Wednesday, January 8, 2020

Vortex - TEMUKAN KEBENARAN ; BICARALAH KEBENARAN





Vortex - temukan kebenaran ; bicaralah kebenaran
Atau mundur saja


January 7, 2020 

Ketika kita semua sedang menuju pertempuran langsung tahun ini – di bidang budaya dan di bidang gerejawi - kita perlu memahami satu poin mendasar: Duduk di tengah bukan lagi pilihan, khususnya media Katolik resmi. Mereka harus memilih berada di pihak atau kubu mana, dan mereka harus melakukannya sekarang, dan dengan jelas dan pasti.

Inilah intinya: Orang-orang ini telah mengaktifkan kejahatan di dalam Gereja. Hal itu adalah sesuatu yang mereka lakukan. Mereka tahu tentang kasus McCarrick, misalnya, namun mereka duduk diam karena mereka tidak ingin mengundang amarah para uskup di kepala mereka sendiri. Mereka terlibat karena mereka memiliki pengetahuan dan tidak melakukan apa-apa.

Mereka tahu dan mengerti adanya infiltrasi ke dalam jajaran klerus oleh ribuan pria homosexual. Mereka tahu dan mengerti tentang berbagai uskup yang adalah homoseksual aktif yang melahap kawanan domba. Mereka tahu dan mengerti tentang penghancuran Iman oleh hierarki yang bengkok. Mereka tahu dan mengerti tentang korupsi finansial besar-besaran yang mendasari sebagian besar bencana. Mereka telah menyaksikan kehancuran iman yang terbesar, mungkin dalam sejarah Gereja - bahkan lebih besar dari pemberontakan Protestan abad ke-16.

Sekali lagi, keputusan editorial media mereka untuk tidak melaporkan semua itu - atau ketika sudah dilaporkan, mereka selalu terlambat masuk kedalam permainan.

Kembali pada tahun 2002 ketika Boston Globe menyampaikan berita pertama tentang krisis pelecehan seksual di kalangan klerus homoseksual, namun mereka meninggalkan tugas mereka sebagai jurnalis yang sejati dan mengikuti arus. Para uskup mengatakan semuanya beres - kita sudah bisa mengendalikannya, dan ‘badut media’ mereka dengan patuh menerbitkan ulang siaran pers yang menipu dari para uskup, seolah-olah hal itu adalah Injil. Tidak ada analisis yang kritis, tidak ada penelitian atas akar permasalahan, tetapi mereka hanya mencetak artikel dari para uskup yang menyangkal keterlibatan mereka dengan homoseksualitas.

Ketahuilah hal ini: Jika bukan karena media Katolik independen yang meliput semua ini, maka mereka masih akan berbohong kepada Anda atau membuat Anda dalam kegelapan. Tweet

Mengapa media Katolik resmi tidak, misalnya, meliput kisah yang sangat masuk akal, yang menarik bagi umat Katolik? Kisah-kisah seperti: Mengapa keuskupan di seluruh negeri tidak menerbitkan laporan keuangan mereka untuk dilihat oleh semua orang? Itu adalah kisah yang sangat sah dan, setahu kami, hanya media Church Militant (sebagai media independen) yang membahas topik itu.

Umat ​​Katolik, terutama sekarang di zaman penuh kebusukan dan korupsi ini, memiliki hak untuk mengetahui bagaimana uang mereka dibelanjakan. Berapa banyak sumbangan kolekte mereka untuk membayar para korban pencabulan sexual oleh klerus? Berapa banyak uang mereka yang dibayarkan kepada para penasihat hukum? Berapa banyak aset yang dilikuidasi? Umat Katolik memiliki hak untuk mendapatkan jawaban-jawaban itu!

Dan lebih dari itu: Seberapa besar petugas admin di keuskupan setempat? Berapa jumlah direktur komunikasi yang diturunkan setiap tahun? Apakah ada bagian atau departemen yang berlebihan? Ini tidak lain adalah sebuah kisah tentang transparansi, yang harus diketahui oleh umat.

Apakah media resmi Katolik, yang selalu menggembar-gemborkan pengetahuan mereka tentang berbagai hal, merasa bahwa data ini tidak layak dikejar? Dalam dunia jurnalisme otentik, pelaporan media selalu berisi tentang menemukan kebenaran dan melaporkan kebenaran, titik.

Dalam tatanan politik, jurnalisme adalah berbicara tentang menjadi pengawas pemerintah karena pemerintah tidak dapat dipercaya oleh polisi. Itu sebabnya para Bapak Pendiri Amerika memasukkan kebebasan pers dalam Konstitusi - satu-satunya profesi yang diberikan perlindungan semacam itu.

Dalam nada yang sama, memang sedih untuk mengatakan, hierarki sudah lama melewati saat-saat dimana umat bisa mempercayai mereka. Karena mereka telah banyak berbohong, memutarbalikkan, menutup-nutupi, dan memungkinkan beberapa orang yang paling jahat untuk mengenakan mitra (menjadi uskup). Orang-orang ini telah menjadi bapa spiritual yang mengerikan sekaligus menjadi pencuri, predator, dan mereka telah meninggalkan jejak sekian banyak korban yang hanya akan dapat diselesaikan pada hari Penghakiman Akhir.

Ketika media resmi Katolik menolak untuk melaporkan sebuah cerita, atau memihak para uskup dan melaporkan sisi baik para uskup, maka mereka meninggalkan semua integritasnya. Ambil saja contoh tentang pelaporan yang dilakukan oleh mereka dalam kasus pastor Paul Kalchik, yang masih bersembunyi dari kejaran kardinal Blase Cupich, pejabat gereja di Chicago. Mereka benar-benar tidak jujur ​​dan tidak akurat - tetapi hal itu bisa mempertahankan pendirian mereka dengan licik – mereka melukiskan pastor Kalchik yang salah dan Blase Cupich menjadi semacam juara.

Pastor Kalchik, Anda ingat, terpaksa harus meninggalkan parokinya setelah diancam oleh Cupich setelah insiden pembakaran spanduk gay yang dipajang di dalam gereja. Pastor Kalchik keluar dari persembunyiannya dan berbicara kepada Church Militant tentang peran media resmi Katolik yang merugikan dirinya.

James Grein, korban pencabulan jangka panjang oleh kardinal McCarrick, menyampaikan laporan kepada Church Militant bahwa kardinal Joseph Bernardin telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya, namun media resmi Katolik tidak berkata apa-apa.

Church Militant menyampaikan berita bahwa Bernardin telah dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang korban anak kecil sebagai bagian dari ritual setan, dan bahwa si korban telah melaporkannya kepada berbagai pejabat Gereja namun tidak ada tanggapan apa pun - dan media resmi Katolik juga tidak memberitakan hal itu sama sekali.

Kardinal Cupich tidak memasukkan nama Bernardin dalam daftar pelaku pelecehan seksual kepada jaksa agung Illinois, meski dia telah mengatakan sebelumnya bahwa dia akan melaporkan semua kasus - dikonfirmasi atau tidak - dan media resmi Katolik cuma membisu.

Mengingat struktur tentang bagaimana Gereja bekerja, dan dengan hierarki yang sangat korup yang kita miliki sekarang - bersikeras menyembunyikan kebenaran dari umat awam – maka laporan media adalah satu-satunya sumber yang dimiliki para korban saat ini untuk mendapatkan keadilan. Dan yang kami maksud disini adalah semua korban - pelecehan homoseksual, pelecehan spiritual, pelecehan finansial. Adalah tugas orang-orang di media resmi Katolik untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

Jika media resmi Katolik tidak mau melakukan tugas itu, mereka perlu segera mengepak tas mereka dan berhenti menjadi bagian dari kejahatan dalam gereja.



1 comment:

  1. Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
    Kesempatan Menang Lebih Besar,
    || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802

    ReplyDelete