Thursday, November 12, 2020

LAPORAN PELECEHAN SEKS DI INGGRIS TELAH MENGECAM PAUS

 

LAPORAN PELECEHAN SEKS DI INGGRIS TELAH MENGECAM PAUS 

https://www.churchmilitant.com/news/article/sex-abuse-report-damns-pope-cdl-nichols 

 

 

by Jules Gomes  •  ChurchMilitant.com  •  November 11, 2020 

 

Tim Investigasi Inggris 'berteriak secara terang-terangan tentang kemunafikan Paus Francis'

LONDON (ChurchMilitant.com)  - Pada Selasa siang - dua jam sebelum rilis laporan McCarrick Vatikan yang telah lama ditunggu-tunggu - Penyelidikan Independen Inggris terhadap Pelecehan Seksual Anak (IICSA) menerbitkan laporan yang memberatkan dan mengecam Paus Francis dan uskup agung Westminster Cdl. Vincent Nichols.

 

 

Laporan IICSA yang terbit hari Selasa, isinya mengecam Tahta Suci 

 

Berbeda dengan laporan Vatikan, yang memuji-muji paus Francis karena segera bertindak terhadap kardinal homopredator, namun penyelidikan kuasi-pemerintah IICSA mengutuk "tanggapan terbatas dari Takhta Suci" terhadap klerus busuk yang secara nyata tidak menunjukkan komitmen untuk mengambil tindakan."

 

"Kurangnya kerja sama" di pihak Vatikan dalam memberikan pernyataan kesaksian dan informasi lain telah "melampaui pemahaman akal" dan "bertentangan" dengan banyaknya pernyataan yang dikeluarkan oleh paus Francis "tentang tanggapan Gereja atas pelecehan seksual terhadap anak," demikian laporan itu menyatakan.

 

 

Kontradiksi dengan Vatikan, 'menyinggung perasaan’ Francis

 

Berbicara kepada Church Militant, Richard Scorer, pengacara spesialis pelecehan sex di Slater dan Gordon yang mewakili 32 orang yang selamat di IICSA, mengatakan: "Laporan itu benar-benar mencela Takhta Suci dan berteriak secara terang-terangan tentang kemunafikan paus Francis yang mengaku menangani pelecehan seksual klerus. Sementara pada saat yang sama paus berusaha untuk menggagalkan upaya penyelidikan."

 

Richard Scorer menekankan:

 

Kredibilitas paus Francis dalam masalah ini sekarang sudah compang-camping - dia tidak bisa dipercaya. Ini adalah laporan yang sangat memberatkan. Ia menyoroti kasus pelecehan sexual yang mengejutkan, kelambanan yang amat memalukan dari respon gereja, kegagalan kepemimpinan yang hina oleh Cardinal Nichols dan penolakan yang nyata dari Vatikan untuk bekerja sama dengan baik dalam penyelidikan ini.

 

"Jika Anda mempercayai laporan McCarrick, paus Francis sedang mencoba untuk menangani pelecehan seksual klerus. Tetapi laporan IICSA hari ini mengatakan yang sebaliknya – laporan itu mengutuk Vatikan karena menolak untuk bekerja sama," cuit Richard Scorer, si pengacara.

 

 

Kardinal Nichols 'Perlu Segera Pergi'

 

Investigasi IICSA juga mengecam Cdl. Nichols, kepala Konferensi Waligereja Inggris dan Wales, dimana dari dia "tidak ada pengakuan tanggung jawab pribadi untuk memimpin atau mempengaruhi upaya perubahan."

 

"Dia [Nichols] telah tidak menjalankan kepemimpinan yang diharapkan dari seorang anggota senior Gereja, dan dia lebih memilih untuk melindungi reputasi Gereja Katolik Roma di Inggris dan Wales dan di Roma."

 

Kredibilitas paus dalam masalah ini sekarang sudah compang-camping - dia tidak bisa dipercaya. Tweet

 

"Dia juga tidak menunjukkan belas kasihan terhadap korban dalam kasus baru-baru ini yang sedang kami periksa," keluh laporan itu.

 

Sehari sebelum rilis laporan IICSA, Card.Nichols menulis kepada seorang klerus pada kesempatan ulang tahunnya yang ke-75, menunjukkan bahwa dia telah menawarkan pengunduran dirinya kepada Bapa Suci "beberapa waktu yang lalu." Para uskup dan kardinal biasanya mengundurkan diri setelah mereka berusia 75 tahun.

 

 


Cdl. Nichols bersaksi di hadapan komisi IICSA

https://youtu.be/RW2qnhRD4bo

 

Nichols menjelaskan: "Bapa Suci secara resmi menerima pengunduran diri saya dan, pada saat yang sama, telah memutuskan bahwa saya akan tetap menjabat sampai, atas keputusannya, ada ketentuan lain yang dibuat."


"Jadi dalam semangat damai yang sama inilah saya sekarang akan melanjutkan tugas saya sebagai uskup Anda," tambah Nichols.

 

"Kardinal Nichols harus segera pergi – tapi dalam kehidupan lainnya, dia akan segera diusir pergi," kata Richard Scorer.

 

Imam predator, Michael Higginbottom, juga disebut namanya oleh IICSA

 

Para anggota kelompok White Flowers Alba yang selamat, juga meminta Card.Nichols untuk "segera mengundurkan diri." 

Gereja yang 'Tidak Dapat Dipercaya'

 

Richard Scorer berkata lagi:

Ini adalah sebuah Gereja yang tidak bisa dipercaya untuk melindungi anak-anak. Satu-satunya cara untuk maju sekarang adalah pemberlakuan hukum ‘pelaporan wajib,’ sehingga pelecehan semacam ini tidak dapat terus ditutup-tutupi dan harus dilakukan pengawasan eksternal secara independen terhadap perlindungan Gereja. Gereja tidak dapat diandalkan untuk menata rumahnya sendiri. Jadi tanpa perubahan ini, anak-anak akan terus berada dalam risiko.

 

Menurut IICSA, dari 1970–2015 Gereja Katolik di Inggris dan Wales menerima lebih dari 900 pengaduan yang melibatkan lebih dari 3.000 kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak dan terhadap lebih dari 900 individu yang terkait dengan Gereja, termasuk pastor, rahib, dan relawan dalam lingkup Gereja.

 

Sejak 2016, ada lebih dari 100 tuduhan yang dilaporkan setiap tahun. Pelecehan sistemik melibatkan masturbasi, seks oral, pemerkosaan vagina dan dubur, kadang disertai dengan pemukulan sadis dan sering kali melibatkan perilaku manipulatif yang mendalam oleh mereka yang memiliki posisi puncak dan yang seharusnya bisa dipercaya. 

 

Pelecehan seksual terhadap anak-anak banyak yang disembunyikan. Penolakan Gereja terhadap intervensi eksternal telah tersebar luas. Tweet 

 

"Pelecehan seksual terhadap anak-anak banyak yang disembunyikan. Penolakan terhadap intervensi eksternal telah tersebar telah luas," demikian tulis penyelidikan itu. "Perubahan sikap yang nyata dan bertahan lama masih harus dilakukan jika Gereja Katolik Roma ingin menyingkirkan berbagai kegagalan masa lalunya."

 

Menanggapi laporan IICSA tersebut, Richard Nichols berkata:

 

Pelecehan adalah tindakan jahat terhadap orang yang paling rentan. Itu tidak boleh dimaafkan atau ditutup-tutupi. Pelecehan yang dilakukan terhadap anak-anak dan akibatnya merusak kehidupan orang-orang , dan ini tidak dapat dibatalkan. Untuk itu, kami mohon maaf tanpa syarat, dan kami berkomitmen untuk mendengarkan dengan seksama suara mereka yang telah dilecehkan.

 

Namun, Card.Nichols tidak mengakui tanggung jawab pribadinya dalam pernyataan itu.


 

Penyelidikan Independen tentang Pelecehan Seksual Anak 

 

Church Militant melaporkan dari investigasi IICSA sebelumnya, yang menemukan bahwa para korban pelecehan seksual di gereja-gereja dan lembaga-lembaga keagamaan, terutama adalah berupa rusaknya iman mereka (si korban).

 

Pada Juni 2019, Truth Project Thematic Report melaporkan bahwa satu dari lima korban kehilangan iman sebagai akibat langsung dari pengalaman mengerikan mereka.

 

Pada periode yang sama, laporan IICSA juga menuduh Keuskupan Agung Birmingham dan Cdl. Nichols, mantan uskup agung, melindungi para pastor pedofil dan membiarkan pelecehan seksual terhadap anak terus berlanjut untuk menjaga reputasinya.

 

Pada Mei 2019, Church Militant melaporkan bahwa keengganan Vatikan untuk merilis bukti-bukti kasus pelecehan seksual berisiko memicu perselisihan diplomatik antara Inggris dan Tahta Suci.

 

*****

 

Screwtape Menjelaskan Tentang Cara Menghancurkan Gereja Katolik

Enoch, 5 Nopember 2020

LDM, 7 Nopember 2020

Seorang Ibu Melapor: "McCarrick Memiliki Ketertarikan kepada Anak Laki-Laki"

‘Kisah Fiksi Vatikan terus berlanjut’

Para pemimpin dunia memuji kemajuan vaksin COVID yang didukung Gates...

Transhumanisme