Thursday, December 14, 2017

DUA KUBU

DUA KUBU
by Casey


Salah satu hal yang berjalan seiring dengan sikap ‘otomatis’ adalah penyangkalan atau penolakan, dan dengan cara inilah setan menangkap sejumlah besar imam yang tidak waspada, untuk menarik mereka ke dalam jebakan ‘kemurtadan.’ Seandainya saja semua imam tetap dalam keadaan waspada dan bisa melihat adanya perangkap setan sebelumnya, maka pastilah tidak ada imam-imam yang sengaja mau masuk ke dalamnya. Jadi, bagaimana setan bisa mendapatkan sejumlah besar orang (termasuk para imam) untuk memasuki perangkap kemurtadannya? Setan tahu bahwa jebakannya itu harus disamarkan dengan baik dan dia jauh lebih pintar daripada yang disadari oleh manusia. Setan telah menyiapkan rencana licik untuk membuat manusia yang ingin tetap setia kepada Gereja agar jatuh ke dalam kemurtadan dan orang-orang ini tidak akan menyadarinya sampai mereka sudah berada dalam perangkapnya.

Bagaimana setan bisa menipu orang-orang yang berusaha tetap setia kepada Gereja Katolik agar terjatuh ke dalam kemurtadan? Sebenarnya sangat sederhana. Setan akan menggunakan tipu daya dan membuat orang-orang itu mengikuti gembala yang akan membawa mereka keluar dari jalan setapak. Seperti Pied-Piper, ini akan menjadi cara sederhana dalam mengikuti pola pikir 'mengikuti pemimpin' menuju kesalahan, dan menjadi murtad. Sementara kita masing-masing dipanggil untuk tetap patuh kepada Gereja Katolik, tetapi ketaatan atau kepatuhan yang benar ini tidak berpusat kepada manusia, namun harus berpusat pada Kristus. Sejarah telah menunjukkan kepada kita, ketika ada seorang paus menyimpang dari Ajaran-ajaran Yesus Kristus, kita tidak usah mengikuti jejak mereka, sama seperti Yesus memperingatkan murid-muridNya untuk tidak mengikuti jejak orang-orang Farisi.

Matthew 23:2-3 – "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.


Lihatlah, banyak umat Katolik yang berasumsi bahwa semua paus secara otomatis berjalan mengikuti jejak Yesus Kristus dan mereka kemudian mengikuti paus, kemanapun sang paus berjalan. Tapi sebenarnya paus kedua (yang ada saat ini) akan keluar dari jalur yang benar dengan membawa serta banyak sekali umat di dalam Gereja Katolik untuk keluar jalur bersama-sama dengannya. Mereka yang tidak mengikutinya untuk keluar-jalur akan dituduh ‘memisahkan diri.’ Setan telah memulai serangan ini karena seperti itulah yang terjadi pada 4 orang Kardinal Dubia dan 62 orang imam serta teolog yang baru-baru ini meminta Koreksi Filial kepada paus.


Lihatlah diri anda sendiri, pastor-pastor yang terkasih, karena ini bukanlah khayalan belaka. Jika anda perhatikan dengan saksama, anda akan melihat bahwa orang-orang yang telah bergerak maju dan yang dengan rendah hati meminta klarifikasi kepada paus kita untuk melindungi Gereja Kudus, mereka telah dituduh melakukan skisma.

Kelompok ini, yang meminta klarifikasi dari PF demi kewajiban mereka untuk melindungi Gereja Katolik, kini semakin bertambah jumlahnya dan mereka adalah bagian dari Kubu Pertama yang saya bicarakan sebelumnya, yang akan tetap setia kepada Ajaran-ajaran Tuhan kita Yesus Kristus sampai akhir. Sebenarnya, percaya atau tidak… karena paus kedua ini (PF) akan menyimpang jauh (yang akan menyebabkan kekacauan besar di dalam Gereja Katolik), dimana hal itu benar-benar akan sampai pada titik di mana seluruh imam akan ditanya tentang kesetiaan mereka kepada paus. Dan untuk membuat keadaan menjadi lebih buruk, para imam akan dipaksa untuk mengambil sumpah kesetiaan yang baru, tapi sumpah itu bukan kepada Yesus Kristus dan Gereja Katolik Yang Kudus, melainkan sumpah itu akan menjadi bagian dari jalan menuju kemurtadan. Rencana Setan adalah meminta para imam untuk menjamin kesetiaan mereka kepada paus kedua (PF) dan mengikutinya ke luar jalur, untuk mencengkeram mereka ke dalam kemurtadan. Pastor-pastor yang terkasih, saya sangat berharap bahwa hal ini tidak sampai terjadi, tapi inilah yang telah dinubuatkan.



Sehubungan dengan mereka yang berada di dalam Gereja saat ini yang meminta klarifikasi kepada PF, mereka telah dituduh berusaha memisahkan atau melepaskan diri dari paus, namun anda sendiri tahu bahwa hal itu tidak benar. Yang mereka lakukan hanyalah dengan hormat meminta klarifikasi, namun anda sudah bisa dengan halus mendengar setan di latar belakang sambil berbisik ‘perpecahan!’ yang akan segera menjadi lebih keras dan keras lagi sampai memaksa para imam itu untuk mengambil keputusan. Setan menginginkan jiwa semua imam dan semua orang Katolik, dan dia akan mempermainkan ketidaktahuan orang-orang dan ketakutan mereka jika berada dalam perpecahan dan setan mengarahkan mereka ke dalam jebakan kemurtadannya. Dengan segala hormat dan ketaatan kepada Yesus Kristus dan kepada Gereja Katolik Kudus-Nya dan kepada Kepausan Suci, paus kedua (PF) ini akan menyimpang jauh dan akan membawa banyak orang bersamanya, dan orang-orang yang tetap setia dan waspada dan yang tidak akan menyimpang dari Ajaran-ajaran Kristus akan dituduh ‘memisahkan diri’, dan ini sudah terjadi. Hal ini pasti akan mengarah kepada para imam yang tidak bersedia berjalan menyimpang, mereka akan dikucilkan (exkomunikasi) dari Gereja Katolik seperti yang akan kita lihat nanti.



Mereka yang akan bersumpah setia kepada paus kedua akan berjalan menyimpang bersama dengan paus, dan mereka tidak akan menyadari bahwa dengan melakukan hal itu mereka telah berjalan lurus menuju jebakan kemurtadan setan. Bagi mereka, mereka akan merasa seolah-olah orang lain yang melepaskan diri dari paus dan menuju kepada perpecahan, tetapi yang tidak mereka sadari adalah bahwa dengan mengikuti paus kedua yang menyimpang jauh seperti ini, justru merekalah yang benar-benar melepaskan diri dari Gereja Katolik dan dari Kristus, bersama dengan paus. Seberat apapun untuk menerima kenyataan ini, paus kedua telah menunjukkan jalan mana yang dia ambil karena kita dapat dengan mudah dan jelas melihat teladannya yang bersedia menghormati Martin Luther dan ulang tahun Reformasi tahun lalu. Orang-orang yang akan tetap setia kepada Kristus dan yang tidak mau mengikuti paus di jalan yang menurun itu, mereka akan dianiaya dan dituduh tidak taat kepada paus dan mereka akan di-exkomunikasi untuk itu.


Janganlah kita membuat kesalahan, karena hanya ada satu jalan yang benar, bukan dua. Jalan yang benar adalah lurus, tidak berkelok-kelok. Ketika paus menyimpang dan menjauh dari ajaran-ajaran Yesus Kristus dan menciptakan jalan baru yang mengijinkan kesesatan di dalam Gereja Katolik, maka dia tidak berada di jalan yang benar, karena hal itu adalah tidak mungkin, karena Ajaran-ajaran Kristus tidak pernah berubah. Yesus Kristus tidak memberikan kewenangan kepada para paus untuk melakukan perubahan pada Ajaran-ajaran Kudus-Nya atau untuk memberikan penafsiran-penafsiran baru pada Ajaran-ajaran-Nya.



Izinkan saya menyampaikan pertanyaan yang jujur kepada pastor yang terkasih. Akankah Tuhan kita mengharapkan anda untuk memajang patung Martin Luther di dalam Gereja anda dan menghormatinya dan merayakan ulang tahun Reformasi? Tentu saja tidak. Jadi, bagaimana bisa memajang patung Martin Luther di dalam Vatikan bisa diterima di Mata Tuhan Kita?


Mengapa umat Katolik harus ikut merayakan Reformasi?

PF menghargai Martin Luther


Pastor yang terkasih, saya di sini tidak mengkritik seorang paus, tetapi saya di sini ingin tetap setia kepada Yesus Kristus sampai akhir hayat. Jika Bunda Maria mengatakan bahwa akan ada dua paus yang sama-sama masih hidup pada saat akhir nanti, maka kita harus bertanya kepada diri sendiri "MENGAPA?".

Inilah sebabnya mengapa ada dua orang paus pada saat akhir ini dan mengapa nubuat St. Fransiskus sangat penting untuk kita pahami. Rencana setan adalah untuk menyingkirkan paus pertama dan kemudian menempatkan orang lain di atas takhta yang akan memimpin Gereja menuju sebuah ERA BARU. Dengan perubahan-perubahan baru, penafsiran-penafsiran baru dan jalan menyimpang yang akan mengarah pada kemurtadan. Ini adalah bagian dari rencana setan yang licik untuk membuka pintu bagi antikris dan untuk membangun kekejian yang menyebabkan kebinasaan. Setan tidak bodoh dan kita semua menjadi pion di dalam permainan ini. Setan tahu bahwa jika dia mencoba untuk menguasai Gereja dengan cara paksa, maka sebagian besar imam akan melawan. Sebagai gantinya, setan juga tahu bahwa rencananya haruslah dilakukan secara sangat halus dan dari dalam Gereja sendiri sehingga para imam tidak dapat melihat rencananya terbentuk, sampai saatnya sudah terlambat.

Inilah sebabnya mengapa Dubia dan Koreksi Filial telah disampaikan kepada paus kedua karena umat beriman melihat dan menyadari bahwa dia telah berjalan menyimpang. Tidak satu pun dari kami menginginkan hal itu terjadi, namun permintaan klarifikasi dan koreksi filial ini tidak harus diajukan jika tidak ada kebutuhan untuk itu.



Adanya berbagai tuntutan akan klarifikasi dari paus membuktikan bahwa memang ada masalah dengan apa yang diajarkannya. Hal ini mungkin cukup menyakitkan untuk didengar, tapi ini benar. Dengan segala hormat kepada Gereja Katolik, saya katakan ini: paus kedua telah mengembara keluar jalur dan orang-orang yang mengikuti dia ‘keluar jalur’ akan murtad dari Gereja Katolik dan akan menyimpang dari Ajaran-ajaran Kristus. Bukankah kita telah dipanggil untuk tetap setia kepada Yesus Kristus setiap saat dan tidakkah kita diuji untuk melihat apakah kita akan tetap taat kepada-Nya sampai kita mati? Apa yang terjadi ketika seorang paus bertindak menyimpang? Apakah kita akan mengikutinya menyimpang juga, atau kita tetap berpegang kepada jalan Kristus? Siapakah yang akan kita patuhi? Patuh kepada paus yang menyimpang atau patuh kepada Yesus Kristus? Bukankah Yesus Kristus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup? Tidak ada paus yang diberi wewenang untuk mengubah atau membuat perubahan atau melakukan adaptasi baru terhadap ajaran-ajaran Yesus Kristus. Tapi, perhatikanlah baik-baik, dan inilah yang akan anda lihat. Penyangkalan yang sedang terjadi di Gereja Katolik saat ini akan membawa banyak imam jatuh ke dalam kemurtadan seperti yang akan segera kita lihat di depan.


Pastor-pastor yang terkasih, dengan segala hormat saya kepada Kepausan Suci, saya ingin bertanya: pernahkah anda melihat situasi di mana orang sungguh-sungguh menolak kebenaran atau mereka tidak dapat menerimanya atau memahaminya? Misalnya, sebuah keluarga dekat memiliki paman yang disukai setiap orang. Dia adalah seorang pria yang baik, menarik, selalu beemurah hati, menyumbangkan waktunya untuk melatih liga kecil selama bertahun-tahun, sering membuat orang tertawa, memiliki keluarga yang mencintai dirinya. Semua orang mencintainya dan selalu tidak sabar untuk menemuinya di hari-hari libur.

Kemudian ada seorang anak datang dan mengatakan bahwa "Paman Tony telah menganiaya saya". Semua orang di dalam keluarga itu akan langsung menyangkalnya. "Bukan Tony! Aku sudah mengenalnya 40 tahun dan sama sekali dia tidak pernah melakukan hal seperti itu! Tetapi, Amanda kecil telah diketahui suka berbohong dan ini tidak akan menjadi yang pertama. "Tapi Kebenaran adalah tetap Kebenaran, bukankah begitu, pastor? Bahkan jika orang menutup mata terhadapnya, atau selalu menyangkalnya, atau mereka tidak dapat membayangkan bahwa itu bisa menjadi sebuah kemungkinan, maka hal itu tidak mengubah fakta bahwa kebenaran adalah kebenaran. Dan itu adalah Kebenaran mutlak bahwa telah dinubuatkan bahwa akan ada DUA ORANG PAUS PADA SAAT AKHIR NANTI dan bahwa ROMA AKAN MURTAD DARI IMAN. Pertanyaannya adalah ... .. apakah hal itu berlangsung sekarang? Apakah Roma tetap teguh kepada iman, atau apakah kepemimpinan Gereja Katolik yang mulai melemah?


Palu-arit, lambang komunis, ditempeli dengan Yesus yang disalib.
Sebuah penghinaan yang keji. Tetapi hal ini diterima dengan senyuman lebar oleh PF:
“Saya mengerti karya ini. Bagi saya ini bukanlah penentangan. Saya akan membawanya bersama saya (ke Vatikan).”


 Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment