Friday, March 18, 2016

Vol 1 - Bab 2 Doa bagi yang meninggal



Volume 1 : Misteri Keadilan Allah

Bab 2

Doa bagi yang meninggal
Rasa takut dan kepercayaan

Doa bagi orang yang meninggal, kurban serta doa permohonan bagi orang mati membentuk sebagian dari penyembahan umat Kristiani, dan devosi kepada jiwa-jiwa di Api Penyucian adalah sebuah devosi yang diilhamkan oleh Roh Kudus sendiri, dengan kemurahan hatiNya, kepada hati umat beriman. Kitab Suci mengatakan :”Dari sebab itu maka disuruhnyalah mengadakan kurban penebus salah untuk semua orang yang sudah mati itu, supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka” (2 Mak. 12:45).
Untuk bisa menjadi sempurna, devosi kepada jiwa-jiwa di Api Penyucian haruslah digerakkan oleh rasa takut yang suci dan semangat kepercayaan. Di satu pihak, Kesucian Allah dan KeadilanNya mengilhami kita dengan rasa takut yang penuh hormat. Dan di pihak lain, KemurahanNya yang tak terbatas itu memberi kita rasa percaya yang tak bertepi.
Allah adalah Kesucian itu sendiri, lebih besar dari pada matahari sebagai cahaya, dan tak ada bayangan dosa bisa hadir dihadapan WajahNya. “MataMu terlalu suci untuk melihat kejahatan dan Engkau tidak dapat memandang kelaliman” (Hab. 1:13). Ketika ketidak-adilan menyatakan diri didalam makhluk, Kesucian Allah menandinginya dengan silih dan ketika silih ini dilakukan didalam segala keadilan yang keras, maka ia amatlah mengerikan. Atas alasan inilah maka Kitab Suci mengatakan :”Kudus dan mengerikan adalah NamaNya” (Mzm. 110), seolah ia mengatakan bahwa PengadilanNya itu mengerikan, karena KesucianNya tak terbatas.
Pengadilan Allah itu mengerikan, dan ia menghukum dengan amat kerasnya bahkan terhadap kesalahan yang kecil saja. Alasannya adalah karena kesalahan ini, yang nampak ringan di mata kita, tidaklah seperti itu dihadapan Allah. Dosa yang terkecil sekalipun amat tidak menyukakan Dia besar sekali, dan dalam kaitannya dengan KesucianNya yang tak terbatas itu, yang selalu kita tentang, maka penyimpangan yang sedikit saja sudah menjadi bagian yang amat kentara, dan hal ini juga menuntut penebusan yang amat besar pula. Hal ini menjelaskan rasa sakit yang luar biasa besarnya dari kehidupan dunia yang lain itu, dan hal ini hendaknya mengilhami kita dengan rasa takut yang suci.
Rasa takut akan Api Penyucian ini adalah merupakan rasa takut yang penuh hormat. Pengaruhnya bukan saja bisa menggerakkan kita untuk memiliki rasa belas kasih dan kemurahan hati kepada jiwa-jiwa malang yang sedang menderita itu, tetapi juga memberi kita semangat yang bernyala-nyala demi kesejahteraan jiwa kita sendiri. Renungkanlah api dari Api Penyucian dan anda akan berusaha untuk menghindari kesalahan yang terkecil sekalipun. Renungkanlah api dari Api Penyucian, maka anda akan melaksanakan tindakan silih, agar anda bisa memuaskan rasa Keadilan Ilahi di dunia ini dari pada di dunia sebelah sana nanti.
Tetapi marilah kita menjaga agar tidak sampai mengalami rasa takut yang berlebihan, serta kemudian kehilangan kepercayaan. Marilah kita tidak melupakan Kerahiman Allah, yang tidak kurang besarnya dibandingkan dengan KeadilanNya. “KerahimanMu, Tuhan, adalah besar melebihi langit”, demikian kata nabi (Mzm. 107), “sebab Tuhan itu pemurah dan pengampun : sabar, murah hati (Mzm. 144). “Kerahiman yang tak dapat diucapkan dengan kata-kata ini hendaknya bisa menenangkan pengertian kita yang paling besar dan memenuhi kita dengan rasa percaya yang bersifat suci dan sesuai dengan Sabda :“In te, Domine, speravi, non confundar in aeternum” (KepadaMu Tuhan aku berharap, jangan biarkan aku kebingungan; Mzm. 70)
Jika kita tergerak oleh dua perasaan ini, jika kepercayaan kita akan kerahiman Tuhan sebesar rasa takut kita, dengan mana PengadilanNya mengilhami kita, maka kita akan memiliki semangat yang benar dari devosi kepada jiwa-jiwa di Api Penyucian.
 Dua perasaan ini muncul secara alamiah dari dogma mengenai Api Penyucian yang bisa diterima - sebuah dogma yang berisi dua misteri, Pengadilan dan Kerahiman.: dari Pengadilan yang bersifat menghukum, dari Kerahiman yang bersifat mengampuni. Dari dua titik pandang inilah maka kita akan membicarakan Api Penyucian dan menjelaskan ajaran-ajarannya. 

No comments:

Post a Comment