Tuesday, May 11, 2021

Hentikan Segera Skisma Di Gereja Jerman

 

HENTIKAN SEGERA SKISMA DI GEREJA JERMAN 

https://www.churchmilitant.com/news/article/stop-the-german-schism

  

 

 

by Joseph Enders  •  ChurchMilitant.com  •  May 7, 2021   

 

Umat Katolik Meminta Agar Paus Segera Bertindak 

 

VATICAN (ChurchMilitant.com) - Umat Katolik di semua tingkatan hierarki mengajukan petisi kepada paus Francis untuk menyelamatkan Gereja Katolik Jerman dari perpecahan.

 

Ada satu kardinal, 2 uskup, 12 imam dan lebih dari 50 umat awam menandatangani seruan dan petisi pada hari Rabu - memohon kepada paus untuk campur tangan guna mengakhiri rangkaian konferensi pastoral Gereja Katolik Jerman (yang dikenal sebagai jalan sinode):

 

Jalan sinode versi Gereja Jerman, yang dimulai pada tahun 2019, selama dua tahun terakhir, telah menjadi lahan subur bagi perencanaan dan homogenisasi selanjutnya dari gagasan dan teori yang secara terang-terangan bertentangan dengan Magisterium Gereja Katolik yang kudus dan abadi, yang didirikan oleh Juruselamat Yang Ilahi di atas batu karang kokoh para Rasul.

 

Pernyataan dan petisi tersebut ditandatangani oleh beberapa nama besar seperti uskup Hong Kong emeritus Cdl. Joseph Zen, uskup Kazakhstan Athanasius Schneider, uskup Swiss Marian Eleganti dan 12 imam (termasuk pengacara hukum kanon pastor Gerald Murray).

 

Para penandatangan petisi ini juga menyarankan agar paus Francis memberi sanksi kepada para klerus pembangkang di Jerman:

 

Prihatin tentang situasi yang menyedihkan ini, kami para Pastor Gereja Katolik dan umat awam yang setia, berkomitmen untuk membela Kebenaran Iman, meminta Bapa Suci untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengakhiri penyimpangan Jalan Sinode Jerman ini dan, jika perlu, untuk menerapkan sanksi kanonik yang sesuai terhadap para pendukung penyimpangan yang luar biasa ini dari doktrin dan persekutuan dengan Kunci Petrus.

 

Di antara "penyimpangan luar biasa dari doktrin" ini, mereka menyebutkan bahwa Gereja Katolik Jerman mempromosikan agenda LGBT, menolak selibat klerus dan mendorong penahbisan perempuan sebagai imam.

 

Mengenai masalah homoseksualitas, para penandatangan petisi menggunakan ajaran eksplisit Katekismus Gereja Katolik, yang mengatakan bahwa "perjanjian pernikahan, di mana seorang pria dan seorang wanita membangun di antara mereka sendiri kemitraan dari seluruh kehidupan, yang pada dasarnya diatur menuju kebaikan pasangan dan prokreasi (menghasilkan keturunan) dan pendidikan bagi keturunan mereka."


Masalah ini secara khusus disoroti karena lebih dari 500 anggota klerus Jerman, termasuk beberapa uskup, berencana untuk menentang Kongregasi Ajaran Iman (CDF) dan memberkati pasangan homoseksual pada 10 Mei nanti – yang secara terbuka hal ini tidak mematuhi (menentang) larangan CDF tentang pemberkatan pasangan homosex yang dikeluarkan pada tanggal 15 Maret 2021.

Sekarang, ketua konferensi uskup Jerman menolak tuduhan bahwa Jalan Sinode mengarah pada perpecahan. Uskup Georg Bätzing mengklaim umat Katolik di Jerman yang mendorong agenda sayap kiri ini bukanlah "skismatis," dan dia menyangkal bahwa mereka berusaha untuk "melepaskan diri sebagai Gereja nasional Jerman dari Roma." 

 

Terlepas dari apa yang dikatakan Katekismus soal hubungan homosex, paus Francis nampak tidak bersedia turun tangan. GabTweet 

 

Meski para pembuat petisi menghindar dari mengatakan bahwa tindakan para uskup Jerman sebenarnya adalah skismatis, tetapi pembuat petisi itu mengatakan bahwa para uskup Jerman menyarankan dan melakukan perbuatan yang mengarah kepada perpecahan.

 

Juan Carlos Cruz

 

“Menurut Kitab Hukum Kanonik, perpecahan didefinisikan sebagai 'penolakan untuk tunduk kepada Paus atau persekutuan dengan anggota Gereja yang tunduk kepadanya' (c. 751) sehingga menimbulkan ekskomunikasi latae sententiae pada semua orang yang mempromosikan itu," kata mereka mengulangi. "Semua ini membuat orang berpikir bahwa jalan sinode Jerman setiap hari cenderung menjadi langkah maju menuju perpecahan dan bidaah."

 

Terlepas dari apa yang dinyatakan oleh Katekismus, Paus nampak tidak bersedia turun tangan. Berbagai komentarnya di masa lalu nampaknya menunjukkan bahwa dia tidak sepenuhnya berpihak kepada Kongregasi untuk Doktrin Iman (CDF).

 

Kembali pada bulan April, Juan Carlos Cruz, seorang jurnalis gay dan korban pelecehan seksual, berkata, "Saya berbicara dengan paus, saya tidak ingin mengkhianati kepercayaannya kepada saya, tetapi saya tahu bahwa paus adalah orang yang sangat terluka oleh hal ini, meski pada akhirnya dialah yang akan bertanggung jawab."

 

Paus Francis juga nampak mendukung serikat sipil homoseksual pada bulan Oktober lalu, ketika dia mengklaim, "Yang harus kita miliki adalah undang-undang serikat sipil, dengan cara itu mereka (kaum homosex dan ‘perkawinan’ mereka) dilindungi undang-undang."

 

Sama seperti para uskup Jerman, komentar-komentar paus juga menentang deklarasi CDF, terutama sebuah deklarasi dari tahun 2003 yang menjelaskan bahwa "penghormatan terhadap kaum homoseksual tidak dapat mengarah pada persetujuan atas perilaku homoseksual atau pengakuan hukum atas serikat homoseksual."

 

Tidak peduli apa pun posisi paus saat ini, Senin mendatang, dia akan dihadapkan pada keputusan yang akan mengubah arah perjalanan Gereja Katolik selama beberapa dekade mendatang – dalam kaitannya dengan para pastor Jerman yang memberikan "berkat" kepada pasangan sesama jenis. 

Jika Bapa Suci menolak untuk bertindak, hal itu bisa menunjukkan bahwa Gereja tidak akan melakukan apa pun ketika dihadapkan pada bidaah yang keras kepala seperti ini - dan jika paus memilih untuk mengambil tindakan, dia berisiko menyaksikan perpecahan besar-besaran di Gereja Katolik Jerman. 

Nama-nama penandatangan petisi dapat dilihat disini.

 

-------------------------------

 

Pedro Regis 5116 - 5120

Seorang Paus Yang Layak Menjadi Contoh

Pertempuran Terakhir Setan – Bab 3

Pengunduran Diri Paus Benedict XVI Membuka Pintu...

Enoch, 7 MEI 2021 - Pesan Khusus Bagi Colombia

Kardinal Burke: Kini Telah Ada Skisma Di Jerman

LDM, 10 Mei 2021