Sunday, February 5, 2017

KONFRATERNITAS DARI PARA KLERUS KATOLIK ....



KONFRATERNITAS DARI PARA KLERUS KATOLIK MENGELUARKAN PERNYATAAN BERSAMA MENGENAI AMORIS LAETITIA



Dengan menyatukan suara mereka menanggapi keprihatinan umat Katolik, yang kini semakin meluas di seluruh dunia, sebuah koalisi organisasi klerus internasional mengeluarkan pernyataan bersama mengenai anjuran apostolik post-synodal Amoris Laetitia. “Sebagai anggota-anggota dari konfraternitas klerus Katolik internasional,” demikian tulis para pengusung pernyataan itu, “kami berharap akan ada penafsiran yang tegas terhadap anjuran Amoris Laetitia yang sejalan dengan ajaran serta praktek Gereja Katolik.”



Salah satu penanda-tangan pernyataan itu adalah lembaga Konfraternitas Klerus Katolik yang bermarkas di Amerika Serikat, yang di dalam website mereka mengatakan: “Kami adalah asosiasi dari 600 orang imam dan diakon Katolik yang telah bersumpah untuk mempertahankan kesucian pribadi, kesetiaan kepada Uskup Roma, komitmen kepada ajaran teologis dan selalu patuh kepada ajaran-ajaran Magisterium yang otentik.” Surat dari penyataan bersama itu juga memakai kop konfraternitas Australia, Inggris dan Irlandia. Secara total, menurut Edward Pentin dari media the National Catholic Register, “…pernyataan itu mewakili ribuan imam dari seluruh dunia.” yang menuntut dikeluarkannya penafsiran resmi (dari PF) atas Amoris Laetitia.

Namun sejauh ini PF tidak juga memberikan penegasan yang diminta itu, bahkan dia terkesan tetap bertahan pada penafsirannya sendiri mengenai pemberian Komuni kepada orang yang bercerai dan menikah lagi, dimana hal ini disampaikan melalui sebuah media yang tidak resmi.



Dan hal ini tak bisa menghentikan tindakan sesat dari uskup-uskup di Malta dan Jerman, bahkan termasuk kardinal yang menjadi wakil dari PF sendiri, yang bertugas pada diosis Roma, diosis tempat PF berdomisili, untuk mengikuti tindakan yang dilakukan oleh pemimpin mereka.

Pernyataan bersama ini muncul 135 hari setelah munculnya dubia dari empat orang Kardinal (Walter Brandmüller, Raymond Burke, Carlo Caffarra, dan Joachim Meisner) yang dikirimkan kepada PF, surat yang menyampaikan keraguan mereka, keraguan teologis, mengenai anjuran PF di dalam Amoris Laetitia. Dan ada lebih dari 25.000 umat Katolik dari seluruh dunia yang menanda-tangani petisi dukungan kepada empat kardinal itu, selain juga dukungan dari para ilmuwan Katolik serta uskup-uskup dari berbagai penjuru dunia. Namun sejauh ini tak ada jawaban sama sekali dari PF.

Kemudian para pengusul pernyataan bersama dari konfraternitas itu menyampaikan:
Pernyataan ini merupakan reaksi atas semakin berkembangnya perbedaan pemahaman yang luas dan berkembangnya perpecahan di dalam praktek pelaksanaan ajaran Gereja. Sebuah klarifikasi yang jelas sangat diperlukan saat ini untuk memperbaiki penyalahgunaan anjuran apostolik Amoris Laetitia yang bertujuan untuk melemahkan Tradisi Suci. Karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada empat orang Cardinal pemberani yang baru-baru ini mengajukan dubia mereka kepada Tahta Suci, untuk meminta klarifikasi tersebut. Selanjutnya Confraternitas mengakui bahwa dubia itu muncul keluar dari rasa kasih kepada Gereja dan kepedulian mereka terhadap keselamatan jiwa-jiwa. Seperti yang dijelaskan oleh para Cardinal itu, langkah mereka dengan mengajukan dubia itu adalah sebagai wujud dari rasa hormat yang mendalam kepada Bapa Suci kita, Paus Francis, dan sama sekali tidak ditujukan untuk mendorong perpecahan di dalam Gereja. Bahaya besar terhadap persatuan Gereja karena meningkatnya sikap relativisme moral haruslah dihadapi secara jujur dan hal itu harus diperbaiki secara menyeluruh.
Sebagai pastor atau penggembala jiwa-jiwa, kami menyadari adanya banyak sekali tantangan yang dihadapi pria dan wanita saat ini. Kami berusaha untuk membantu umat kami, yang sering menghadapi situasi kehidupan yang kompleks, agar mereka mendengarkan panggilan Kristus dan Injil-Nya. Tugas ini akan menjadi lebih mudah jika Gereja mau menyampaikan ajarannya secara tegas dan jelas. Adalah penting juga bahwa praktek disiplin Gereja selalu mengikuti ajaran dogmatisnya. Secara khusus, karena pada saat ini ada banyak kebingungan yang muncul, maka perlu sekali untuk menjelaskan bahwa Komuni Kudus tidak dapat diberikan kepada orang yang memilih untuk hidup di dalam hubungan seksual dengan orang lain diluar istri atau suami mereka yang sah.

Para penulis pernyataan bersama itu berpendapat bahwa penjelasan di dalam ajaran Gereja haruslah tidak bertentangan dengan penerapan hukum belas kasih, tetapi merupakan pelaksanaan dari hukum itu:
Dengan meminta klarifikasi ini, yang menegaskan kembali ajaran yang kekal dari Gereja, adalah merupakan tindakan kasih dari anak-anak Gereja yang setia yang memandang kepada Gembala Utama kita untuk mencari bimbingan kebapaan darinya. Adalah menjadi keinginan kami agar penjelasan ini memungkinkan kami dan imam-imam serta para diakon untuk melaksanakan pelayanan kami dengan cara yang efektif dan tetap setia. Kami berharap bahwa permintaan klarifikasi (kepada PF) ini menjadi kesempatan bagi Bapa Suci untuk memberi makan dan memelihara kawanan yang telah dipercayakan kepadanya oleh Tuhan dan mendukung kami, sebagai klerus, untuk melakukan hal yang sama kepada umat.

Pernyataan Confraternitas ini mewakili kelompok yang paling besar dari Gereja Katolik saat ini untuk bergabung dan mendukung dubia dari empat cardinal diatas.

No comments:

Post a Comment