Friday, May 7, 2021

Pengunduran Diri Paus Benedict XVI Membuka Pintu...

 

These Last Days News - May 6, 2021

 

 

 

Pengunduran diri paus Benedict XVI membuka pintu bagi sebuah

pemerintahan yang penuh pencemaran, darah...

https://www.tldm.org/news50/pope-benedict-xvis-resignation-opened-the-door-to-a-reign-of-sacrilege-blood.htm

 

 

KnightsRepublic.com reported on May 5, 2021:

by David Martin

 

 

Sejak pemilihan paus Francis pada tahun 2013, kita telah menyaksikan apa yang disebut sebagai zaman paling kacau dalam sejarah Gereja. Segala sesuatu, mulai dari penyembahan berhala Pachamama di Basilika Santo Petrus hingga pendanaan aborsi oleh Vatikan, telah mengguncang Gereja universal.

 

Keputusan Paus Benediktus XVI untuk melepaskan Tahta Petrus adalah peristiwa yang membuka pintu menuju saat yang amat berbahaya ini. Berbagai laporan yang dapat dipercaya mengkonfirmasi bahwa Benediktus XVI ditempatkan di bawah tekanan besar agar dia mengundurkan diri pada tahun 2013 sehingga para arsitek Dunia Tunggal yang progresif dapat bergerak maju dengan rencana mereka untuk membelenggu Gereja di bawah pemerintahan dunia yang menindas orang-orang yang tidak bersalah.

 

Kita tahu dari almarhum Kardinal Danneels, dari Brussel, bahwa dia adalah bagian dari kelompok reformis radikal "mafia" yang menentang Benediktus XVI. Danneels, yang dikenal karena dukungannya terhadap aborsi, LGBT, dan pernikahan gay, mengatakan dalam rekaman wawancara pada September 2015 bahwa dia dan beberapa kardinal dan uskup adalah bagian dari klub "mafia" yang menyerukan perubahan drastis di dalam Gereja, untuk membuat Gereja "jauh lebih modern," dan rencananya adalah untuk menggulingkan Benediktus dan kemudian dipimpin oleh Kardinal Jorge Bergoglio [paus Francis].

 

 

Kekejian di Roma

 

Apa yang dapat dibaca dari ‘pengunduran diri Benedict’ adalah upaya menggerakkan sebuah tatanan baru 'gereja ekologis,' yang muncul pada Oktober 2019 ketika paus Francis dan beberapa kardinal difilmkan sedang menyanyi, menari, dan "berdoa" di depan patung Pachamama di dalam Basilika Santo Petrus. Berhala itu melambangkan upaya ekologis Francis untuk melakukan "silih" terhadap berhala planet "Ibu Pertiwi" karena "dosa" yang dilakukan manusia terhadapnya.

Francis Bekerjasama Dengan Para Pendukung Aborsi Di PBB

 

Dengan ini, paus Francis telah berulang kali mengundang para ahli pengendalian populasi PBB ke Vatikan untuk memberi kuliah kepada Gereja tentang "tugas" untuk membantu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) mereka dalam menjadikan "ibu pertiwi" sebagai tempat yang lebih aman melalui pengendalian populasi (baca: aborsi). Seperti yang mereka lihat, musuh terbesar umat manusia adalah bayi manusia karena mereka akan tumbuh dan 'mencemari lingkungan' dengan emisi CO2 mereka. Jadi para perencana Dunia Tunggal yang kejam ini telah menganggap sebagai tugas Gereja untuk membantu mereka dalam mengorbankan anak-anak demi kepentingan planet ini melalui aborsi.

 

Pada 28 Oktober 2019, Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan bermitra dengan para pendukung pro-aborsi PBB untuk menandatangani deklarasi bersama yang berkomitmen untuk secara universal melaksanakan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB yang diperjuangkan oleh para pemberontak sosialis seperti George Soros, Bill Gates, dan Jeffrey Sachs. Menurut Francis, ketika para globalis PBB ini berbicara, "tugas kita adalah untuk taat."

 

 

Vatikan Berinvestasi Dalam Pil Pembunuh Yang Menyebabkan Keguguran

 

Jika semua di atas tidak cukup buruk, maka kita sekarang mulai tahu bahwa selama bertahun-tahun kantor manajemen investasi dan real estat Takhta Suci (APSA) menginvestasikan 20 juta euro di dua perusahaan farmasi yang memproduksi pil pencegah kehamilan yang membunuh anak yang masih berada di dalam rahim.

 

 

Konferensi Kesehatan Vatikan Yang Menyeramkan

 

Kolusi Roma dengan para pendukung aborsi tampaknya terkait juga dengan konferensi kesehatan Vatikan yang diadakan pada 6-8 Mei 2021, bertajuk, "Bersatu untuk Mencegah & Bersatu untuk Menyembuhkan," karena tujuan konferensi itu adalah untuk mengumpulkan dukungan untuk vaksin COVID universal yang dibuat dengan sel janin yang diaborsi, dimana vaksin itu saat ini telah menewaskan hampir 10.000 orang yang telah menerimanya.

 

Singkatnya, Roma saat ini berkolusi dengan para ahli pengendalian populasi PBB dalam rencana mereka untuk menindas Iman dan melenyapkan anak-anak yang belum lahir - sebuah rencana yang dimulai dengan sangat cepat melalui persetujuan Benediktus untuk turun tahta. Di bawah tekanan yang tidak dapat diatasi, dia mengumumkan pada tanggal 11 Februari 2013 bahwa dia akan mengosongkan Kursi Petrus, dan hanya beberapa jam setelah itu terjadi dua kilatan petir yang menyambar kubah Basilika Santo Petrus, yang oleh banyak orang dianggap sebagai pertanda dari sesuatu yang mengerikan yang akan terjadi. Kita semua memang telah menyaksikan bencana di Tahta Petrus ini dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

 

Ya, kita telah melihat seorang simpatisan komunis yang rajin dan aktiv duduk di Kursi Petrus saat ini yang telah secara mencolok menunjukkan ‘tanda merahnya’ dengan pujiannya yang berulang-ulang terhadap para pemimpin, tindakan, dan gagasan komunis. Dalam sebuah wawancara tahun 2016, Francis dengan terkenal berkata: “Adalah orang-orang komunis yang berpikir seperti orang Kristen…. Merekalah yang harus membantu mencapai kesetaraan dan kebebasan."

 



 

Paus Francis menerima patung palu arit (lambang komunis) yang ditempeli

dengan Yesus yang disalib. Patung itu diberikan oleh Evo Morales,

presiden Bolivia, seorang komunis sejati. Patung yang amat menghinakan Tuhan kita Yesus Kristus ini kemudian dibawa pulang ke Vatikan.

 

 

Nubuat Santo Fransiskus

Silakan merenungkan nubuat St. Fransiskus dari Assisi tentang seorang calon paus. Ini diambil dari Works of the Seraphic Pastor St. Francis of Assisi, R. Washbourne Publishing House, 1882, hlm. 248-250, dengan imprimatur oleh Yang Mulia William Bernard, Uskup Birmingham. Sumber nubuatan ini adalah Opuscola atau Tulisan Santo Fransiskus (1623) oleh pastor Luke Wadding, diakui sebagai sarjana dan sejarawan terkemuka dalam sejarah tentang St. Francis dari Assisi.

 

Pada saat kesusahan ini ada seorang pria, yang tidak terpilih secara kanonik, akan diangkat menjadi Paus, yang dengan kelicikannya akan berusaha untuk menarik banyak orang ke dalam kesesatan dan kematian. .... Beberapa pengkhotbah akan tetap diam tentang kebenaran, dan yang lainnya akan menginjak-injaknya dan menyangkalnya. Kesucian hidup akan diejek bahkan oleh mereka yang mengakuinya, karena pada hari-hari itu Yesus Kristus tidak akan mengirim kepada mereka seorang pastor sejati, tetapi seorang penghancur.

 

Tidak dapat dipastikan apakah paus Francis menggenapi nubuatan di atas, tetapi yang pasti adalah bahwa paus Francis adalah "bukan seorang pastor sejati, tetapi seorang penghancur" yang telah "menyeret banyak orang ke dalam kesalahan." Karena dia telah menghabiskan delapan tahun terakhir ini untuk bergaul dengan para perencana Dunia Tunggal yang tidak bertuhan di kerajaan mereka, untuk menghapuskan agama Kristen dan membelenggu umat manusia di bawah pemerintahan dunia tunggal yang membunuh orang yang tidak bersalah dan "orang-orang yang tidak penting." Rasanya sulit untuk berpikir bahwa markas besar Tuhan di bumi harus menjadi konsorsium untuk memajukan aspirasi dari kumpulan setan ular berbisa.

 

Kita saat ini benar-benar menyaksikan pemenuhan nubuat Perawan Terberkati di La Salette bahwa:

“Roma akan kehilangan Iman dan akan menjadi tahta Antikristus.” (1846)

 

"Anak-anak-Ku, di masa lalu Gereja-Ku, umat-Ku telah melewati cobaan penderitaan, tetapi Aku berkata kepadamu: Rumah-Ku, Gereja-Ku di bumi, sedang melewati pencobaan yang jauh lebih besar dari pada sejarah masa lalu. Lucifer dan semua anteknya sekarang bekerja keras dan paling berhasil saat ini dalam upaya mereka untuk menjatuhkan Takhta Petrus dan menempatkan di Roma seorang paus yang merupakan antipaus dalam sejarah." - Jesus, Bayside, 18 Juni 1978

 

---------------------------------

 

Pertempuran Terakhir Setan – Bab 2

Lihatlah Mesias Baru Dari Vatikan...

Apa Yang Bisa Dipelajari Dari Kritikan Terhadap Amoris Laetitia

Enoch, 1 Mei 2021

Pedro Regis 5116 - 5120

Seorang Paus Yang Layak Menjadi Contoh

Pertempuran Terakhir Setan – Bab 3