Sunday, December 10, 2017

BUNDA FATIMA, KETAATAN KEPADA GEREJA KATOLIK...

BUNDA FATIMA, KETAATAN KEPADA GEREJA KATOLIK DAN NUBUAT-NUBUAT MENGENAI ADANYA DUA ORANG PAUS

Date: November 24, 2017
Author: remnant509




Pastor-pastorku yang terkasih,

Ketika Bunda Maria menampakkan diri di Fatima dan di La Salette, tahukah pastor bahwa disana Bunda Maria mengatakan kepada anak-anak visiuner disana, bahwa akan ada dua orang paus yang keduanya sama-sama masih hidup pada saat akhir nanti? Maka jelas sekali apa yang dinubuatkan oleh Bunda Maria ini akan terjadi, bukan? Namun yang menyedihkan, sebagian besar orang tidak tahu apa yang dinubuatkannya itu, karena jika mereka tahu, maka orang-orang akan tahu juga bahwa Ekaristi Kudus dan Sakramen-sakramen Kudus berada dalam bahaya besar, dan saya akan menjelaskan bagaimana hal itu. 

Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, maka kita umat Katolik (dan terutama pastor-pastor), akan harus mengalami sebuah ujian yang amat dahsyat atas iman kita serta ketaatan kita kepada Gereja Katolik, dimana kita harus membela Ekaristi Kudus, Sakramen-sakramen Kudus, serta Ajaran-ajaran Kudus dari Gereja Katolik, bukan saja terhadap gangguan dari pihak luar, tetapi juga dari unsur-unsur umat Katolik di dalam Gereja sendiri (termasuk dari imam-imam, uskup-uskup, kardinal-kardinal, dan umat awam) yang akan menjadi murtad dari Iman mereka. Bagaimana hal ini terjadi dan indikator apa yang bisa menunjukkan kepada kita bahwa saatnya adalah SEKARANG INI? 

Jika anda memperhatikannya dari dekat, maka anda akan bisa melihat bahwa Gereja sedang terpecah menjadi dua kubu.

Kubu pertama adalah terdiri dari Umat Yang Setia, yang akan dianiaya, namun mereka tetap taat dan patuh kepada Tuhan Yesus Kristus dan kepada Ajaran-ajaran-Nya hingga akhir.

Kubu kedua adalah mereka yang akan mengikuti (pendapat) orang banyak dan yang akan mau menerima penafsiran-penafsiran dan ajaran-ajaran BARU yang masuk ke dalam Gereja Katolik yang BUKAN berasal dari Allah, dan kelompok inilah yang jatuh ke dalam kemurtadan. Kelompok ini akan mau menerima pendekatan modern dalam menghadapi isu-isu yang menerpa Gereja saat ini, namun dengan meakukan hal itu mereka akan mau menerima dan memeluk segala kesesatan yang bertentangan dengan Ajaran-ajaran Gereja Katolik dan Yesus Kristus. Sementara itu nampaknya bahwa Gereja akan berusaha melakukan berbagai kemajuan dalam beberapa isu tertentu, namun faktanya adalah bahwa setan itu sendiri yang menggunakan setiap kesempatan-kesempatan baru ini untuk melakukan pergeseran secara halus di dalam Gereja yang akan menuntun banyak umat Katolik jatuh ke dalam kemurtadan. Dengan melalui setiap perubahan yang halus itu, setan bergerak menuju kepada tujuannya yang terakhir.

Sebelum saya melanjutkan, ijinkanlah saya mengatakan disini, bahwa tidak ada niat sedikitpun juga dalam diri saya untuk menghakimi siapapun berkaitan dengan masalah yang saya diskusikan disini. Karena menurut saya, masalah ini adalah sangat penting dan serius, dan masalah ini juga perlu disampaikan kepada banyak umat Katolik. Saya juga tidak mendukung siapapun yang mau melakukan perpecahan di dalam Gereja Katolik atau mau memisahkan dirinya dari Gereja Katolik. Sebaliknya, kita harus tetap bersatu dan berjalan bersama dalam melewati apa yang akan terjadi di depan, karena setan berencana untuk memecah-belah Gereja melalui kemurtadan seperti yang telah dinubuatkan bagi saat akhir zaman ini. Namun sayangnya, seperti telah dikatakan di dalam Sabda Allah sendiri, akan ada sebuah pemberontakan yang terjadi di dalam Gereja Katolik dan kita masing-masing, sebagai umat Katolik, harus selalu taat kepada Tuhan kita Yesus Kristus dan kepada Gereja Katolik Yang Kudus hingga akhir. Yang menyedihkan, seperti yang dinubuatkan oleh Sabda Allah, akan ada orang-orang yang murtad dan menyimpang dari Ajaran-ajaran Gereja Katolik Yang Kudus pada saat akhir nanti dan kita harus melakukan apa saja yang mungkin bagi kita untuk menolong orang-orang lain agar tetap taat sehingga kita bisa menyelamatkan lebih banyak lagi jiwa-jiwa. Karena itu, pusatkanlah perhatian anda pada artikel ini bukan pada unsur perpecahannya, tetapi marilah kita mengenali dan menyadari bahwa perpecahan itu sudah dimulai di dalam Gereja Katolik Yang Kudus dan agar hal ini menjadi pengingat akan tugas dan kewajiban kita untuk tetap setia, patuh, dan taat kepada Ekaristi Kudus dan kepada Gereja Katolik, di dalam perjalanan kita melewati kemurtadan yang akan memecah belah Gereja Katolik. Umat yang setia akan dianiaya terutama oleh mereka yang akan menjadi murtad dari iman dan kedua kelompok ini (mereka yang tetap setia kepada Kristus dan mereka yang murtad) sangat membutuhkan doa-doa kita.

Para pastor yang saya kasihi, seperti anda tahu, Hukum-hukum dan Ajaran-ajaran Allah tidak pernah berubah, tetapi ajaran-ajaran sesat atau bidaah dan penafsiran-penafsiran baru kini secara perlahan mulai merayap masuk kedalam Gereja Katolik dengan sangat halus sekali, dan sebuah injil yang palsu kini telah mulai diwartakan. Para pemimpin dari kubu yang kedua ini (orang-orang yang sesat) yang akan jatuh ke dalam kemurtadan, adalah orang-orang yang mewartakan Kasih dan Kerahiman Allah sambil menghindari berbicara secara khusus tentang Keadilan Allah serta bahayanya neraka, karena mereka khawatir (takut) jika pengetahuan ini (tentang Keadilan Allah dan neraka) bisa ‘menyinggung orang lain.’ Padahal seharusnya orang-orang perlu diajari pengetahuan mengenai kebenaran sepenuhnya agar bisa menyelamatkan jiwa mereka dan bukan diajari sebagian saja dari kebenaran itu (atau setengah-kebenaran) yang mudah untuk mereka terima. 

Setan tahu betul jika orang-orang diajari sebuah injil yang kabur tentang ‘kasih dan kerahiman’ dan tidak diajari mengenai Keadilan Allah, atau tidak diajari pengetahuan yang memperingatkan tentang bahayanya neraka, maka hal itu akan mendatangkan kesedihan bagi Allah karena musnahnya banyak jiwa. Saya yakin, dan banyak umat Katolik setuju, bahwa Kerahiman Allah itu lebih besar daripada segala dosa, namun jika umat tidak diajari bahwa untuk bisa menerima Kerahiman Allah maka kita masing-masing harus mencari pertobatan lebih dahulu atas dosa-dosa kita, maka hal ini akan membawa kemusnahan bagi jiwa-jiwa. Allah tidak bisa memaksa manusia untuk menerima Kerahiman-Nya karena manusia memiliki Karunia kehendak bebas. Maka kita harus berbicara tentang kebenaran seutuhnya, dan kita harus membuka kedok guru-guru palsu itu yang bersembunyi dibalik slogan-slogan indah ‘Kasih dan Kerahiman,’ tetapi mereka tidak mengajarkan tentang pertobatan dan pengampunan dosa karena mereka menganggap hal ini bisa ‘menyinggung perasaan.’ Tetapi seperti telah anda ketahui, para pastor yang terkasih, kebenaran itu adalah bahwa Sakramen Rekonsiliasi adalah merupakan jalan yang benar menuju Kasih dan Kerahiman Allah, karena jika kita tidak mau menyesal atas dosa-dosa kita dan tidak mau memohon ampun atas dosa-dosa itu, maka jalan yang terbuka adalah jalan yang menuju neraka. Karena itu meskipun sulit untuk mengajarkan tentang bahayanya neraka dan tentang Keadilan Allah, tetapi pastilah akan ada orang-orang yang akan masuk neraka karena pastor mereka membiarkan mereka tidak tahu tentang perlunya pertobatan, karena pastor mereka hanya mengajarkan setengah-kebenaran. Nampaknya bahwa orang-orang yang akan masuk ke dalam neraka dengan cara seperti itu, mereka akan menyeret serta pastor-pastor mereka bersamanya, bukankah begitu? Bukankah pastor harus bertanggung-jawab atas kawanannya?

Orang-orang diluar sana tidak akan menentang ajaran yang sesat ini yang saat ini semakin menyebar luas, karena memang itulah yang ingin mereka saksikan. Namun imam-imam, uskup-uskup dan kardinal-kardinal yang setia, yang berbicara tentang kebenaran dan menuntun umatnya kepada pertobatan, kini menjadi minoritas, dan mereka sedang diserang bukan saja oleh unsur-unsur diluar Gereja, tetapi bahkan dari orang-orang di dalam Gereja sendiri. Sabda Allah telah memperingatkan kita, pada saat akhir nanti akan terjadilah KEMURTADAN, dan ini bukanlah sebuah perpecahan yang terjadi pada agama-agama lain, tetapi ia terjadi DI DALAM GEREJA KATOLIK, BUKAN DILUARNYA. Setiap umat Katolik di planet bumi ini hendaknya tahu betul apa arti kemurtadan itu dan apa yang telah dinubuatkan oleh Sabda Allah bagi zaman akhir. Gereja Katolik tidaklah berjalan mulus-mulus saja hingga saat Kedatangan Kedua Yesus Kristus, tetapi justru sejak sebelum Kedatangan-Nya itu umat yang setia akan tercerai berai dan mereka harus bersembunyi, seperti yang telah dikatakan oleh Kitab Suci mengenai saat Akhir Zaman. Tetapi bagaimana setan membawa masuk pemberontakan itu yang terjadi di dalam Gereja Katolik? Hal itu bukan terjadi dari luar, tetapi dari dalam Gereja sendiri.




USKUP AGUNG FULTON SHEEN: TUBUH MISTIK DI DUNIA INI AKAN MEMILIKI JUDAS ISKARIOTNYA SENDIRI, IA ADALAH NABI PALSU ITU. SETAN AKAN MEREKRUTNYA DARI ANTARA USKUP-USKUP KITA.



Sebelum kita melanjutkan, marilah kita melihat tiga kebenaran Gereja Katolik berikut ini:

Allah tidak pernah mengijinkan umat di dalam Gereja Katolik untuk terjatuh ke dalam kemurtadan.
Allah tidak pernah mengijinkan setan untuk menyusup ke dalam Gereja Katolik.
Allah tidak pernah menguji iman umat Katolik dan ketaatan mereka kepada Gereja Katolik dan kepada Ekaristi Kudus.

Oh tunggu dulu!
Tidak! Tidak begitu! Justru sebaliknya, bukan?

Allah telah bernubuat bahwa umat di dalam Gereja Katolik akan jatuh ke dalam kemurtadan.
Allah akan mengijinkan setan untuk menyusup masuk ke dalam Gereja Katolik (seperti kita lihat bahwa kekejian yang membinasakan itu justru terjadi di Tempat Kudus menjelang Kedatangan Kedua Yesus Kristus --- Mat. 24:15-21).
Allah akan menguji iman umat Katolik serta ketaatan mereka kepada Gereja Katolik dan kepada Ekaristi Kudus.

Pertanyaannya sekarang: apakah saat ini sedang terjadi penipuan di dalam Gereja Katolik yang akan menuntun banyak umat untuk terjatuh dari iman mereka? Mengapa sampai ada dua orang paus, yang sama-sama masih hidup, hingga akhir, dan apa peranan yang dimainkan hingga saat akhir itu dibuka?

Saya yakin bahwa anda telah tahu, para pastor yang terkasih, sementara saat akhir itu dibuka, bahwa para pastor akan mengalami sebuah ujian yang dahsyat yang digambarkan melalui Kuda Pertama dari Apokalips, yang menunjukkan terjadinya Kemurtadan Besar yang akan mengenai Gereja Katolik. Imam-imam dan umat awam harus menentukan satu dari dua pilihan: Mereka tetap setia kepada Yesus Kristus, kepada Gereja Katolik Yang Kudus, dan kepada Ekaristi Kudus, ATAU, mereka berjalan bersama banyak orang yang murtad dari Iman, dan yang mau menerima kepalsuan, kesesatan, serta penafsiran-penafsiran baru atas Doktrin Kudus, Ajaran-ajaran Gereja, Sakramen-sakramen Kudus dan Misa Kudus. Ini semua adalah bagian dari Kemurtadan Besar yang telah dinubuatkan sejak lama. Bahkan Bunda Maria telah memperingatkan kita bahwa Gereja Katolik telah disusupi, dan seperti yang kita ketahui, hal itu sesuai dengan penglihatan yang dialami oleh Paus Leo XIII dimana dia mendengar perbincangan Yesus dengan setan, bahwa setan akan diberi kekuasaan dan waktu untuk menghancurkan Gereja Katolik. Setiap umat Katolik tahu bahwa Allah telah mengatakan sebelumnya bahwa Dia akan mengijikan setan untuk menyiksa Gereja Katolik pada saat akhir nanti dan cara setan bekerja adalah melalui penipuan, bukan secara terang-terangan. Meskipun setan tak akan pernah bisa menghancurkan Gereja Katolik sepenuhnya, tetapi dia akan berhasil merebut sebagian besar dari Gereja, dan memaksa banyak orang untuk menyembah antikris, sementara itu umat yang setia akan menjadi Sisa Gereja yang tercerai- berai dan tersebar di belantara seperti yang akan kita saksikan di depan. Sebelum hal itu terjadi, Gereja akan diserbu oleh berbagai macam penipuan, serangan dan cobaan pada saat akhir nanti, dan tujuan setan adalah untuk bisa merebut sebanyak mungkin imam-imam agar mereka mau menerima perubahan-perubahan yang perlahan serta perubahan di dalam Misa Kudus yang akan menuju kepada dihilangkannya Kehadiran Nyata dari Tuhan Yesus Kristus di dalam  Misa Kudus. Sebuah misa baru akan dihadirkan, misa yang tidak menyerukan agar Allah berkenan turun dari Surga. Imam-imam akan dipaksa untuk menerima kitab-kitab yang baru, kalimat-kalimat doa yang baru, penafsiran-penafsiran baru terhadap Misa Kudus, dimana semua kalimat atau doa-doa itu tidak bisa menghadirkan Tuhan Yesus Kristus dari Surga, dan banyak sekali imam-imam akan menjadi murtad dengan cara menerima perubahan-perubahan yang bukan berasal dari Allah.

Mungkin tulisan ini tidak terlalu jelas atau mendetil, tetapi pada akhir dari tulisan ini anda bisa melihat betapa setan berusaha: 1) menyerang Ekaristi Kudus; 2)menuntun sebanyak mungkin imam kepada kemurtadan; dan 3) melakukan kekejian hingga menimbulkan kebinasaan di dalam Gereja Katolik. Yang menyedihkan, seperti telah dinubuatkan oleh Sabda Allah, setan akan cukup berhasil melaksanakan tiga hal ini. Imam-imam yang setia dan taat akan dianiaya, terutama oleh kolega mereka sendiri, oleh atasan mereka, dan oleh umat awam. Maka mereka harus menentukan sebuah keputusan: Ikut Yesus atau tidak! Mereka mau mengikuti orang banyak yang murtad dari iman mereka, atau mereka tetap taat kepada Tuhan Yesus Kristus dan mereka akan ditendang keluar dari Gereja dan jatuh ke tengah belantara. Seperti telah dinubuatkan, adalah imam-imam yang baik dan setia yang akan dicampakkan dari dalam Gereja bersama dengan Kehadiran Nyata dari Tuhan Yesus Kristus di dalam Ekaristi Kudus, ke padang belantara, sementara itu sebagian besar umat akan menyembah kekejian itu yang akan menimbulkan kebinasaan. Janganlah kita membodohi diri kita sendiri, bahwa tak ada tempat di dalam Gereja Katolik bagi mereka yang tidak mau merubah jalan mereka dengan cara mengakomodir dan menerima perubahan-perubahan baru yang diperkenalkan di dalam Gereja, dan seperti yang telah dinubuatkan, umat yang setia kepada Yesus Kristus akan dicampakkan ke padang belantara yang akan segera kita saksikan dan kita alami di depan.


Adalah sebuah fakta yang sederhana bahwa Allah tidak mengijinkan Kehadiran Nyata dari Tuhan Yesus Kristus berada dibawah atap yang sama dengan kehadiran kekejian yang menimbulkan kebinasaan, dan karena setan tak bisa menyingkirkan Kehadiran Nyata itu dengan kekuatannya sendiri, maka dia menipu manusia untuk melakukan perubahan-perubahan di dalam Misa Kudus serta doa Konsekrasi, agar Kehadiran Nyata itu tidak ada atau tidak terjadi. Dan inilah yang dinubuatkan atas Gereja Katolik bagi saat Akhir Zaman.

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment