Sunday, March 8, 2020

EMPAT EKOR KUDA….


 

 


EMPAT EKOR KUDA….



June 16, 1973

Eve of the Most Holy Trinity


Veronica - Di sebelah kiri tiang bendera, nampak langit terbuka. Langit itu kemudian berubah menjadi berwarna biru yang indah. Dan kemudian datanglah melalui awan-awan … yang berwarna sangat kelabu, dimana seluruh sisi langit terbuka dengan warna biru yang indah, dan nampak St.Michael bergerak maju. Ya… dia membawa sebuah neraca di tangannya.

Kemudian nampak Bunda Maria datang melalui kabut besar berwarna biru. Kabut itu sangat indah; pohon-pohon menyala oleh kabut itu. Kabut itu bergerak sangat ringan dan perlahan, dan kemudian warnanya berubah hampir putih sekarang, di sekitar pepohonan. Kemudian Bunda Maria bergerak maju. Dia — Bunda Maria, terlihat sangat tidak bahagia. Dan dia berkata:

Bunda Maria - "Dengarkanlah sekarang, anakku, dengan penuh perhatian, agar kamu dapat mengulangi perkataanku dengan tepat.

"Akan datanglah kepada dunia suatu Pemurnian besar. Manusia telah menetapkan langkahnya yang cepat menuju kehancuran dirinya sendiri.

"Anakku, tolong, mintalah kepada para pemimpinmu untuk terus berdoa. Janganlah kamu menghentikan doa-doamu. Sampaikanlah pesan ini kepada dunia melalui saluran yang telah kuberikan kepadamu, anakku.

"Di luar duniamu, di luar bintang terjauh yang terlihat oleh mata manusia, ada sebuah alat yang direncanakan oleh Bapa bagi pemurnianmu. Berdoalah! Anak-anakku, waspadalah selalu di dalam doa yang terus menerus sekarang, sampai saat kegelapan itu tiba.

"Aku telah berkelana ke seluruh dunia untuk menyampaikan peringatan selama tahun-tahun yang panjang dan tak terhitung jumlahnya, dan untuk mempersiapkan kamu bagi Pemurnian besar itu. Banyak peringatan telah diberikan kepada manusia, tetapi semua itu berlalu begitu saja tanpa disadari oleh kebanyakan orang. Manusia sekarang memiliki pilihan : kehancuran atau penangguhan hukumannya.


Semboyan Palsu Dari Humanisme

"Semua orang yang mengikuti terang akan memanggul salib-salib berat. Janganlah menempatkan jiwamu dalam bahaya, dengan disesatkan oleh prinsip-prinsip humanisme yang keliru di duniamu dan oleh para pengikut setan, yang sekarang berkeliaran di seluruh duniamu guna mencari kehancuran bagi jiwa-jiwa.

"Kami memanggil kamu sekarang - Bapa memanggil kamu semua agar segera kembali, secara total, dari cara-cara hidup manusiawi. Manusia harus kembali kepada aturan disiplin yang ketat dalam kehidupan awam dan dalam kehidupan para hamba Allah. Para wakil Putra-Ku tidak boleh mengikuti cara-cara manusia duniawi!


Jauhkanlah Dirimu Dari Segala Pengaruh Iblis

"Pulihkanlah, di dalam Rumah Allah, semua disiplin dan aturan hidup yang ketat. Kembalilah kepada tindakan kurban dan penyangkalan diri. Jauhkanlah dirimu dari segala pengaruh iblis yang telah kau biarkan masuk ke dalam dirimu. Kamu tidak bisa ambil bagian dalam kenikmatan dari dunia ini, yang semuanya diciptakan untuk menghancurkan jiwa, sambil kamu juga berusaha masuk ke dalam Kerajaan Allah. Tidak ada jalan di tengah. Jalan ke kiri akan mengikuti kegelapan, dan jalan yang lurus akan berada di dalam terang.

"Anak-anakku, betapa lelahnya aku, ketika aku berkelana ke seluruh duniamu dengan mencucurkan banyak air mata, air mata kesedihan yang besar, atas apa yang akan menimpa generasi yang tidak tahu berterima kasih ini! Bapa merencanakan sebuah Pemurnian yang hebat bagi anak-anak di dunia.

"Anak-anakku, tidakkah kamu mau mendengarkan permintaanku? Adalah demi kamu hingga aku menangis. Adalah kepulanganmu kepada Bapa yang kumohon saat ini. Apa lagi yang bisa Kami lakukan selain memberimu Hati Kami? Lihatlah, anakku, Hati Kami begitu terkoyak oleh dosa manusia yang tidak tahu berterima kasih."

Veronica - Di sisi kanan tiang bendera, aku melihat di sebelah kanan … oh… disitu ada Yesus. Lalu Dia mengulurkan tangan kanan-Nya dan Dia membuka pakaian-Nya. Dan oh, pakaian-Nya adalah berupa hati yang amat besar, yang nampak dari semua sudut, kanan dan kiri, dan nampak ada beberapa pisau yang menusuk Hati-Nya.

Nampak Yesus memakai mahkota duri pada kepala-Nya, yang sekarang dilepas-Nya dan diletakkan di tengah dada-Nya. Mahkota itu berada di atas sebuah pedang yang besar. Lalu Dia menunjuk ke arah pedang itu. Pedang itu langsung menembus Hati-Nya dan keluar dari sisi yang lain.

Yesus berkata:

Yesus - "Lihatlah, anak-Ku, pedang besar yang telah ditusukkan manusia ke dalam Hati-Ku. Pedang ini telah ditempatkan di situ oleh para hamba Allah yang telah memilih untuk menciptakan aturan mereka sendiri di dalam Rumah-Ku. Pedang ini akan dicabut oleh Michael dan akan dibawa ke dunia untuk membersihkan kamu dan untuk memaksamu kembali ke jalan Allahmu!"


Sebuah Bola Api Besar

Veronica – Kemudian nampak St. Michael datang ke sisi kanan tiang bendera. Dia telah mengambil pedang itu sekarang. Dia sudah menariknya dari Hati Yesus! Pedang itu nampak penuh darah. Itu adalah pedang yang sangat besar. Kemudian nampak langit semakin gelap, sangat gelap. Ya, langit menjadi sangat gelap. Kemudian nampak St. Michael mengulurkan pedang itu hingga mencapai seluruh langit, dan nampak ada darah yang menetes dari pedang itu. Oh… darah menetes, dan St.Michael nampak menjadi sangat gelap.

Aku melihat suatu cahaya yang terang sekali, seperti lampu kilat! Panas sekali kilatan cahayanya! Dan kemudian nampak sebuah bola api besar… panas sekali, dan ia berputar-putar di langit, dan menyemburkan bunga api di belakangnya. Bunga api itu adalah pecahan-pecahan batu besar, dan jatuh… berjatuhan.

Kemudian nampak gelombang air, gelombangnya naik sangat tinggi. Aku bisa melihat gelombang air itu. Oh… ya Tuhan …! air sudah masuk… sangat tinggi! Dan aku melihat beberapa kota. Aku melihat sebuah kota besar, dan airnya sekarang menghempas ke tanah. Dan kemudian aku melihat bangunannya – semuanya roboh! Kemudian nampak tanah yang retak, dan bangunannya jatuh kedalam lubang retakan. Ya Tuhan … !!!

Bunda Maria - "Anakku, di dalam pemurnian terakhir ini banyak yang akan disingkirkan dari bumi. Banyak orang baik akan menderita bersama orang jahat, tetapi kebaikan akan menang di balik tirai kematian nanti. Sadarilah, anak-anakku, nilai dari penderitaan demi pengudusan jiwamu dan jiwa orang-orang yang kau cintai.

"Janganlah kamu menyia-nyiakan waktumu sekarang, waktu yang masih tersisa saat ini, di dalam omong kosong dan pencarian yang didorong oleh kenikmatan daging. Bangkitlah dan berserulah dari atap rumah, karena waktunya semakin singkat! Anak-anakku, kamu semua harus maju sebagai murid-murid Putraku, masing-masing memiliki tanggung jawab besar terhadap saudaranya.


Para Pasukan Kristus

"Anak-anakku, rahmat yang berlimpah telah diberikan kepadamu untuk menguatkan kamu dalam menjalani pertempuran di depan. Kamu benar-benar akan menjadi pasukan Kristus. Janganlah mengharapkan kenyamanan. Janganlah mengharapkan kemuliaan duniawi. Tidak, kamu akan menggaruk-garuk di tanah dan menggali di dalam debu. Kemuliaanmu akan berupa kehidupan kekal di dalam Kerajaan.

"Sekarang kamu semua harus berkumpul di dalam terang. Sebab di mana pun ada dua atau lebih orang berkumpul dalam nama Putraku, ketahuilah bahwa Dia akan berada di antara kamu untuk membimbingmu.

"Sering-seringlah memanggil para (malaikat) pengawalmu, anak-anakku. Kamu telah melupakan malaikatmu. Janganlah mendengarkan ejekan dunia ini. Dunia berusaha menghapus kenyataan adanya para malaikat pengawal Surgawi dari ingatanmu, agar mereka dapat menyerahkan kamu kepada Lucifer.

"Ketika kamu mengalami kesedihan atau pencobaan besar, panggillah malaikat pengawalmu. Mintalah tolong kepada Putraku di dalam Bapa. Janganlah mencari penghiburan di antara manusia, karena manusia tidak memiliki apa pun untuk diberikan kepadamu, karena manusia telah menjadi sombong. Manusia telah menjadi pencari dan pecinta kenikmatan. Manusia tidak lagi memiliki kemurahan hati.

"Kamu telah membuang kebenaran yang ada di dalam Kitab kehidupan, kamu memilih untuk menulis ulang perkataan nabi-nabi zaman dulu. Kamu tidak boleh menulis ulang Kitab itu untuk disesuaikan dengan cara-cara manusia! Kamu harus membawa manusia agar mengikuti cara-cara Allahnya. Menurutmu, berapa lama Kami akan mentolerir semua kekejian yang dilakukan di dunia dan di Rumah Tuhan?"




Veronica Kemudian nampak St. Michael bergerak maju. Dia berdiri dengan membawa sebuah pedang besar di tangannya. Pedang itu menjangkau hingga ke seluruh langit. St.Michael nampak berdiri dan dia sedikit membungkuk… oh, dia sangat gagah! Rambutnya… keemasan dan sangat indah. Warna rambutnya seperti warna logam, warna emas yang indah. Suara St. Michael… suaranya menggelegar! Aku hampir … aku harus memegang telingaku, suaranya sangat keras!

St. Michael - "Teriaklah dari atas atap: Waktunya semakin singkat! Bertobatlah sekarang dari dosa-dosamu! Lakukanlah penebusan kepada Allahmu sekarang!"

Veronica – Kemudian nampak St. Michael mulai menulis di langit dengan jarinya.


Pelanggaran-Pelanggaran Besar Terhadap Tuhan

St Michael - "Aku membuat daftar pelanggaran-pelanggaran besar terhadap Allah Surga dan bumi: 1. Penghujatan! 2. Kekejian! 3. Ketidaksopanan! 4. Penyembahan berhala! 5. Tidak hormat terhadap penguasa! 6. Ketidaksetiaan dalam keluarga! ! 7 .... "

Veronica – Tapi tulisan itu sangat kecil … aku hampir tidak bisa membacanya. Ya, sekarang St.Michael bergerak maju, dan dia menulis jauh lebih besar.

St Michael - "... Kesucian - kesucian dalam perkawinan banyak ditinggalkan demi kesenangan daging. Kutukan akan mengikuti jalan ini! 8. Kekejian di Rumah Tuhan: 1. Tidak hormat dalam berpakaian. 2. Menulis ulang perkataan dari para nabi. 3. Kecongkakan di antara para hamba Allah. 4. Kesombongan intelektual di antara para hamba Allah. 5. Hilangnya panggilan sejati. 6 .... "

Veronica – Kemudian nampak St. Michael bergerak maju dan berdiri sangat dekat denganku. Dia berkata:

St Michael - "Para hamba Tuhan, kembalilah sekarang kepada kehidupan doamu! Perbaikilah kembali Rumah Allah. Disiplin yang ketat harus dipulihkan di Rumah Allah. Kepemimpinan di Rumah Allah sangat dibutuhkan."

Veronica – Kemudian St. Michael berkata:

St Michael - "Ulangi kalimat ini, anakku. Disiplin yang ketat, pengendalian diri dan penyangkalan diri harus dilakukan oleh para hamba Allah di Rumah Allah. Tidak bisakah kamu berkurban bagi jiwa-jiwa yang berada dibawah pemeliharaanmu dan bagi jiwamu sendiri?"

Veronica – Kemudian suasana nampak semakin gelap sekali, dan aku mengerti ... nampak St.Michael mengarahkan pedangnya ke bawah, dan pedang itu berlumuran darah.


Empat Ekor Kuda

Kemudian suasana mulai sangat terang, dan ada ... aku melihat beberapa ekor kuda. Ada beberapa orang pria yang bergerak kencang melintasi langit. Oh, mereka itu nampak mengerikan! Kuda pertama berwarna merah, dan di atasnya duduk — seorang pria. Dia mengenakan jubah merah, tapi ada celah di matanya. Dan pria itu memegang sebilah pedang di tangannya, dan pedang itu meneteskan darah. Di atasnya ada tertulis: "PERANG DAN PENGHANCURAN."

Lalu nampak ada seorang pria lain yang menunggang kuda. Kudanya berwarna hitam, terlihat sangat gelap. Kuda hitam itu memiliki topeng di matanya. Dan orang yang duduk di atas kuda itu adalah seseorang yang mengerikan — kurasa, itu adalah seorang pria. Dia mengenakan jubah hitam juga, dengan celah di matanya — bulat; dan dia memakai pita di kepalanya, pita hitam, pita yang melambangkan duka cita. Kemudian dari belakang di dekat kuda, dia memegang apa yang tampak seperti neraca. Lalu dia menghentikan kudanya, dan dia mengambil apa yang tampak seperti sebuah koin, dan dia menjatuhkan koin itu ke dalam neraca, dan dia berkata: "Berapa banyak yang akan kau bayarkan untuk roti?" Lalu pria itu mengembalikan neraca itu ke bagian samping kudanya, dan kudanya sekarang berlari kencang di atas pepohonan.

Kemudian datanglah satu sosok melewati langit. Sosok itu tampak mengerikan. Ya, dia juga naik kuda. Kuda itu berwarna hijau, tetapi dengan dua mata hitam besar di wajahnya yang berwarna hijau. Dan dia berkata: "Sampar! Sampar akan dilepaskan di bumi!"

Mereka nampak mengerikan! Oh, itu adalah mayat-mayat! Aku melihat beberapa mayat, dan ada serangga merayapi mereka! Oh Tuhan … [Veronica mengerang takut melihat pemandangan yang menjijikkan itu.] Oh, mayatnya! Galilah lubang — kuburkan mereka! Oh Tuhan! Dan aku melihat orang-orang. Mereka mencoba menggali lubang, tetapi ada begitu banyak mayat, begitu banyak sehingga mereka tidak bisa memasukkannya ke dalam lubang itu. Oh…

Kemudian suasana menjadi sangat gelap, dan aku tidak bisa melihat apa pun. Tapi sekarang — oh, ada cahaya terang di dekat pepohonan. Dan kemudian nampak Bunda Maria bergerak maju. Oh… dia terlihat sangat cantik. Ya… Bunda Maria mengenakan jubah putih, dan jubah itu sampai menutupi di atas kepalanya. Jubah itu memiliki pinggiran emas. Dan Bunda Maria nampak memakai selempang emas di pinggangnya.

Di kakinya, Bunda Maria memakai sandal, sandal emas; tetapi ia dibuat seperti dari banyak ikatan, karena ikatan-ikatan itu berada di antara jari-jari kakinya. Aku bisa melihat tali emas di antara jari-jari kakinya. Oh, Bunda Maria nampak cantik… sangat cantik!

Kemudian Bunda Maria berkata mengulangi :

Bunda Maria - "Anak-anakku, bukanlah keinginanku untuk menakuti kamu, tetapi aku harus membangunkan kamu bagi apa yang akan menjadi takdirmu nanti. Ini bukanlah gambaran yang menyenangkan hatimu.

"Semua yang tetap berada di dalam terang, tidak akan merasa takut di hari-hari mendatang. Mereka akan menemukan penghiburan dan perlindungan di dalam Hati Kudus Putraku. Bawalah Putraku ke dalam rumahmu, di dalam gambar-gambar atau patung, yang bisa mengingatkan kamu akan Dia. Kamu akan mendapati sebuah batu besar di sebuah dunia yang berjalan di dalam kegelapan. Rumahmu harus menjadi benteng dalam pertempuran mendatang.

"Ajarilah anak-anakmu dengan baik dalam hal keselamatan jiwa mereka. Ketahuilah bahwa ketika mereka meninggalkan pintu rumahmu, mereka akan rentan terhadap serangan setan. Ajarkan kepada mereka, hai para orang tua, nilai dan manfaat dari doa. Doa harus dikembalikan ke dalam rumahmu. Teladanmu haruslah berupa kesucian. Teladanmu haruslah berupa ketabahan. Dan yang terpenting, anak-anakku, ingatlah bahwa kamu harus menunjukkan dan mempraktikkan kasih kepada Bapa.


Seringlah Mengunjungi Putraku

"Aku tidak akan meninggalkan kamu. Aku akan selalu berada di sini. Seringlah datang kepadaku. Seringlah mengunjungi Putraku di tabernakel-tabernakel di dunia. Dia sangat kesepian, anak-anakku; hanya ada sedikit sekali orang yang berkunjung ke Rumah-Nya sekarang. Tidakkah kamu akan sering datang dan menghibur-Nya?

"Kamu semua hendaknya banyak berdoa agar biara-biara tidak menjadi kosong. Panggilan sejati banyak diperlukan. Berdoalah, berdoalah yang banyak untuk para imammu. Mereka berada dibawah serangan gencar.

"Anakku, sampaikanlah perkataanku ini kepada dunia. Kamu akan diserang oleh setan. Cara setan sangatlah halus. Kenalilah wajah setan di sekitarmu.

"Dalam kehidupanmu yang sibuk, anakku, kamu harus menyediakan lebih banyak waktu di dalam keheningan. Berbicara secara diam-diam dengan Bapa sangat dianjurkan.

"Anakku, kamu merasa sangat prihatin dengan misimu. Janganlah kamu terlalu khawatir, karena kamu dibimbing oleh para pengawalmu. Beban pekerjaan ini akan banyak dilepaskan dari pundakmu. Kamu akan menyadari bahwa dirimu telah mengirimkan banyak senjata.

"Aku tahu, anakku, bahwa Kami banyak meminta darimu; tetapi Kami akan memberikan banyak imbalan kepadamu. Imbalanmu bukanlah berasal dari dunia ini, tetapi Kami menjanjikan kepada semua orang yang percaya dan mengikuti jalan menuju kehidupan kekal di dalam Kerajaan, di dalam kemenangan penuh bersama Bapa. Tidak ada mata manusia, tidak ada perkataan manusia, yang bisa mengungkapkan kepadamu sukacita dan kebahagiaan Kerajaan itu. Semua itu Kami sediakan bagi kamu ketika kamu telah melewati tirai kematian. 

"Berdoalah dengan tekun. Setan tidak dapat masuk ke dalam dirimu jika kamu terus menjaga kewaspadaan dengan doa. Janganlah merasa terusik, anak-anakku, oleh serangan dari si jahat. Itu adalah sebuah rencana untuk mengganggu kamu. Lanjutkanlah dengan doa-doamu."

     [Pause]

 "... bahwa semakin dekat dirimu dengan Bapa, maka setan semakin cepat menempatkan para pengikutnya di sekitarmu."

Veronica – Nampak St.Michael datang di atas pepohonan — di atas, di balik pepohonan. Dan dia sekarang bergerak sangat dekat ke pepohonan, dan dia berdiri di sana…. dan dia bergabung sekarang ... oh, ada sekitar lima malaikat lain yang ikut turun. Kemudian nampak Bunda Maria datang ke sisi kiri tiang bendera, dan dia berkata:

Bunda Maria - "Duduklah kamu sekarang, anakku, sampai Yesus memberkati benda-benda sakramentalmu. Lanjutkan dengan doa-doamu, seperti hujan yang jatuh ke atas jiwa-jiwa yang haus. Jika kamu meminta, kamu akan diberi minum dengan air murni dari Surga."

Veronica – Nampak sebuah anak panah besar yang mengarah ke Surga, panah itu sangat besar; ia menunjuk ke Surga. Dan sekarang bagian belakang panah itu ada sebuah ekor yang sangat panjang melintasi langit ke sisi kanan. Kemudian ekor itu membentuk sebuah huruf "W" (Warning) yang sangat besar, ekornya memanjang di langit: Warning! (Peringatan)

     [Pause]

Bunda Maria - "Kamu harus menyadari rencana Surga dengan jelas. Bapa menunggu tindakan penebusan dosamu. Neraca harus seimbang dengan kebaikan. Jam bagi peringatanmu sudah semakin dekat. Bapa menunggu tindakan penebusanmu. Tidak akan ada tanggal yang diberikan. Kamu mendekati hari-hari itu dengan harapan bahwa umat manusia akan memperbaiki jalannya di mata Tuhannya."

Veronica – Aku melihat ada tiga malaikat turun di sisi kanan tiang bendera: Michael, Gabriel, Raphael. Lalu yang di kanan, Raphael, nampak melangkah maju. Dan dia berkata:

St. Raphael - "Kamu harus meneriakkan perkataanmu dari atas atap rumah! Bekerjalah dengan sangat cepat. Waktunya semakin singkat."

Veronica Aku melihat Gabriel, yang berada di tengah, dia nampak bergerak maju. Dia memegang sebuah jam pasir; dan dia membalikkan jam pasir itu, dan pasirnya mengalir melewatinya. Pasirnya berwarna sangat merah. Kemudian nampak dia meletakkan tangannya di bawah kaca, jam pasir itu, di bagian tengah. Pasirnya hampir habis. Dan sekarang aliran pasir sudah berhenti. Dan kemudian jam pasir itu diserahkan kepada Michael. Lalu nampak Michael berdiri; di tangan kanannya dia memegang sebuah neraca, dan di tangan kirinya dia memegang jam pasir.


Saat Dari Zaman Dulu

Aku melihat seorang malaikat bergerak maju. Malaikat itu mengulurkan sebuah cawan emas. Dia memintaku untuk mengulurkan tanganku, dan mengambil cincin di dalam cawan emas itu. Oh…!

     [Pause]

Oh!... itu adalah sebuah monstran emas yang besar. Indah sekali! Ia berisi sebuah Hosti Kudus di tengahnya, dan Hosti itu sangat terang. Indah sekali! Dan kemudian nampak ada dua malaikat berdiri, satu di sisi kanan Hosti, yang lain di sebelah kiri. Dan di atas nampak ada – oh… seorang lelaki tua ... terlihat seperti seorang lelaki, tetapi dia sangat baik. Dia sangat ramah.

Kemudian Bunda Maria sudah berada di sebelah kanan. Bunda Maria berkata:
Bunda Maria - "Lihatlah anakku, anak tangga dari kehidupan: Bapa, Putra, dan Roh Kudus."

Veronica - Oh! Indah sekali! Aku melihat cahaya yang sangat, sangat terang. Dan ada seorang pria. Dia nampak sangat tua. Dan kemudian ada malaikat yang berdiri di samping dan berkata:

Malaikat - "Amatilah saat dari Zaman dulu. Dia adalah Bapa dari seluruh kasih dan kebaikan."

Veronica - Dan kemudian aku melihat suatu berkas cahaya yang sangat besar. Pria tua itu — Dia duduk di atas takhta emas yang indah — sangat indah, dengan beludru merah. Dan — oh, tahta itu nampak sangat mewah, keemasan dan indah. Lalu sebuah berkas cahaya yang sangat terang nampak turun dari tangan-Nya dan menyelimuti takhta-Nya, dan berkas cahaya itu bergerak ke bawah - oh, cahaya itu membuat sebuah bentukan segitiga di bawah-Nya. Kemudian segitiga itu membentuk sebuah bola yang besar….

Dan — oh, St.Michael muncul dan berkata:

St. Michael - "Bapa mengatur semua kehidupan."

Veronica – Kemudian nampak bola itu semakin kecil, dan aku melihat bola itu menjadi sangat kecil. Dan sekarang bola itu melayang jauh. Ia kembali berada di belakang tiang bendera, dan awan-awan datang di sekitar tiang bendera. Aku bisa melihat bintang-bintang sekarang.

Bunda Maria - "Anakku, doa hening dan banyak meditasi akan memberimu ketenangan jiwa.

"Kamu akan bisa mengetahui banyak roh pendamping yang dikirim kepadamu, yang akan membantu kamu dalam misiku di dunia. Kami tidak akan memberimu beban yang lebih berat daripada yang dikehendaki oleh Bapa, karena Bapa mengetahui kemampuanmu. Kamu tidak akan terbebas dari pencobaan, karena rohmu harus melewati sebuah cawan penderitaan.

"Janganlah khawatir dengan kondisi tubuhmu, tetapi jagalah baik-baik rohmu. Tubuhmu hanyalah cangkang yang akan menjadi debu, tetapi rohmu bersifat kekal. Berilah makan kepada jiwamu."

Veronica Kemudian nampak Bunda Maria mengulurkan Rosarionya. Warnanya sangat putih; manik-maniknya seperti mutiara. Dan manik Bapa Kami — ya… manik-manik Bapa Kami sangat indah; berwarna keemasan. Lalu Bunda Maria mengangkat salibnya tinggi-tinggi di atas kepalanya. Itu adalah salib yang sangat besar, keemasan. Dan dia membuat tanda salib atas nama semua orang. Bunda Maria tersenyum, dan dia bergerak ke sisi kiri tiang bendera: Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.

Kemudian nampak Bunda Maria melayang ke sisi kanan tiang bendera, dan dia mengulurkan tangannya dengan memegang salib: Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.

Lalu Bunda Maria menempatkan tangannya yang memegang Rosario di depan dadanya, dan nampak ada banyak sinar yang memancar. Oh, cahaya yang keluar dari tangan Bunda Maria nampak bergerak turun menuju ke tanah. Nampak cahaya itu sangat tebal. Cahayanya indah sekali! Itu seperti… itu seperti api, tetapi tidak terasa panas. Oh, sinarnya sangat indah! Aku bisa menyentuh dan melewatkan tanganku melalui cahaya itu. Oh, indah sekali!

Kemudian nampak Bunda Maria bergerak maju.

Bunda Maria - "Aku memberikan kepadamu, anak-anakku, rahmat yang berlimpah dalam nama Bapa — rahmat untuk pertobatan dan penyembuhan, rahmat untuk keselamatan semua jiwa.

"Duduklah kamu sekarang, anakku, karena kamu akan melakukan banyak penebusan dosa bagi dunia, pada pekan ini. Mereka yang kuat haruslah menolong yang lemah.

"Putraku akan segera ada bersamamu untuk memberkati semua benda sakramental, semua benda yang kudus. Kamu boleh duduk sekarang, anakku."

     [Pause]

Veronica - Sekarang Yesus datang. Oh, nampak jantung-Nya yang besar berada tepat di depan jubah-Nya. Oh… dan Dia meletakkan tangan kiri-Nya ... dan kemudian dengan tangan kanan-Nya, Dia mengulurkan tangan ke atas kepala-Nya, seperti ini… Sekarang Yesus berdiri di sebelah kanan, sisi kanan kita. Sekarang Dia mengangkat tangan-Nya ke atas kepala-Nya, seperti ini, dan Dia membuat tanda dari Tritunggal: Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.

Lalu Yesus bergerak lebih dekat ke tiang bendera. Dan Dia tersenyum, dan mengulurkan tangan-Nya lagi, seperti ini — seperti ini… dan Dia membuat tanda dari Tritunggal: Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.

Lalu Yesus bergerak ke sisi kiri tiang bendera. Suasana sangat berangin hingga jubah-Nya tertiup melambai-lambai. Aku dapat melihat bahwa Yesus memakai sandal cokelat. Oh ya... sekarang nampak Dia mengulurkan tangan-Nya di depan wajah-Nya, seperti ini, dan Dia berkata:

Yesus - "Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus. Aku melimpahkan kepadamu rahmat yang lebih berlimpah daripada daun-daun kelopak mawar."

Veronica - Sekarang Yesus bergerak ke sisi pohon, dan Dia nampak bergerak turun. Dia melihat ke arah bawah sekarang, dan Dia membungkuk, membuat tanda dari Tritunggal: Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus.

Lalu Yesus bergerak lagi, dan Dia sekarang meletakkan tangan-Nya seperti ini, dan dari tangan-Nya nampak cahaya memancar— oh, seperti cahaya sinar yang ditempatkan Bunda Maria sebelumnya. Oh, cahaya itu indah sekali! Meskipun di bawah cahaya terang, nampak ada banyak sekali kristal perak kecil berkilauan. Oh, ia nampak indah sekali! Ya, indah sekali! Oh, dan kristal bercahaya perak itu turun sekarang mengenai wajah kami. Itu adalah kristal. Ya, semua itu indah sekali! Kristal itu nampak sangat ringan, itu seperti bulu, indah sekali! Dan sekarang Yesus membungkuk, dan Dia berkata:

Yesus - "Anak-Ku, tidak ada yang mustahil bagi Bapa."

Veronica – Ya… indah sekali! Sekarang langit dipenuhi dengan malaikat… Mereka berpakaian sangat indah dalam semua warna pelangi. Oh… mereka cantik sekali! Lalu terdengar mereka bernyanyi… mereka bernyanyi. Aku, mendengarnya… tapi aku tidak tahu apakah aku bisa menirukan mereka [Veronica menyanyi…:] "Alleluia! Alleluia! Alleluia!"

Kemudian nampak suatu cahaya yang terang, terang yang luar biasa. Oh, mereka menunjuk ke arah langit, dan aku melihat ada cahaya yang luar biasa. Oh! tapi sekarang kelihatannya — kelihatannya cahaya itu seperti sebuah komet. Benda itu, seperti bola. Ia datang melewati langit, dan para malaikat berdiri di sana sekarang. Mereka tampaknya tidak terganggu oleh benda itu. Dan sekarang salah satu malaikat bergerak maju. Oh… ternyata dia mengenal aku.

Malaikat - "Veronica, aku telah berada bersamamu sejak lama."

Veronica - Kemudian nampak malaikat itu bergerak turun, atau lebih tepatnya melayang turun.

Malaikat - “Aku tak pernah meninggalkan kamu, Veronica. Hendaknya kamu lebih sering memanggilku. Aku tidak pernah merasa bosan.” 

Veronica - Oh, Tusazeri, malaikat Tusazeri. Oh!


Rahasia Kebahagiaan

Tusazeri - "Aku akan memberimu rahasia kebahagiaan di dalam Bapa. Tidak ada jiwa yang akan tumbuh kesepian, karena di samping mereka ada seorang teman, seorang penjaga dari Surga. Mereka selalu ada bersamamu, para penjaga jiwamu. Namun kamu juga bisa mengusir mereka, dan hal itu membuat kami sangat sedih. Ketahuilah bahwa kami berada di sini, di bumi, untuk melindungi kamu, untuk melindungi jiwamu, agar setan dan para pengikutnya tak bisa memasuki jiwamu.

"Izinkanlah kami untuk berperang bersama denganmu. Pertempuran ini akan menjadi pertempuran kemenangan yang gemilang bagi Kerajaan Surga. Seluruh isi Surga menyaksikan pertempuran yang berkecamuk di bumi. Kamu memiliki banyak baju zirah, tapi kami memiliki pertahanan yang hebat dari Surga. Janganlah mengusir kami, karena kami ingin selalu ada bersamamu. Namun, kamu harus memanggil kami dengan hatimu. Panggillah kami, dan kami akan mengikuti kamu saat kamu melakukan ziarahmu ke seluruh dunia."

Veronica – Kemudian suasana nampak menjadi sangat gelap, dan oh… semakin gelap, seperti cahayanya padam. Sekarang di tiang bendera itu semuanya nampak hitam. Semuanya hitam, termasuk juga langit… tapi disana ada lilin, ada satu lilin menyala di langit — hanya satu lilin besar, dan di bawahnya ada kata : F-A-I-T-H. (IMAN)

Sekarang kata itu yang ditulis dengan emas, "IMAN," nampak memudar, dan di atasnya muncul kata “TUHAN”. Lalu kata inipun memudar, sepertinya keduanya melebur, dan di seluruh langit nampak kata “TUHAN ADA”. Dan kemudian St.Michael muncul, dan dia menyerukan untuk meletakkan tanda seru pada kata ADA. Jadi : TUHAN ADA! Titik!" katanya.

Kemudian St.Michael mengarahkan pedangnya ke bawah, seolah-olah dia sedang menggali tanah, tetapi ternyata tidak. Aku tidak tahu apa yang dia tempatkan di tanah. Oh, aku melihat dia menempatkan setan kedalam tanah. Jadi, aku berpikir itu adalah setan; itu adalah hal yang tampak mengerikan. Sepertinya itu berwujud manusia, namun juga terlihat seperti binatang — seperti binatang. Itu terlihat seperti ular. Ya Tuhan… kemudian St.Michael berkata:

St. Michael - "Kamu tidak perlu takut. Hadapilah itu, dan itu akan menghilang. Hadapilah itu dengan doa."

Veronica - Bapa kami yang ada di surga. Dimuliakanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu. Jadilah kehendak-Mu, di atas bumi seperti di dalam Surga. Berilah kami rejeki pada hari ini. Dan ampunilah kesalahan kami, seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami. Dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskan kami dari yang jahat. Amin.

Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu; terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus. Santa Maria, Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini, sekarang dan waktu kami mati. Amin.
Kemudian nampak Bunda Maria dan Yesus berdiri di dekat tiang bendera.


Fatima

Jesus berkata "Wartakanlah perjalanan Ibu-Ku di Fatima."
Veronica - "Oh, yang ini akan aku cetak lebih banyak lagi."

Yesus memintaku agar aku mencetak lebih banyak lagi untuk diberikan kepada orang-orang, tentang kisah perjalanan Ibu-Nya di Fatima. Itu adalah yang paling penting.



*****






No comments:

Post a Comment