Friday, October 28, 2016

CARDINAL ZEN: JANGANLAH MENGIKUTI RENCANA-RENCANA JAHAT DARI PAUS INI

CARDINAL ZEN: JANGANLAH MENGIKUTI RENCANA-RENCANA JAHAT DARI PAUS INI, YANG MAU MENGHANCURKAN BUNDA GEREJA YANG KUDUS




Cardinal Zen



Francis 

Kita semua tahu bahwa kita sedang menantikan munculnya keretakan yang berasal dari berbagai sudut Gereja, yang hampir-hampir tidak diperhatikan oleh setiap orang, dimana Francis dari Vatikan akan menjerumuskan Gereja Katolik di China ke dalam mulut serigala komunis.

Seperti halnya dalam setiap yurisdiksi, Vatikan selalu berusaha berkompromi dengan pemerintahan-pemerintahan Komunis dimana hal ini menimbulkan aroma pengkhianatan. Telah terjadi empat kali pertemuan rahasia antara wakil Vatikan dengan pemerintah China selama dua tahun terakhir ini. Yang paling baru dilakukan pada akhir April 2016 lalu. Cardinal Zen, pensiunan uskup Hong Kong tidak merasa optimis sama sekali dengan pertemuan itu. Dia tidak mempercayai apapun yang ditawarkan oleh pemerintah Beijing:

"Kami tidak melihat adanya tanda-tanda yang mendorong harapan bahwa Komunis Cina akan mengubah kebijakan pembatasan agama mereka ... sungguh tidak habis pikir jika melihat Vatikan menyerahkan proposal awal di tangan sebuah pemerintahan atheis yang tidak mungkin bisa menilai kelayakan seseorang untuk menjadi uskup."

Inti dari perundingan itu nampak bahwa Vatikan berusaha membuat kesepakatan dengan komunis Cina untuk menyetujui campur tangan pemerintah China dalam memilih uskup Katolik, dan dengan begitu Vatikan telah meletakkan orang-orang beriman sejati ke dalam pemeliharaan dari uskup-uskup yang dianggap layak oleh pemerintah komunis yang brutal dan berandalan itu.

Kenyatannya, inilah pertama kalinya seorang Cardinal dari Gereja Katolik yang berani menentang Francis.

Cardinal Zen, yang terkenal sebagai pembela Iman sejati dalam keadaan-keadaan yang paling burk saat ini, dia berkata: Janganlah mengikuti rencana-rencana jahat dari paus ini, yang mau menghancurkan Bunda Gereja yang kudus

Cardinal Zen memberi saran kepada umat Katolik : jika persetujuan (Vatikan) dengan pemerintah China itu ditanda-tangani, janganlah mengikuti paus ini.

Jika kesepakatan itu dicapai antara China dan Tahta Suci, hal ini tentu saja telah memperoleh "persetujuan dari Paus". Tapi umat Katolik China tidak wajib untuk mematuhi persetujuan itu "hati nurani" mereka mengatakan bahwa hal itu bertentangan dengan " prinsip iman mereka". Demikian menurut Uskup Emeritus dari Hong Kong, Kardinal Joseph Zen.

Untuk lengkapnya silakan lihat disini.


No comments:

Post a Comment