Friday, October 14, 2016

Vol 2 - Bab 22 : Keringanan bagi jiwa-jiwa suci

Volume 2 : Misteri Kerahiman Allah

Bab 22

Keringanan bagi jiwa-jiwa suci
Rosario Kudus
Pastor Nieremberg
Bruder Frances dari Sakramen Terberkati dan rosario

Kita tahu bahwa doa rosario kudus menduduki tempat pertama diantara semua doa yang dianjurkan oleh Gereja kepada umat beriman. Doa yang sangat bagus ini yang menjadi sumber dari begitu banyak rahmat bagi orang yang masih hidup ini, adalah juga sangat bermanfaat didalam meringankan penderitaan orang-orang yang meninggal. Dalam hal ini kami memiliki sebuah bukti yang baik sekali didalam biografi Pastor Nieremberg yang sudah pernah kita sebutkan diatas. Hamba Allah yang sangat murah hati ini sering melakukan matiraga atas dirinya, disertai dengan berbagai devosi dan doa-doa bagi keringanan jiwa-jiwa malang yang menderita di Api Penyucian. Dia tak pernah lupa berdoa rosario setiap hari bagi jiwa-jiwa itu, dan dia memperoleh segala indulgensi bagi mereka, dengan segala daya upayanya. Sebuah persembahan yang dia anjurkan kepada umat beriman didalam sebuah karya tulisnya telah diterbitkan mengenai masalah ini. Kaplet yang dia gunakan dihiasi dengan medali-medali dan diperkaya dengan berbagai permohonan indulgensi didalamnya. Terjadilah pada suatu hari bahwa dia kehilangan benda berharga itu, sehingga dia sangat bersedih. Uskup yang suci ini yang hatinya tidak tersentuh oleh segala sesuatu dari dunia ini, bukannya dia memiliki ketergantungan kepada manik-manik itu, tetapi karena dia merasakan sendiri telah kehilangan sarana untuk mendatangkan keringanan yang sering dia berikan kepada jiwa-jiwa yang malang di Api Penyucian.

Dia mencari-cari kesegala tempat dan berusaha untuk mengingat-ingat dimana dia telah menaruh benda berharga itu, tetapi semuanya sia-sia. Dan ketika suatu malam tiba, dia memohon untuk mengganti kaplet indulgensi itu dengan doa-doa yang biasa saja.

Ketika dia merenung sendirian didalam kamar, dia mendengar sebuah suara diatas atap seperti suara manik-maniknya yang sudah sangat dikenalnya. Dia mengangkat pandangannya keatas dan dia melihat kapletnya ada disitu yang dipegangi oleh tangan yang tak kelihatan. Kaplet itu turun kepadanya dan jatuh di kakinya. Dia tidak ragu lagi bahwa tangan yang tak kelihatan itu adalah dari jiwa-jiwa yang telah berhasil diringankan penderitaannya melalui sarana kaplet itu. Kita bisa membayangkan betapa besarnya semangat baru yang dia miliki untuk mendaraskan lima persepuluhan itu, dan betapa besarnya keajaiban ini telah mendorongnya untuk berteguh didalam melakukan tindakan yang sangat disukai oleh Surga itu.

Bunda Frances dari Sakramen Terberkati Venerabilis, dari sejak kanak-kanak dia telah berdevosi kepada jiwa-jiwa yang menderita itu dan dia tekun berdoa bagi mereka sepanjang hidupnya. Seluruh hatinya, devosinya, adalah bagi jiwa-jiwa malang dan suci itu. Untuk menolong mereka, setiap hari dia berdoa rosario, sehingga dia dijuluki sebagai ‘almoner’, dan setiap akhir persepuluhan dia berdoa Requiescant in pace. Pada hari-hari pesta Gereja, ketika dia memiliki waktu luang lebih banyak, dia menambahkan doa the Office of the Dead. Dia juga melakukan berbagai tindakan silih. Sebagian besar waktunya digunakan untuk berpuasa atas roti dan air. Dan pada doa-doa malam, dia melaksanakan berbagai tindakan yang keras terhadap dirinya sendiri. Dia menanggung banyak pekerjaan yang berat hingga kelelahan, kesakitan dan bahkan dia menerima penindasan dari orang lain. Semua tindakan ini dirubahnya menjadi bermanfaat bagi jiwa-jiwa suci itu, yang kemudian dipersembahkannya kepada Tuhan.

Tidak puas dengan menolong mereka sendirian, dia juga mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Jika ada imam-imam yang datang ke biara itu, dia meminta diadakannya Misa Kudus bagi mereka. Jika ada orang awam yang datang kesitu, dia menyarankan kepada mereka untuk memberikan sedekah bagi umat beriman yang telah meninggal. Sebagai balasan dari kemurahan hatinya itu, Tuhan seringkali mengijinkan jiwa-jiwa itu untuk mengunjungi dia, untuk meminta bantuan doa atau untuk berterima-kasih kepadanya. Para saksi mata telah mengatakan bahwa mereka sering melihat jiwa-jiwa itu menunggu Frances yang sedang berdoa the Office of Matins, agar diri mereka diikut-sertakan didalam doa-doanya itu. Pada saat-saat yang lain, jiwa-jiwa itu memasuki kamarnya untuk menyampaikan permintaan mereka kepadanya. Mereka mengelilingi tempat tidurnya dan menunggu hingga Frances terbangun. Penampakan-penampakan ini dimana Frances sudah biasa mengalaminya, tidak membuatnya merasa ketakutan, dan dia tidak merasakan hal itu sebagai sebuah mimpi atau tipuan dari setan, dan ketika masuk kamar mereka akan berkata kepadanya :”Salam, hamba Allah, mempelai dari Tuhan. Semoga Yesus Kristus  selalu bersamamu !”. Lalu jiwa-jiwa itu menyatakan rasa hormatnya kepada sebuah salib besar dan relikwi dari para kudus yang disimpan di kamar Frances. Jika jiwa-jiwa itu mendapati Frances sedang berdoa rosario, maka mereka akan memegang tangannya dan menciumnya dengan penuh kasih, karena tangan itu telah menjadi sarana pembebasan mereka.


No comments:

Post a Comment