Friday, September 1, 2017

Casey : SURAT BAGI PARA IMAM MENGENAI EKARISTI KUDUS

SURAT BAGI PARA IMAM MENGENAI EKARISTI KUDUS

August 1, 2017
Penulis: Casey -  remnant509


Romo yang terkasih,

Saya yakin bahwa anda sudah tahu, bahwa adalah sangat membingungkan sekali apa yang sedang terjadi di dalam Gereja Katolik saat ini. Kita telah terpeleset dari Tradisi Katolik kita dan kita bergerak menuju ‘saat dialog’ dan ‘memberdayakan manusia’ untuk memberi ruang gerak kepada penafsiran manusia sendiri terhadap ajaran Tuhan kita Yesus Kristus yang Dia wariskan melalui para rasul-Nya. Sebagai buah dari sikap seperti ini, kita telah melihat sendiri bahwa ada KEBINGUNGAN BESAR dan PERDEBATAN yang menyebar luas di seluruh Gereja Katolik saat ini. Mereka yang membela ajaran yang murni dari Gereja Kristus telah menjadi minoritas, sementara itu mereka yang berusaha untuk ‘mereformasi’ Gereja Kristus telah menjadi mayoritas namun mereka kehilangan rasa kasih kepada Yesus. Seperti ayah saya yang sering mengatakan kepada saya, ketika saya tumbuh dewasa, ‘dimana ada asap, berarti disitu ada api’ (yang dimaksudkan ayah saya adalah setan).

Tidaklah membutuhkan keahlian hebat dari seorang pembuat roket luar angkasa untuk bisa melihat adanya awan badai yang sedang muncul di horizon. Arah perjalanan yang sedang kita tuju saat ini adalah perubahan-perubahan yang kecil-kecil di dalam Gereja Katolik dengan tujuan utama dan terakhir dari setan yaitu MENGHAPUSKAN KURBAN SEHARI-HARI DARI MISA KUDUS seperti yang bisa kita temukan di dalam Kitab Daniel.

Dan 12:11 Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.

Saya yakin bahwa anda sudah tahu nubuat ini, namun ada sebagian darinya yang mungkin saja belum anda ketahui.

Daniel adalah seorang nabi Akhir Zaman. Dia menunjukkan bahwa pada akhir zaman nanti  Kurban Sehari-hari (kita tahu bahwa ini adalah Kurban Ekaristi Kudus) akan dihapuskan selama 1290 hari, demikian Firman Allah mengatakan. Kebanyakan orang di dalam Gereja Katolik tidak memperhatikan hal ini, tetapi jelas bahwa Daniel memperingatkan kita bahwa ada saatnya ketika kita tidak bisa pergi ke Gereja Katolik setempat dan menerima Tuhan kita Yesus Kristus dalam Ekaristi Kudus, dan hal itu akan terjadi dalam jangka waktu 1290 hari. Gereja Kudus Allah akan berkelana ke padang gurun selama 1260 hari, demikian kata Katekismus, Ajaran-ajaran Katolik dan Tradisi Katolik, bukankah begitu? Setan tahu bahwa dia harus meyakinkan manusia untuk membuat perubahan-perubahan pada Misa Kudus dan menyingkirkan Kehadiran Nyata dari Tuhan kita Yesus Kristus dalam Ekaristi Kudus, sebelum anti-kristus dapat diterima ke dalam Gereja. Pemerintahan Setan nanti tidak akan memberi kesempatan kepada 1,2 miliar umat Katolik di dunia untuk bisa dengan santai berjalan-jalan ke Gereja lokal guna mengikuti Misa Kudus selama 42 bulan masa pemerintahan anti-kristus, karena setan akan menguasai dan mengendalikan Gereja, seperti yang telah diramalkan mengenai hal ini.

Para imam sudah diyakinkan (oleh atasan mereka) tentang 'kebutuhan' untuk membuka ‘dialog’ dan ‘diskusi’ dengan orang-orang di luar Gereja Kudus dan mereka yang berada dalam keadaan dosa berat untuk mendorong mereka untuk menerima Sakramen, termasuk Ekaristi Kudus. Inilah bagian dari rencana itu. 'Gerakan' yang sedang berlangsung saat ini mungkin terlihat mulia dan bagus di luar, tetapi, bagian kedua dari gerakan ini, yang merupakan bagian yang paling penting darinya, TIDAK diajarkan atau disampaikan. Saya yakin bahwa Romo pasti sudah tahu, adalah sangat menyenangkan untuk membawa orang-orang masuk ke dalam Gereja Katolik, namun Gereja Katolik telah menetapkan aturan-aturan untuk membawa orang kepada Sakramen-sakramen Kudus, bukankah begitu? Namun, kapan dan dimana aturan-aturan ini disampaikan??? INILAH BAGIAN YANG PALING KRITIS DALAM MEMBAWA ORANG-ORANG KE DALAM GEREJA KATOLIK, BUKAN? Tetapi hal ini justru tidak dilakukan. Anda sebagai Romo sudah tahu bahwa aturan-aturan ini adalah benar, tapi jika anda tidak membahas masalah DOSA, lalu bagaimana seseorang bisa diijinkan menerima Sakramen-Sakramen Kudus???

Inilah taktik licik dari setan untuk menghindari Rekonsiliasi dengan Tuhan (melalui Sakramen Tobat) dan membuka pintu lebar-lebar bagi PENAFSIRAN MANUSIA. Dengan cara yang sangat halus, ini adalah usaha untuk mendefinisikan kembali apa Ajaran Gereja itu menurut anggapan atau pendapat manusia. Bukannya pendapat manusia yang dipentingkan disini. Tetapi yang benar-benar penting adalah apa yang telah diwariskan oleh Gereja Katolik selama berabad-abad ini, bukankah begitu? Jadi ajaran-ajaran Gereja Katolik itu adalah kekal dan itulah yang secara halus saat ini sedang dielakkan.

Ijinkanlah saya bertanya tentang opini anda: Ke arah manakah Gereja Katolik saat ini sedang menuju? Kita dituntun untuk membela dan mempertahankan Tradisi-tradisi Gereja Katolik yang sejati ataukah sedang terjadi sebuah ‘reformasi’? Anda akan tahu buah dari apa yang sedang terjadi. Apakah anda mencari orang-orang berdosa dan mengarahkan mereka kembali untuk mengikuti apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik atau anda sedang menyaksikan Gereja yang sedang merubah jalannya untuk mengakomodir kepentingan manusia?

Seperti yang dapat kita lihat sendiri dengan jelas, buah dari ‘dialog’ ini yang sedang berlangsung, telah menimbulkan kebingungan, perdebatan dan penafsiran yang menyimpang mengenai apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja. Ijinkanlah saya bertanya kepada anda, bukankah kita harus membela Ajaran Gereja dari orang-orang yang berusaha untuk merubahnya? Apa yang terjadi dengan para imam yang baik yang membela kebenaran? Bukankah mereka itu dicerca?

Yang menyedihkan, kita sudah berada tidak jauh dari saat ketika para imam akan diberi tahu (perintah) bahwa ada ‘kebutuhan untuk mengikutsertakan orang lain’, tetapi ini artinya adalah bahwa ‘ada kebutuhan untuk membuat perubahan dengan cara melibatkan orang lain’. Siapa pun yang tidak menyadari bahwa kita sudah benar-benar berada di jalan itu berarti dia menyangkal realita ini atau dia sedang menyesuaikan dirinya dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi.

Setiap imam perlu diingatkan bahwa Roh Kudus tidak akan pernah membawa perubahan kepada Sakramen-sakramen Kudus dan Ekaristi Kudus untuk mengakomodasi kepentingan manusia, tapi justru kesitulah Gereja kita saat ini sedang menuju. Pintu menuju Sakramen-sakramen Kudus tidak boleh dibuka bagi orang-orang yang memiliki dosa berat, dan jika mereka menerima Tuhan kita Yesus Kristus dalam Ekaristi Kudus berarti hal itu bertentangan dengan Ajaran-ajaran Gereja Katolik Roma, bukankah begitu?

Namun, apa yang anda lihat saat ini terjadi di dalam Gereja Kudus sekarang? Tidakkah kita melihat sebuah gerakan untuk menerima orang-orang Katolik yang bercerai dan menikah lagi untuk menerima Ekaristi Kudus? Apakah Roh Kudus yang mendorong gerakan itu, atau sebaliknya, ada pihak lain (musuh dari Roh Kudus) yang mendorong untuk membuka pintu guna menodai Ekaristi Kudus? Apakah ajaran Kristus pernah berubah? Pastilah anda sebagai imam yang baik tahu betul apa yang telah diajarkan oleh Gereja Kudus mengenai topik ini, bukan?

Setiap imam Katolik pasti tahu bahwa Yoh.21:17 berbicara tentang Kehadiran Nyata dari Tuhan dan Juru Selamat kita Yesus Kristus dan hal itu dimaksudkan untuk memberi makan domba-dombaNya, bukan kambing.

Di dalam John 21:17 Yesus berkata: “Feed my sheep.” (Berilah makan kepada domba-dombaKu). Dia tidak menyuruh Petrus untuk memberikan Roti Kehidupan kepada semua orang, tetapi secara khusus Yesus memberi perintah untuk memberi makan kepada domba-dombaNya, bukankah begitu?
Jika anda tidak mengatasi dosa itu, bagaimana anda bisa memberikan Ekaristi Kudus kepada mereka yang memiliki dosa yang mencegah mereka menerimaNya?

Tidakkah anda merasa perlu untuk mengatasi dosa itu lebih dahulu?

Tentu saja anda tahu jawabnya. Tetapi bagaimanakah dosa itu diatasi saat ini?

Seperti yang sudah anda ketahui dengan jelas, kita semua diajak untuk menjadi domba Allah, namun karena kehendak bebas manusia, ada orang-orang yang menolak untuk mengatasi dosa-dosa mereka melalui Sakramen Rekonsiliasi, dan dengan pilihan mereka sendiri, mereka tetap ingin menjadi kambing dan tidak siap untuk menerima Ekaristi Kudus. Romo, anda sendiri tahu betul bahwa Kehadiran Nyata dari Tuhan kita Yesus Kristus tidak boleh dilemparkan kepada kambing.

Bukankah itu benar, Romo? Faktanya adalah bahwa Gereja Kudus sudah memiliki ajaran tentang orang-orang Katolik yang bercerai dan menikah kembali. Ini bukan masalah baru. Lalu mengapa orang-orang menganggap bahwa ini sebagai ‘isu baru’? Apa yang sebenarnya sedang terjadi di sini adalah sebuah usaha untuk membuka pintu bagi jalan pintas terhadap apa yang sudah mapan diterapkan di dalam Gereja Katolik.

Kita semua bisa melihat hal ini sebagai upaya dari mereka yang hidup di dalam dosa berat yang sangat mendukung adanya ‘dialog’ seperti ini di dalam Gereja saat ini. Mereka bertepuk tangan dan mendukung bukan karena mereka ingin merubah cara hidup mereka yang berdosa itu, melainkan mereka berusaha agar Gerejalah yang merubah jalan dan ajarannya, bukankah begitu?

Maka di dalam Daniel 12:11 kita melihat bahwa Gereja Katolik pada akhir zaman nanti (yang dapat terjadi kapan saja) akan menghapuskan Korban Sehari-hari (yang berarti menerima perubahan pada Misa Kudus), dan pada gilirannya akan menghilangkan Kehadiran Nyata dari Yesus Kristus bagi imam-imam yang menerima perubahan ini.

Tidak semua imam akan menerima perubahan ini. Ingatlah, setan bergerak secara halus dalam bayang-bayang untuk tidak membuka dirinya sendiri. Sejujurnya, bukanlah pejabat dari agama lain yang akan mengenali Kuda Pertama dari Kitab Wahyu karena Kemurtadan yang telah diramalkan itu akan terjadi di dalam Gereja Katolik dan agama yang lain tidak percaya pada Kehadiran Nyata dari Tuhan kita Yesus Kristus dalam Ekaristi Kudus.

Bagi mereka, orang-orang lain, tidak peduli jika ada perubahan halus yang dilakukan di dalam Misa Kudus, namun setiap imam Katolik yang baik harus segera mengetahui bahwa perubahan tidak dapat diterima dalam Misa Kudus atau Sakramen-sakramen Kudus lainnya dan mereka harus terus memberi makan domba-domba Allah, bahkan meskipun para pemimpin Gereja Katolik mau menerima perubahan-perubahan baru ini.

Adalah imam-imam Katolik yang baik dan setia kepada ajaran Yesus Kristus yang akan berada di barisan depan yang akan dipaksa untuk menerima perubahan terhadap Sakramen-sakramen dan Misa Kudus, atau mereka akan di-exkomunikasi karena dituduh telah melakukan ‘ketidaktaatan’ kepada Gereja.

Apa yang harus diingat oleh imam-imam yang setia ini adalah bahwa ketaatan sejati mereka adalah kepada Yesus Kristus (bukan kepada manusia – Kis.5:29) dan agar mereka terus memberi makan kepada domba-dombaNya, bahkan meski orang-orang lain jatuh ke dalam penipuan yang akan terjadi mendatang ini. Sejarah telah dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa Gereja Katolik bisa saja berada di bawah kepemimpinan yang buruk, seperti yang telah kita lihat sebelumnya selama berabad-abad.

Inilah saatnya dimana modernisme akan menguasai Gereja Katolik. Jadi, masalah sebenarnya mengenai ketaatan pada akhirnya bukanlah ketaatan mereka kepada para pemimpin yang mau menerima perubahan, tetapi mereka akan diuji ketaatan mereka terhadap ajaran sejati yang diberikan oleh Gereja Katolik dan perintah-perintah kepada mereka untuk terus memberi makan domba-domba Allah.

Ketika para pemimpin Gereja Katolik melakukan kesalahan besar (seperti yang telah dinubuatkan), mereka akan menuntun Gereja menuju tangan nabi palsu dan antikris. Umat beriman akan dicampakkan ke padang gurun. Sebagai seorang Katolik Roma yang setia kepada Ajaran-ajaran Yesus Kristus yang diwariskan melalui para rasul, saya menyadari bahwa satu-satunya tindakan kita, ketika kita dihadapkan kepada ujian semacam ini, adalah tetap setia kepada Ekaristi Kudus apapun resikonya.

Inilah Kemurtadan yang telah dinubuatkan dalam Kitab Wahyu, Kuda Pertama dari Kitab Wahyu. Kemurtadan itu bukanlah berupa sekelompok imam-imam yang baik dan setia yang kemudian berjalan sesat dan membawa serta domba-domba untuk meninggalkan Gereja. Tidak. Melainkan Kemurtadan yang telah kita lihat terjadi di dalam Gereja Katolik adalah berupa mayoritas orang-orang yang ingin merubah Gereja guna mendapatkan kendali atas Gereja.

Sedikit orang yang akan tetap setia kepada Ajaran Allah dan setia kepada apa yang benar-benar diajarkan oleh Gereja, mereka tidak akan menyimpang seperti yang dikehendaki oleh mayoritas orang. Wahyu 11 dengan jelas menunjukkan bahwa ‘orang-orang kafir’ memang akan menginjak-injak ‘Kota Suci’ dan kenyataan yang terjadi saat ini adalah bahwa Gereja Katolik sedang dikuasai oleh orang-orang yang tidak setia dan tidak taat kepada Ajaran Kudus Allah dan Firman Kudus-Nya.

Maka kita telah melihat kemurtadan ini telah terwujud di dalam Gereja Katolik dan mereka yang tetap setia kepada Allah akan terbuang karena tidak taat kepada ‘manusia’. Di dalam Galatia 2:11 kita melihat bahwa Paulus berterang-terang menentang Petrus, paus pertama, karena Petrus melakukan kesalahan dimana hal itu bisa menyesatkan kawanan domba. Jawaban dari Petrus adalah dia menanggapi teguran itu dan dengan kerendahan hati dia mengakui bahwa dia salah. Karena itu siapa saja yang merubah atau menerima perubahan terhadap Korban Sehari-hari (Misa Kudus) dan merubah konsekrasi bagi Ekaristi Kudus, apakah dia itu imam, uskup, kardinal ataupun paus, tidaklah layak untuk diikuti, karena kita harus lebih taat kepada Allah daripada manusia.

Kis 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.

Pada masa lalu kita pernah memiliki paus-paus yang buruk, dengan membawa ‘perubahan’ dan ‘tradisi’ yang saling berlawanan satu dengan lainnya. Maka setiap imam saat ini yang sungguh mengasihi Tuhan Yesus Kristus, pastilah dia bisa mengenali bahwa skisma di dalam Gereja Katolik telah dimulai karena kita semua telah menyaksikan adanya perdebatan, saling menuduh dan menyalahkan telah sering terjadi di dalam Gereja dan media massa.

Namun yang menyedihkan, justru imam-imam yang baik dan setia kepada Ekaristi Kudus yang menerima ‘hadiah’ exkomunikasi, sementara itu mereka yang mau menerima perubahan-perubahan akan semakin ‘ditinggikan’. Kita tahu bahwa ini adalah bagian dari rencana setan agar imam-imam yang baik dan setia itu berhenti memberi makan domba-domba Allah di dalam Gereja pada saat-saat Akhir Zaman.

Karena ketika imam-imam yang baik dan setia mengetahui bahwa perubahan-perubahan ini terjadi, maka dia berkewajiban untuk membela Ekaristi Kudus dan mereka juga harus membangunkan sesama imam lainnya agar mereka ingat akan nubuat Daniel 12:11 (tentang penghentian Korban Sehari-hari), karena salah satu pilar dari Gereja Katolik adalah Tradisi dan adanya perubahan terhadap Konsekrasi dari Ekaristi Kudus bukanlah berasal dari Allah. Daniel 12:11 adalah sebuah nubuat dalam Gereja Katolik bagi saat Akhir Zaman dan kita melihat bahwa Allah memang mengijinkan para pemimpin Gereja untuk menerima perubahan-perubahan terhadap Misa Kudus, sambil kita mengetahui hasil dari perubahan ini juga di dalam Kitab Suci. Jelas sekali bahwa hal ini menjadi pendahuluan bagi antikris untuk datang dan memerintah Gereja dan seluruh dunia selama 42 bulan lamanya, dan mereka yang tetap setia kepada Allah akan dianiaya.

Semoga Allah memberkati imam-imam kita yang akan harus mempertahankan dan membela Ekaristi Kudus di saat-saat Akhir Zaman ini. Tentu saja imam-imam yang baik dan setia yang sungguh mengasihi Allah telah bisa melihat awan badai ini yang muncul di seluruh dunia, di dalam maupun di luar Gereja. Keputusan terletak pada mereka sendiri, untuk menentukan siapa yang boleh menerima Ekaristi Kudus dan siapa yang tidak boleh. Meskipun hal ini seharusnya tidak perlu menjadi pertanyaan, tetapi adalah sebuah fakta bahwa para pemimpin Gereja telah menempatkan masalah yang paling suci ini di atas meja agar orang lain dapat memilihnya, dan hendaknya hal ini menjadi peringatan bagi imam-imam yang baik dan setia tentang saat-saat yang sedang kita hadapi sekarang dan ke depan.

Romo yang terkasih, semoga Tuhan Yesus Kristus selalu ada bersama anda dan selalu menguatkan anda, dan semoga Bunda Keselamatan mempertahankan imam-imam kita tetap berada di jalan yang aman dengan melalui mantel kudusnya dan terlindung dari semua kejahatan setan.   

Salam hormat,


Casey

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment