Tuesday, February 28, 2017

FRANCIS MENGANJURKAN KEPADA IMAM-IMAM....


FRANCIS MENGANJURKAN KEPADA IMAM-IMAM UNTUK MENYAMBUT HANGAT PASANGAN-PASANGAN KUMPUL KEBO ‘SESUAI DENGAN INJIL’
Jan Bentz


ROME, February 27, 2017 (LifeSiteNews) -- PF menganjurkan kepada imam-imam untuk ikut serta menyukseskan program Vatikan yang berjudul “New Marriage Procedure” (Prosedur Perkawinan Baru) agar menyambut hangat pasangan-pasangan kumpul kebo yang hidup di dalam perzinahan dan lebih memilih ‘hidup bersama tanpa menikah’. Paus sama sekali tidak meminta agar imam-imam menegur pasangan seperti itu, yang hidup di dalam keadaan dosa berat. Pauspun tidak meminta imam-imam untuk berusaha mempertobatkan mereka. 

“Pada saat yang sama, hendaknya kamu (imam-imam) berusaha mendekatkan dirimu kepada cara yang ada di dalam Kitab Injil, untuk menjumpai dan menyambut hangat pasangan-pasangan muda itu yang lebih memilih hidup bersama tanpa menikah,” demikian kata PF kepada imam-imam pada hari Sabtu, 25 Februari 2017, dalam sebuah acara yang diorganisir oleh Roma Rota, sebuah lembaga ekelesiatik tertinggi di Vatikan.

PF menambahkan :”Dalam tatanan spirituil, mereka (pasangan kumpul kebo) itu adalah termasuk orang-orang kecil dan malang, dan kepada merekalah Gereja, dengan mengikuti jejak Gurunya dan Tuhannya, ingin bertindak sebagai Ibu yang tidak mengabaikan mereka, tetapi justru datang dan merawat mereka. Pasangan-pasangan itu juga dikasihi oleh Kristus. Dan perhatian seperti ini telah ada di dalam Kitab Injil, dan merupakan bagian penting dari usahamu dan pembelaanmu terhadap Sakramen Perkawinan.”
View image on Twitter Suatu pasangan kumpul kebo yang disambut hangat oleh PF.



The welcoming of those young people who prefer to live together without getting married… http://www.cyberteologia.it/2017/02/the-welcoming-of-those-young-people-who-prefer-to-live-together-without-getting-married/ 


Tahun lalu PF berkata bahwa pasangan kumpul kebo adalah menjalani sebuah ‘perkawinan yang sejati’ dan mereka menerima rahmat dari Sakramen Perkawinan. “Saya melihat adanya banyak sekali kesetiaan di dalam pasangan kumpul kebo ini, dan saya yakin bahwa inilah perkawinan yang sejati. Mereka memiliki rahmat dari sebuah perkawinan yang sesungguhnya karena kesetiaan mereka” demikian kata PF. Tetapi Katekismus Gereja Katolik mengatakan (2331 - 2400) bahwa perzinahan adalah ‘sangat bertentangan dengan kemuliaan manusia serta sexualitas manusia, yang secara alami (perkawinan) ditujukan demi kebaikan dari pasangan dan angkatan, dan sebagai pendidikan bagi anak-anak.’

Selanjutnya Katekismus juga mengatakan bahwa situasi kumpul kebo itu ‘sangat bertentangan dengan kemuliaan perkawinan. Ia menghancurkan tujuan dari sebuah keluarga. Melemahkan makna yang benar dari kesetiaan. Ia bertentangan dengan hukum moral. Karena tindakan sexual seharusnya dilakukan di dalam ikatan perkawinan. Jika diluar perkawinan maka tindakan sexual itu adalah sebuah dosa berat, dan tidak termasuk dalam persektuan sakramental.

PF berkata kepada imam-imam bahwa ‘bagi setiap orang dan setiap keadaan (termasuk pada keadaan kumpul kebo) kamu diminta untuk menjadi pendamping dan pendukung mereka.


Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment