Friday, July 31, 2015

Peranan umat awam dalam krisis Gereja saat ini

Peranan umat awam dalam krisis Gereja saat ini

Sebuah panggilan keras untuk berdoa

by Michael Lofton  •   June 30, 2015  


Dalam salah satu pembicaraan yang disampaikan di London, Michael Voris mencatat bahwa kaum awam tidak bisa lagi bergantung pada para klerus untuk membawa kita melewati masa krisis didalam Gereja saat ini, tetapi umat awam itu sendiri yang harus melangkah dengan menarik Gereja keluar dari krisis ini. Sayangnya, sebagian besar klerus (dengan beberapa pengecualian) telah memilih untuk menjadi ‘pembagi’ sakramen-sakramen  (mengatakan ini tidak berarti kami mengecilkan pentingnya Sakramen-sakramen itu atau untuk meremehkan martabat tinggi para klerus).
Karena sering kali para klerus tidak bisa menjadi seorang "penuntun, presiden, guru kesalehan, instruktur dalam misteri yang tersembunyi," seperti kata St. Gregorius dari Nyssa menyebut peranan imam. Sebaliknya, mereka sering menjadi orang yang memimpin penyimpangan dan ketiadaan rasa hormat didalam Gereja. Akibatnya, umat awam, dengan kasih karunia Allah, harus menjadi orang-orang yang berani melangkah untuk mengangkat dan menolong Gereja melewati proses penyaliban ini.

Beberapa orang mungkin bertanya: Ken umat awam tidak memiliki wewenang untuk mengatur Gereja, bagaimana mereka dapat membantu Gereja melewati krisis ini? Jawabannya mungkin terdengar klise, tapi ini memang benar : melalui doa! Adalah melalui doa maka bapa kita semua, Abraham, membuka rahim-rahim dari rumah Abimelekh (Kejadian 20:17). Adalah melalui doa maka Musa menahan tangan murka Allah ketika umat Israel mengeluh di hadapan-Nya (Bilangan 11: 1-3). Adalah melalui doa maka Samson merobohkan dua pilar dan menghancurkan musuh-musuhnya, orang Filistin (Hakim 16: 25-31).

Adalah melalui doa maka Elisa membuka mata hambanya dan menghukum seorang tentara dengan kebutaan (2 Raja-raja 6: 17-18). Adalah melalui doa maka Nabi Samuel membawa kemenangan umat Israel atas orang Filistin (1 Samuel 7: 7-15). Adalah melalui doa maka nabi Yesaya memperpanjang kehidupan Raja Hizkia (2 Raja-raja 20: 1-7). Dan melalui doa pula maka Allah akan membebaskan Gereja melewati penyaliban pahit sekarang ini.

Doa apa yang harus kita daraskan?, beberapa mungkin bertanya. Rosario Kudus, tentu saja !!! Adakah yang bisa lebih efektif dari pada datang kepada Bunda Allah, melalui doa terbesar dia telah diberikannya bagi kita? Maka saya memanggil semua awam yang membaca artikel ini untuk segera mengambil Rosario, dan dengan semangat yang melampaui semangat St. Athanasius, kita berseru kepada Allah Yang Maha Kuasa, melalui pengantaraan Santa Perawan Maria, untuk memulihkan Gereja kepada kejayaan dan kemuliaannya semula !

Mari kita bertindak sekarang juga !

No comments:

Post a Comment