Wednesday, November 1, 2017

PF BERKATA : ‘ALLAH TAK BISA MENJADI ALLAH JIKA TANPA MANUSIA’

PF BERKATA : ‘ALLAH TAK BISA MENJADI ALLAH JIKA TANPA MANUSIA’
paulsimeon2014July 9, 2017

Rabu, 7 Juni 2017, pada acara audiensi umum, PF secara konroversial menyatakan di hadapan orang banyak di lapangan St.Petrus: ‘ALLAH TAK BISA MENJADI ALLAH JIKA TANPA MANUSIA’

Saat itu PF mengatakan:

Saudara-saudari, kita tak pernah sendirian. Kita bisa berada jauh (dari Tuhan) dan berseteru; bahkan kita bisa berkata bahwa kita ini ‘tanpa Allah’. Tetapi Injil Yesus Kristus mengungkapkan kepada kita bahwa Allah tak bisa ada jika tanpa diri kita: Dia tak akan pernah menjadi Allah ‘tanpa manusia’; adalah Dia yang tak bisa ada jika tanpa kita, dan ini adalah sebuah misteri besar ! Allah tak bisa menjadi Allah jika tanpa manusia: ini adalah sebuah misteri besar !

Banyak sekali teolog yang berkomentar setelah kejadian itu, dengan mengatakan bahwa ucapan PF itu adalah sangat berbahaya dan bisa diterima secara salah.

John Paul Meenan, profesor teologi di Our Lady Seat of Wisdom, sebuah perguruan tinggi Katolik di Ontario Timur, mengatakan kepada LifeSiteNews bahwa ungkapan "Allah tidak dapat menjadi Allah tanpa manusia" sangat terbuka untuk menimbulkan salah tafsir dan sangat bermasalah. Profesor Meenan mengatakan bahwa tidak benar bahwa 'Allah tidak dapat menjadi Allah jika tanpa manusia' dalam pengertian universal.

Meenan mengkhawatirkan pernyataan tersebut karena ia dapat digunakan untuk mendukung ajaran sesat kaum modernist yang dikenal sebagai "teologi proses" yang menyatakan bahwa "Tuhan menyempurnakan dirinya sendiri dengan penciptaan atau tumbuh bersama dengan ciptaan."

Seorang teolog awam Katolik yang terkenal, berkata kepada LifeSiteNews, namun dia tidak ingin namanya disebutkan:

Karena Inkarnasi Tuhan kita Yesus Kristus, memang benar bahwa Allah tetap menyatu secara kekal dengan umat manusia melalui kodrat manusiawi Yesus Kristus, Pribadi Kedua dari Tiga Pribadi Ilahi dari Tritunggal Yang Terberkati. Meskipun demikian, Tuhan sama sekali tidak membutuhkan manusia; jadi hubungan kita dengan Tuhan sepenuhnya bergantung pada kelimpahan Kasih Ilahi yang tak terhingga dari Bapa, Putera dan Roh Kudus.

St. Irenaeus dari Lyons (tahun 130, c.208), seorang uskup, martir, dan Bapa Gereja, menulis dalam karyanya yang terkenal Against the Heresies:

Pada mulanya bukan karena Dia membutuhkan manusia maka Tuhan menciptakan Adam, tapi hal itu agar Dia memiliki seseorang agar Dia bisa memberikan berkatNya. Sebab, tidak hanya sebelum Adam, tapi bahkan sebelum penciptaan, Firman itu memuliakan Bapa saat Ia tinggal di dalam Dia dan Ia dimuliakan oleh Bapa.

St. Irenaeus menambahkan:

Ketika orang berdiri di tengah cahaya, bukannya orang itu yang menerangi cahaya itu dan menyebabkannya bersinar, tapi dialah yang diterangi dan dibuat bersinar oleh cahaya itu. Orang itu sama sekali tidak menyumbang apa pun untuk terjadinya terang, orang itu mendapatkan keuntungan dari cahaya dan diterangi olehnya. Begitulah cara melayani Tuhan: pelayanan kita tidak bisa menyumbang apapun kepada Tuhan karena Tuhan tidak membutuhkan pelayanan manusia; tetapi bagi mereka yang melayani dan mengikutiNya Tuhan memberi hidup, kemuliaan yang tak bisa rusak dan kekal.

Sejak menjadi paus, PF telah menimbulkan banyak sekali kekhawatiran dan kebingungan di kalangan umat Katolik yang setia, dengan melalui pernyataan-pernyataannya yang  kontroversial. Sebelumnya Dia mengatakan bahwa kebanyakan pernikahan Katolik adalah tidak sah,  dan bahwa beberapa tindakan kumpul kebo merupakan "pernikahan yang sejati".


Dalam sebuah pernyataan kontroversial lainnya, PF juga mempertanyakan keberadaan neraka, dan dia mengatakan bahwa setiap orang akan naik ke surga. Dalam ensiklik kepausan Amoris Laetitia yang kontroversial itu (297), PF menulis: "Tidak ada yang dapat dihukum selamanya, karena itu bukanlah logika Injil!"

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment