EMPAT EKOR KUDA….
June 16, 1973
Eve of the Most Holy Trinity
Veronica - Di sebelah kiri tiang bendera, nampak langit terbuka. Langit itu kemudian
berubah menjadi berwarna biru yang indah. Dan kemudian datanglah melalui
awan-awan … yang berwarna sangat kelabu, dimana seluruh sisi langit terbuka
dengan warna biru yang indah, dan nampak St.Michael bergerak maju. Ya… dia
membawa sebuah neraca di tangannya.
Kemudian nampak Bunda Maria datang melalui kabut besar
berwarna biru. Kabut itu sangat indah; pohon-pohon menyala oleh kabut itu. Kabut
itu bergerak sangat ringan dan perlahan, dan kemudian warnanya berubah hampir
putih sekarang, di sekitar pepohonan. Kemudian Bunda Maria bergerak maju. Dia —
Bunda Maria, terlihat sangat tidak bahagia. Dan dia berkata:
"Aku
telah berkelana ke seluruh dunia untuk menyampaikan peringatan selama
tahun-tahun yang panjang dan tak terhitung jumlahnya, dan untuk mempersiapkan kamu
bagi Pemurnian besar itu. Banyak peringatan telah diberikan kepada manusia,
tetapi semua itu berlalu begitu saja tanpa disadari oleh kebanyakan orang.
Manusia sekarang memiliki pilihan : kehancuran atau penangguhan hukumannya.
Semboyan Palsu Dari Humanisme
"Semua
orang yang mengikuti terang akan memanggul salib-salib berat. Janganlah
menempatkan jiwamu dalam bahaya, dengan disesatkan oleh prinsip-prinsip
humanisme yang keliru di duniamu dan oleh para pengikut setan, yang sekarang
berkeliaran di seluruh duniamu guna mencari kehancuran bagi jiwa-jiwa.
"Kami
memanggil kamu sekarang - Bapa memanggil kamu semua agar segera kembali, secara
total, dari cara-cara hidup manusiawi. Manusia harus kembali kepada aturan
disiplin yang ketat dalam kehidupan awam dan dalam kehidupan para hamba Allah.
Para wakil Putra-Ku tidak boleh mengikuti cara-cara manusia duniawi!
Jauhkanlah Dirimu Dari Segala Pengaruh Iblis
"Pulihkanlah,
di dalam Rumah Allah, semua disiplin dan aturan hidup yang ketat. Kembalilah kepada
tindakan kurban dan penyangkalan diri. Jauhkanlah dirimu dari segala pengaruh iblis
yang telah kau biarkan masuk ke dalam dirimu. Kamu tidak bisa ambil bagian
dalam kenikmatan dari dunia ini, yang semuanya diciptakan untuk menghancurkan
jiwa, sambil kamu juga berusaha masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tidak ada jalan di
tengah. Jalan ke kiri akan mengikuti kegelapan, dan jalan yang lurus akan berada
di dalam terang.
"Anak-anakku,
betapa lelahnya aku, ketika aku berkelana ke seluruh duniamu dengan mencucurkan
banyak air mata, air mata kesedihan yang besar, atas apa yang akan menimpa
generasi yang tidak tahu berterima kasih ini! Bapa merencanakan sebuah
Pemurnian yang hebat bagi anak-anak di dunia.
"Anak-anakku,
tidakkah kamu mau mendengarkan permintaanku? Adalah demi kamu hingga aku menangis.
Adalah kepulanganmu kepada Bapa yang kumohon saat ini. Apa lagi yang bisa Kami
lakukan selain memberimu Hati Kami? Lihatlah, anakku, Hati Kami begitu terkoyak
oleh dosa manusia yang tidak tahu berterima kasih."
Veronica - Di sisi kanan tiang bendera, aku melihat di sebelah kanan … oh… disitu
ada Yesus. Lalu Dia mengulurkan tangan kanan-Nya dan Dia membuka pakaian-Nya.
Dan oh, pakaian-Nya adalah berupa hati yang amat besar, yang nampak dari semua
sudut, kanan dan kiri, dan nampak ada beberapa pisau yang menusuk Hati-Nya.
Nampak Yesus memakai mahkota duri pada kepala-Nya,
yang sekarang dilepas-Nya dan diletakkan di tengah dada-Nya. Mahkota itu berada
di atas sebuah pedang yang besar. Lalu Dia menunjuk ke arah pedang itu. Pedang itu
langsung menembus Hati-Nya dan keluar dari sisi yang lain.
Yesus berkata:
Yesus - "Lihatlah, anak-Ku, pedang besar yang telah
ditusukkan manusia ke dalam Hati-Ku. Pedang ini telah ditempatkan di situ oleh
para hamba Allah yang telah memilih untuk menciptakan aturan mereka sendiri di
dalam Rumah-Ku. Pedang ini akan dicabut oleh Michael dan akan dibawa ke dunia
untuk membersihkan kamu dan untuk memaksamu kembali ke jalan Allahmu!"
Sebuah Bola Api Besar
Kemudian nampak gelombang air, gelombangnya naik
sangat tinggi. Aku bisa melihat gelombang air itu. Oh… ya Tuhan …! air sudah
masuk… sangat tinggi! Dan aku melihat beberapa kota. Aku melihat sebuah kota
besar, dan airnya sekarang menghempas ke tanah. Dan kemudian aku melihat
bangunannya – semuanya roboh! Kemudian nampak tanah yang retak, dan bangunannya
jatuh kedalam lubang retakan. Ya Tuhan … !!!
"Janganlah
kamu menyia-nyiakan waktumu sekarang, waktu yang masih tersisa saat ini, di dalam
omong kosong dan pencarian yang didorong oleh kenikmatan daging. Bangkitlah dan
berserulah dari atap rumah, karena waktunya semakin singkat! Anak-anakku, kamu
semua harus maju sebagai murid-murid Putraku, masing-masing memiliki tanggung
jawab besar terhadap saudaranya.
Para Pasukan Kristus
"Anak-anakku,
rahmat yang berlimpah telah diberikan kepadamu untuk menguatkan kamu dalam menjalani
pertempuran di depan. Kamu benar-benar akan menjadi pasukan Kristus. Janganlah
mengharapkan kenyamanan. Janganlah mengharapkan kemuliaan duniawi. Tidak, kamu
akan menggaruk-garuk di tanah dan menggali di dalam debu. Kemuliaanmu akan berupa
kehidupan kekal di dalam Kerajaan.
"Sekarang
kamu semua harus berkumpul di dalam terang. Sebab di mana pun ada dua atau
lebih orang berkumpul dalam nama Putraku, ketahuilah bahwa Dia akan berada di
antara kamu untuk membimbingmu.
"Sering-seringlah
memanggil para (malaikat) pengawalmu, anak-anakku. Kamu telah melupakan
malaikatmu. Janganlah mendengarkan ejekan dunia ini. Dunia berusaha menghapus kenyataan
adanya para malaikat pengawal Surgawi dari ingatanmu, agar mereka dapat menyerahkan
kamu kepada Lucifer.
"Ketika
kamu mengalami kesedihan atau pencobaan besar, panggillah malaikat pengawalmu.
Mintalah tolong kepada Putraku di dalam Bapa. Janganlah mencari penghiburan di
antara manusia, karena manusia tidak memiliki apa pun untuk diberikan kepadamu,
karena manusia telah menjadi sombong. Manusia telah menjadi pencari dan pecinta
kenikmatan. Manusia tidak lagi memiliki kemurahan hati.
"Kamu
telah membuang kebenaran yang ada di dalam Kitab kehidupan, kamu memilih untuk
menulis ulang perkataan nabi-nabi zaman dulu. Kamu tidak boleh menulis ulang
Kitab itu untuk disesuaikan dengan cara-cara manusia! Kamu harus membawa
manusia agar mengikuti cara-cara Allahnya. Menurutmu, berapa lama Kami akan
mentolerir semua kekejian yang dilakukan di dunia dan di Rumah Tuhan?"
Veronica – Kemudian nampak St. Michael bergerak maju. Dia
berdiri dengan membawa sebuah pedang besar di tangannya. Pedang itu menjangkau hingga
ke seluruh langit. St.Michael nampak berdiri dan dia sedikit membungkuk… oh,
dia sangat gagah! Rambutnya… keemasan dan sangat indah. Warna rambutnya seperti
warna logam, warna emas yang indah. Suara St. Michael… suaranya menggelegar! Aku
hampir … aku harus memegang telingaku, suaranya sangat keras!
St. Michael - "Teriaklah dari atas
atap: Waktunya semakin singkat! Bertobatlah sekarang dari dosa-dosamu! Lakukanlah
penebusan kepada Allahmu sekarang!"
Veronica – Kemudian nampak St. Michael mulai menulis di langit dengan jarinya.
Pelanggaran-Pelanggaran Besar
Terhadap Tuhan
St Michael - "Aku membuat daftar
pelanggaran-pelanggaran besar terhadap Allah Surga dan bumi: 1. Penghujatan! 2.
Kekejian! 3. Ketidaksopanan! 4. Penyembahan berhala! 5. Tidak hormat terhadap penguasa!
6. Ketidaksetiaan dalam keluarga! ! 7 .... "
Veronica – Tapi tulisan itu sangat kecil … aku hampir tidak bisa membacanya. Ya, sekarang
St.Michael bergerak maju, dan dia menulis jauh lebih besar.
St Michael - "... Kesucian -
kesucian dalam perkawinan banyak ditinggalkan demi kesenangan daging. Kutukan
akan mengikuti jalan ini! 8. Kekejian di Rumah Tuhan: 1. Tidak hormat dalam berpakaian.
2. Menulis ulang perkataan dari para nabi. 3. Kecongkakan di antara para hamba Allah.
4. Kesombongan intelektual di antara para hamba Allah. 5. Hilangnya panggilan
sejati. 6 .... "
Veronica – Kemudian nampak St. Michael bergerak maju dan berdiri sangat dekat
denganku. Dia berkata:
St Michael - "Para hamba Tuhan, kembalilah
sekarang kepada kehidupan doamu! Perbaikilah kembali Rumah Allah. Disiplin yang
ketat harus dipulihkan di Rumah Allah. Kepemimpinan di Rumah Allah sangat dibutuhkan."
Veronica – Kemudian St. Michael berkata:
St Michael - "Ulangi kalimat ini,
anakku. Disiplin yang ketat, pengendalian diri dan penyangkalan diri harus
dilakukan oleh para hamba Allah di Rumah Allah. Tidak bisakah kamu berkurban
bagi jiwa-jiwa yang berada dibawah pemeliharaanmu dan bagi jiwamu sendiri?"
Veronica – Kemudian suasana nampak semakin gelap sekali, dan aku mengerti ... nampak
St.Michael mengarahkan pedangnya ke bawah, dan pedang itu berlumuran darah.
Empat Ekor Kuda
Kemudian suasana mulai sangat terang, dan ada ...
aku melihat beberapa ekor kuda. Ada beberapa orang pria yang bergerak kencang
melintasi langit. Oh, mereka itu nampak mengerikan! Kuda pertama berwarna
merah, dan di atasnya duduk — seorang pria. Dia mengenakan jubah merah, tapi
ada celah di matanya. Dan pria itu memegang sebilah pedang di tangannya, dan pedang
itu meneteskan darah. Di atasnya ada tertulis: "PERANG DAN
PENGHANCURAN."
Lalu nampak ada seorang pria lain yang menunggang
kuda. Kudanya berwarna hitam, terlihat sangat gelap. Kuda hitam itu memiliki
topeng di matanya. Dan orang yang duduk di atas kuda itu adalah seseorang yang mengerikan
— kurasa, itu adalah seorang pria. Dia mengenakan jubah hitam juga, dengan
celah di matanya — bulat; dan dia memakai pita di kepalanya, pita hitam, pita yang
melambangkan duka cita. Kemudian dari belakang di dekat kuda, dia memegang apa
yang tampak seperti neraca. Lalu dia menghentikan kudanya, dan dia mengambil
apa yang tampak seperti sebuah koin, dan dia menjatuhkan koin itu ke dalam neraca,
dan dia berkata: "Berapa banyak yang akan kau bayarkan untuk roti?" Lalu
pria itu mengembalikan neraca itu ke bagian samping kudanya, dan kudanya
sekarang berlari kencang di atas pepohonan.
Kemudian datanglah satu sosok melewati langit. Sosok
itu tampak mengerikan. Ya, dia juga naik kuda. Kuda itu berwarna hijau, tetapi
dengan dua mata hitam besar di wajahnya yang berwarna hijau. Dan dia berkata:
"Sampar! Sampar akan dilepaskan di bumi!"
Mereka nampak mengerikan! Oh, itu adalah mayat-mayat!
Aku melihat beberapa mayat, dan ada serangga merayapi mereka! Oh Tuhan …
[Veronica mengerang takut melihat pemandangan yang menjijikkan itu.] Oh,
mayatnya! Galilah lubang — kuburkan mereka! Oh Tuhan! Dan aku melihat
orang-orang. Mereka mencoba menggali lubang, tetapi ada begitu banyak mayat,
begitu banyak sehingga mereka tidak bisa memasukkannya ke dalam lubang itu. Oh…
Kemudian suasana menjadi sangat gelap, dan aku tidak
bisa melihat apa pun. Tapi sekarang — oh, ada cahaya terang di dekat pepohonan.
Dan kemudian nampak Bunda Maria bergerak maju. Oh… dia terlihat sangat cantik. Ya…
Bunda Maria mengenakan jubah putih, dan jubah itu sampai menutupi di atas kepalanya.
Jubah itu memiliki pinggiran emas. Dan Bunda Maria nampak memakai selempang
emas di pinggangnya.
Di kakinya, Bunda Maria memakai sandal, sandal
emas; tetapi ia dibuat seperti dari banyak ikatan, karena ikatan-ikatan itu berada
di antara jari-jari kakinya. Aku bisa melihat tali emas di antara jari-jari
kakinya. Oh, Bunda Maria nampak cantik… sangat cantik!
Kemudian Bunda Maria berkata mengulangi :
Bunda Maria - "Anak-anakku, bukanlah
keinginanku untuk menakuti kamu, tetapi aku harus membangunkan kamu bagi apa
yang akan menjadi takdirmu nanti. Ini bukanlah gambaran yang menyenangkan hatimu.
"Semua
yang tetap berada di dalam terang, tidak akan merasa takut di hari-hari
mendatang. Mereka akan menemukan penghiburan dan perlindungan di dalam Hati
Kudus Putraku. Bawalah Putraku ke dalam rumahmu, di dalam gambar-gambar atau
patung, yang bisa mengingatkan kamu akan Dia. Kamu akan mendapati sebuah batu
besar di sebuah dunia yang berjalan di dalam kegelapan. Rumahmu harus menjadi
benteng dalam pertempuran mendatang.
"Ajarilah
anak-anakmu dengan baik dalam hal keselamatan jiwa mereka. Ketahuilah bahwa
ketika mereka meninggalkan pintu rumahmu, mereka akan rentan terhadap serangan
setan. Ajarkan kepada mereka, hai para orang tua, nilai dan manfaat dari doa.
Doa harus dikembalikan ke dalam rumahmu. Teladanmu haruslah berupa kesucian.
Teladanmu haruslah berupa ketabahan. Dan yang terpenting, anak-anakku, ingatlah
bahwa kamu harus menunjukkan dan mempraktikkan kasih kepada Bapa.
Seringlah Mengunjungi Putraku
"Aku
tidak akan meninggalkan kamu. Aku akan selalu berada di sini. Seringlah datang
kepadaku. Seringlah mengunjungi Putraku di tabernakel-tabernakel di dunia. Dia
sangat kesepian, anak-anakku; hanya ada sedikit sekali orang yang berkunjung ke
Rumah-Nya sekarang. Tidakkah kamu akan sering datang dan menghibur-Nya?
"Kamu
semua hendaknya banyak berdoa agar biara-biara tidak menjadi kosong. Panggilan
sejati banyak diperlukan. Berdoalah, berdoalah yang banyak untuk para imammu.
Mereka berada dibawah serangan gencar.
"Anakku,
sampaikanlah perkataanku ini kepada dunia. Kamu akan diserang oleh setan. Cara
setan sangatlah halus. Kenalilah wajah setan di sekitarmu.
"Dalam
kehidupanmu yang sibuk, anakku, kamu harus menyediakan lebih banyak waktu di
dalam keheningan. Berbicara secara diam-diam dengan Bapa sangat dianjurkan.
"Anakku,
kamu merasa sangat prihatin dengan misimu. Janganlah kamu terlalu khawatir,
karena kamu dibimbing oleh para pengawalmu. Beban pekerjaan ini akan banyak dilepaskan
dari pundakmu. Kamu akan menyadari bahwa dirimu telah mengirimkan banyak
senjata.
"Aku
tahu, anakku, bahwa Kami banyak meminta darimu; tetapi Kami akan memberikan
banyak imbalan kepadamu. Imbalanmu bukanlah berasal dari dunia ini, tetapi Kami
menjanjikan kepada semua orang yang percaya dan mengikuti jalan menuju
kehidupan kekal di dalam Kerajaan, di dalam kemenangan penuh bersama Bapa. Tidak
ada mata manusia, tidak ada perkataan manusia, yang bisa mengungkapkan kepadamu
sukacita dan kebahagiaan Kerajaan itu. Semua itu Kami sediakan bagi kamu ketika
kamu telah melewati tirai kematian.
"Berdoalah
dengan tekun. Setan tidak dapat masuk ke dalam dirimu jika kamu terus menjaga
kewaspadaan dengan doa. Janganlah merasa terusik, anak-anakku, oleh serangan dari
si jahat. Itu adalah sebuah rencana untuk mengganggu kamu. Lanjutkanlah dengan
doa-doamu."
[Pause]
"...
bahwa semakin dekat dirimu dengan Bapa, maka setan semakin cepat menempatkan
para pengikutnya di sekitarmu."
Veronica – Nampak St.Michael datang di atas pepohonan — di atas, di balik pepohonan.
Dan dia sekarang bergerak sangat dekat ke pepohonan, dan dia berdiri di sana…. dan
dia bergabung sekarang ... oh, ada sekitar lima malaikat lain yang ikut turun. Kemudian
nampak Bunda Maria datang ke sisi kiri tiang bendera, dan dia berkata:
Bunda Maria - "Duduklah kamu
sekarang, anakku, sampai Yesus memberkati benda-benda sakramentalmu. Lanjutkan
dengan doa-doamu, seperti hujan yang jatuh ke atas jiwa-jiwa yang haus. Jika
kamu meminta, kamu akan diberi minum dengan air murni dari Surga."
Veronica – Nampak sebuah anak panah besar yang mengarah ke Surga, panah itu sangat
besar; ia menunjuk ke Surga. Dan sekarang bagian belakang panah itu ada sebuah ekor
yang sangat panjang melintasi langit ke sisi kanan. Kemudian ekor itu membentuk
sebuah huruf "W" (Warning) yang sangat besar, ekornya memanjang di
langit: Warning! (Peringatan)
[Pause]
Bunda Maria - "Kamu harus menyadari
rencana Surga dengan jelas. Bapa menunggu tindakan penebusan dosamu. Neraca harus
seimbang dengan kebaikan. Jam bagi peringatanmu sudah semakin dekat. Bapa
menunggu tindakan penebusanmu. Tidak akan ada tanggal yang diberikan. Kamu mendekati
hari-hari itu dengan harapan bahwa umat manusia akan memperbaiki jalannya di
mata Tuhannya."
Veronica – Aku melihat ada tiga malaikat turun di sisi kanan tiang bendera:
Michael, Gabriel, Raphael. Lalu yang di kanan, Raphael, nampak melangkah maju.
Dan dia berkata:
St. Raphael - "Kamu harus
meneriakkan perkataanmu dari atas atap rumah! Bekerjalah dengan sangat cepat.
Waktunya semakin singkat."
Veronica – Aku melihat Gabriel, yang berada di tengah, dia nampak
bergerak maju. Dia memegang sebuah jam pasir; dan dia membalikkan jam pasir itu,
dan pasirnya mengalir melewatinya. Pasirnya berwarna sangat merah. Kemudian nampak
dia meletakkan tangannya di bawah kaca, jam pasir itu, di bagian tengah. Pasirnya
hampir habis. Dan sekarang aliran pasir sudah berhenti. Dan kemudian jam pasir itu
diserahkan kepada Michael. Lalu nampak Michael berdiri; di tangan kanannya dia
memegang sebuah neraca, dan di tangan kirinya dia memegang jam pasir.
Saat Dari Zaman Dulu
Aku melihat seorang malaikat bergerak maju. Malaikat
itu mengulurkan sebuah cawan emas. Dia memintaku untuk mengulurkan tanganku, dan
mengambil cincin di dalam cawan emas itu. Oh…!
[Pause]
Oh!... itu adalah sebuah monstran emas yang besar.
Indah sekali! Ia berisi sebuah Hosti Kudus di tengahnya, dan Hosti itu sangat terang.
Indah sekali! Dan kemudian nampak ada dua malaikat berdiri, satu di sisi kanan
Hosti, yang lain di sebelah kiri. Dan di atas nampak ada – oh… seorang lelaki
tua ... terlihat seperti seorang lelaki, tetapi dia sangat baik. Dia sangat ramah.
Kemudian Bunda Maria sudah berada di sebelah
kanan. Bunda Maria berkata:
Bunda Maria - "Lihatlah anakku, anak
tangga dari kehidupan: Bapa, Putra, dan Roh Kudus."
Veronica - Oh! Indah sekali! Aku melihat cahaya yang sangat, sangat terang. Dan ada
seorang pria. Dia nampak sangat tua. Dan kemudian ada malaikat yang berdiri di
samping dan berkata:
Malaikat - "Amatilah saat dari Zaman
dulu. Dia adalah Bapa dari seluruh kasih dan kebaikan."
Veronica - Dan kemudian aku melihat suatu berkas cahaya yang sangat besar. Pria tua
itu — Dia duduk di atas takhta emas yang indah — sangat indah, dengan beludru
merah. Dan — oh, tahta itu nampak sangat mewah, keemasan dan indah. Lalu sebuah
berkas cahaya yang sangat terang nampak turun dari tangan-Nya dan menyelimuti takhta-Nya,
dan berkas cahaya itu bergerak ke bawah - oh, cahaya itu membuat sebuah bentukan
segitiga di bawah-Nya. Kemudian segitiga itu membentuk sebuah bola yang besar….
Dan — oh, St.Michael muncul dan berkata:
St. Michael - "Bapa mengatur semua
kehidupan."
Veronica – Kemudian nampak bola itu semakin kecil, dan aku melihat bola itu menjadi sangat
kecil. Dan sekarang bola itu melayang jauh. Ia kembali berada di belakang tiang
bendera, dan awan-awan datang di sekitar tiang bendera. Aku bisa melihat
bintang-bintang sekarang.
"Janganlah
khawatir dengan kondisi tubuhmu, tetapi jagalah baik-baik rohmu. Tubuhmu
hanyalah cangkang yang akan menjadi debu, tetapi rohmu bersifat kekal. Berilah
makan kepada jiwamu."
Veronica – Kemudian nampak Bunda Maria mengulurkan Rosarionya.
Warnanya sangat putih; manik-maniknya seperti mutiara. Dan manik Bapa Kami — ya…
manik-manik Bapa Kami sangat indah; berwarna keemasan. Lalu Bunda Maria
mengangkat salibnya tinggi-tinggi di atas kepalanya. Itu adalah salib yang
sangat besar, keemasan. Dan dia membuat tanda salib atas nama semua orang. Bunda
Maria tersenyum, dan dia bergerak ke sisi kiri tiang bendera: Dalam nama Bapa, dan
Putra, dan Roh Kudus.
Kemudian nampak Bunda Maria melayang ke sisi
kanan tiang bendera, dan dia mengulurkan tangannya dengan memegang salib: Dalam
nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
Lalu Bunda Maria menempatkan tangannya yang
memegang Rosario di depan dadanya, dan nampak ada banyak sinar yang memancar.
Oh, cahaya yang keluar dari tangan Bunda Maria nampak bergerak turun menuju ke
tanah. Nampak cahaya itu sangat tebal. Cahayanya indah sekali! Itu seperti… itu
seperti api, tetapi tidak terasa panas. Oh, sinarnya sangat indah! Aku bisa menyentuh
dan melewatkan tanganku melalui cahaya itu. Oh, indah sekali!
Kemudian nampak Bunda Maria bergerak maju.
Bunda Maria - "Aku memberikan kepadamu,
anak-anakku, rahmat yang berlimpah dalam nama Bapa — rahmat untuk pertobatan
dan penyembuhan, rahmat untuk keselamatan semua jiwa.
"Duduklah
kamu sekarang, anakku, karena kamu akan melakukan banyak penebusan dosa bagi dunia,
pada pekan ini. Mereka yang kuat haruslah menolong yang lemah.
"Putraku
akan segera ada bersamamu untuk memberkati semua benda sakramental, semua benda
yang kudus. Kamu boleh duduk sekarang, anakku."
[Pause]
Veronica - Sekarang Yesus datang. Oh, nampak jantung-Nya yang besar berada tepat di
depan jubah-Nya. Oh… dan Dia meletakkan tangan kiri-Nya ... dan kemudian dengan
tangan kanan-Nya, Dia mengulurkan tangan ke atas kepala-Nya, seperti ini…
Sekarang Yesus berdiri di sebelah kanan, sisi kanan kita. Sekarang Dia
mengangkat tangan-Nya ke atas kepala-Nya, seperti ini, dan Dia membuat tanda dari
Tritunggal: Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
Lalu Yesus bergerak lebih dekat ke tiang bendera.
Dan Dia tersenyum, dan mengulurkan tangan-Nya lagi, seperti ini — seperti ini…
dan Dia membuat tanda dari Tritunggal: Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh
Kudus.
Lalu Yesus bergerak ke sisi kiri tiang bendera. Suasana
sangat berangin hingga jubah-Nya tertiup melambai-lambai. Aku dapat melihat
bahwa Yesus memakai sandal cokelat. Oh ya... sekarang nampak Dia mengulurkan
tangan-Nya di depan wajah-Nya, seperti ini, dan Dia berkata:
Yesus - "Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
Aku melimpahkan kepadamu rahmat yang lebih berlimpah daripada daun-daun kelopak
mawar."
Veronica - Sekarang Yesus bergerak ke sisi pohon, dan Dia nampak bergerak turun. Dia
melihat ke arah bawah sekarang, dan Dia membungkuk, membuat tanda dari Tritunggal:
Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.
Lalu Yesus bergerak lagi, dan Dia sekarang
meletakkan tangan-Nya seperti ini, dan dari tangan-Nya nampak cahaya memancar—
oh, seperti cahaya sinar yang ditempatkan Bunda Maria sebelumnya. Oh, cahaya
itu indah sekali! Meskipun di bawah cahaya terang, nampak ada banyak sekali kristal
perak kecil berkilauan. Oh, ia nampak indah sekali! Ya, indah sekali! Oh, dan kristal
bercahaya perak itu turun sekarang mengenai wajah kami. Itu adalah kristal. Ya,
semua itu indah sekali! Kristal itu nampak sangat ringan, itu seperti bulu,
indah sekali! Dan sekarang Yesus membungkuk, dan Dia berkata:
Yesus - "Anak-Ku, tidak ada yang mustahil bagi Bapa."
Veronica – Ya… indah sekali! Sekarang langit dipenuhi dengan malaikat… Mereka
berpakaian sangat indah dalam semua warna pelangi. Oh… mereka cantik sekali! Lalu
terdengar mereka bernyanyi… mereka bernyanyi. Aku, mendengarnya… tapi aku tidak
tahu apakah aku bisa menirukan mereka [Veronica menyanyi…:] "Alleluia!
Alleluia! Alleluia!"
Kemudian nampak suatu cahaya yang terang, terang
yang luar biasa. Oh, mereka menunjuk ke arah langit, dan aku melihat ada cahaya
yang luar biasa. Oh! tapi sekarang kelihatannya — kelihatannya cahaya itu seperti
sebuah komet. Benda itu, seperti bola. Ia datang melewati langit, dan para
malaikat berdiri di sana sekarang. Mereka tampaknya tidak terganggu oleh benda
itu. Dan sekarang salah satu malaikat bergerak maju. Oh… ternyata dia mengenal
aku.
Malaikat
- "Veronica, aku telah berada bersamamu sejak lama."
Veronica - Kemudian nampak malaikat itu bergerak turun, atau lebih tepatnya melayang
turun.
Malaikat - “Aku
tak pernah meninggalkan kamu, Veronica. Hendaknya kamu lebih sering
memanggilku. Aku tidak pernah merasa bosan.”
Veronica - Oh, Tusazeri, malaikat Tusazeri. Oh…!
Rahasia
Kebahagiaan
Tusazeri - "Aku akan memberimu
rahasia kebahagiaan di dalam Bapa. Tidak ada jiwa yang akan tumbuh kesepian,
karena di samping mereka ada seorang teman, seorang penjaga dari Surga. Mereka
selalu ada bersamamu, para penjaga jiwamu. Namun kamu juga bisa mengusir
mereka, dan hal itu membuat kami sangat sedih. Ketahuilah bahwa kami berada di
sini, di bumi, untuk melindungi kamu, untuk melindungi jiwamu, agar setan dan
para pengikutnya tak bisa memasuki jiwamu.
"Izinkanlah
kami untuk berperang bersama denganmu. Pertempuran ini akan menjadi pertempuran
kemenangan yang gemilang bagi Kerajaan Surga. Seluruh isi Surga menyaksikan
pertempuran yang berkecamuk di bumi. Kamu memiliki banyak baju zirah, tapi kami
memiliki pertahanan yang hebat dari Surga. Janganlah mengusir kami, karena kami
ingin selalu ada bersamamu. Namun, kamu harus memanggil kami dengan hatimu.
Panggillah kami, dan kami akan mengikuti kamu saat kamu melakukan ziarahmu ke
seluruh dunia."
Veronica – Kemudian
suasana nampak menjadi sangat gelap, dan oh… semakin gelap, seperti cahayanya padam.
Sekarang di tiang bendera itu semuanya nampak hitam. Semuanya hitam, termasuk
juga langit… tapi disana ada lilin, ada satu lilin menyala di langit — hanya
satu lilin besar, dan di bawahnya ada kata : F-A-I-T-H. (IMAN)
Sekarang kata itu yang ditulis dengan emas,
"IMAN," nampak memudar, dan di atasnya muncul kata “TUHAN”. Lalu kata
inipun memudar, sepertinya keduanya melebur, dan di seluruh langit nampak kata “TUHAN
ADA”. Dan kemudian St.Michael muncul, dan dia menyerukan untuk meletakkan tanda
seru pada kata ADA. Jadi : TUHAN ADA! Titik!" katanya.
Kemudian St.Michael mengarahkan pedangnya ke
bawah, seolah-olah dia sedang menggali tanah, tetapi ternyata tidak. Aku tidak
tahu apa yang dia tempatkan di tanah. Oh, aku melihat dia menempatkan setan
kedalam tanah. Jadi, aku berpikir itu adalah setan; itu adalah hal yang tampak
mengerikan. Sepertinya itu berwujud manusia, namun juga terlihat seperti
binatang — seperti binatang. Itu terlihat seperti ular. Ya Tuhan… kemudian St.Michael
berkata:
St. Michael - "Kamu tidak perlu
takut. Hadapilah itu, dan itu akan menghilang. Hadapilah itu dengan doa."
Veronica - Bapa kami yang ada di surga.
Dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu, di atas bumi
seperti di dalam Surga. Berilah kami rejeki pada hari ini. Dan ampunilah kesalahan
kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah
masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskan kami dari yang jahat. Amin.
Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan
sertamu; terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu,
Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan
waktu kami mati. Amin.
Kemudian nampak Bunda Maria dan Yesus berdiri di dekat tiang
bendera.
Fatima
Jesus berkata - "Wartakanlah
perjalanan Ibu-Ku di Fatima."
Veronica - "Oh, yang ini akan aku cetak lebih banyak lagi."
Yesus memintaku agar aku mencetak
lebih banyak lagi untuk diberikan kepada orang-orang, tentang kisah perjalanan Ibu-Nya di Fatima. Itu adalah yang paling
penting.
*****
No comments:
Post a Comment