Friday, November 29, 2019

Surat pribadi dari Stefanie Nicholas, umat awam, kepada Jorge Mario Bergoglio


Sebuah surat pribadi dari Stefanie Nicholas, seorang umat awam,
kepada Jorge Mario Bergoglio




DEAR JORGE MARIO BERGOGLIO…



Jorge Mario Bergoglio yang terkasih,

Rasanya aneh untuk menyampaikan surat ini kepada seorang atasan dan pemimpin publik dengan cara seperti ini, tetapi yakinlah, saya tidak bermaksud untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa hormat saya dengan cara menghilangkan sebutan ‘Bapa Suci’ atau pun ‘Paus Fransiskus.’ Sebaliknya, saya memanggil Anda dengan menyebut nama Anda karena penyebutan ini bisa mengingatkan saya pada sisi kemanusiaan Anda, karena saya telah dibanjiri oleh lautan berita buruk mengenai diri Anda, seolah harapan saya hanya bergantung pada seutas tali. Penyebutan nama Anda disini mengingatkan saya bahwa Anda diciptakan menurut gambaran Allah, dimana Anda telah diadopsi ke dalam keluarga-Nya melalui baptisan Anda, dan Anda juga ditebus oleh kematian Putra Tunggal-Nya.

Hal ini juga mengingatkan saya bahwa Anda dilahirkan di Argentina, pada bulan Desember 1936, dari orang tua Katolik yang sangat mengasihi Anda. Saya membayangkan Anda sebagai bayi kecil, semuanya serba kecil dan baru. Saya membayangkan ibu Anda mendekati Anda, memeluk Anda erat-erat, menikmati kehalusan punggung bawah Anda di bawah jari-jarinya yang kokoh, mendengarkan irama lembut napas Anda. Saya juga membayangkan ayah Anda menatap Anda tertidur lelap, bulu mata kecil di pipi Anda yang lembut, sambil membisikkan kata ‘Jorge’ kepada Anda, merasa bangga dan puas dalam nada suaranya ketika dia terbiasa mendengar suara nama Anda diucapkan. Anda adalah sebuah keajaiban bagi orang tua Anda saat itu. Sebuah hidup baru. Sebuah harapan.

Tampaknya aneh bagi saya untuk memikirkan Anda dengan cara ini, tetapi ada alasan kuat untuk itu. Sulit bagi saya untuk berharap bisa memahami Anda secara lebih konvensional, untuk mencari tahu apa yang membuat hati Anda tergerak. Anda hidup setara dengan seluruh hidup saya di sebuah era dan tempat yang sama sekali tidak bisa saya pahami. Ada sebuah jarak sejauh samudera luas di antara saya dan Anda, dalam banyak hal ... tetapi terutama dalam hal iman yang kita berdua miliki. Ada agama Katolik yang saya percayai sepenuhnya, dengan karunia iman yang diberikan kepada saya yang tidak dapat dijelaskan pada tahun 2018 ... dan kemudian ada lagi agama Katolik yang Anda percayai. Apakah Anda selalu percaya pada Injil palsu yang sama ini? Atau apakah Anda memulai dengan hanya setetes racun dari kaum Modernis, yang diberikan kepada Anda selama bertahun-tahun sampai Anda melupakan iman seperti anak kecil dan tulus yang pernah Anda miliki dulu? Saya tidak tahu, tapi saya curiga iman Anda adalah dari jenis yang terakhir itu. Hal itu membuat saya sangat sedih karena Anda. Memang, Anda bukanlah penyebab dari semua kesedihan saya ini. Anda hanyalah sebuah hasil. Tetapi saya tahu satu hal: Katolisitas yang kami percayai tidaklah sama dengan Katolisitas Anda. Kedua Katolisitas kita berbeda jauh sejauh samudera nan luas. Iman kita terpisah oleh samudera.

Saya yakin Anda bisa menebak pertentangan doktrinal yang kita miliki. Ada begitu banyak, dan pada saat yang sama, hanya ada satu yang penting bagi saya sekarang, setidaknya dalam surat ini. Saya percaya bahwa Gereja tidak dapat bertentangan dengan dirinya sendiri. Tetapi Anda yakin gereja bisa seperti itu. Bertentangan dengan dirinya sendiri. Tidak ada ruang tengah di antara kedua pandangan ini. Hanya ada satu saja yang benar. Saya tahu bahwa berdebat dengan Anda adalah sia-sia. Sudah banyak orang yang mencobanya, namun gagal. Ada begitu banyak uskup, begitu banyak imam, begitu banyak teolog, begitu banyak umat awam dan orang-orang yang cerdas. Bahkan para kardinal, yang sejauh ini menghadirkan dubia kepada Anda. Tapi Anda mengabaikan mereka semua.

Saya bukanlah siapa-siapa, Jorge, tapi saya pikir saya adalah juga seperti semua orang lain. Setidaknya, ada banyak sekali orang yang seperti saya - banyak umat Katolik sederhana dan tulus yang menghadiri Misa pada hari Minggu, dan berdoa rosario, dan mencoba untuk mencintai sesama mereka. Kami adalah orang-orang yang tidak ingin menjadi musuh paus, orang-orang yang tidak ingin memberontak terhadap siapa pun. Namun kami terlantar, ombak bergulung tinggi, dan kami takut. Tidak bisakah Anda melihatnya? Tidak bisakah Anda merasa sedikit kasihan kepada kami?

Mengubah Gereja tidak akan menghancurkan kepercayaan Anda. Bagi Anda, ajaran Gereja hanyalah serangkaian gagasan seperti ide-ide manusia yang lainnya. Saya akan menganggap yang terbaik dari Anda dan mengatakan bahwa mungkin Anda benar-benar berpikir bahwa Yesus Kristus menginginkan perubahan yang sedang Anda upayakan ini. Saya yakin bahwa sebagai seorang pastor, sebagai bapa pengakuan, Anda telah mendengar rasa sakit dari orang-orang dengan cara yang hampir tidak dapat saya bayangkan. Mungkin semua itu sampai kepada Anda; mungkin itu membebani Anda sedemikian rupa sehingga Anda merasa terdorong untuk bertindak, untuk meringankan penderitaan yang Anda lihat, dengan cara Anda sendiri. Mungkin Anda ingin memberi jalan bagi orang-orang ini, orang-orang yang bercerai dan menikah lagi, atau yang berjuang dengan ketertarikan terhadap sesama jenis dan tidak bisa berpikir bahwa mereka bisa tetap hidup suci.

Tetapi penderitaan yang ingin Anda sembuhkan itu, dengan cara Anda sendiri, tidak akan bisa hilang, Jorge. Itu hanya akan digantikan oleh sebuah penderitaan yang lain, satu-satunya penderitaan yang harus kita benci dan takuti sebagai orang Kristen. Dengan mengubah Gereja, Anda akan menyebabkan penderitaan yang tidak ada gunanya pada banyak orang. Anda akan menyebabkan penderitaan yang tidak dapat dipersembahkan sebagai silih kepada Allah, penderitaan yang tidak berupa berdiri di kaki salib – tetapi Anda hanya menimbulkan penderitaan yang akan bermanfaat bagi iblis. Seharusnya Anda tahu, menurut saya, bahwa mengubah Gereja bukanlah apa yang saya inginkan, bukan menyuguhkan serangkaian gagasan untuk diperdebatkan berdasarkan untung rugi manusia. Apakah saya percaya bahwa Anda benar-benar dapat melakukannya? Tidak. Saya tidak akan percaya. Tetapi mungkin Anda bisa? Jika Anda, entah bagaimana, akan melakukannya? Jika beberapa janji Gereja sepenuhnya adalah saling bertentangan satu sama lain, terus-menerus, tanpa ada koreksi dan perbaikan, tanpa campur tangan Tuhan untuk memperbaikinya?

Saya pikir saya akan kehilangan iman saya kepada Tuhan. Saya pikir banyak dari kami, umat awam, akan melakukannya. Saya berdoa, saya mohon kepada Yesus untuk menyelamatkan kami dari kengerian ini, dari kemungkinan buruk ini, tetapi kadang-kadang saya takut. Saya tidak terlalu memikirkan hal ini. Sebagian besar dari kami tidak mau kehilangan iman sejati. Kami menjalani kehidupan ini, kami berdoa, kami pergi ke Misa. Tetapi kadang-kadang di malam hari, saya harus menghadapi segala kengerian yang menyedihkan ini. Kami semua harus menghadapi hal ini.

Kami semua harus menghadapi ketakutan yang berada di atas segala ketakutan ini: bahwa Katolisitas mungkin salah, dan bahwa Anda, Jorge Mario Bergoglio, mungkin adalah orang yang bisa membuktikannya, bahwa ajaran Katolik memang salah. Bahwa ada kemungkinan bagi kami untuk menerima sebuah kehidupan yang tanpa tujuan di dalam Gereja Katolik, apakah kami bisa memiliki kebenaran yang dapat diketahui, apakah kami bisa memiliki kode moral yang tidak berubah, apakah kami bisa menyaksikan keindahan Bunda Gereja kita yang kudus... Saya telah menjalani kehidupan ini dalam waktu yang lama. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada diri saya jika saya harus menghadapinya lagi. Anda mungkin menemukan Gereja yang belum matang, yang masih perlu diperbaiki. Mungkin bahkan beberapa orang yang membaca surat ini akan menolak untuk mengakui pernah merasa takut akan hal-hal seperti ini. Saya tidak yakin apakah saya bisa mempercayai mereka. Saya pikir kita semua merasakan hal ini, di dalam gelap.

Apakah Anda tahu apa artinya bagi kami, umat Katolik yang sederhana ini, untuk kehilangan iman kepada Tuhan, Jorge? Apakah Anda bisa mengerti? Apakah Anda memahami bahwa penderitaan karena kehilangan Tuhan akan jauh lebih besar daripada penderitaan seorang wanita yang harus hidup sebagai kakak-adik terhadap suaminya yang melanggar hukum perkawinan Gereja, atau penderitaan seorang pria muda dengan ketertarikan sesama jenis yang harus tidur sendirian, yang merindukan hubungan romantis yang tidak bisa dia alami? Tulisan saya ini bukan untuk merendahkan penderitaan orang-orang ini. Tidak. Ini untuk mengingatkan Anda bahwa penderitaan mereka, seperti yang saya sebutkan diatas, bisa berakhir. Penderitaan mereka, jika mereka setia kepada Tuhan, akan menuntun mereka ke Surga.

Penderitaan yang Anda timbulkan? Kekacauan, kurangnya kejelasan ... jiwa-jiwa yang kehilangan Kristus karena Anda? Penderitaan mereka tidak akan pernah berakhir. Penderitaan mereka akan membawa mereka kedalam neraka, tempat cacing-cacing tidak mati, di mana mereka akan menghadapi pemisahan yang kekal dari Allah. Terlepas dari ketakutan yang saya miliki di malam hari, saya tahu bahwa Katolisitas, Katolisitas yang sejati, adalah sungguh benar. Yesus Kristus adalah Tuhan. Saya harus tetap teguh dan saya harus membantu orang lain agar tetap teguh pula. Saya harus berpegang teguh pada Iman. Itu yang terpenting. Jika saya tetap memiliki iman saya, tidak ada penderitaan lain yang menjadi sia-sia. Karena fakta-fakta ini, saya harus menentang perbuatan Anda. Itu adalah kewajiban moral saya.

Tetapi untuk meraih tangan Kristus, saya harus melintasi samudera luas ini untuk bisa menjangkau Anda. Jorge, saya harus mengasihi Anda. Saya tidak percaya bahwa saya akan diselamatkan jika saya tidak mengasihi. Saya tidak tahu mengapa Tuhan membiarkan Anda menyakiti kami seperti ini. Saya tidak tahu mengapa Tuhan membiarkan begitu banyak jiwa menjadi musnah. Tapi saya tahu bahwa hal ini belum berakhir. Saya tahu bahwa harapan tetap ada, dan saya akan melakukan hal-hal yang menumbuhkan harapan itu. Saya akan memikirkan Anda dengan cara manusiawi, lebih dari sekadar mengkhawatirkan seorang paus jahat yang sedang menghancurkan Gereja. Saya akan menganggap Anda sebagai seorang anak, sebagai bayi Jorge Mario Bergoglio, karena dengan beberapa alasan, saya melihat Anda dengan cara ini dalam imajinasi saya membuat saya menangis - memberi saya perasaan manusiawi yang melankolis, di mana saya ingat bahwa musuh terburuk saya sekali pun, pasti memulai kehidupannya di dalam keindahan sebagai bayi yang polos dan tanpa dosa. Ingatan ini memungkinkan saya berdoa untuk Anda dengan rasa kasih, sementara kasih saya juga merasakan bahwa hal yang sebaliknya adalah mustahil.

Saya akan berdoa untuk Anda agar ketika Anda mati, Anda akan mati sebagai seorang anak kecil, dalam pelukan Yesus dan Maria. Hanya itu yang bisa saya lakukan. Saya berharap doa-doa kami semua sudah cukup.







Stefanie Nicholas adalah seorang yang menjadi Katolik secara tak terduga dari latar belakang Yunani Ortodoks. Sejarah Perang Salib memainkan peran positif dalam perjalanan imannya, dan dia yakin bahwa Rosario akan menyelamatkan dunia. Pembaca dapat kontak dengannya di Facebook atau di Twitter @StefMNicholas.




No comments:

Post a Comment