Saturday, June 2, 2018

MELIHAT LEBIH DEKAT AKTIVITAS DAN JERAT MALAIKAT DURHAKA


IHS – Maria Valtorta:
MELIHAT LEBIH DEKAT AKTIVITAS DAN JERAT MALAIKAT DURHAKA

Lucifer itu sangat cerdas, selain lihai. Dia menggunakan kelihaiannya untuk memasang jeratnya, tetapi menggunakan kecerdasannya untuk mempertimbangkan apakah dan kapan serta bagaimana dia dapat menimbulkan penderitaan kepada-Ku dan menghancurkan suatu  makhluk manusia. Percayalah, bahwa dia tidak pernah membuang-buang waktunya tanpa tujuan.


 (CEV) "The Notebooks 1944", p. 561

Yesus berkata: Lucifer itu sangat cerdas, selain lihai. Dia menggunakan kelihaiannya untuk memasang jeratnya, tetapi menggunakan kecerdasannya untuk mempertimbangkan apakah dan kapan serta bagaimana dia dapat menimbulkan penderitaan kepada-Ku dan menghancurkan suatu makhluk manusia. Percayalah, bahwa dia tidak pernah membuang-buang waktunya tanpa tujuan.

Oleh karena itu, meskipun dia ada di mana-mana di bumi, tetapi dia memiliki begitu banyak hal yang harus dilakukan di antara banyak orang yang menghuni dunia ini. Dan karena perhatian manusia itu bersifat terbatas dan keinginan yang kecil sekali untuk melakukan kebaikan, hal ini membuat kekuatan Lucifer menjadi benar-benar hebat - hampir menjadi kemahakuasaan atas makhluk manusia. Dia harus, Aku berkata kepadamu, menghitung waktu yang dimilikinya dengan sangat hati-hati dan tidak menyia-nyiakan sedikitpun waktu itu demi keuntungannya. Keuntungannya yang luar biasa adalah dengan mengisi hingga sepenuh-penuhnya ruang-ruang neraka dengan harta yang dicuri dari jiwa-jiwa milik Tuhan.

Dia adalah benar-benar pekerja yang tak kenal lelah. Di atas sana, Dia Yang Tak Kenal Lelah berusaha melakukan hal-hal yang baik bagi kamu. Di bawah sini, dia yang tak kenal lelah melakukan segala kejahatan bagimu. Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa dia lebih beruntung daripada Tuhan. Jumlah manusia yang dikalahkannya lebih banyak dari pada milik-Ku.

Tapi, seperti yang kamu mengerti dari kalimat pendahuluan, dengan menjadi lihai, cerdas, dan sibuk, dia tidak bisa melibatkan dirinya sendiri pada semua orang dengan tingkat yang sama. Dia tidak bisa. Ya, dalam kejahatannya dia adalah seorang yang sangat disiplin jika menyangkut ide-ide yang dia kejar, sepenuhnya dia memusatkan perhatiannya untuk itu, dan dia tidak terganggu atau mengenal kompromi, keletihan, ataupun penundaan! Seandainya saja kamu, umat manusia, mau mengejar kebaikan, seperti halnya setan mengejar kejahatan! Tetapi kamu tidak mau melakukan hal itu.

Lucifer, sebagai mahluk yang penuh kecerdasan, sedikit sekali memberi perhatian kepada manusia (ketika usia manusia itu masih kanak-kanak), membatasi dirinya hanya untuk mengamati manusia dan menganggapnya sebagai kambing masa depan, yang mungkin bisa dimasukkan ke dalam kawanannya. Ketika manusia itu mulai memiliki kemampuan untuk berkeinginnan dan untuk berpikir — setelah usia tujuh tahun, setan mulai meningkatkan perhatiannya kepada manusia dan mulai memasukkan ajarannya.

Pelayanan malaikat memerintahkan dan menuntun jiwa manusia dengan kata-kata terang. Sedangkan pelayanan setan memerintahkan dan menghasut jiwa manusia dengan kata-kata kegelapan. Ini adalah perjuangan tanpa akhir. Yang satu akan menjadi pemenang, dan yang lainnya, yang kalah. Malaikat terang dan malaikat kegelapan bertempur di sekitar jiwa manusia sampai tibanya waktu keabadian, masing-masing berusaha untuk menyeret mangsanya agar menjauh dari yang lain, sehingga yang pertama (malaikat) dapat menyerahkannya kembali kepada Tuhan, di dalam terang, setelah menaunginya di bawah perlindungan sepanjang hari di bumi, atau yang terakhir (setan) dapat menyeretnya bersama dirinya ke dalam kegelapan jika itu adalah kemenangannya yang  terakhir.

Di antara kedua pihak yang bertempur itu (malaikat dan setan), bagaimanapun juga ada pihak yang ketiga, yang pada intinya, adalah tokoh yang paling penting. Itu adalah manusia yang sedang diperebutkan. Manusia bebas untuk mengikuti keinginannya dan dia dianugerahi dengan kecerdasan dan nalar, dilengkapi dengan kekuatan Rahmat yang tak terhitung besarnya yang diberikan kepadanya melalui Pembaptisan serta Sakramen-sakramen untuk mempertahankan dan meningkatkan Rahmat itu.

Rahmat, seperti yang kau tahu, adalah merupakan persatuan jiwa dengan Tuhan. Karena itu, Rahmat seharusnya bisa memberimu banyak kekuatan untuk membuatmu tak bisa ditembus dan tak bisa dicemari oleh jerat setan dan segala kebusukan, karena persatuanmu dengan Allah seharusnya menjadikan dirimu seperti setengah-dewa. Tetapi untuk tetap dalam keadaan seperti itu kamu sendiri harus mau. Seseorang harus berkata kepada setan dan kepada dirinya sendiri, 'Saya adalah milik Tuhan dan hanya ingin menjadi milik Tuhan.'

Ketaatan kepada ajaran-ajaran dan nasihat; upaya yang terus menerus untuk mengikuti, mengejar, dan melaksanakan kebaikan, dan kebaikan yang lebih besar lagi; kesetiaan mutlak dan kewaspadaan yang menetap; semangat untuk mengatasi diri sendiri dan rayuan dari luar yang berupa nafsu berahi serta berbagai bentuk tipuannya.

Namun hanya sedikit, sangat sedikit, terlalu sedikit, orang yang mampu melakukan hal ini. Lalu? Dan setan sangat memperhatikan hal ini, hingga menjadi mudah baginya untuk menangkap kapanpun seseorang menginginkannya dan sangat lambat untuk melarikan diri ketika mereka telah berhasil direbut. Setan melakukan tindakan seperti yang dilakukan kucing terhadap tikus. Kucing akan merebut tikus, mencekiknya sedikit, mengejutkannya, dan kemudian meninggalkannya; setan membatasi dirinya dengan memamerkan cakar dan gigitannya jika si tikus menunjukkan tanda-tanda mencoba melarikan diri dengan rasa takut-takut. Tidak ada lagi lainnya. Kucing tahu bahwa tikus itu sudah menjadi 'miliknya' dan dia tidak menghabiskan banyak waktu untuk tikus itu, atau mengerahkan banyak kecerdasan baginya.

Tetapi terhadap 'milik-Ku'! Oh, jika menyangkut milik-Ku, itu adalah cerita yang lain! Manusia adalah mangsa yang paling merangsang nafsu lapar setan. Manusia adalah ‘bisa ditembus.' Dan setan, sebagai pemburu yang ahli, tahu bahwa adalah sangat bermanfaat jika berhasil menang dalam permainan yang sulit. Manusia adalah 'sukacita' Tuhan. Dan setan sangat bersorak sorai kapanpun dia dapat menimbulkan penderitaan dan rasa sakit serta kekecewaan kepada Tuhan.

Setan selalu hidup dalam kebencian. Sebagaimana Tuhan selalu hidup dalam kasih. Setan adalah Kebencian. Dan Tuhan adalah Kasih. Kebencian adalah darahnya setan. Dan Kasih adalah Darah-Ku. Setan kemudian meningkatkan perhatian dan pengawasannya kepada orang-orang yang menjadi milik-Ku.

Memasuki mainan benteng yang dibongkar adalah permainan anak-anak. Raja Neraka yang kejam tidak menginginkan hal ini. Setan menginginkan benteng Allah, dengan batu-batu yang bersih dan halus, sejernih kristal, yang kokoh seperti baja, bahkan di dalam celah yang paling dalam sekalipun, yang berasal dari ceruk-ceruk yang mengalir keluar, seperti keluarnya cairan bening dari dalam keluar, yang menyandang Nama yang tersuci, terpahat di mana-mana: TUHAN. Itulah Nama yang manusia kasihi, layani, dan mereka ucapkan, dengan roh pujian mereka, dengan setiap detak jantung mereka. Setan berusaha untuk merebut manusia, untuk membawamu, untuk mencabik-cabikmu dan menyeretmu dari-Ku, untuk menghapus Nama itu dari tiga keberadaanmu (sebagai roh, daging, dan penalaran), untuk membuatmu, sebagai bunga-bunga di kebun-Ku, menjadi busuk dan layak bagi nerakanya, dan membuatmu menertawakan dan menghujat Tahta Ilahi, untuk menyoraki kemenangannya atas manusia dan atas Tuhan. Ini semua adalah kebahagiaan setan.

Semakin besar kamu menjadi 'milik-Ku', semakin besar dia bersikeras untuk menjadikanmu sebagai miliknya. Dan karena ada kewaspadaan yang tekun dan kehendak bebas di dalam dirimu, maka dia, si Licik itu, tidak akan mengikuti dan mengejarmu dengan cara-cara yang digunakan untuk yang lain. Tetapi dia akan menyerangmu dengan melalui pengkhianatan, dari jarak yang jauh dan lebih panjang, pada saat-saat yang paling tidak terduga, dan dengan alasan yang paling tidak masuk akal. Dia mengambil keuntungan dari rasa sakitmu, kebutuhanmu, pengabaian yang kau alami, kekecewaanmu, dan menerkam kamu seperti macan kumbang pada saat kamu masih merasa kagum kepadanya, ketika kamu mengalami saat-saat kelemahan; dia berharap untuk mengalahkan kamu dan menebus semua kelahananya terhadap dirimu di saat-saat sebelumnya.

Sarananya? Tak terhingga banyaknya. Metodenya? Satu saja. Yaitu: kebaikan hati, kebohongan dengan kata-kata yang manis, logis, dan penampilan persahabatan yang menarik, yang ingin membantu kamu. Apakah kamu sudah menerima serangan? Dan kamu masih akan lebih dan lebih pintar lagi. Oh, betapa pahit bagi-Ku dan bagi kamu! Kamu akan menerima mereka semakin rela, dan mereka akan cukup halus untuk menipu bahkan orang yang cerdas sekalipun. Cerdas dalam istilah manusia. Jiwa yang Kukasihi atas kesederhanaannya yang diresapi oleh Tuhan dan mempertahankan dirinya seperti itu, tidak dapat ditembus dengan semua kelicikan yang halus itu.

Dia akan melukai bagian luar tubuhmu. Tetapi kehormatan seorang prajurit adalah berupa bekas luka-luka yang menandai tubuhnya dan berkata, "Tanda ini adalah bukti pertempuran yang jantan." Dan semakin banyak tubuh seorang prajurit yang tergores dengan tanda-tanda ini, semakin besar dunia membungkuk ke arah orang yang gagah berani itu.

Dalam pertempuran rohani, hal yang sama juga akan terjadi. Dan luka-lukamu, yang tidak sampai membahayakan jiwa, tetapi hanya membuat apa yang menjadi pelindung untuk raja- roh menjadi lebam-lebam, itu adalah kehormatanmu. Dan karena hal itu kamu akan dihormati di Surga. "Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa kamu menerapkan istilah 'para martir' hanya bagi mereka yang tewas karena perbuatan para tiran. Tetapi semua orang kudus-Ku adalah martir. Karena untuk menjadi orang kudus mereka harus mengalami penganiayaan oleh setan dan tetap setia kepada-Ku. Kemuliaan bagi mereka yang berhasil menang! Sambutan pelukan Surgawi adalah bagimu."



Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment