Tuesday, July 19, 2022

Kardinal Yang Rusak, Kepausan Yang Rusak

 


 
  


 

Kardinal Yang Rusak, Kepausan Yang Rusak

 https://onepeterfive.com/corrupt-cardinal-pontificate/?utm_source=1P5&utm_campaign=60859b1b7c-1P5_DAILYRSS_EMAIL&utm_medium=email&utm_term=0_7ee622bcbb-60859b1b7c-28360967&mc_cid=60859b1b7c&mc_eid=52b79f46dc 

 

by Mgr. Gene Thomas Gomulka July 18, 2022 

 

 

Struktur hierarki Gereja Katolik sebagian bertanggung jawab atas mengapa para uskup, termasuk paus, tidak diselidiki atau bertanggung jawab kepada badan pengawas eksternal mana pun. Akibatnya, orang tidak usah merasa heran jika hanya 7 dari 150 uskup yang secara kredibel dituduh melecehkan anak di bawah umur atau orang dewasa yang rentan, yang benar-benar telah ditangani secara hukum. Di Amerika Serikat, dengan kurang dari 200 keuskupan, “ada lebih dari 130 uskup AS” telah dituduh “gagal merespons pelecehan seksual secara memadai di keuskupan mereka.”

 

Pertanyaan untuk meminta pertanggungjawaban uskup yang terlibat atau menutupi kasus pelecehan sexual telah menjadi semakin mendesak dalam beberapa pekan terakhir setelah adanya pengumuman dari Vatikan bahwa Uskup San Diego, Robert McElroy, telah dipilih oleh paus Francis untuk dianugerahi topi merah (kardinal) meskipun rekam jejaknya yang sangat memalukan. Peristiwa ini dan tanggapan yang muncul sejak pengumumannya memungkinkan kita untuk merenungkan warisan kepausan (Francis) ini dalam menangani masalah yang sangat penting saat ini.

 

Menutupi kasus uskup Robert McElroy

 

Selain sudah dilaporkan sejak bertahun-tahun yang lalu karena menutupi pemerkosaan ritual Rachel Mastrogiacomo oleh pastor San Diego, Pastor Jacob Bertrand, uskup McElroy juga dituduh menutupi kasus pelecehan seksual mantan Kardinal Theodore McCarrick terhadap para seminaris dan para imam muda yang dilaporkan kepadanya oleh mendiang psikoterapis dan peneliti, Richard Sipe. Dalam sebuah surat tertanggal 28 Juli 2016 dilaporkan bahwa uskup McElroy telah menangani secara sah, demikian Richard Sipe melaporkan, “Saya telah mewawancarai dua belas seminaris dan imam yang membuktikan proposisi, pelecehan, atau hubungan / pelecehan seks dengan McCarrick.” Sekarang, jika seorang uskup menerima laporan dari bukan satu; bukan dua; tetapi dua belas korban yang mengklaim bahwa mereka telah dilecehkan oleh salah satu imamnya, tidak bisakah uskup itu dinyatakan ikut bersalah karena telah melakukan "kelalaian kriminal" jika dia gagal melakukan penyelidikan yang menyeluruh dan tidak memihak, atas tuduhan pelecehan tersebut?

 

Sebagian besar jurnalis yang melaporkan pencalonan McElroy untuk menjadi kardinal, telah mengabaikan bagaimana hubungan antara McElroy dan McCarrick, yang diyakini telah membantu mengatur penunjukan McElroy ke San Diego, ini sangat mirip dengan hubungan antara paus Francis dengan mendiang Kardinal Inggris Cormac Murphy-O'Connor. Sebagai anggota “mafia St. Gallen,” kardinal Murphy-O'Connor dipandang memainkan peran penting dalam membuat Jorge Bergoglio terpilih sebagai paus pada tahun 2013. Dilaporkan bagaimana paus Francis tidak ingin jika Kardinal Gerhard Müller menyelidiki tuduhan pelecehan sexual yang melibatkan kardinal Murphy-O'Connor lebih jauh daripada yang diinginkan oleh uskup McElroy atas tuduhan pelecehan yang juga melibatkan McCarrick yang dia terima dari laporan Richard Sipe.

 

Sejak daftar kardinal baru diumumkan oleh Vatikan, sebagian besar media Katolik dan media arus utama lokal telah menghindari pelaporan kerugian emosional dan psikologis yang mendalam karena penunjukan McElroy yang menimbulkan korban pelecehan seksual klerus. Seorang korban pelecehan McElroy menulis bahwa promosi oleh paus Francis terhadap Uskup McElroy “membuat saya takut.” Korban pelecehan lokal lainnya, yang mengetahui upaya McElroy yang gagal, sebagai Presiden Konferensi Katolik California, untuk membatalkan Hukum California AB 218 yang memberi selang waktu selama tiga tahun bagi korban pelecehan untuk mengajukan klaim terhadap tersangka pelaku, mengatakan kepada saya:

 

Uskup McElroy tidak ingin memikul tanggung jawab apa pun atas kejahatan mengerikan yang dilakukannya pada kita masing-masing, dengan adanya kesempatan ini untuk melihat ke belakang, karena dia tidak ingin memiliki 'noda hitam' dalam catatannya dengan penyelesaian apa pun saat dia melanjutkan usahanya untuk mendapatkan 'topi merahnya.'

 

Editor Katolik, J.D. Flynn, dari The Pillar, membela penanganan McElroy atas tuduhan pelecehan yang dia terima dari Richard Sipe dengan berargumen, “...jika McElroy benar-benar meneruskan surat Sipe ke Roma, tidak jelas apa lagi yang bisa dilakukan uskup.” Jika McElroy benar-benar khawatir tentang dampak skandal McCarrick “pada hati dan jiwa umat Katolik,” dia seharusnya memastikan bahwa tuduhan Sipe yang melibatkan McCarrick dan pejabat gereja lainnya yang dituduh seharusnya diselidiki dan diputuskan secara menyeluruh oleh paus yang memiliki wewenang untuk mendisiplinkan seorang kardinal Gereja.

 

Tanggapan uskup McElroy terhadap tuduhan yang terkandung dalam surat Sipe sebanding dengan tanggapan Direktur Atletik Universitas Negeri Pennsylvania, Tim Curley, terhadap tuduhan penyalahgunaan yang dia terima dari Pelatih Joe Paterno mengenai Jerry Sandusky. Baik McElroy dan Curley menerima laporan pelecehan yang kredibel yang mereka tahu tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang atas mereka. Tuduhan pelecehan yang diterima Presiden Universitas Graham Spanier dari Curley yang melibatkan Sandusky telah ditutup-tutupi selama bertahun-tahun, sama seperti tuduhan yang diterima paus Francis dari McElroy. Tuduhan McCarrick mungkin masih dapat ditutup-tutupi hingga hari ini jika bukan karena “kesaksian” yang mengejutkan dari Uskup Agung Viganò pada 22 Agustus 2018. Bahkan kemudian, tidak sampai Februari 2019 sebelum McCarrick diberhentikan – tiga tahun setelah McElroy menerima tuduhan laporan dari Sipe.

 

 

Tindakan menutup-nutupi oleh Francis

 

Tidak seperti McElroy dan Francis yang tidak menderita konsekuensi langsung karena menutupi kasus pelecehan oleh McCarrick, Curley dijatuhi hukuman tujuh hingga 23 bulan penjara, sementara Spanier dipecat oleh dewan pengawas universitas dan kemudian dijatuhi hukuman empat hingga 12 bulan penjara. Jika ada "dewan pengawas" serupa yang menyelidiki McElroy dan Francis karena menutupi pelecehan sexual oleh McCarrick, baik McElroy dan Francis mungkin keduanya dihukum dan dicopot tidak hanya karena menutupi kebejatan McCarrick, tetapi mungkin juga untuk korban pelecehan lainnya yang tak terhitung jumlahnya di San Diego dan Buenos Aires. Sayangnya, seperti kebanyakan kasus pelecehan yang ditangani di dalam Gereja, “penyelidikan internal” dilakukan oleh Francis yang, dalam kasus ini, kebetulan adalah (menjadi) terdakwa yang dituduh menutupi kasus predasi seksual oleh McCarrick. Francis diyakinkan akan dinyatakan tidak bersalah karena fakta bahwa pengacara pembelanya sendiri, Jeffrey Stanley Lena, meneliti dan menulis laporan akhir yang dikaburkan tanpa pernah memecat penggugatnya, Uskup Agung Viganò. Hasilnya akan sama seperti kasus Bill Clinton seandainya dia diizinkan meminta pengacara pembelanya sendiri menyelidiki tuduhan dia melakukan perzinahan dengan pegawai magang Gedung Putih.

 

Berdasarkan liputan sepihak dari media arus utama lokal tentang karir uskup McElroy, “Bandar judi Gereja” ini akan memberinya peluang yang menguntungkan untuk tidak mengalami nasib yang serupa dengan Uskup Agung Polandia Stanisław Wielgus. Hanya satu jam sebelum dia dijadwalkan untuk dilantik menjadi Pejabat Gereja Polandia di Katedral St. John Warsawa, Wielgus mengumumkan pengunduran dirinya karena laporan media bahwa dia bekerja sama dengan Layanan Keamanan Polandia yang diketahui telah menangkap dan menyiksa beberapa imam. Paus Benediktus XVI yang menerima pengunduran diri Wielgus mengetahui bahwa orang tidak akan pernah menerima seorang Uskup Agung yang bekerja sama dengan polisi rahasia yang termasuk tiga agen yang dinyatakan bersalah membunuh Pastor Jerzy Popiełuszko, seorang imam karismatik, anti-Komunis, yang terlibat dengan serikat pekerja Solidaritas.

 

Mungkin karena takut diekspos di media seperti Wielgus, Uskup Ghent Luc Van Looy menolak diangkat menjadi kardinal pada Agustus karena catatan masa lalunya yang menutupi tindakan pelecehan seksual. Terlepas dari keputusan yang dibuat oleh Wielgus dan Van Looy untuk menghindari pengawasan media tambahan atas catatan mereka, uskup McElroy berani bertaruh bahwa arus utama dan sumber media "Katolik" akan terus bersikap diam tentang bagaimana dia menutupi predasi seksual McCarrick; pemerkosaan Rachel Mastrogiacomo; dan penganiayaan terhadap korban lainnya di Keuskupan San Diego.

 

Keyakinan uskup McElroy untuk dapat menghindari pengawasan media sebagian berasal dari kenyataan bahwa sebagian besar media di seluruh dunia tidak pernah melaporkan bagaimana paus Francis telah menutupi ribuan kasus pelecehan di Buenos Aires meskipun Francis telah mengatakan “Itu (pelecehan seksual) tidak pernah terjadi di keuskupan saya.” Cardinal Chicago, Blase Cupich, pendukung uskup McElroy di Kongregasi Uskup Amerika Serikat, mungkin sudah merencanakan apa yang akan dilakukan oleh uskup McElroy di Keuskupan Agung di masa depan. Di antara kemungkinan yang dibahas adalah Keuskupan Agung Washington, Chicago, atau bahkan New York jika Cupich sendiri atau Kardinal Timothy Dolan diberi posisi di Kuria Romawi.

 

 

Sebuah kehidupan doa dan penebusan dosa

 

Rachel Mastrogiacomo mungkin tidak dibunuh seperti Pastor Popiełuszko, tetapi pemerkosaan atas dirinya dan penganiayaan orang lain di seluruh dunia selalu menuntut keadilan. Ketika ditanya apakah dia berpikir bahwa uskup McElroy harus mengundurkan diri sebelum konsistori 27 Agustus 2022 di Roma, Rachel Mastrogiacomo menjawab, "Saya pikir McElroy dan Francis harus pensiun dan masuk dalam kehidupan doa dan penebusan dosa."

 

Sama seperti kebanyakan klerus sudah tahu tentang perilaku "Paman Ted" (Kardinal Theodore McCarrick) terhadap "keponakannya" (anak-anak yang menjadi korban pelecehan sexualnya, dia sebut sebagai keponakannya) selama bertahun-tahun, tetapi, tidak seperti Pastor Boniface Ramsey, Richard Sipe, dan Uskup Agung Viganò, mereka (para korban pelecehan sexual itu) tidak mengatakan dan tidak melakukan apa-apa. Demikian juga setiap uskup di dunia, termasuk sebagian besar imam dan banyak seminaris, tahu bahwa Francis telah menutupi banyak sekali kasus pelecehan sexual di Argentina, serta catatan predator sexual McCarrick, sampai saat Francis telah menjadi paus sekarang ini.

 

Jika uskup McElroy dan paus Francis adalah pria terhormat, mereka, seperti Van Loy, tidak akan menunggu sampai jam ke-11 seperti Wielgus, untuk mengundurkan diri. McElroy dan Francis perlu menyadari bahwa (banyak sekali) orang-orang, kecuali mereka yang tidak diberitahu dan tidak mau tahu tentang upaya penutupan kasus pelecehan yang telah didokumentasikan, tidak akan pernah menghormati mereka, dan akan selalu memandang mereka sebagai pejabat gereja yang penuh kompromi dengan setan, tidak peduli seberapa banyak konsultan media mereka berusaha memutar-balik cerita tentang dua orang ini (uskup McElroy dan paus Francis).

 

-------------------------------

 

Mgr. Gene Thomas Gomulka

Gene Thomas Gomulka adalah advokat korban pelecehan seksual, reporter investigasi dan penulis skenario. Seorang pensiunan Kapten/Pendeta Angkatan Laut (O6), instruktur seminari dan direktur kehidupan kehormatan keuskupan, Gomulka ditahbiskan menjadi imam untuk keuskupan Altoona-Johnstown dan kemudian diangkat menjadi Prelat Kehormatan (Monsignor) oleh Paus St. Yohanes Paulus II.

 

-------------------------------

 

Ef 5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

Yes 58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!

1Tes 4:7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.

Yud 1:18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka." 

Uskup Agung Fulton Sheen (1895-1979):

Tubuh Mistik Kristus di dunia saat ini akan memiliki Yudas Iskariotnya sendiri, dan dia adalah nabi palsu itu. Setan merekrut dia dari antara uskup-uskup kita.

 

----------------------------------

Silakan membaca artikel lainnya di sini:

Organisasi Internasional yang Didanai Gates Menyebut 11 Virus sebagai Kandidat Potensial untuk Pandemi Berikutnya

Uskup Agung Viganò: Liberalisme global dan komunisme menghancurkan Gereja dan masyarakat dari dalam

Pedro Regis 5306 - 5310

Pastor Gabriele Amorth: Iblis Ingin Membingungkan Anak-Anak Tentang Gender

Korban Homoseks uskup Zanchetta mengaku: Francis Tahu Segalanya

Dr.Joseph Mercola - 'Reset the Table'- Kekurangan makanan yang sedang mengancam saat ini tidak terjadi secara kebetulan

Belanda berada di garis depan dalam revolusi pangan totaliter dari Forum Ekonomi Dunia