Sunday, September 17, 2017

Vortex - PERTANDINGAN TERAKHIR

the Vortex:
INI benar-benar pertandingan terakhir:
Melawan para cerdik pandai yang jahat

September 15, 2017  

Kenyataan saat ini telah menunjukkan betapa penguasaan kaum liberal dan heterodox di Vatikan, dengan mempermainkan Humanae Vitae dari Paulus VI Terberkati, dalam upaya mereka untuk menolaknya dan membuatnya lebih ‘ramah secara pastoral’, ada satu hal yang perlu dicermati, yaitu bahwa manipulasi yang tergesa-gesa terhadap ajaran dogmatis Gereja tentang pembatasan kelahiran, bukanlah akhir dari permainan ini. Ini hanyalah sebuah langkah besar untuk menuju tujuan akhir, tujuan yang sebenarnya, yaitu: Gereja Katolik didorong untuk  mengesahkan (menyetujui) agenda homoseksual.
Alasan yang mereka ajukan bahwa apa yang perlu diperhatikan pada semua pasangan menikah yang memiliki kasus seperti ini: mereka ‘berjuang’ dengan masalah pemakaian alat kontrasepsi dan mereka menderita karena masalah pembatasan kelahiran. Ini adalah kepura-puraan yang total. Tidak ada perjuangan dalam kasus itu. Demikian juga pada pasangan yang bercerai dan kemudian menikah dengan orang lain secara sipil, mereka tidak dapat dikatakan ‘berjuang’ untuk bisa menerima Komuni Kudus, karena mereka secara sengaja menolak hukum Gereja dan memang berniat melanjutkan hidup mereka yang berdosa itu, melakukan perbuatan apapun yang disulut oleh nafsu mereka. Jelas bahwa ada sedikit kecerdikan lewat kata yang dipermaikan di sini dan di seluruh dunia, dan tentu saja tidak perlu ada waktu dan tenaga guna menaruh perhatian pada mereka yang sengaja mau berdosa terus-menerus itu.
Lonceng alarm telah berdentang sejak terbitnya relatio (laporan pertengahan sinode) yang dirilis pada tanggal 13 Oktober 2014, pada sinode pertama (dari dua kali sinode) mengenai Keluarga yang terkenal itu (atau mungkin, harus kita katakan sebagai sinode yang buruk) pada paragraf nomor 50 yang ditulis oleh uskup agung Bruno Forte yang mengklaim bahwa pasangan homoseksual memiliki ‘karunia dan kualitas tertentu’ yang berguna bagi Gereja.
Selain itu, dari sebuah diskusi lanjutan yang diadakan oleh media Church Militant dengan pastor pendukung homosex, pastor Thomas Rosica (dia menjabat sebagai penasihat di Vatikan!), menunjukkan betapa seluruh agenda homosexual semakin maju dengan kencang, memperoleh tempat di depan dan menjadi pusat perhatian di semua tingkatan di dalam Gereja. Para klerus yang gay beserta kelompok mereka tidak mempermasalahkan pasangan ‘yang berjuang’ dengan masalah sexual mereka. Mereka sangat peduli dengan keseluruhan kehidupan gay karena hati nurani mereka bekobar oleh kesesatan yang ada di dalam diri mereka, dan mereka dipenuhi dengan rasa bersalah karena perjalanan hidup mereka telah memaksa Gereja menyetujui keadaan psikologis mereka yang berdosa dan kacau itu.
Selama beberapa dekade, mereka saling mempromosikan satu sama lain dan memajukan rencana mereka dan sekarang berada pada puncaknya, demikian pikir mereka, untuk melaksanakan keinginannya. Itulah yang hampir selalu ada pada setiap cerita di lingkungan Gereja saat ini, dengan melihat berbagai realitas yang terjadi:

·         Berbagai skandal yang terus terjadi yang dilakukan oleh pastor James Martin;
·         Pastor Thomas Rosica selalu berdiri di depan selama dua sinode (2014 & 2015) pada setiap konferensi pers, dalam upayanya  untuk mempertahankan agenda gay agar tetap beredar di media sekuler;
·         Para uskup yang tidak berani menentang kelompok yang kuat ini, membiarkan terjadinya pelecehan dan penyimpangan di setiap kesempatan;
·         Segala sesuatu (skandal) yang melibatkan kardinal Timothy Dolan (New York) dan mafia gay yang berkembang luas di wilayah keuskupannya;
·         Tragedi yang terjadi di seminari-seminari, meski mungkin sedikit lebih baik, tetapi jika menyangkut masalah gay, maka hal itu dibiarkan berlanjut, dengan alasan untuk mendidik para seminaris dalam hal modernisme yang disamarkan sebagai ‘pendekatan pastoral’;
·         Penelitian dari imam Dariusz Oko dan penerbitan laporannya yang berjudul "Bersama Paus untuk melawan ‘bidaah homo’;
·         Ajaran yang meluas di hampir semua ordo religius dalam masalah gay.

Semuanya ini adalah merupakan pendekatan multi dimensi untuk menghasilkan kemajuan dan penempatan resmi agenda homoseksual di dalam Gereja. Titik. Pastor Rosica berkeliling ke berbagai seminari dan secara pribadi meletakkan dasar bagi semua agenda ini dengan menyarankan sebuah ‘paradigma baru’ bagi karya pemeliharaan pastoral. Kami mendapat pesan pribadi dari para seminaris yang memberitahukan hal ini kepada kami. Seorang rektor bahkan mengadakan pertemuan dengan menyalahkan dan menegur siapa saja yang menginformasikan kepada media Church Militant tentang pengkhianatan pastor Rosica ini di dalam setiap pidatonya. Setelah belasan tahun media kami diserang, dipinggirkan, dihina dan sebagainya, kami sangat yakin bahwa hal itu terjadi karena kami telah mengetahui dan meneriakkan dari atap rumah mengenai agenda sesat ini. Informasi yang kami miliki ini telah membuat para pendukung homoseksual di dalam Gereja menjadi kebakaran jenggot, termasuk juga orang-orang yang mencari karir dalam hirarki Gereja yang ingin menyembunyikan kepala mereka di dalam pasir dan memainkan ‘Alpha and the New Evangelization of Feelings’ untuk memberi kesan bahwa diri mereka sedang sibuk melakukan sesuatu. Padahal tidak. Mereka tidak tahan dengan apa yang kita beritakan.
Beginilah gambaran besarnya: Setan tidak sembrono jika pekerjaannya dilakukan di arena kejahatan di kalangan orang-orang heteroseksual. Dia mencari ‘sesuatu yang berkilauan’ untuk mengabadikan sesuatu yang tidak wajar, suatu kekejian terhadap alam, di dalam tempat kudus itu sendiri. Seperti dikatakan oleh pastor Hardon: setan memiliki para murid, sama seperti Tuhan memiliki para murid.
Setan telah mencapai hampir semua yang dia bisa di bidang revolusi seksual agar masuk ke dalam ‘tatanan yang alami’ – seperti misalnya kontrasepsi yang kemudian menimbulkan pembunuhan terhadap ratusan juta anak-anak dimana hal ini dilindungi sebagai hak asasi manusia. Tidak banyak lagi yang perlu dia capai disitu.
Tapi apa yang tidak banyak diketahui oleh orang-orang baik di dalam Gereja adalah terjadinya pengabaian dalam masalah moralitas seksual di antara orang-orang yang disebut sebagai ‘berjalan lurus’ karena rencana setan tidaklah pernah berhenti hanya sampai disitu, karena hal itu hanyalah sebuah alat untuk mencapai tujuan akhir - sebuah rencana jangka panjang dari kebusukan moral secara total dan kebejatan yang disamarkan secara cerdik dengan istilah ‘kepedulian terhadap manusia serta perasaan mereka’. Bagi tujuan ini, maka semuanya digeser kepada perasaan-perasaan di mana dunia gay mereka berada pada ‘tingkat oktan yang tinggi’ (mudah meledak). Disini tidak ada yang berhubungan dengan Kebenaran Allah dan intelektualitas manusia.

Perasaan-perasaan penyesalan batin, rasa bersalah dan kemarahan, selalu ada di dunia homoseksual, sehingga hal itu benar-benar meniru setan, suasana psikologis dari para malaikat durhaka, bahwa tidak ada yang salah di dalam perbuatan dan rencana setan. Inilah yang perlu diketahui dan dipahami oleh umat Katolik yang setia. Karena dalam masalah ini mereka tidak pernah berbicara tentang kontrasepsi sebagai tujuan itu sendiri. Karena hal ini berusaha untuk menyesatkan dan membingungkan pikiran umat Katolik sehingga membuat sesuatu yang tidak alami menjadi nampak alami.
Sebagian dari usaha media Church Militant adalah menyisihkan waktu untuk mempelajari Iman, untuk merasakan pesona dari kemuliaan dan misteri dan kebenaran Allah yang menyilaukan. Pengetahuan tentang Iman sangat penting, dan pengetahuan tentang Iman adalah apa yang disediakan oleh media Gereja Militan. Jadi silahkan mendaftar hari ini. Dapatkan salinan gratis dari The Vortex, tapi yang terpenting adalah menjadikan usaha kami dalam hal Iman sebagai bagian penting dari pelatihan kehidupan rohani anda.
Ingatlah, bahwa mereka yang mengenal Tuhan dan yang mencari Dia di atas segalanya, tidak akan bisa diseret untuk keluar dari jalan yang benar.

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment