus Francis, karena dipilih secara sah didalam konklaf baru-baru ini (sebagai Paus yang terpilih secara sah ).

Hal ini termasuk "semua tindakan Magisterium [yang] berasal dari sumber yang sama, yaitu dari Kristus ... Dengan alasan yang sama, keputusan magisterial dalam hal disiplin, meski jika hal itu tidak dijamin oleh karisma infalibilitas, terjadi bukan tanpa bantuan ilahi dan ia menuntut agar umat beriman mematuhinya"(Donum Veritatis), dimana setiap anggota dari umat Katolik wajib memberikan kepatuhan itu kepada Paus Francis.

Waktu yang akan berbicara

Waktu akan membuat segala sesuatu menjadi jelas dalam masalah yang rumit ini, apakah pesan-pesan MDM layak menerima penolakan karena dia salah secara doktrinal, pesan-pesannya tidak otentik, atau ia akhirnya benar-benar dipersalahkan oleh Gereja. Jika tidak, maka nubuatan-nubuatannya akan terus menunjukkan kebenarannya sementara peristiwa-peristiwa terungkap dan hal itu menjadi kenyataan.

Pertanyaan penting dan klarifikasi

Pertanyaan yang paling umum dari orang-orang saat ini tentang MDM adalah apakah paus yang terpilih secara sah bisa menjadi nabi palsu, seperti yang ada didalam pesan MDM. Jawabannya adalah : YA.

Meskipun hal ini adalah mungkin, namun ia sangat mustahil.

Jadi, bagaimana bisa terjadi bahwa seorang paus yang terpilih secara sah bisa menjadi nabi palsu (seorang paus yang tidak benar atau anti-Paus)?

Didalam ajaran Paus Paulus IV (Papal Bull) ‘Cum ex Officio Apostolatus’ mengajarkan bahwa jika seseorang itu bidaah sebelum pemilihan Paus, dia tidak bisa menjadi Paus yang sah, meski dia terpilih secara sah dan dengan suara bulat oleh para Kardinal.

Selain itu, Canon 188,4 (1917 Kitab Hukum Kanonik) menyatakan bahwa jika seorang klerus (paus, uskup, dll) menjadi sesat, maka dia kehilangan jabatannya, tidak memiliki hak untuk memberlakukan hukum.

St Robertus Bellarminus, St Antonius, St Fransiskus de Sales, St Alfonsus Liguori, dan banyak teolog lainnya mengajarkan bahwa seorang bidaah tidak bisa menjadi paus yang valid.

“Namun jika Tuhan mengizinkan seorang paus untuk menjadi sesat hingga terkenal dan keras kepala, maka dengan kenyataan itu dia akan berhenti menjadi Paus, dan kursi apostoliknya menjadi kosong." St Alfonsus Liguori, Doktor Gereja.

Berikut ini adalah beberapa kutipan mengenai kemungkinan seperti itu :   http://www.protestanterrors.com/pope-heresy.htm

Namun, hukum gerejawi mensyaratkan bahwa umat beriman harus menganggap bahwa kita memiliki paus yang sah, kecuali otoritas tertinggi Gereja secara resmi menyatakan sebaliknya.

Jadi, seseorang bisa saja mempertimbangkan adanya kemungkinan bahwa "anti-paus" berpotensi datang dari konklaf yang valid, dan ini bukan merupakan posisi yang salah atau "sesat".

Jadi, sebenarnya mungkin saja untuk tetap setia kepada Magisterium sambil menganggap bahwa pesan-pesan dari MDM masuk akal dan mungkin otentik bahwa Paus adalah nabi palsu ... dan bahkan Gereja sendiri menyatakan bahwa hal ini setidaknya adalah mungkin.

Mengkritik dan tidak mematuhi seorang Paus

Kita mungkin bertanya apakah boleh mengkritik paus. Jawabannya adalah 'ya'. Contoh ini dilakukan dalam Alkitab oleh St. Paulus yang berhadapan dengan Paus St. Peter, menulis tentang pertemuan itu dengan mengatakan: "Dan ketika Kefas (Paus St. Peter) datang ke Antiokhia, aku berterang-terang menentangnya, sebab ia salah"(Galatia 2:11-14).

St Thomas Aquinas menegaskan, dengan mengatakan: "Jika terdapat bahaya yang mengancam Iman, maka para uskup harus dipertanyakan, bahkan secara terbuka, oleh umat mereka." Menjelaskan kebenaran untuk menolak para rohaniwan yang bandel, termasuk paus sekalipun, St Agustinus menulis, "Adalah mungkin bagi bawahan untuk memiliki keberanian dalam melawan atasan mereka tanpa rasa takut, ketika dengan sikap ketulusan mereka berbicara untuk membela kebenaran." Para paus sendiri mengajarkan hal ini. Pius IX Venerabilia mengatakan: "Jika seorang paus masa mendatang mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan Iman Katolik, janganlah mematuhinya." Bahkan jika banyak orang mengikuti paus itu menjadi bidaah, dan "Meski umat Katolik yang setia kepada Tradisi hanya menjadi segelintir orang, tetapi mereka adalah Gereja yang benar dari Yesus Kristus," demikian kata St Athanasius.

St Robert Bellarmine, SJ, bahkan menulis sebagai berikut:

"Seperti halnya dibolehkan untuk menentang Paus yang menyerang tubuh, maka juga dibolehkan untuk menentang orang yang menyerang jiwa atau yang mengganggu ketertiban masyarakat, atau, lebih dari semuanya, yang mencoba untuk menghancurkan Gereja. Saya mengatakan bahwa adalah boleh untuk melawannya dengan tidak melakukan apa yang dia perintahkan dan mencegah keinginannya untuk dilaksanakan."

Waktu akan membuat masalah ini menjadi jelas

Semoga Tuhan selalu membimbing kita didalam kebenaran-Nya dan kesetiaan kepada GerejaNya dan kesetiaan kepada PausNya.

Sebagai ringkasan dari pesan surgawi dan tanda-tanda zaman kita, termasuk juga pesan-pesan dari MDM, bacalah "The Great Battle Has Begun" (www.TwoHeartsPress.com).

Dr Bowring memberikan wawancara tentang sikapnya dalam masalah MDM dan sebuah jawaban atas kritikan Mark Miravalle dan Jimmy Akin disini:

No comments:

Post a Comment