Monday, May 29, 2017

FRANCIS MENUNJUK SEORANG YANG MENDUKUNG TINDAKAN SODOMI DAN LGBT...

FRANCIS MENUNJUK SEORANG YANG MENDUKUNG TINDAKAN SODOMI DAN LGBT UNTUK MENJADI USKUP PEMBANTU DI SAN DIEGO


Segalanya terus semakin memburuk dibawah Nabi Palsu ini

SAN DIEGO, California, May 29, 2017 (LifeSiteNews) – Bulan lalu PF menunjuk seorang pastor dari sebuah paroki yang terkenal sebagai pendukung LGBT untuk menjadi uskup pembantu di San Diego, dan bekerja dibawah seorang uskup yang liberal pula, Robert McElroy.

Pastor John P. Dolan, 54thn, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PF melalui media the Times of San Diego, dan dia bertekad untuk mendukung dan menyertai Uskup McElroy dalam perutusannya (yang mendukung LGBT) di wilayah itu.

Pada Nopember 2016 Uskup McElroy memuji paroki tempat pastor Dolan bertugas, St.Yohanes Pembaptis di Hillcrest, karena paroki itu mendukung dan menyambut baik para pengikut LGBT.

Menurut media the Times of San Diego, Dolan akan terus melayani sebagai imam di St.Yohanes Pembaptis. Dia juga akan terus bertugas sebagai wakil bagi para klerus dan sebagai pastor di paroki St. Vincent de Paul.

Pada edisi bulan Desember, LifeSiteNews melaporkan bahwa direktur pelayanan bagi kaum dewasa muda di St. John the Evangelist adalah seorang pria gay (yang telah mengakui hal itu secara terbuka) yang bekerja untuk kelompok pembangkang radikal Call to Action. Pada saat itu sosok Santo Yohanes dilukiskan dengan melalui sebuah salib yang diselimuti oleh bendera pelangi di halaman media sosialnya. Kelompok aktivis LGBT New Ways Ministry merayakan penunjukan pastor Dolan pada blognya, pada hari Rabu. Editor Associate, Robert Shine, mengutip ucapan uskup terpilih yang mengatakan, "Ada dua bentuk yang berbeda dalam melakukan kegiatan gereja ... Seseorang yang sangat dialogis, dari segi dialogis, dan yang lainnya berasal dari pengertian monologis. Dan kita sedang berurusan dengan bidang monologis itu: Karena segala sesuatu berasal dari yang di atas, dan mungkin saja mereka mendapatkan perlindungan dari para pastor, dan kemudian turunlah beberapa pemikiran yang lain, tapi pada akhir dari itu semua 'Kita akan memberitahu anda apa yang harus anda pikirkan.."

“Kaum dewasa muda telah bisa dan banyak menerima pengalaman LGBT. Karena hal itu telah menjadi bagian dari dunia mereka, dan mereka memandang kepada kami sambil berkata: Apa sih masalahnya?”

Uskup McElroy berkata kepada media the San Diego Herald Tribune bahwa penunjukkan pastor Dolan adalah sejalan dengan keinginan dari PF, yang menghendaki dan menunjuk pastor-pastor (untuk melayani LGBT) dan bukan para teolog.

"Para teolog itu kurang abstraksi, dan lebih banyak pengetahuan tentang seluk beluk kehidupan," kata McElroy.

Pastor Dolan memperoleh kepastian atas penunjukkannya ketika dia melihat HPnya di dalam kamar pengakuan dosa dan membaca ada miss call dari perwakilan paus di Washington D.C.

“Kemudian aku mendengar ‘Berkatilah aku, Bapa, karena aku orang berdosa,” demikian kata Dolan kepada the Herald Tribune. “Maka itu adalah suatu pengakuan dosa yang terpanjang yang pernah kualami.“

Seorang penduduk asli San Diego, yang kemudian menjadi uskup pembantu di wilayah itu, sempat sekolah di sekolah Katolik setempat sebelum dia kuliah di seminari St. Francis dan Universitas San Diego. Dia memperoleh gelar Master of Divinity dan Master of Theology di Seminari St. Patrick di Menlo Park. Dia ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1989 oleh Uskup Leo T. Maher.

Uskup Maher adalah seorang kritikus terhadap sikap yang pro-LGBT dan melarang para imamnya untuk merayakan Misa Kudus bagi kelompok tersebut. Meski demikian selama masa penugasannya, San Diego sering diguncang oleh berbagai skandal, termasuk tuduhan oleh mantan seminaris Mark Brooks tentang adanya pesta seks dari kaum homoseksual di Seminari St. Francis dan pemerkosaan yang dialaminya pada 1982 oleh Pastor Nicholas Reveles. Namun Reveles, yang kemudian meninggalkan imamatnya, selalu membantah cerita Mark Brooks itu.

Menurut organisasi New Ways Ministry, "Francis Effect" dapat dilihat dalam penunjukkan juru bicara episkopal baru-baru ini: Francis menunjuk Bishop John Stowe dari Lexington, Kentucky, yang berpartisipasi dalam simposium nasional organisasi tersebut, dan Francis juga menunjuk Kardinal Blase Cupich dari Chicago yang mengatakan bahwa orang-orang LGBT harus "mengikuti suara hati nurani mereka" dan bahwa Gereja harus terbuka terhadap "jalan dan kreativitas baru dalam hal pendampingan keluarga-keluarga non-tradisional (keluarga dari pasangan sejenis dan kumpul kebo)."

Dengan adanya kenyataan bahwa pengaruh Paus terhadap uskup-uskup di  A.S. terus berkembang, maka organisasi New Ways Ministry (yang mendukung gaya hidup LGBT) mengamati sambil penuh harap, karena "saat ini ada delapan keuskupan yang kosong, dan ada beberapa lusin uskup yang mendekati usia pensiun wajib mereka."


Read the full article at Life Site News


Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment