Sunday, September 4, 2016

DR. RICK FITZGIBBONS (umat awam) menulis....

DR. RICK FITZGIBBONS (PSYCHIATRIST): PROGRAM PENDIDIKAN SEX YANG DIAJUKAN OLEH VATIKAN MENJADI ANCAMAN TERBESAR BAGI KAUM MUDA KATOLIK

Uskup Agung (Vincenzo Paglia) yang berada dibalik usulan pendidikan sex Vatikan haruslah diperiksa oleh dewan pengawas penyalah-gunaan sexual

Vatikan dibawah PF sedang berjalan menuju penyimpangan sexual serta mendukung perbuatan dosa. Adalah umat awam yang menyadari hal ini dan kini mereka berbicara.


September 2, 2016 (LifeSiteNews)Seorang psikiater terkenal (DR. RICK FITZGIBBONS) yang telah bekerja menangani para korban penyalah-gunaan sexual oleh imam-imam serta imam-imam (sebagai predator sexual), mengutuk keras program baru mengenai pendidikan sex yang diajukan oleh Vatikan dimana dia menyebutnya sebagai ‘tindakan kejam’ dan sebagai ‘ancaman paling berbahaya terhadap kaum muda Katolik’ yang pernah dia saksikan selama 40 tahun belakangan ini.

Psikiater yang sangat menaruh perhatian dan sangat prihatin ini, Dr. Rick Fitzgibbons, bekerja sebagai direktur sebuah pusat konseling dan juga sebagai konsultan pada Congregation for the Clergy at the Vatican; selain itu dia adalah seorang professor pada John Paul II Institute for Studies on Marriage and Family di Catholic University, Amerika Serikat. Dalam tulisannya yang diterbitkan oleh LifeSiteNews hari ini, Fitzgibbons memperingatkan bahwa materi pelajaran yang ada di dalam program pendidikan sex baru yang dikeluarkan oleh Vatikan yang berjudul The Meeting Point, yang menyangkut penyalah-gunaan sexual pada kaum remaja Katolik, berisi gambar-gambar porno yang mirip dengan yang digunakan oleh predator sexual dewasa.

Dalam sebuah budaya dimana kaum muda dijejali dengan pornografi, maka saya sangat terkejut demi melihat gambar-gambar yang ada di dalam program pendidikan sex dari Vatikan ini, dimana beberapa diantaranya benar-benar merupakan gambar porno bagi orang dewasa,” demikian Dr. Rick Fitzgibbons menulis. “Reaksi saya yang serentak, sebagai seorang profesional, adalah bahwa pendekatan pendidikan cabul dan pornografi ini telah melecehkan dan merupakan kekerasan terhadap kaum muda secara psikologis dan spirituil… sebagai seorang profesional yang selama ini telah sering menangani para pelaku penyalah-gunaan sexual (predator) oleh imam-imam serta para korbannya, di lingkungan Gereja, maka saya mendapati
bahwa hal ini (program sex) sangat membahayakan terutama karena gambar-gambar porno yang ditampilkan di dalamnya adalah mirip dengan gambar-gambar porno yang dikonsumsi oleh para predator dewasa.

Selanjutnya Dr. Rick Fitzgibbons meminta agar Uskup Agung Vincenzo Paglia yang mengawasi jalannya perkembangan dan dirilisnya program sex itu, ketika dia menjadi kepala pada the Pontifical Council for the Family, untuk dievaluasi menurut norma-norma yang dijalankan oleh uskup-uskup Katolik Amerika Serikat, mengenai skandal penyalah-gunaan sexual.

“Paglia seharusnya ‘diadili’ dengan cara menjalani sebuah evaluasi oleh sebuah dewan pengawas seperti yang disebutkan di dalam norma-norma dari the Dallas Charter, karena telah menempatkan kaum muda pada posisi yang sangat beresiko seperti itu,” demikian tulis Fitzgibbons lagi. “Pemeriksaan (terhadap Paglia) ini sangat perlu karena saat ini dia diserahi (oleh PF) tanggung jawab lebih jauh untuk memberikan pengajaran sex serta perkawinan di the John Paul II Institute for Family Studies.”

Bahkan Fitzgibbons meminta uskup Kevin Farrell, yang menjabat sebagai kepala pada Prefect Dicastery for Laity, the Family, and Life yang baru dibentuk itu di Vatikan, agar sesegera mungkin membatalkan program pendidikan sex itu serta menggantinya dengan ajaran yang sesuai dengan ajaran Paus St.Yohanes Paulus II mengenai perkawinan, kaum muda, keluarga serta sexualitas, yang ada di dalam the Role of the Christian Family in the Modern World.

Selanjutanya Fitzgibbons menulis: “Program pendidikan sex The Meeting Point menggambarkan sebuah ketidak-pedulian terhadap tekanan sexual pada kaum muda saat ini dan program itu akan menimbulkan akibat yang membingungkan bagi umat awam untuk menerima ajaran Gereja Katolik. Program itu menyiratkan sebuah krisis hebat di masa mendatang bagi Gereja dan terutama bagi kaum muda Katolik serta keluarga-keluarga dalam proporsi yang jauh lebih besar daripada skandal penyalah-gunaan sexual atas kaum muda baru-baru ini, yang telah banyak ditulis di media massa.”

Kritikan dari Fitzgibbons ini telah berjalan serentak dengan kritikan dan usulan dari para pemimpin internasional yang pro-family dan pro-life yang menyebut program sex Vatikan itu sebagai ‘sangat tak bermoral’, ‘sama sekali tidak layak’ dan ‘sangat tragis’.

(Seperti kita ketahui bahwa pada Amoris Laetitia, peranan orang tua dalam pendidikan sex bagi anak-anaknya telah dihapuskan. Hal ini akan sangat membahayakan sekali bagi anak-anak kita. Apalagi ditambah dengan isi dari program pendidikan sex baru yang sangat memprihatikan itu.)

Read the full article at Life Site News


No comments:

Post a Comment