Tuesday, October 3, 2017

VORTEX - KATOLISITAS MANDIRI

Vortex - katolisitas MANDIRI
Kadang anda boleh mengaturnya sendiri
September 27, 2017  


Situasi yang kini terjadi di dalam Gereja Katolik telah berubah dari ‘krisis’ menjadi ‘kacau’. Sudah lama Gereja Katolik bergerak menuju jalan ini, dan kita sekarang menyaksikan hasilnya: ketidaksetiaan dari banyak orang dan (hampir) tidak adanya kepemimpinan, disiplin, keterampilan, dan visi ke depan dari banyak orang yang duduk di dalam hierarki. Tidak peduli betapapun banyaknya orang yang tidak ingin mendengar hal ini atau merasa tersinggung karenanya, tetapi renungkanlah apa yang terjadi, betapapun hal itu terlalu konfrontatif; tetapi itulah realita.

Tidak perlu kita melewati litani panjang dari Gereja yang sedang surut. Juga tidak ada gunanya sekarang untuk mengatasi fondasi yang sudah usang tentang bagaimana berbagai usaha menyedihkan untuk mulai menumbuhkan kembali iman Katolik dengan melalui evangelisasi dan katekese yang berbasis ajaran Protestan, namun semuanya akan bergerak turun dan menjadi tidak berharga lagi.

Yang penting untuk diketahui adalah bahwa Gereja telah hampir sepenuhnya berubah. Umat ​​Katolik yang biasa-biasa saja, mereka yang beragama Katolik karena kumpulan sosialnya atau karena lahir dari etnis Katolik, kini sedang bergerak menjauh dalam jumlah besar; dan anak-anak mereka juga tidak dipersiapkan dalam hal Iman. Ini adalah kenyataan yang akan runtuh menimpa kepala para pemimpin Gereja dalam beberapa tahun ke depan, hampir pada saat generasi pemimpin seperti Cdl. Timothy Dolan menarik busur panahnya yang terakhir untuk menghabisi Gereja Katolik - tujuh tahun atau lebih dari sekarang.

Semua yang menopang angka-angka statistik di atas kertas saat ini  adalah orang-orang Katolik yang sudah tua dan peningkatan kecil dari imigran Spanyol, tapi hal itu tidak akan cukup untuk mencegah hal-hal yang tak terelakkan. Orang-orang Katolik yang tua itu sudah tidak akan ada lagi ketika Dolan dan kelompoknya sudah pensiun dan mereka tidak akan memiliki cucu atau cicit. Dan kaum imigran Spanyol telah banyak meninggalkan Gereja setelah satu generasi dengan tingkat yang menakjubkan - hampir 50 persen. Jadi, ya, ketika angka tersebut terpenuhi, anda mungkin akan mendengar hanya sedikit saja bahasa Spanyol di dalam Gereja, namun keseluruhan Gereja sedang menyusut secara dramatis, baik di Amerika Serikat dan di bagian lain dunia ini.

Lalu apa yang akan tersisa atau dari mana asal penggantinya? Analisis mendalam dari komentar kami telah dengan jelas melukiskan ringkasan dari keadaan ini.

Jadi, walaupun para uskup Gereja mungkin menyimpang dalam tugas pekerjaannya dan membiarkan kelalaian atas doktrin-doktrin tertentu untuk terjadi hingga mengarah kepada kesimpulan yang telah dijelaskan di atas, tetapi anak-anak dan orang dewasa dalam banyak kasus telah mampu menyimpulkan keadaan yang terjadi sebelum para klerus sempat berbicara. Dan, saya yakin, kekurangan dalam hal pembentukan intelektual para klerus telah membuat mereka menanggapi dengan perkataan berandai-andai, karena mereka tidak cukup mengetahui tentang sains atau matematika atau filsafat atau bahkan detil sejarah,  bahkan membuat tuduhan tertentu pada situasi yang ada. Mereka tergerus di pojok kebodohan dan memegang erat paham fideisme (doktrin bahwa iman adalah dasar dari segala pengetahuan), mereka menyanyikan lagu "Feelinz" kepada kerumunan orang yang terlibat dalam apa yang oleh Freud disebut sebagai orang yang ‘menghibur-diri-sendiri’ dan yang paling buruk: mereka menyanyikan lagu-lagu dari para penyusup dan subversif homoseksual, yang merupakan lagu kesenangan yang sesat yang dianggap sebagai ‘sakramen yang tertinggi’.

Hal itu sangat bagus. Kami memiliki beberapa orang pintar yang terlibat dalam komentar-komentar kami.

Setiap orang yang peduli, betul-betul peduli terhadap Gereja, nampaknya sudah sampai pada realitas yang ada, kecuali para pemimpin. Bahwa segala sesuatu dalam Gereja bergerak menurun; dan itu akan dipulihkan kembali oleh segelintir umat Katolik yang setia karena, terus terang saja, semua umat yang tidak setia akan telah meninggal dunia atau akhirnya menjadi bosan dan mereka pergi. Orang-orang yang tidak setia yang akan meninggal adalah orang-orang  Katolik hippie yang sedang menuju ke panti jompo sekarang dan yang lainnya lagi yang akan pergi adalah generasi muda yang tidak peduli, karena tidak ada orang yang memberi mereka penjelasan dan alasan atas semuanya ini.

Jadi apa yang akan tersisa adalah inti dari umat Katolik atau orang-orang yang akhirnya bertobat yang akan menemukan kebenaran Iman yang tersimpan disana-sini – bagaikan berlian yang berserakan – yang berharap merasakan kemuliaan yang lebih besar. Intan-intan itu adalah kebenaran-kebenaran Allah yang direnungkan, didoakan, dibaca berkali-kali, yang diwariskan oleh orang-orang kudus dan mistikus, para martir, para doktor dan para bapa Gereja. Kebenaran-kebenaran ini adalah harta Gereja, harta karun yang telah disembunyikan selama ini oleh para pemimpin dan para klerus, dengan alasan (mereka sendiri) agar hal itu tidak sampai menyinggung perasaan siapapun, namun pada akhirnya hal itu telah dilupakan. Mereka bahkan tidak berpikir bahwa kebenaran-kebenaran itu masih ada, tetapi sesungguhnya kebenaran itu memang ada dan ia dilestarikan. Maka masalahnya sekarang adalah mengajarkan kebenaran-kebenaran itu kepada diri anda sendiri – bisa dikatakan sebagai "Katolisitas Mandiri " atau mungkin lebih baik dikatakan : "Katolisitas Cari Sendiri."

Inilah fenomena yang sering digambarkan sebagai "membaca ke dalam iman," yang mengacu kepada proses yang terjadi ketika seseorang menemukan salah satu permata Iman dan kemudian mulai mengikuti jejak Gereja. Mereka akan bertobat atau berubah dan sampai kepada Iman sejati, dan kemudian yang terjadi: mereka terkejut, merasa malu, dan memilih kata apa pun yang anda inginkan untuk menggambarkan keadaan apa mereka temukan di dalam Gereja. Mereka melihat jurang yang lebar yang memisahkan kemuliaan-kemuliaan yang mereka baca menjelang pembaptisan mereka dengan penerimaan atau pengabaian perbuatan dosa yang mereka dengar dari mimbar kotbah dan dari seminar-seminar Gereja, dan dari tingkah laku para klerus dan hirarki.

Jadi, apa obatnya? Baiklah, pertama adalah doa. Seorang Katolik harus berlandaskan kepada doa, doa yang tekun, jika bukan doa formal (secara verbal) maka bisa berupa doa-doa ringkas sepanjang hari, dgncara  berbisik di dalam hati. Untuk menggarisbawahi pentingnya kehidupan doa itulah mengapa kita memulai Doa Pagi dan Doa Malam dari kapel kita, yang tersedia setiap hari kerja, di sini, di tempat perutusan Church Militant ini.

Dan untuk mengenal Iman, yang secara intelektual disebut memiliki Iman, kita memiliki saluran Premium dengan beragam format program, menyajikan hampir semua topik tentang Iman yang dapat anda pikirkan untuk membantu orang jatuh cinta kepada Bunda Gereja yang kudus; dan kasih ini, ingat, adalah tindakan dari kehendak bebas kita, bukan karena emosi atau perasaan yang kemudian anda benarkan.

Awal "percintaan" dengan Iman akan menyulut kasih yang dalam, dan jika hal ini dikejar secara benar, maka jalan itu adalah berupa doa. Keinginan anda akan menjadi keinginan yang menyelamatkan yang akan anda bawa saat anda memasuki keabadian, dan doa adalah segala sesuatu yang akan anda lakukan dalam keabadian. Maka hendaklah anda mengasihi Iman - anda harus merindukannya - dan lengkapilah hal itu dengan doa untuk menjaga agar kasih itu tetap hidup dan tumbuh semakin dalam.

Anda bisa melakukan keduanya bersama kami, setiap hari atau hampir setiap hari. Dan satu doa yang mungkin merupakan doa yang paling penting, yang kita semua perlu tawarkan : adalah doa bagi Gereja. Belum pernah terjadi sebelumnya dalam 2.000 tahun sejarah kudusnya, Gereja menderita begitu besarnya seperti saat ini.

So join us in prayer, Premium viewing and pleading to Heaven to bring order to this current chaos. Heaven help us!

Jadi bergabunglah bersama kami didalam doa.

+++++++++++++++++++++

Catatan:

Yang dimaksud dengan Cdl. Timothy Dolan di atas adalah seorang cardinal yang bertugas di keuskupan agung New York. Dia sangat terkenal sebagai pendukung kuat kaum gay, kaum homosex, LGBT dan pasangan kumpul kebo. Dia bersahabat erat dengan pastor James Martin. Pastor ini juga adalah seorang homosex, pendukung kuat LGBT. Dia menulis buku berikut ini:



Cdl. Timothy Dolan sendiri juga terkenal sering ikut serta dalam berbagai kegiatan kaum LGBT di New York dan di kota-kota lain di Amerika Serikat.

Berikut ini salah satu foto Cdl. Timothy Dolan:


 Kedua tokoh ini kini menjadi orang dekat dan penasihat PF. 

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment