Thursday, May 25, 2017

CDL. SARAH: USKUP-USKUP BERSIKAP DIAM

CDL. SARAH: uskup-uskup bersikap diam mengenai krisis yang terjadi di dalam gereja
NEWS: WORLD NEWS

Card. Sarah


by Bradley Eli, M.Div., Ma.Th.  •  ChurchMilitant.com  •  April 27, 2017   

BANYAK YANG TIDAK BERANI MENGHADAPI KENYATAAN BAHWA GEREJA SEDANG MENGHANCURKAN DIRINYA SENDIRI

ROME (ChurchMilitant.com) - Para uskup tidak takut jika berbicara mengenai keadilan sosial, pengungsi, dan kemiskinan, namun mereka bungkam terhadap krisis yang sebenarnya yang kini sedang melanda Gereja. Pada wawancara 18 April 2017 dengan Aid to the Church in Need (ACN), sebuah lembaga amal internasional dari Gereja Katolik, Cdl. Robert Sarah memberikan pernyataan ini. “Gereja telah membuat kesalahan besar dalam krisis yang sangat nyata saat ini, jika ia mengira bahwa misinya yang sebenarnya adalah memberikan solusi atas segala persoalan politik, yang berhubungan dengan keadilan, perdamaian, kemiskinan, penerimaan kaum pengungsi, dsb, sementara ia melupakan evangelisasi,” demikian katanya.

Dalam ucapannya yang disampaikan awal bulan ini pada sebuah konperensi liturgi di Jerman, kepala dari the Congregation of Divine Worship ini berbicara masalah yang sama: “Banyak yang tidak berani menghadapi kenyataan bahwa Gereja sedang menghancurkan dirinya sendiri melalui penghancuran atas fondasi-fondasi dari doktrin, liturgi, moral dan pastoralnya.”

Banyak sekali uskup, demikian Cdl. Sarah berkata, terlibat dalam penghancuran Iman ini, yang merupakan inti dari krisis Gereja. "Lebih banyak lagi suara dari para uskup yang berkedudukan tinggi yang dengan tegas menolak adanya kesalahan doktrinal, moral dan liturgi yang telah dikutuk seratus kali, dan mereka berusaha menghancurkan sedikit iman yang masih tersisa di dalam hati umat Allah," katanya.

Cardinal Joseph Ratzinger, yang kini menjadi Paus Emeritus Benedict XVI, telah menunjukkan berbagai kesempatan dimana para klerus yang salah asuh yang kemudian menjadi uskup-uskup, mereka telah menjadi sumber dari berbagai masalah yang muncul di dalam Gereja. Dia mengatakan bahwa hal itu disebabkan karena pendidikan yang salah yang mereka terima, bukan karena iman yang salah, hingga para klerus itu kemudian menjadi uskup-uskup yang bermasalah.

Para uskup dan klerus telah berdiam diri saja ketika pada tahun 1960an banyak pasangan memilih untuk menggunakan kontrasepsi, dengan alasan hal itu sudah melalui pertimbangan hati nurani mereka, dan mereka masih menerima Komuni Kudus. Saat inipun uskup-uskup bersikap diam atas isu yang sama, ketika ada pasangan yang bercerai dan menikah lagi secara sipil, dimana mereka masih aktiv secara sexual, dan dengan ‘hati nuraninya’ mereka memilih untuk menerima Komuni Kudus.  

Dalam wawancaranya dengan ACN minggu yang lalu, Cdl. Sarah berbicara mengenai kebingungan dan penyimpangan iman ini diantara uskup-uskup:  

Tanpa adanya iman yang sama, maka Gereja berada dalam ancaman kebingungan dan secara progresiv ia bisa terpeleset ke dalam penyimpangan dan perpecahan. Saat ini terjadi resiko yang gawat untuk terjadinya perpecahan di dalam Gereja, perpecahan di dalam Tubuh Misitk Kristus, dengan menekankan kepentingan identitas nasional di dalam Gereja-gereja, serta pada kapasitas mereka untuk membuat keputusan bagi diri mereka sendiri dalam masalah yang krusial seperti doktrin dan moral.

Watch the panel discuss the concerns our audience has concerning silent bishops in The Download—Church Militant Polls.

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/


No comments:

Post a Comment