Friday, March 25, 2016

Vol 1 - Bab 4 Lokasi Api Penyucian



Volume 1 : Misteri Keadilan Allah

Bab 4

Lokasi Api Penyucian 
Doktrin Teologi 
Katekismus Konsili Trent
St.Thomas

Meskipun iman tidak berkata apa-apa kepada kita secara jelas mengenai lokasi dari Api Penyucian, namun pendapat yang paling sering, yang paling mendekati bahasa Kitab Suci, dan yang paling umum diterima oleh para teolog Gereja, telah menempatkan Api Penyucian ini didalam perut bumi, tidak jauh dari tempat keberadaan dari neraka, yaitu tempat bagi orang-orang yang durhaka. Para ahli teologi hampir semuanya sependapat, demikian kata St.Bellarmine, mengajarkan bahwa Api Penyucian, paling tidak, sebagai tempat penebusan dosa yang biasa, yang berada di bagian dalam dari bumi ini, bahwa jiwa-jiwa didalam Api Penyucian dan orang-orang yang durhaka berada di ruangan yang sama dibawah bumi ini, didalam lembah yang dalam yang oleh Kitab Suci disebut sebagai neraka.
Jika didalam doa Credo Para Rasul, kita menyebutkan bahwa setelah KematianNya, Yesus turun ke tempat penantian atau neraka. Nama neraka ini, menurut katekismus dari Konsili Trent, menunjukkan tempat-tempat yang tersembunyi dimana jiwa-jiwa ditahan disana sebelum mencapai kebahagiaan kekal. Namun penjara ini ada berbagai macam jenisnya. Yang satu suasananya gelap, pengap, dimana orang-orang yang terkutuk terus menerus disiksa oleh roh-roh jahat atau setan, dengan nyala api yang tak pernah padam. Tempat ini, yang secara layak disebut neraka, disebut pula Gehenna atau lembah.
Ada juga neraka lainnya yang berisi api dari Api Penyucian. Disini jiwa-jiwa dari orang yang adil menderita untuk waktu tertentu, agar mereka sepenuhnya dimurnikan sebelum diijinkan memasuki Tanah Leluhur Surgawi, dimana tak ada cacad cela yang bisa memasukinya.
Neraka ke tiga adalah tempat dimana jiwa-jiwa para kudus yang mati sebelum kedatangan Yesus Kristus, diterima dan dimana mereka menikmati istirahat dalam damai, terbebas dari rasa sakit, dihibur dan didukung oleh pengharapan akan penebusan mereka. Mereka adalah jiwa-jiwa suci yang menunggu Yesus Kristus di dada Abraham, dan mereka telah dilepaskan ketika Yesus Kristus turun kesana. Secara tiba-tiba Juru Selamat kita memasuki tempat itu dalam wujud cahaya terang, yang memenuhi mereka dengan sukacita yang tak terhingga besarnya, dan memberi mereka kebahagiaan berdaulat, yaitu yang berupa penglihatan atas Allah. Maka dengan demikian dipenuhilah janji Yesus kepada pencuri yang baik hati itu : Hari ini juga kamu akan bersamaKu di Surga.
St.Thomas mengatakan :”Sebuah pendapat yang paling mungkin, dan yang berhubungan dengan perkataan para kudus didalam pewahyuan-pewahyuan pribadi, adalah bahwa Api Penyucian memiliki dua tempat bagi penebusan dosa. Yang pertama adalah bagi jiwa-jiwa secara umum, yang terletak dibagian bawah, dekat dengan neraka. Yang kedua adalah bagi kasus-kasus yang khusus, dan dari situlah terjadinya banyak penampakan jiwa-jiwa itu kepada kita”.
Doktor Gereja itu mengakui, seperti halnya orang-orang lainnya yang menyimak pendapatnya, bahwa kadang-kadang Keadilan Ilahi memberikan sebuah tempat yang khusus bagi pemurnian kepada jiwa-jiwa tertentu, dan mengijinkan mereka untuk menampakkan diri untuk memberitahukan kepada orang-orang yang masih hidup atau untuk meminta doa bagi orang yang telah meninggal yang memerlukannya. Kadang-kadang juga untuk tujuan yang lain yang layak memerlukan kebijaksanaan dan kemurahan hati Allah.
Begitulah pandangan umum mengenai lokasi dari Api Penyucian. Karena kita tidak menulis artikel yang kontroversiil, maka kita tidak akan menambahkan bukti-bukti ataupun bantahan. Hal ini bisa didapatkan didalam tulisan-tulisan Suarez dan Bellarmine. Kita akan memusatkan perhatian kepada berbagai pendapat mengenai neraka dibawah bumi yang tidak perlu ditakutkan melalui pengetahuan modern, dimana suatu ilmu pengetahuan yang murni bersifat alamiah tidaklah bisa mempertanyakan sesuatu yang bersifat supranatural. Lebih lagi kita tahu bahwa roh bisa berada di tempat yang sudah diisi oleh tubuh jasmani, seolah tubuh jasmani ini tidak ada disitu. Namun bagian dalam dari bumi ini, apakah ia terdiri dari api, seperti yang dikatakan oleh ahli geologi, atau apakah ia dalam keadaan yang lain, tetapi fungsinya adalah tetap sama untuk melayani jiwa-jiwa sementara terutama jiwa-jiwa yang berpakaian tubuh yang dibangkitkan. Rasul Paulus mengajari kita bahwa udara dipenuhi dengan banyak sekali roh-roh jahat : Kita harus memerangi roh-roh jahat itu di tempat-tempat tinggi (Ef.. 6:12).
Di lain pihak, kita tahu bahwa para malaikat yang baik yang melindungi kita juga tidak kurang banyaknya di dunia ini. Kini jika para malaikat dan roh-roh lainnya bisa tinggal di atmosfir kita, sementara itu dunia fisik ini tidak berubah besarnya, maka mengapa tidak bisa jiwa-jiwa orang mati tinggal di perut bumi ?

No comments:

Post a Comment