Monday, February 18, 2019

Ejekan terhadap umat yang setia


Ejekan terhadap umat yang setia:
McCarrick diberhentikan, tapi orang terdekat dan orang kepercayaan McCarrick ditunjuk menjadi penentu bagi konklaf berikutnya nanti.



Ted McCarrick memberi selamat kepada teman terdekatnya, Kevin Farrell,
atas terpilihnya dia menjadi Kardinal dan menduduki jabatan penting di Vatikan


Kardinal Farrell, teman terdekat, orang kepercayaan, uskup pembantu, dan teman sekamar Ted McCarrick, ditunjuk menjadi cardinal minggu ini. Dia akan menjalankan ‘permainan’ ketika Francis pergi (tidak menjadi paus). Itulah hadiahnya karena menjadi ‘orang kepercayaan’ McCarrick.

Ini semua dilakukan paus Francis dalam kaitannya dengan keputusan dari Kongregasi untuk Doktrin Iman (CDF) yang dirilis hari ini, yang mengutuk pelaku pencabulan, McCarrick, hingga kehilangan statusnya sebagai klerus. Namun pada dasarnya, hal ini hanya berarti ‘keadilan yang ditunda’ dan dengan penunjukkan Farrell oleh paus Francis maka ‘keadilan telah diejek.’

Komunike CDF di bawah ini:

Pada tanggal 11 Januari 2019, dalam rapat Kongregasi Doktrin Iman, pada akhir persidangan, mengeluarkan dekrit yang menetapkan bahwa Theodore Edgar McCarrick, uskup agung emeritus Washington, DC, telah bersalah atas delik berikut ini, ketika dia menjadi sebagai seorang klerus: melakukan godaan di tengah Sakramen Pengakuan, dan melakukan dosa-dosa terhadap Perintah Keenam terhadap anak-anak di bawah umur dan terhadap orang-orang dewasa, dengan faktor yang memperburuk berupa ‘penyalahgunaan kekuasaan.

Kongres memberlakukan kepadanya hukuman pemecatan dari status klerus. Pada 13 Februari 2019, Sesi Biasa (Feria IV) dari Kongregasi untuk Ajaran Iman, mempertimbangkan tindakan pembelaan yang diajukan untuk menentang keputusan ini. Namun setelah memeriksa segala argumen dalam pembelaan itu, Sesi Biasa mengkonfirmasi keputusan Kongres.

Keputusan ini disampaikan kepada Theodore McCarrick pada 15 Februari 2019. Bapa Suci telah mengakui sifat definitif dari keputusan ini yang dibuat sesuai dengan hukum, dan menyerahkannya kepada pengadilan (mis., mengakui bahwa tidak ada jalan lain bagi sanksi yang dijatuhkan).

No comments:

Post a Comment