Sunday, December 17, 2017

NABI PALSU DAN GEREJA KATOLIK

NABI PALSU DAN GEREJA KATOLIK
by Casey

Marilah kita melihat Katekismus sebentar.

Ujian Akhir bagi Gereja
675. Sebelum kedatangan kedua dari Kristus, Gereja harus mengalami ujian terakhir yang akan menggoyahkan iman banyak orang. Penghambatan, yang menyertai peziarahannya di atas bumi, akan menyingkapkan "misteri kejahatan". Satu khayalan religius yang bohong memberi kepada manusia satu penyelesaian semu untuk masalah-masalahnya sambil menyesatkan mereka dari kebenaran. Kebohongan religius yang paling buruk datang dari Anti-Kristus, artinya dari mesianisme palsu, di mana manusia memuliakan diri sendiri sebagai pengganti Allah dan Mesias-Nya yang telah datang dalam daging.

Jadi "penipuan agama yang tertinggi" adalah berasal dari antikristus; namun jangan sampai kita tidak menyadari bahwa menjelang saat penipuan agama tertinggi itu terjadilah kemurtadan. Kemurtadan membuka pintu bagi antikristus. Lalu apa yang terjadi dengan Gereja menjelang kedatangan antikristus?

Seperti yang dikatakan dalam Tesalonika:

2Tes 2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa.


Jadi, akan ada pemberontakan yang terjadi di dalam Gereja Katolik sebelum kedatangan kembali Tuhan kita. Hal ini sangat penting untuk diketahui oleh semua umat Katolik. Akan ada perubahan-perubahan yang akan diperkenalkan, dimana dari luar hal itu akan nampak seolah ‘diperlukan' dimana perubahan-perubahan itu seakan menawarkan solusi nyata bagi permasalahan merekatetapi harus dibayar dengan harga: kemurtadan’. Bukankah ini sedang terjadi sekarang, pastor-pastor yang terkasih? Bukankah antikristus yang memaksakan perubahan-perubahan baru ini untuk membuat dirinya berada di depan pintu, namun si nabi palsu itu harus membuka jalan bagi antikristus, karena nabi palsu itu akan menjadi orang yang sangat disukai dan akan menjadi pemimpin agama paling kuat di dunia. 



USKUP AGUNG FULTON SHEEN: TUBUH MISTIK DI DUNIA INI AKAN MEMILIKI JUDAS ISKARIOTNYA SENDIRI, IA ADALAH NABI PALSU ITU. SETAN AKAN MEREKRUTNYA DARI ANTARA USKUP-USKUP KITA.


Siapakah pemimpin agama yang paling dikenal dan berkuasa di dunia ini? Mengapa St. Fransiskus dari Asisi memperingatkan kita bahwa pada saat akhir nanti "Manusia yang tidak terpilih secara Kanonik akan diangkat kepada jabatan Kepausan"?


Santo Fransiskus dari Assisi berbicara tentang Nabi Palsu. Nabi Palsu itu adalah orang yang tidak terpilih secara Kanonik yang akan diangkat kepada jabatan Kepausan.

Apakah masuk akal jika nabi palsu itu adalah seorang Hindu, atau seorang Buddhis atau seorang pengikut Tao, tetapi bagaimana dia bisa membantu antikristus menapakkan kakinya di pintu Gereja Katolik seperti yang sudah kita ketahui bahwa dia akan mengambil alih Gereja Katolik? Jawabnya adalah: tidak. Jika antikristus akan mengklaim bahwa dia adalah 'kristus', maka dia akan membutuhkan orang-orang di dalam Gereja Katolik untuk mendukung klaim tersebut agar dia bisa menyesatkan sebanyak mungkin orang.

Karena itu sangat penting sekali untuk mendengarkan peringatan Bunda Maria bahwa akan ada DUA ORANG PAUS yang sama-sama masih hidup pada saat akhir nanti. Salah satunya adalah Nabi Palsu yang membuka jalan bagi antikristus, dan paus lainnya adalah paus yang benar. Mari kita simak perkataan Melanie, visiuner dari La Salette, dengan sangat hati-hati: "Awalnya, kita tidak akan tahu paus mana yang benar." Kata ‘benar’ disini menyiratkan bahwa salah satunya adalah paus yang benar dan yang lainnya adalah paus yang tidak benar.

Hal ini karena yang pertama adalah paus yang diurapi Allah dan yang lainnya adalah nabi palsu yang telah merebut Kursi Petrus. Tuhan yang menciptakan ruang dan waktu dan yang mengetahui semua kejadian di masa depan, tidak akan pernah memilih dua orang paus secara bersamaan untuk tumpang tindih antara paus yang asli dengan paus yang palsu. Berarti ini adalah bagian dari penipuan yang telah diramalkan itu. Tugas dari seorang paus adalah sangat serius. Jika kita mengklaim bahwa Paus Benediktus telah diurapi oleh Tuhan untuk menjadi paus yang pertama, lalu bagaimana kita bisa percaya bahwa Tuhan akan mengurapi dia jika Tuhan sudah tahu bahwa dia tidak akan dapat melaksanakan tugas itu?

Mengapa Tuhan telah memilih satu orang dan kemudian memilih yang lain untuk menggantikannya? Pastor yang terkasih, saya bukanlah seorang teolog, tetapi bahkan orang Katolik yang biasa-biasa saja sudah dapat melihat bahwa ada sesuatu yang tidak benar di sini. Karena itu Bunda Maria bernubuat tentang adanya dua orang paus; salah satunya adalah Nabi Palsu yang akan dicintai dan memiliki banyak pengikut dan menuntun Gereja kepada kemurtadan.

Juga telah dinubuatkan bahwa akan ada sebuah sumpah setia yang baru yang harus dilakukan oleh para imam yang akan menjadi bagian dari kemurtadan itu. Karena itu, hal ini merupakan sesuatu yang harus selalu diwaspadai oleh semua imam dan mereka harus waspada jika diminta untuk menandatangani janji atau sumpah yang baru itu. Jika sumpah seperti itu tidak diperlukan selama 2.000 tahun ini, maka anda, pastor-pastor, boleh merasa yakin bahwa setiap sumpah yang baru yang akan diperkenalkan (dipaksakan) kepada anda TIDAKLAH akan berasal dari Tuhan.

Mereka yang tetap setia kepada Yesus Kristus dan yang tidak mau menerima perubahan-perubahan ini yang datang dari dalam Gereja, akan dianggap dan dituduh sebagai bidaah dan akan di-exkomunikasi dan dituduh tidak setia kepada Gereja. Perahu manakah yang akan anda pilih, pastor-pastor yang terkasih? Apakah anda akan menjadi orang yang tetap setia kepada Ajaran-ajaran dan Tradisi-tradisi Gereja, meski jika itu berarti exkomunikasi dan penganiayaan, atau apakah anda akan menjadi bagian dari gelombang baru di dalam Gereja yang menerima kepalsuan? Pertanyaan saya:  Berapa lama anda, pastor-pastor, dapat mempertahankan Tradisi-tradisi Katolik tetap hidup jika ada paus yang berkuasa memberitahu anda untuk menandatangani sumpah yang baru itu?



Apakah anda akan ikut berubah, pastor yang terkasih? Apa yang akan terjadi jika anda tidak mengikuti pemimpin anda?

Marilah kita jujur di sini dan menyadari kewajiban kita untuk tetap patuh kepada Yesus Kristus setiap saat. Amoris Laetitia, mungkin ya atau mungkin tidak, dimaksudkan untuk memfasilitasi semua hal yang kita ketahui, tetapi bukan itu yang penting. Yang jadi masalah adalah terbentuknya gelombang besar di dalam Gereja Katolik karena dokumen itu. Bahkan hal-hal yang mungkin dimaksudkan dengan baik terkadang dapat disalah-tanggapi, disalah-artikan, diterapkan secara salah, atau bahkan bisa berisi kesalahan, bukankah begitu?

Jadi dengan segala cara, tidaklah perlu pergi berkeliling sambil mengumpat paus, karena itu akan tidak menghormati lembaga kepausan, tapi jujur saja, apa yang telah dinubuatkan oleh Bunda Maria memang akan menjadi kenyataan, dan dengan sengaja atau tidak, tidak perlu keahlian seorang ilmuwan roket untuk bisa melihat bahwa hasil Amoris Laetitia tidaklah baik bagi kepentingan Gereja Katolik, terutama ketika Paus Fransiskus tetap tidak mau memberikan klarifikasi yang diperlukan mengenai apa yang benar-benar diajarkan oleh Gereja Katolik mengenai masalah ini.

Jika dibiarkan begitu saja, tanpa ada klarifikasi yang datang dari Tahta Petrus, yang memperkuat Ajaran-ajaran Gereja Katolik, maka hal itu benar-benar dapat menjadi bencana bagi Gereja Katolik, bukan? Dan sejujurnya, dengan adanya empat orang Kardinal yang meminta klarifikasi (dubia), bersama dengan para klerus dan ilmuwan Katolik baru-baru ini melakukan hal yang sama, anda sendiri menyaksikan adanya kemurtadan di dalam Gereja Katolik yang dilakukan tepat di depan mata anda sendiri, bukan?

Apakah anda mengira bahwa, bagaimanapun juga, hal ini akan berhenti dan menjadi baik dengan sendirinya dan semuanya akan kembali seperti semula? Hal ini tidak bisa diperbaiki jika kebenaran tidak diklarifikasi dan kita masing-masing harus tahu apa yang sebenarnya terjadi. Jika Paus Fransiskus tidak memberikan kesimpulan dan klarifikasi yang diperlukan seperti yang diminta darinya, maka keretakan ini tidak akan membaik, tetapi dengan pasti ia akan meruntuhkan bagian inti dari Gereja Katolik yang akan menambahkan lebih banyak bahan bakar kepada kemurtadan yang telah dinubuatkan.

Ini bukanlah kritikan terhadap pekerjaan paus, melainkan refleksi yang teliti bagi kita semua yang ditugasi untuk mempertahankan dan membela Ajaran-ajaran Suci Gereja Katolik. Umat awam memiliki tanggung jawab juga dalam hal ini, bukankah begitu?

"... MENJADI PAUS YANG BURUK, BERARTI BAHWA ANDA HARUS NAMPAK JAHAT DAN BERHIDUNG BENGKOK…."

Pernahkah ada paus-paus yang buruk dalam sejarah Gereja Katolik? Ya, memang pernah ada.

Menjadi paus yang buruk tidak berarti bahwa semua orang membenci anda. Demikian juga, menjadi paus yang baik tidak berarti semua orang akan menyukai anda. Menjadi paus yang baik berarti anda menjunjung tinggi Ajaran-ajaran dan Tradisi-tradisi Gereja Katolik, bahkan meski seluruh dunia membenci anda, bukankah begitu? Jadi, apa yang membuat paus itu baik atau buruk?

Seorang paus yang buruk belum tentu orang yang jahat atau dibenci oleh semua orang. Kenyataannya, seorang paus yang buruk bisa saja menjadi orang yang dicintai oleh banyak orang, tetapi dia akan mengkompromikan Ajaran dan Tradisi Gereja. Bukankah paus juga memiliki kehendak bebas? Bukankah paus juga harus mengaku dosa? Dimanakah di dalam Kitab Suci atau dalam Ajaran atau Tradisi Gereja, dikatakan bahwa semua paus tidak dapat salah dalam segala hal dan dilindungi dari semua kesalahan?

Orang yang paling baik di dunia yang bisa berkata kepada orang banyak apa saja yang ingin mereka dengar, tidak bisa membuat seorang paus yang baik. Seorang paus yang baik haruslah membela Ajaran-ajaran Gereja dan mempertahankan Tradisi-tradisi Gereja Katolik tetap utuh, bukankah begitu yang seharusnya?

Dengan mengingat bahwa membela dan menjunjung tinggi iman Katolik adalah sesuatu yang dituntut dari seluruh umat Katolik, dapatkah anda menyebut satu contoh saja di mana Paus Fransiskus secara terbuka membela Ajaran dan Tradisi Gereja Katolik? Jujur saja, bisakah anda? Atau dapatkah anda mengingat contoh-contoh di mana dia mengatakan sesuatu yang "baru" yang belum pernah kita dengar sebelumnya, yang sepertinya dia mendorong pembaharuan? Apakah dia adalah paus yang dipilih Tuhan, atau dia adalah "pausnya rakyat" yang memberi tahu mereka apa saja yang ingin mereka dengar?




Dunia akan selalu membenci seorang paus yang baik, karena dunia membenci Yesus. Bukankah itu yang terjadi, pastor yang baik? Karena sejujurnya, dunia tidak mau bertobat dari dosa-dosa mereka. Peran seorang paus bukanlah untuk memberitahu orang-orang apa yang ingin mereka dengar. Paus sebenarnya memiliki tugas yang harus dilakukan untuk membela Iman.

Apa yang akan dikatakan Yesus tentang seorang paus yang menggoncangkan perahu  (Gereja) atau mendorong adanya perubahan atau membuka pintu bagi penafsiran-penafsiran baru? Dengan segala hormat kepada Kepausan Suci, apakah ini adalah paus yang baik bagi Gereja Katolik? Bagaimana dengan paus yang oleh orang-orang lain di luar Gereja memperoleh tepuk tangan dan sanjungan karena menjadi "manusia perubahan"?

Biarlah saya bertanya secara jujur kepada anda, tanpa mengumpat seorang paus, tapi dengan fokus kami untuk menegakkan Ajaran dan Tradisi Gereja Katolik: Apakah Paus Fransiskus berusaha mempertahankan TRADISI atau apakah dia mengusahakan PERUBAHAN? Pertanyaan ini bukanlah untuk menyerang dia, tapi sebuah pengamatan yang realistis dengan mengingat fakta bahwa TRADISI KATOLIK adalah sesuatu yang harus dipertahankan oleh paus, bukankah begitu?

Yesus Kristus sendiri mengatakan bahwa kita bisa mengenal sesuatu dari buahnya. Ketika orang-orang di luar Gereja Katolik yang membenci Yesus Kristus dan yang membenci Ajaran Gereja dan membenci seruan untuk bertobat, namun siapakah yang mencintai Paus Fransiskus? Adalah orang-orang itu juga! Bukankah ini sesuatu yang nampaknya sedikit aneh? Mengapa orang-orang homoseksual misalnya, yang membenci Yesus Kristus melalui perbuatan mereka, tetapi mereka mengasihi Paus Fransiskus, bahkan memajang fotonya pada sampul majalah mereka?



Bukankah hal ini karena dia mewakili ‘perubahan’ bagi Gereja Katolik? Jawabannya jelas ya. Paus macam apakah yang diinginkan Yesus untuk duduk di Tahta Petrus? Orang yang akan melakukan ‘perubahan’ ataukah orang yang mempertahankan tradisi Gereja?

Tanpa berusaha menyalahkan siapapun, kita perlu mendengarkan Yesus Kristus di sini dan mengikuti apa yang di katakan Tuhan.

Luk 6:26 Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.

Jadi, ini bukan masalah menilai seorang paus manapun, tapi mendengarkan Yesus Kristus dan untuk mengenali adanya PERUBAHAN dan TRADISI adalah seperti api dan air bagi sebatang pohon. Seseorang akan bisa membakar pohon itu (dengan api) atau yang lainnya akan memeliharanya (dengan air). Tanyakan kepada siapa saja yang ada di jalan, "Menurut anda, apakah Paus Fransiskus membela Tradisi atau membela Perubahan?" Dan anda akan banyak melihat bahwa orang-orang akan dengan suara bulat mengatakan bahwa Paus Fransiskus MEMBELA PERUBAHAN. Atau apakah anda tidak setuju, pastor-pastor yang terkasih?

Menjadi baik dan dicintai oleh semua orang bukanlah tanda-tanda dari paus yang baik. Tidak ada hamba yang bisa lebih besar dari tuannya.


John 15:18-20 "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu. Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu. Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.
Apakah dunia menganiaya Paus Fransiskus? Tidak. Justru memuji dan mengelu-elukannya.

Apakah mereka melemparkan tomat dan batu-batu kepadanya, atau mereka mengasihi dia?

Ini adalah pertanyaan yang jujur, pastor yang terkasih. Jelas kita semua melihat bahwa orang-orang menganiaya dan membenci Yesus Kristus setiap hari, tetapi apakah orang-orang itu juga  membenci Paus Fransiskus dengan cara yang sama? Apakah dunia dan Gereja ini, entah bagaimana, menjadi lebih mengasihi Paus Fransiskus daripada mengasihi Yesus Kristus? Sebagai orang yang mengikuti Yesus Kristus dan mengasihi Dia, ini adalah pertanyaan yang jujur untuk ditanyakan.

Mengapa para pemimpin gereja dan agama lain yang membenci Yesus Kristus dan Gereja Katolik, justru menghormati dan menghargai Paus Fransiskus? Apakah hamba menjadi lebih besar dari pada Tuannya? Bagaimana ini bisa terjadi?









Bukankah terasa aneh jika para pemimpin agama di dunia semua berkumpul dan bertemu dengan Paus Fransiskus? Apakah semua pemimpin agama tersebut akhirnya menyadari bahwa Gereja Katolik adalah satu-satunya Gereja yang benar, atau adakah hal lain yang terjadi? Mungkin ini adalah pesan yang ditempatkan oleh Paus Fransiskus di dalam peristiwa-peristiwa ini? Mungkinkah klaim di bawah ini (foto dibawah) adalah benar?





Jika Yesus hidup di dunia saat ini, apakah anda berpikir bahwa Dia akan membaca Kitab itu? Pesan apakah yang ingin disampaikan oleh Paus Fransiskus, melalui tindakannya ini, kepada umat beriman?

Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment