Sunday, December 10, 2017

SURAT KEPADA IMAM-IMAM MENGENAI EKARISTI KUDUS

SURAT KEPADA IMAM-IMAM MENGENAI EKARISTI KUDUS
Date: August 1, 2017
Author: remnant509




Pastor yang terkasih, 

Saya  yakin bahwa anda sudah tahu, adalah sangat membingungkan apa yang sedang terjadi di Gereja Katolik Suci saat ini. Kita telah menyimpang dari Tradisi Katolik kita dan beralih kepada sebuah zaman atau era ‘dialog’ dan memberdayakan manusia untuk menyampaikan penafsiran mereka sendiri terhadap ajaran-ajaran Tuhan kita Yesus Kristus yang diwariskan-Nya melalui para Rasul-Nya. Sebagai hasilnya, kita sudah bisa melihat sendiri bahwa ada kebingungan dan perdebatan besar yang menyebar di seluruh Gereja Katolik saat ini. Mereka yang membela ajaran-ajaran Gereja Katolik kini menjadi minoritas, sementara mereka yang berusaha untuk ‘mereformasi’ Gereja Katolik menjadi mayoritas karena mereka kehilangan kasih kepada Yesus. Seperti yang sering dikatakan oleh ayah saya ketika saya tumbuh dewasa: dimana ada asap, disitu ada api (yang berarti setan).

Tidak perlu keahlian seperti seorang ilmuwan roket untuk bisa melihat awan badai yang sedang  terbentuk dan menggumpal di cakrawala. Apa yang sedang kita alami saat ini adalah perjalanan menuju perubahan-perubahan halus dalam Gereja Katolik dengan tujuan akhir dari setan adalah untuk menghapuskan Korban Sehari-hari dari Misa Kudus yang dapat kita lihat dengan jelas di dalam Kitab Daniel.

Dan 12:11 Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.

Tentu anda sudah mengetahui nubuat ini, tapi ada bagian dari ini yang mungkin tidak anda ketahui.

Daniel adalah seorang nabi zaman akhir. Dia menunjukkan bahwa pada zaman akhir nanti Korban Sehari-Hari (yang kita tahu adalah Ekaristi Kudus) akan dihapuskan selama 1290 hari, demikian Firman Allah. Kebanyakan orang di dalam Gereja Katolik tidak memperhatikan hal ini, tetapi jelas Daniel memperingatkan kita bahwa ada saatnya ketika kita tidak bisa pergi ke Gereja Katolik setempat dan menerima Tuhan kita Yesus Kristus di dalam Ekaristi Kudus dan itu akan terjadi selama 1290 hari. Gereja Kudus Allah akan terpaksa berjalan ke padang gurun selama 1260 hari, demikian kata Katekismus, Ajaran-ajaran Katolik dan Tradisi Katolik kita, bukankah begitu? Setan tahu bahwa dia harus meyakinkan manusia untuk melakukan perubahan pada Misa Kudus dan menyingkirkan Kehadiran Nyata dari Tuhan kita Yesus Kristus di dalam Ekaristi Kudus sebelum anti-kristus dapat diterima ke dalam Gereja. Pemerintahan Setan tidaklah mengecualikan satupun dari 1,2 miliar umat Katolik di dunia agar dengan santai dapat berjalan menuju Gereja setempat untuk mengikuti Misa Kudus selama saat pemerintahan anti-Kristus selama 42 bulan nanti, karena setan akan menguasai dan mengendalikan Gereja seperti yang telah diramalkan.

Saat ini banyak imam sudah diyakinkan (oleh atasan mereka) tentang 'kebutuhan' untuk membuka "dialog" dan "diskusi" dengan orang-orang di luar Gereja Kudus dan mereka yang berada dalam dosa berat untuk membawa mereka agar menerima Sakramen, termasuk Ekaristi Kudus. Ini adalah bagian dari rencana setan. 'Gerakan' yang sedang berlangsung sekarang ini mungkin nampak mulia dan bagus dari luar, namun bagian kedua dari gerakan ini, yang merupakan bagian yang paling penting darinya, TIDAK diajarkan atau disampaikan. Seperti yang sudah anda ketahui, sungguh sangat menyenangkan untuk membawa orang-orang masuk ke dalam Gereja Katolik, namun Gereja Katolik telah menetapkan aturan atau proses untuk membawa orang masuk dan menerima Sakramen-sakramen Kudus, bukankah begitu? Namun dimana atau kapan aturan atau proses ini disampaikan? Bukankah aturan atau proses ini merupakan bagian yang kritis dalam upaya membawa orang ke dalam Gereja?

Justru bagian inilah yang tidak dilakukan! Anda sebagai Imam sudah tahu bahwa aturan atau proses ini adalah benar, tapi jika anda tidak pernah membahas tentang dosa, bagaimana seseorang bisa diijinkan untuk menerima Sakramen-sakramen Kudus ???

Inilah taktik dari setan untuk menghalangi Rekonsiliasi dengan Tuhan dan membuka pintu bagi penafsiran manusia. Ini adalah usaha, dengan cara yang sangat halus, untuk mendefinisikan kembali apa yang dianggap orang-orang sebagai Ajaran Gereja. Bukanlah pendapat orang-orang yang penting disini. Yang benar-benar penting adalah apa yang telah diwariskan oleh Gereja Katolik selama berabad-abad ini, bukankah begitu? Jadi, ajaran Gereja Katolik itu adalah kekal, tetapi itulah yang secara halus sedang dihalangi atau dielakkan.

Izinkan saya menanyakan pendapat anda, para imam yang terkasih: Ke arah mana Gereja sedang menuju saat ini? Apakah kita menuju kepada arah yang membela dan mempertahankan Tradisi-tradisi Gereja Katolik, atau adakah sebuah gerakan "REFORMASI" yang sedang berlangsung? Anda akan tahu dari buahnya dalam hal apa yang sebenarnya sedang terjadi. Apakah anda melihat orang-orang berdosa mengubah cara hidup mereka guna mengikuti apa yang benar-benar diajarkan oleh Gereja Katolik, atau anda sedang menyaksikan Gereja yang sedang mengubah jalannya untuk mengakomodasi kepentingan manusia?

Seperti yang dapat kita lihat dengan jelas, buah dari "dialog" yang sedang berlangsung saat ini telah menimbulkan kebingungan, perdebatan, dan penafsiran yang menyimpang mengenai apa yang sebenarnya diajarkan oleh Gereja. Izinkan saya bertanya kepada anda, bukankah kita wajib membela Ajaran-ajaran Gereja dari orang-orang yang berusaha untuk mengubahnya? Apa yang terjadi dengan imam-imam yang baik yang membela kebenaran? Bukankah mereka justru dimarahi? (bahkan di-exkomunikasi?). Yang menyedihkan, kita sudah berada tidak jauh dari saat ketika para imam akan diberi tahu (diperintah) bahwa ada "kebutuhan untuk mengikut-sertakan orang-orang lain", tetapi yang sebenarnya dimaksudkan disini adalah bahwa ada "kebutuhan untuk MEMBUAT PERUBAHAN untuk memasukkan orang lain". Siapa pun yang tidak menyadari bahwa kita sudah benar-benar berada di jalan itu berarti dia menyangkal atau tidak peduli dengan apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam Gereja Katolik. Setiap imam perlu diingatkan bahwa Roh Kudus tidak akan pernah membawa perubahan kepada Sakramen-sakramen Kudus dan Ekaristi Kudus untuk mengakomodasi kepentingan manusia, tetapi justru kepada keadaan itulah Gereja Katolik sedang menuju. Pintu tidak dapat dibuka untuk menerima Sakramen-sakramen Kudus bagi orang-orang yang berada dalam keadaan dosa berat ataupun untuk menerima Tuhan kita Yesus Kristus di dalam Ekaristi Kudus, karena hal itu bertentangan dengan Ajaran-Ajaran Gereja Katolik Roma, bukankah begitu? Namun, apa yang anda lihat saat ini terjadi di dalam Gereja Kudus sekarang? Apakah kita tidak melihat adanya sebuah gerakan untuk mengijinkan orang-orang Katolik yang bercerai dan menikah lagi untuk menerima Ekaristi Kudus? Apakah Roh Kudus yang mendorong gerakan itu, atau ada kekuatan yang sebaliknya yang mendorong untuk membuka pintu dengan tujuan untuk mencemarkan Ekaristi Kudus? Apakah ajaran Kristus pernah berubah? Pastilah anda sebagai Imam yang baik tahu betul apa yang telah diajarkan oleh Gereja Kudus mengenai topik ini, bukan?

Setiap imam Katolik tahu betul bahwa Kitab Yohanes 21:17 merujuk pada Kehadiran Nyata dari Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus dan itu berarti memberi makan kepada domba-domba-Nya, bukan kepada kambing.

Yoh.21:17 -- "Berilah makan domba-domba-Ku.” Yesus tidak menyuruh Petrus untuk memberi Roti Kehidupan kepada semua orang, tetapi secara khusus Yesus memerintahkan untuk memberi makan kepada domba-domba-Nya, bukankah begitu?

Jika anda tidak mengatasi dosa tersebut, bagaimana anda bisa memberikan Ekaristi Kudus kepada mereka yang memiliki dosa dimana dosa itu menghalangi mereka untuk menerima-Nya?

Bukankah anda harus mengatasi dosa itu lebih dahulu?

Tentu saja anda akan melakukan hal itu (mengatasi dosa). Tetapi kapan anda melakukannya?
Seperti yang sudah anda ketahui dengan jelas, kita semua diundang untuk menjadi domba Allah, namun karena kehendak bebas manusia, ada orang-orang yang menolak untuk mengatasi masalah dosa-dosa mereka melalui Sakramen Rekonsiliasi namun mereka mengatasinya dengan pilihan mereka sendiri, dan mereka tetap menjadi kambing dan tidak layak untuk menerima Ekaristi Kudus. Demikian juga, anda tahu betul, bahwa Kehadiran Nyata Tuhan kita Yesus Kristus tidak boleh  dilemparkan kepada kambing. Bukankah itu benar, pastor? Fakta yang ada adalah bahwa Gereja Kudus TELAH memiliki ajaran-ajaran tentang orang-orang Katolik yang bercerai dan menikah kembali. Ini bukan masalah baru. Lalu mengapa orang memperlakukan ini sebagai "isu yang baru"? Apa yang sebenarnya sedang terjadi saat ini adalah adanya usaha untuk membuka pintu untuk MENEROBOS aturan Gereja yang telah mapan. Kita dapat melihat hal ini pada mereka yang hidup dalam dosa berat yang menuntut adanyu ‘dialog’ di dalam Gereja sekarang. Mereka menuntut dialog bukan karena mereka ingin mengubah cara hidup mereka, melainkan mereka berusaha untuk menyuruh Gereja untuk mengubah jalannya, bukankah begitu? Yang salah manusianya, tetapi mengapa Gereja yang disuruh berubah?  

Maka, di dalam DANIEL 12:11, ketika kita melihat bahwa Gereja Katolik pada saat akhir nanti (yang dapat terjadi kapan saja) akan menghapuskan Korban Sehari-hari (yang berarti menerima perubahan pada Misa Kudus, dan konsekuensinya: Kehadiran Nyata dari Tuhan Yesus Kristus tidak terjadi pada saat Konsekrasi) yang dilakukan oleh imam-imam yang menerima perubahan ini. Tidak semua imam akan menerima perubahan-perubahan ini. Ingatlah, setan bergerak secara halus di dalam bayang-bayang, untuk tidak membuka dirinya sendiri. Kebenaran telah disampaikan, bukannya pendeta Protestan yang akan mengenali datangnya Kuda Pertama dari Kitab Wahyu, karena kemurtadan yang telah diramalkan itu akan terjadi DI DALAM Gereja Katolik dan orang-orang Protestan memang tidak percaya pada Kehadiran Nyata dari Tuhan kita Yesus Kristus dalam Ekaristi Kudus.

Bagi mereka, dari agama lain, siapa yang mau peduli jika ada perubahan halus yang dilakukan pada doa-doa dan tata cara Misa Kudus, namun setiap imam Katolik yang baik harus segera mengenali bahwa perubahan-perubahan itu tidak dapat diterima dalam Misa Kudus atau Sakramen-sakramen Kudus dan mereka harus TERUS memberi makan kepada domba-domba Allah bahkan ketika para pemimpin Gereja Katolik mau menerima perubahan-perubahan yang baru ini. Maka imam-imam Katolik yang baik akan berada di garis depan yang dipaksa untuk menerima perubahan-perubahan pada Sakramen-sakramen dan Misa Kudus, atau, mereka akan di-exkomunikasi karena ‘ketidaktaatan’ mereka kepada Gereja.

Apa yang perlu diingat oleh imam-imam yang baik dan benar adalah bahwa ketaatan sejati mereka adalah kepada Yesus Kristus dan mereka harus terus memberi makan kepada kawanannya, bahkan ketika orang-orang lain jatuh ke dalam penipuan yang akan datang ini. Sejarah telah menunjukkan kepada kita bahwa Gereja Katolik bisa saja berada di bawah kepemimpinan yang buruk, seperti yang telah kita lihat sebelumnya pada abad-abad yang lalu. Ini adalah saat ketika modernisme akan menguasai Gereja Katolik.

Jadi, pertanyaan yang sebenarnya tentang ketaatan pada akhirnya bukanlah ketaatan mereka kepada para pemimpin yang mau menerima perubahan-perubahan itu, tetapi mereka akan diuji atas ketaatan mereka terhadap ajaran sejati yang diwariskan oleh Gereja Katolik dan perintah-perintah bagi mereka untuk terus memberi makan domba-domba Allah. Ketika para pemimpin Gereja Katolik mengalami kesesatan besar seperti ini (yang telah dinubuatkan), mereka akan menuntun dan menyerahkan Gereja Katolik kepada tangan nabi palsu dan antikris. Orang-orang yang tetap setia akan dicampakkan ke padang gurun.

Sebagai seorang Katolik Roma yang tetap setia kepada Ajaran-ajaran diwariskan oleh Yesus Kristus melalui para Rasul-Nya, saya menyadari bahwa satu-satunya tindakan kita saat kita dihadapkan kepada ujian semacam ini adalah tetap setia kepada Ekaristi Kudus, apapun resikonya. Inilah Kemurtadan yang telah dinubuatkan di dalam Kitab Wahyu, Kuda Pertama dari Apokalips.

Kemurtadan itu bukanlah sekelompok imam-imam yang baik yang kemudian bertindak nakal dan meninggalkan Gereja dengan membawa serta kawanan mereka. Tidak. Sebaliknya, Kemurtadan itu, yang kita lihat sedang terjadi di dalam Gereja Katolik, adalah berupa adanya mayoritas orang yang ingin mengubah Gereja dan mengendalikan Gereja. Sedikit orang yang akan tetap setia kepada Ajaran-ajaran Tuhan Yesus Kristus dan tetap setia kepada apa yang diajarkan Gereja Katolik, tidak akan mau menyimpang seperti kehendak mayoritas. Wahyu 11 secara jelas menunjukkan bahwa ‘orang-orang kafir’ akan menginjak-injak ‘Kota Suci’ dan kesamaan yang berlaku atas diri kita saat ini adalah bahwa Gereja Katolik akan dikuasai oleh orang-orang yang tidak setia dan tidak taat kepada Ajaran-ajaran Kudus Allah dan Firman Kudus-Nya.

Begitulah saat ini kita sudah bisa melihat terbentuknya Kemurtadan ini di dalam Gereja Katolik dimana mereka yang tetap setia kepada Tuhan akan menjadi orang-orang buangan karena tidak taat kepada ‘manusia’. Dalam Kitab Gal. 2:11 kita melihat bahwa St. Paulus harus menentang dan melawan St. Petrus, sebagai Paus yang pertama, karena St.Petrus bertindak salah dan bisa menyesatkan domba-domba. Dan tanggapan dari St. Petrus adalah dia menerima teguran itu dengan kerendahan hati, bahwa dirinya telah berbuat salah. Setiap orang yang mengubah atau menerima perubahan pada Kurban Sehari-hari (Misa Kudus) dan mengubah doa-doa serta tindakan konsekrasi atas Ekaristi Kudus, apakah dia adalah seorang imam, Uskup, Kardinal atau Paus, tidak usah dipatuhi, karena kita harus lebih taat kepada Allah daripada manusia.

Kis 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.

Kita telah pernah memiliki paus yang buruk di masa lalu dimana ‘perubahan’ dan ‘tradisi’ saling bertentangan satu sama lain. Imam mana pun saat ini yang benar-benar mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus, pasti bisa mengetahui bahwa perpecahan di dalam Gereja sudah mulai terjadi, karena pastilah anda telah melihat berbagai perdebatan yang terjadi di dalam Gereja.

Sayangnya, hanya imam-imam yang baik dan tetap setia kepada Ekaristi Kudus saja yang akan mengalami exkomunikasi sementara itu mereka yang menerima perubahan-perubahan akan disanjung-sanjung. Kita tahu bahwa ini adalah bagian dari rencana setan bagi para imam untuk menghentikan memberi makan kepada domba-domba Allah di dalam Gereja pada hari-hari Akhir Zaman.

Jadi, ketika para imam melihat perubahan ini terjadi, mereka memiliki kewajiban untuk membela Ekaristi Kudus dan mereka harus menolong membangunkan imam-imam lainnya agar mengingat nubuat DANIEL 12:11, karena salah satu Pilar Gereja Katolik adalah TRADISI dan perubahan apapun yang dilakukan pada Konsekrasi dari Ekaristi Kudus BUKANLAH berasal dari Allah. DANIEL 12:11 adalah nubuatan tentang Gereja Katolik pada Akhir Zaman dan kita melihat bahwa Tuhan benar-benar akan mengizinkan para pemimpin Gereja untuk menerima perubahan-perubahan terhadap Misa Kudus karena kita bisa melihat akibat dari hal ini dalam Kitab Suci. Jadi, jelas hal ini akan menjadi pendahulu bagi antikris yang akan datang untuk memerintah selama 42 bulan di seluruh dunia dan atas Gereja, dan mereka yang setia kepada Tuhan akan dianiaya.

Semoga Tuhan memberkati para imam kita yang benar dan setia, yang akan berdiri tegak dan membela Ekaristi Kudus di saat-saat yang gelap ini. Tentu saja imam-imam yang baik yang benar-benar mencintai Tuhan kita sudah bisa melihat awan badai yang sedang naik di seluruh dunia, baik di dalam maupun di luar Gereja. Keputusan itu sudah diserahkan kepada mereka, tentang siapa-siapa yang bisa menerima Ekaristi Kudus dan siapa-siapa yang tidak. Meskipun seharusnya hal itu tidak menjadi bahan pertanyaan, tetapi fakta bahwa para pemimpin Gereja saat ini telah menempatkan masalah yang paling suci ini di atas meja agar orang-orang lain dapat memilihnya, hal ini seharusnya sudah memberi peringatan kepada imam-imam yang baik dan setia tentang datangnya saat-saat yang sulit itu.

Para imam yang terkasih, semoga Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai anda dan menguatkan anda, dan semoga Bunda Keselamatan kita selalu menjaga agar masing-masing imam yang benar dan setia diselimuti dengan aman di dalam mantel kudusnya dan terlindung dari semua kejahatan.

Salam hormat dari saya

Casey


Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment