Monday, March 2, 2020

BAPA KITA YANG TERLUPAKAN: St.JOSEF, ORANG KUDUS PENDIAM


 

BAPA KITA YANG TERLUPAKAN: St.JOSEF, ORANG KUDUS PENDIAM



Dunia kita tidak pernah membutuhkan figur ayah lebih dari sekarang ini. Para gembala kita (imam-imam) bukan saja tidak hadir di tengah anak-anak rohani mereka, tetapi juga seringkali mereka menjadi bagian dari serigala yang melahap jiwa-jiwa. Sulit bagi kita untuk mempercayai mereka sekarang. Banyak anak-anak muda yang secara tragis kebingungan dalam hal identitas seksual mereka. Orang tua tidak tahu bagaimana menjadi pasangan yang mau berkorban. Untungnya, kita tidak perlu putus asa. Ayah yang terbesar dari umat manusia yang pernah hidup, ada bersama kita sekarang. Dengan diam-diam dia menunggu sampai dia dibutuhkan lebih dari sebelumnya. Waktu bagi St. Yosef telah tiba!

Injil memang tidak mencatat kata-kata yang diucapkan St. Yosef. Dia menerima jauh lebih sedikit perhatian dari para Bapa Gereja, daripada Bunda Maria, atau bahkan daripada St. Paulus. Sebagai seorang ayah yang pendiam dan pekerja keras, dia telah menunggu di latar belakang sejarah. Sampai sekarang.

Baru-baru ini dengan senang hati saya membaca buku pastor Donald Calloway, Consecration to St. Joseph: The Blessings of Our Spiritual Father. Saya mengikuti latihan konsekrasi selama sebulan. Itu adalah pengalaman konsekrasi yang paling baik dalam hidup saya. Saya tidak bisa merekomendasikan buku ini lebih dari yang saya lakukan saat ini. Ini adalah buku terbaik tentang St. Joseph sejak Konsili Vatikan II.

Pakar sebelumnya tentang St. Yosef adalah seorang ilmuwan Jesuit, pastor Francis Filas. Dia adalah orang Kanada, dan dia menulis karya definitif tentang Keluarga Kudus, dan St. Joseph pada khususnya. Sayangnya, karya-karyanya tidak dicetak dan sangat mahal. Buku pastor Calloway, meskipun kurang akademis, tetap merupakan panduan doa yang sangat kita perlukan saat kita menyaksikan dan menanggung skandal yang tak ada habisnya di dalam Gereja sekarang ini.

Saya setuju dengan pastor Calloway bahwa "sekarang adalah zaman St. Yosef."

19 Maret adalah pesta St. Yosef. Ini adalah hari yang penting bagi umat Katolik, terutama di masa-masa sulit sekarang ini! St. Yosef adalah menjadi Teror bagi Iblis, Orang Kudus bagi Jiwa-jiwa yang murni, Pelindung Gereja Domestik. Kita membutuhkan perantaraannya yang kuat lebih dari saat-saat sebelumnya. Minggu yang akan datang ini adalah waktu yang tepat untuk memulai konsekrasi Anda sendiri.

St Yosef tidak berbicara dalam Injil mana pun - bukan karena ia tidak punya apa-apa untuk dikatakan, tetapi karena kehadirannya semata-mata telah mengatakan semua yang diperlukan. Seperti halnya para ayah yang lain, dia berbicara sedikit tetapi banyak berbuat. Dia ada hanya untuk Tuhan kita dan Bunda Maria, sudah cukup. Dia adalah pria yang sangat sederhana. Dia tidak memiliki pendidikan untuk dipamerkan, atau status nyata apa pun di masyarakat. Dia bukanlah seorang imam Yahudi atau pejabat politik.

Namun, sama seperti Bunda Maria adalah seorang wanita sederhana yang dipilih untuk menjadi ibu Kristus, demikian juga St. Yosef terpilih menjadi ayah bagi Tuhan kita di bumi. Hal ini tidaklah mengejutkan. Tuhan tidak memilih kita karena pencapaian atau pendidikan kita, tetapi karena Dia memiliki rencana-Nya sendiri untuk kita. Betapa St.Yosef sangat rendah hati! Bagaimana dia mengingatkan kita bahwa kita telah menyalahgunakan dan mengabaikan semua berkat intelektual yang diberikan Tuhan kepada kita. Kita seharusnya tidak memandang rendah kekurangan St. Joseph. Kita harus kagum dengan apa yang dia capai, terlepas dari semua kekurangan itu! Dalam hal ini, St. Yosef adalah teladan bagi semua orang, terutama bagi kaum pria yang adalah para ayah. Semua pria seharusnya meniru dia - dan para wanita haruslah memohon pasangan yang murni dan bekerja keras seperti Yosef.

Yesus telah belajar banyak hal dari St. Yosef. Dia belajar cara berjalan dan berbicara karena St. Yosef mengajari Dia caranya. Yesus juga akan berbicara dengan aksen yang sama dengan ayah duniawi-Nya. St. Yosef juga selalu melindungi Dia di wilayah pedesaan Palestina yang keras dan menyediakan ‘roti harian’ bagi Dia dan Bunda Maria. Dia mengajari Yesus, Tuhan kita, tentang bagaimana bekerja sebagai tukang kayu, dan dia mengajari Yesus Kristus, Tuhan kita, serta bagaimana mencukupi kebutuhan bagi Bunda Maria.

Betapa kita berutang banyak kepada St. Yosef! Namun betapa kita tidak menghargai terhadap ayah kita! Dan waktu untuk menghargainya akhirnya tiba. Kita berhutang banyak untuk semua yang telah dia lakukan. Seperti halnya kerja keras dari begitu banyak ayah yang dilupakan, maka St. Yosef juga telah bekerja keras di latar belakang Gereja, tanpa kita sadari.

Dalam keheningannya, kita mengetahui bahwa St. Yosef, dalam arti tertentu, sebagai bahan perenungan pertama – adalah ‘rahib’ pertama, jika Anda mau. Dia adalah orang pertama, selain Bunda Maria, yang merenungkan Kabar Sukacita dan Inkarnasi. St. Yosef selalu muncul bersama Tuhan dan Bunda Maria, selalu tanpa suara. Di Fatima dia memegang Kanak-kanak Yesus ketika Yesus memberkati dunia. Di Knock, St. Yosef juga diam; dia menatap Bunda Maria bersama dengan St. Yohanes Pembaptis. St. Yosef melihat keajaiban Tuhan kita dengan cara yang tidak dapat dibayangkan oleh orang lain - dan dia selalu merenungkan hal-hal ini dalam keheningan.

Para ayah selalu peduli untuk melindungi keluarga yang sangat mereka cintai. Seringkali, mereka menderita dalam kesunyian daripada membagi beban mereka dengan anak-anak atau istri mereka. St. Yosef pun tidak terkecuali. Dia tidak pernah mengeluh atau pun menghujat. Dia tidak pernah mengutuk atau menuntut kenyamanan. Lidahnya adalah murni, sejauh yang dikatakan Alkitab. Dia adalah contoh yang luar biasa bagi Putranya. Betapa banyak alasan bagi St. Yosef untuk mengeluh tentang nasib buruknya. Dia harus membawa keluarganya ke Mesir dan mencari nafkah di sana. Dia tidak punya sumber daya lain selain tangannya sendiri. Namun tidak sekali pun dia mengeluh atau mengutuk Tuhan atas apa pun yang dia alami. Dia menanggung rasa sakit dalam keheningan, dan mempersembahkannya kepada Allah Bapa. Dalam hal ini, bukan hanya Yosef, orang kudus yang paling penting di belakang Bunda Maria, tetapi dia juga seorang ayah yang sempurna di bumi. Itulah sebabnya St. Yosef memiliki salah satu tempat tertinggi di Surga, tepat di bawah Bunda Maria.

St Yosef, engkau ikut membangun dan melindungi Gereja awali: yaitu pasanganmu, Maria, dan Putramu, Yesus. Bangunlah gereja kami saat ini, yang sangat membutuhkan perbaikan!

Sancte Ioseph, ora pro nobis!



*****






1 comment:

  1. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
    ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    ReplyDelete