Saturday, August 15, 2020

CDL. ZEN: VATIKAN MENEMPUH KEBIJAKAN ‘TUNDUK’ KEPADA PEMERINTAH KOMUNIS CINA

 

Cardinal Joseph Zen, bishop emeritus of Hong Kong.EWTN World Over

 

CDL. ZEN: VATIKAN MENEMPUH KEBIJAKAN ‘TUNDUK’ KEPADA PEMERINTAH

KOMUNIS CINA

https://www.lifesitenews.com/news/cdl-zen-vatican-pursuing-policy-of-submissiveness-to-chinese-communist-govt

 

"Kita bergantung pada komisi baru ini," kata Zen. 'Kita tidak memiliki kebebasan beragama karena kita memang tidak memiliki kebebasan apa pun.'

 

Thu Aug 13, 2020 - 9:03 am EST

·        

By Doug Mainwaring

 

13 Agustus 2020 (LifeSiteNews) - Kardinal Zen, pensiunan uskup Hong Kong yang blak-blakan, mengakui dalam sebuah wawancara bahwa "apa yang disebut undang-undang keamanan nasional" yang baru ini diberlakukan oleh pemerintah Cina daratan, mempermudah Partai Komunis Cina untuk menghukum para pengunjuk rasa di Hong Kong dan mengurangi otonomi negara kota yang pernah merdeka itu.

 

Undang-undang yang baru ini, yang dirahasiakan sebelum disahkan pada 30 Juni lalu oleh badan legislatif Cina daratan – adalah sebuah langkah yang mengelak dan mengesampingkan hukum yang telah mapan di Hong Kong – dimana undang-undang baru itu mengkriminalisasi setiap tindakan yang dianggap suksesi, subversi, terorisme, atau kolusi dengan pihak asing atau kekuatan eksternal.

 

Undang-undang baru yang diperluas itu memberi kekuasaan baru kepada Partai Komunis Cina (PKC) untuk memadamkan (menindas) perlawanan terhadap kendali yang semakin ketat di Cina daratan atas pusat ekonomi yang padat dan berkembang di Hong Kong.

 

“Ia secara efektif menghilangkan kebebasan berbicara dan protes bagi rakyat Hong Kong,” kata Raymond Arroyo saat dia mewawancarai Kardinal Zen.

 

"Kami bergantung pada komisi baru ini," kata Zen. “Kami tidak memiliki kebebasan beragama karena kami memang tidak memiliki kebebasan apa pun.”

 

"Saya mempelajari seluruh teks undang-undang itu," kata Zen, yang merangkum dampak undang-undang baru tersebut terhadap umat Katolik Hong Kong.

 

“Sangat mudah untuk memberi tahu Anda hanya dalam satu kalimat: 'Sekarang mereka bisa melakukan apa saja,'" katanya, mengacu pada aturan dari Partai Komunis Cina (CCP).

 

Cardinal Zen mengatakan bahwa Vatikan terlalu besar menghormati pemerintah Cina - yang dijalankan oleh PKC (Partai Komunis Cina) -. “Vatikan terus-menerus mengejar kebijakan kepatuhan kepada pemerintah Cina.”

 

“Saya berharap seluruh dunia sekarang bisa terbangun,” kata wali gereja itu. “Kami sekarang dapat melihat wajah asli dari Partai Komunis Cina dan sekarang ini adalah peperangan spiritual antara kebohongan dan kebenaran, antara keinginan egois untuk memiliki kekuasaan dan perhatian kepada orang lain.”

 

“Ini adalah sebuah peperangan antara yang baik dan yang jahat. Maka saya berharap seluruh dunia harus berdiri memperhatikan apa yang terjadi di sini,” tambah pensiunan kardinal itu.

 

Zen mengatakan kepada CNA bahwa dia 'tidak yakin' jika Undang-Undang Keamanan Nasional yang baru akan menghormati kebebasan beragama umat Katolik dan bahwa sementara banyak yang akan menganggap dukungan resmi keuskupan untuk penerapan hukum itu "sangat mengecewakan,” dan "di sisi lain, itu akan menimbulkan banyak masalah jika kita tidak mendukung pemerintah. Kita tidak pernah tahu apa yang akan mereka lakukan pada Gereja kita.”

 

Sekolah-sekolah dicoesan Hong Kong diperintahkan untuk mengindoktrinasi siswa Katolik terkait dengan Undang-Undang Keamanan Nasional yang baru

Sebuah surat yang ditujukan kepada hampir 200 sekolah Katolik di Hong Kong sebelum tahun ajaran baru, dimaksudkan untuk mempromosikan Undang-Undang Keamanan Nasional yang baru dan memadamkan kerusuhan politik di antara guru dan siswa, tambah Card.Zen menambahkan.

 

Delegasi uskup untuk pendidikan, Peter Lau Chiu-yin, mengirim surat yang mendesak sekolah-sekolah keuskupan Hong Kong “untuk membantu siswa memahami hukum 'keamanan nasional', 'menghormati bendera nasional' dan 'lagu kebangsaan', serta 'menumbuhkan nilai-nilai yang benar tentang identitas nasional mereka, '” demikian menurut laporan oleh Asia News. Lau mengatakan setiap sekolah "harus memiliki 'mekanisme' untuk memantau 'bahan pelajaran, tugas, kertas ujian, dan buku' yang digunakan di kelas.”

 

Surat kedua, dari Ingrid Yeung, sekretaris tetap pendidikan Hong Kong, mengatakan sekolah harus menjunjung tinggi “nilai-nilai nasional” serta menghentikan aktivitas politik siswa. Guru yang dituduh melakukan "kerusuhan" atau "pembakaran" harus segera dibebastugaskan, demikian menurut laporan Asia News yang sama.

 

Tidak mengherankan jika PKT menggunakan Undang-undang Keamanan Nasional yang baru untuk menekan sekolah-sekolah Hong Kong. Asia News menjelaskan: "Di antara lebih dari 9.000 orang yang ditangkap (per Juni 2020) sejak dimulainya gerakan protes, sekitar 3.725 adalah pelajar, ini adalah 45 persen dari murid sekolah menengah."

 

*****

 

Kematian Komunisme: Hanya Tipu Muslihat

Kebangkitan Kaum Kiri --- Sebuah Agama Baru

LDM – Kutipan Nubuat Tentang Para Rasul Akhir Zaman

LDM, 10 Agustus 2020

LDM – Kutipan Nubuat Tentang Manipulasi Genetik

Genosida Oleh Komunis Cina

Pedro Regis, 5001 – 5005

 

 

No comments:

Post a Comment