Thursday, February 9, 2017

Vol 2 - Bab 57 : Berbagai manfaat

Volume 2 : Misteri Kerahiman Allah

Bab 57

Berbagai manfaat
Perangsang bagi semangat
Peringatan bagi kita
Kemungkinan masuk Api Penyucian
Cara-cara untuk meloloskan diri dari Api Penyucian
Menggunakan cara-cara itu
St.Catherine dari Genoa

Jika para religius yang suci harus melewati Api Penyucian, meskipun tidak sampai ditahan disana, apakah kita tidak takut bahwa kita bukan saja akan melewatinya, tetapi juga harus tinggal lama ataupun sebentar disana ? Bisakah kita hidup dengan rasa aman dengan sikap kita yang ceroboh ini ? Iman dan suara hati kita mengatakan bahwa rasa takut kita kepada Api Penyucian cukup beralasan. Lebih jauh lagi, para pembaca, aku mengatakan bahwa dengan sedikit merenung,  anda sendiri harus mengakui bahwa hal itu adalah sangat mungkin, dan bahkan hampir pasti, bahwa anda akan masuk kedalam Api Penyucian. Bukankah benar bahwa setelah meninggalkan dunia ini jiwamu akan masuk ke salah satu dari tiga tempat yang ditunjuk oleh iman kita, neraka, Surga atau Api Penyucian ? Akankah anda masuk neraka ? hal itu adalah tidak mungkin, karena anda merasa takut akan dosa berat, dimana anda tidak pernah melakukannya di dunia ini, ataupun menyimpannya tetap didalam hati anda setelah anda melakukannya. Akankah anda pergi ke Surga ? Anada menjawabnya segera bahwa diri anda tidak layak menerima karunia seperti itu. Masih ada Api Penyucian saja, dan anda harus mengakui bahwa hal itu adalah mungkin, bahkan hampir pasti, bahwa anda akan menuju tempat penebusan dosa itu.
Dengan menempatkan kebenaran yang menakutkan ini didepan mata kita, janganlah mengira, pembaca yang terkasih, bahwa kita ingin menakut-nakuti anda, ataupun menghilangkan harapan anda untuk memasuki Surga tanpa Api Penyucian. Sebaliknya, pengharapan ini haruslah tetap tertanam didalam hati kita, karena hal itu adalah semangat Yesus Kristus, yang selalu ingin agar para muridNya siap melaksanakan penebusan dosa pada masa mendatang. Bahkan Dia meneguhan Sakramen-sakramen dan segala cara untuk menolong kita didalam menciptakan kepuasan pengadilan Allah selama di dunia ini. Namun cara-cara ini seringkali dilupakan dan terutama melalui rasa takut dimana kita dirorong untuk memanfaatkan sarana-sarana itu.
Kini apakah cara-cara itu yang harus kita lakukan untuk menghindari atau memperpendek masa tinggal kita didalam Api Penyucian atau untuk meringankan kerasnya hukuman itu. Hal itu adalah berupa tindakan dan perbuatan baik yang paling banyak bisa membantu kita untuk menebus kesalahan-kesalahan kita di dunia ini dan menemukan kerahiman dihadapan Allah, antara lain : devosi kepada Perawan Maria Terberkati, kesetiaan mengenakan skapulir, kemurahan hati terhadap orang-orang yang hidup maupun yang sudah meninggal, tindakan matiraga dan kepatuhan, menerima Sakramen-sakramen dengan baik, terutama ketika mendekati saat kematian, kepercayaan kepada Kerahiman Ilahi dan akhirnya, menerima kematian secara suci didalam persekutuan dengan kematian Yesus Kristus  di salib.
Cara-cara ini adalah cukup kuat untuk bisa membebaskan kita dari Api Penyucian, dan kita harus menggunakan hal itu. Kini untuk melaksanakan hal itu dengan sungguh dan keteguhan hati, satu syarat haruslah dipenuhi, membuat sebuah tekad yang teguh untuk menebus kesalahan kita di dunia ini, bukan di Api Penyucian. Tekad ini haruslah didasarkan kepada iman, yang mengajari kita betapa mudahnya penebusan dosa itu jika dilakukan di dunia ini, dan betapa mengerikannya jika hal itu dilakukan di Api Penyucian. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia ditengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan kedalam penjara. Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas (Mat. 5:25-26).
Berdamai dengan musuh kita, yang dinyatakan oleh mulut Tuhan kita, berarti menenangkan Pengadilan Ilahi, dan melakukan penebusan didalam kehidupan ini, sebelum kita mencapai akhir yang tak bisa berubah itu, yaitu keabadian, dimana segala tindakan penebusan sudah tidak dimungkinkan lagi, dan dimana kita harus menyerah kepada kerasnya Penghakiman Allah. Bukankah nasihat dari Juru Selamat ini amat bijaksana ?
Bisakah kita menghadap pengadilan Allah dengan membawa hutang yang amat banyak yang sebenarnya mudah sekali hal itu kita lunasi di dunia dengan beberapa tindakan penebusan dosa, tetapi yang harus kita bayar hingga bertahun-tahun didalam siksaan  didalam Api Penyucian ? “Dia yang memurnikan dirinya dari kesalahannya saat ini”, kata St.Catherine dari Genoa “akan memusakan dengan satu penny atas sebuah hutang sebesar 1000 dukat. Dan dia yang menunda-nunda hingga sampai pada kehidupan nanti untuk membayar hutangnya, haruslah membayar 1000 dukat bagi hutangnya sebesar 1 penny di dunia. Karena itu kita harus mulai dengan niatan yang teguh dan sungguh-sungguh untuk melunasi hutang-hutang itu sejak di dunia ini. Itulah batu fondasinya. Fondasi ini jika sekali saja sudah diletakkan, kita harus melaksanakannya dengan cara-cara yang sudah dikatakan diatas.


No comments:

Post a Comment