Thursday, May 6, 2021

Pertempuran Terakhir Setan – Bab 3

 

  

Pertempuran Terakhir Setan 

 

Pastor Paul Kramer, B.Ph., M.Div., S.T.L. (Cand.) 

 

 

Bab 3

 

Rencana Damai Surga Dalam Mikrokosmos 

 

Pikiran "yang tercerahkan" dari dunia modern akan mencemooh gagasan bahwa upacara secara terbuka namun sederhana, untuk mengkonsekrasikan Rusia kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda dapat menghasilkan pertobatan bangsa itu, dan dengan itu datang pula manfaat yang sangat besar bagi seluruh dunia, termasuk perdamaian antar bangsa. Tapi kemudian bahkan dunia modern mencemooh mukjizat secara umum, serta mencemooh klaim Gereja dimana orang-orang kudusnya telah melakukan berbagai mukjizat secara berkelimpahan semacam itu. 

Tapi konsekrasi Rusia persis seperti yang telah Tuhan tetapkan dalam pesan Fatima yang Dia konfirmasi dengan terjadinya keajaiban matahari pada 13 Oktober 1917 — sebuah pesan yang, kami tunjukkan segera, telah menerima persetujuan dari otoritas tertinggi Gereja Katolik, termasuk serangkaian Paus sejak saat penampakan di Fatima. Seperti yang kita lihat, pada tahun 2002 Paus Yohanes Paulus II bahkan memutuskan bahwa Pesta Perawan Fatima dimasukkan dalam kalender universal Gereja hari raya liturgi, untuk dimasukkan dalam Edisi Khas Ketiga dari Roman Missal. Jadi, Magisterium secara resmi memvalidasi keaslian penampakan tersebut. 

Kita ingat bahwa dalam pesan 13 Juli 1917, Bunda Maria telah berjanji kepada Lucia bahwa “Aku akan datang untuk meminta Konsekrasi Rusia kepada Hatiku Yang Tak Bernoda dan Komuni Reparasi

pada hari Sabtu pertama.” Sesuai dengan perkataannya, Perawan Terberkati menampakkan diri kembali kepada Lucia pada tanggal 13 Juni 1929 di Tuy, Spanyol, di mana Lucia — saat itu telah menjadi Suster Lucia dos Santos, seorang biarawati Dorothean (dia tidak menjadi seorang Karmelit sampai tahun 1948) — yang berdoa di kapel biara selama Jam Kudus Adorasi dan Reparasi. Bahkan di antara sejarah penampakan surgawi yang diakui oleh orang-orang kudus Katolik Gereja, yang satu ini adalah luar biasa. 

Kami memberi kesempatan Suster Lucia menceritakan penampakan itu dengan kata-katanya yang sederhana namun cukup dramatis— dan ingat bahwa di sini juga kita berurusan dengan sebuah penampakan dimana Gereja, termasuk Paus Benediktus XVI, telah menyatakan layak untuk dipercaya: 

Suster Lucia bercerita:

Saya telah meminta dan memperoleh izin dari atasan dan bapa pengakuan saya untuk melakukan doa Jam Kudus, mulai dari jam 11:00 malam sampai tengah malam, dari Kamis malam sampai Jumat pagi. Sendirian, pada suatu malam, saya berlutut di tempat berlutut panjang untuk menerima Komuni, di tengah kapel, untuk mengucapkan doa Malaikat Tuhan, sambil saya bersujud. Merasa lelah, saya bangkit dan berlutut, dan terus mengucapkan doa dengan tangan saya membentang berbentuk salib. 

Satu-satunya cahaya hanya berasal dari lampu altar. Tiba-tiba sebuah cahaya supernatural menerangi

seluruh kapel dan di atas altar tampak sebuah salib cahaya yang mencapai langit-langit.  Bagian atas salib nampak lebih cerah dan disitu terlihat wajah Seseorang dan Tubuh-Nya sampai ke batas pinggang. Di dada-Nya nampak ada burung merpati yang sama bercahaya, dan dipaku di kayu salib, nampak tubuh Manusia lain. Sedikit di bawah pinggang, tergantung di udara, terlihat sebuah Piala dan Hosti besar yang meneteskan beberapa tetes Darah dari wajah Orang Yang Tersalib itu dan dari sebuah luka terbuka pada dada-Nya. Tetesan-tetesan darah itu mengalir dan jatuh pada Hosti dan jatuh ke piala. Di bawah lengan kanan salib adalah Bunda Maria (Bunda Maria dari Fatima dengan Hati Tak Bernoda di tangannya) ... Di bawah lengan kiri (salib), nampak beberapa huruf besar, seperti air sebening kristal yang mengalir di atas altar, membentuk kata-kata ini: "Rahmat dan Kerahiman." 

Saya mengerti bahwa itu adalah misteri Tritunggal Mahakudus yang sedang diperlihatkan kepada saya. 

Frère Michel dengan tepat menyebut penampakan ini sebagai "Teofani Tritunggal" Seperti halnya Keajaiban Matahari, tidak ada yang seperti itu dalam sejarah dunia. Demikianlah Tuhan sendiri menunjukkan pentingnya apa yang dikatakan Bunda Maria kepada Suster Lucia:

Saatnya telah tiba ketika Tuhan meminta Bapa Suci untuk melakukan, dalam persekutuan dengan semua uskup di dunia, konsekrasi Rusia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda, dan dia berjanji untuk menyelamatkan dunia dengan cara ini. 

Tuhan sendiri telah meminta hal ini. Suster Lucia tidak hanya hadir di hadapan Bunda Tuhan, tapi juga di hadapan Tritunggal Mahakudus. Tentu saja, Suster Lucia segera menyampaikan permintaan ilahi tersebut kepada bapa pengakuannya, Pastor Gonçalves, sebagaimana tercermin dalam korespondensi yang diterbitkan dengannya. 

Setidaknya selama tujuh puluh tahun ke depan Suster Lucia— yaitu Lucia yang sama yang tidak akan menyangkal kebenaran meskipun diancam dengan kematian yang mengerikan oleh Walikota Masonik Ourem — memberikan kesaksian yang sama:

Bunda Maria, sebagai utusan Tuhan, telah meminta konsekrasi Rusia dalam sebuah upacara yang dilakukan bersama oleh Paus dan semua uskup di dunia. Seperti yang dicatat di awal buku ini di bagian "The Heart of the Matter" dan di bagian Pendahuluan, ada upaya yang gigih oleh orang-orang tertentu untuk mengubah kesaksian Lucia itu demi rasa hormat kepada manusia (untuk menghindari menyinggung perasaan Rusia) dan demi melayani orientasi baru Gereja yang bersifat duniawi, dan ini adalah inti dari kontroversi besar Fatima yang bertahan hingga hari ini, dan yang telah mendorong terbitnya buku ini. Kita akan kembali ke poin ini pada waktunya nanti tentu saja. 

Seolah-olah untuk menunjukkan manfaat dan kemanjuran konsekrasi Rusia seperti yang diminta Sang Perawan, Tuhan melihat bahwa sudah pantas untuk melakukan hal itu di dunia seperti halnya di Portugal. Pada hari peringatan penampakan pertama di Fatima, 13 Mei 1931, dan di hadapan 300.000 umat beriman yang datang ke Fatima untuk menghadiri acara tersebut, para uskup Portugal dengan sungguh-sungguh mengkonsekrasikan bangsanya kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda. Para uskup yang baik ini telah menempatkan Portugal di bawah perlindungan Bunda Maria untuk melindungi bangsa itu dari penularan Komunis yang sedang melanda Eropa, dan khususnya Spanyol. Memang, nubuat Sang Perawan tentang penyebaran kesalahan Rusia ke seluruh dunia sudah terpenuhi dengan tepat. Dan pada Juli 1917, siapakah yang bisa meramalkan munculnya dunia komunisme keluar dari Rusia — beberapa bulan sebelum revolusi Bolshevik dan Lenin naik ke tampuk kekuasaan? Hanya Surga yang bisa meramalkannya; hanya Bunda Allah, yang diberitahu oleh Putra Ilahi-Nya. 

Sebagai hasil dari Konsekrasi (1931) ini, Portugal mengalami keajaiban tiga kali lipat. Di sini, kami akan menyampaikan detail yang paling sederhana saja. 

Pertama-tama, ada Renaisans Katolik yang megah, kelahiran kembali yang luar biasa dari kehidupan Katolik yang mencolok dimana mereka yang menjalaninya tidak diragukan lagi menghubungkannya dengan karya Tuhan. Selama periode ini, Portugal menikmati peningkatan drastis dalam panggilan imamat. Jumlah religius hampir empat kali lipat dalam 10 tahun. Komunitas-komunitas religius juga meningkat. Ada pembaruan besar dalam kehidupan agama Kristen, yang menunjukkan kehadirannya di banyak bidang, termasuk perkembangan pers Katolik, radio Katolik, ziarah, retret spiritual, dan gerakan kuat Aksi Katolik yang terintegrasi ke dalam kerangka kehidupan keuskupan dan paroki. 

Renaisans (kebangkitan) Katolik ini sedemikian besarnya sehingga pada tahun 1942 dideklarasikan oleh para uskup Portugal dalam Surat Pastoral Kolektif: “Siapapun yang menutup matanya dua puluh lima tahun yang lalu dan membukanya sekarang, dia tidak akan lagi mengenali Portugal, begitu luas perubahan yang dihasilkan oleh faktor sederhana dan tak terlihat dari penampakan Perawan Terberkati di Fatima. Sungguh, Bunda Maria ingin menyelamatkan Portugal.” 

Ada juga keajaiban reformasi politik dan sosial, sesuai dengan prinsip sosial Katolik. Tak lama setelah Konsekrasi Portugal kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda pada 1931, seorang pemimpin Katolik di Portugal naik ke tampuk kekuasaan, Antonio Salazar, yang meresmikan program Katolik kontra-revolusioner. Dia berusaha keras untuk menciptakan, sebanyak mungkin tatanan sosial Katolik, di mana hukum pemerintah dan institusi sosial selaras dengan hukum Kristus, Injil-Nya dan Gereja-Nya. Sebagai orang yang sangat anti dengan paham sosialisme dan liberalisme, dia menentang "segala sesuatu yang menurunkan atau menghancurkan keluarga." 

Presiden Salazar tidak hanya berbicara tentang dialog yang baik, dia juga memberlakukan undang-undang untuk melindungi keluarga, termasuk hukum yang melarang perceraian. Pasal 24 berbunyi “Selaras dengan sifat esensial pernikahan Katolik: Bisa dipahami bahwa dengan fakta adanya perayaan pernikahan Katolik, maka pasangan-pasangan telah menolak hak hukum untuk meminta cerai."

Dampak dari undang-undang ini adalah bahwa pernikahan Katolik tidak berkurang jumlahnya, tetapi meningkat. Sehingga pada tahun 1960 — tahun yang sangat kritis, seperti yang akan kita lihat — hampir 91 persen dari semua pernikahan di negara itu adalah pernikahan Katolik. 

Selain perubahan besar dalam bidang agama dan politik yang mencengangkan ini, ada keajaiban ganda yang berupa perdamaian. Portugal dilindungi dari teror Komunis, terutama dari Perang Saudara Spanyol yang berkecamuk di tetangga sebelahnya. Portugal juga dipertahankan dari kehancuran oleh Perang Dunia II. 

Mengenai Perang Saudara Spanyol, para uskup Portugis telah bersumpah pada tahun 1936 jika Bunda Maria melindungi Portugal, mereka akan mengucapkan terima kasih dengan memperbarui Konsekrasi Nasional kepada Hati Maria yang Tak Bernoda. Sesuai dengan kata-kata mereka, pada tanggal 13 Mei 1938, para uskup itu memperbaharui Konsekrasi Portugal kepada Hati Yang Tak Bernoda sebagai ucapan syukur atas perlindungan Bunda Maria. Kardinal Cerejeira mengakui secara terbuka: “Sejak Bunda Maria dari Fatima menampakkan diri pada tahun 1917… Sebuah berkat khusus dari Tuhan telah turun ke tanah Portugal ... terutama jika kita meninjau dua tahun yang telah berlalu sejak konsekrasi yang kita lakukan, seseorang tidak bisa tidak untuk mengakui bahwa tangan Tuhan yang tak terlihat telah melindungi Portugal, menyisihkan Portugal dari momok perang dan penyakit kusta dan dari komunisme atheis." 

Bahkan Paus Pius XII mengungkapkan keheranannya bahwa Portugal terhindar dari kengerian Perang Saudara di Spanyol dan ancaman Komunis. Dalam pidatonya kepada orang-orang Portugis, Paus berbicara tentang "Bahaya Merah, begitu mengancam dan begitu dekat dengan Anda, namun dapat dihindari dengan cara yang tidak terduga." Portugis melewati bahaya pertama ini tanpa cedera, tetapi segera ada ancaman kedua di wajah mereka. Perang Dunia II akan segera pecah. Dalam pemenuhan lain dari nubuat Sang Perawan, 13 Juli 1917, perang akan dimulai "pada masa pemerintahan Pius XI," yang terjadi setelah "sebuah malam yang diterangi oleh cahaya yang tidak diketahui ... " 

Pada 6 Februari 1939, tujuh bulan sebelum deklarasi perang, Suster Lucia menulis kepada uskup, Msgr. da Silva. Dia mengatakan kepadanya bahwa perang akan segera terjadi, tetapi kemudian berbicara tentang janji yang luar biasa dari Bunda Maria. Dia berkata “...dalam perang yang mengerikan ini, Portugal akan diselamatkan karena konsekrasi nasional kepada Hati Maria yang Tak Bernoda yang dilakukan oleh para uskup." 

Dan Portugal terhindar dari kengerian perang, yang detailnya terlalu banyak untuk diceritakan

disini. Yang lebih luar biasa, Suster Lucia menulis kepada Paus Pius XII pada tanggal 2 Desember 1940 dan menceritakan kepadanya bahwa Portugal menerima perlindungan khusus selama perang yang akan dialami juga oleh negara-negara lain jika para uskup mau mengkonsekrasikan bangsa mereka kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda. Lucia menulis: “Bapa Suci, Tuhan kita menjanjikan perlindungan khusus bagi negara kita dalam perang ini, karena konsekrasi bangsa ini, oleh para wali gereja Portugis, kepada Hati Maria Yang Tak Bernoda; sebagai bukti dari rahmat yang juga akan diberikan kepada bangsa-bangsa lain asalkan mereka juga mengkonsekrasikan diri dan bangsa mereka kepada Sang Perawan." 

 

Pada tanggal 25 Januari 1938, langit menjadi berwarna merah darah cemerlang, tidak hanya di Eropa, tetapi di beberapa bagian Amerika Utara dan Afrika. Mark Fellows menulis, “Langit merah darah berlangsung selama berjam-jam, dan hal ini terlihat di sekitar separuh dunia dengan intensitas yang sama. Lucia and para Suster lainnya menyaksikan api neraka yang berdenyut dari Tuy. Dari semua deskripsi malam itu, yang paling tepat telah dinubuatkan lebih dari 20 tahun yang lalu oleh Wanita cantik di Cova da Iria. Malam yang diterangi oleh sebuah cahaya tak dikenal,’ kata Perawan Maria kepada Lucia, akan menjadi 'pertanda besar yang diberikan oleh Tuhan bahwa Dia akan menghukum dunia atas kejahatannya, melalui perang, kelaparan, dan penganiayaan terhadap Gereja dan Bapa Suci… ‘ Dalam waktu dua bulan dari pertanda besar ini, tentara Hitler menginvasi Austria. Seperti yang telah diramalkan Perawan Terberkati, Perang Dunia Kedua dimulai 'pada masa pemerintahan Pius XI'."

 

Mark Fellows, Fatima in Twilight (Niagara Falls: Marmion Publications, 2003), pp. 101-102.

The Whole Truth About Fatima - Vol. II, p. 428.

See The Whole Truth About Fatima - Vol. II, pp. 369-439.

Ibid., p. 428. 

 

Demikian pula, Kardinal Cerejeira dari Portugal tidak ragu-ragu untuk menyebut Bunda Maria dari Fatima sebagai pembawa rahmat besar yang telah dia peroleh bagi Portugal selama ini. Pada 13 Mei 1942 dia berkata: “Untuk mengungkapkan apa yang telah terjadi di sini selama dua puluh lima tahun, kosakata bahasa Portugis hanya memiliki satu kata: keajaiban. Ya, kami yakin bahwa kami berhutang perubahan indah Portugal kepada perlindungan dari Perawan Tersuci." 

Kardinal Cerejeira mempertahankan apa yang akan kami pertahankan selama presentasi ini: bahwa

berkat ajaib yang diperoleh Bunda Maria untuk Portugal sebagai hadiah surgawi untuk konsekrasi tahun 1931 bangsa itu hanya mencicipi pendahuluan dari apa yang akan dia lakukan untuk seluruh dunia, jika Rusia dikonsekrasikan dengan benar kepada Hatinya Yang Tak Bernoda. Kardinal berkata:

Apa yang terjadi di Portugal menyatakan suatu keajaiban. Dan itu memberi pertanda tentang apa yang telah dipersiapkan oleh Hati Maria Yang Tak Bernoda bagi dunia. 

Tidaklah sulit untuk memahami mengapa Portugal saat ini disebut sebagai “Lemari kaca Bunda Maria." Dan keajaiban rangkap tiga yang diterima Portugal hanyalah sebuah pratinjau tentang bagaimana Rusia dan dunia nanti akan terlihat setelah Konsekrasi Rusia secara kolegial dilakukan. Contoh ajaib Portugal juga membantu kita sebagai ukuran dimana kita bisa menilai keadaan saat ini. Jika kita mau membandingkan keajaiban tiga kali lipat Portugal dengan kondisi Rusia dan dunia saat ini, jelas bahwa konsekrasi Rusia belum dilakukan. (Kita akan kembali ke poin ini di bab selanjutnya.) 

Bagi para pejabat tinggi di Gereja, dengan mengambil tindakan yang menghalangi konsekrasi Rusia, berarti mereka menghalangi Gereja dan dunia atas karunia surgawi yang diperoleh dari perantaraan Maria kepada Portugal, dan itu bukan hanya sebagai kebodohan yang monumental, tetapi juga ketidakadilan yang tak terhitung besarnya. Ketidakadilan inilah yang telah memotivasi penerbitan buku ini.

 

------------------------------------

 

Selanjutnya: Bab 4 – Rahasia Ketiga

 

Silakan melihat artikel lainnya disini:

Chrislam, Francis Dan Sebuah Agama Tunggal Dunia

Pertempuran Terakhir Setan – Bab 2

Lihatlah Mesias Baru Dari Vatikan...

Apa Yang Bisa Dipelajari Dari Kritikan Terhadap Amoris Laetitia

Enoch, 1 Mei 2021

Pedro Regis 5116 - 5120

Seorang Paus Yang Layak Menjadi Contoh