These Last Days News - October 21,
2015
BERGERAK MENUJU SEBUAH AGAMA TUNGGAL DUNIA, SEBUAH EKONOMI
TUNGGAL DUNIA DAN SEBUAH PEMERINTAHAN TUNGGAL DUNIA…
Para elit global belum
pernah berada lebih dekat dengan tujuan mereka untuk mewujudkan sebuah dunia
yang bersatu. Berkat serangkaian
perjanjian dan permufakatan internasional yang saling terkait, tata kelola
planet ini semakin menjadi terglobalisasi dan tersentralisasi. Namun kebanyakan
orang tampaknya tidak merasa khawatir sama sekali dengan hal ini. Dalam 30 hari
terakhir, kita telah melihat beberapa langkah terbesar menuju terbentuknya satu pemerintahan dunia, satu ekonomi dunia
dan satu agama dunia yang pernah kita saksikan, tetapi peristiwa ini hanya memicu
sangat sedikit sekali diskusi atau pun debat publik. Jadi, tolong, bagikan
artikel ini dengan sebanyak mungkin orang. Kita harus membangunkan orang-orang tentang
hal ini sebelum terlambat.
Dari 25 September hingga 27 September 2015, PBB telah
meluncurkan “sebuah agenda universal baru” bagi kemanusiaan. Hal
itu bukan sekedar kata-kata belaka, tetapi ia benar-benar terlahir langsung dari dokumen inti untuk agenda baru ini. Paus Francis
telah melakukan perjalanan ke kota New York untuk memberikan pidato yang
mengawali konferensi ini, dengan memberikan dukungan yang cukup besar terhadap
rencana baru ini. Hampir setiap negara di seluruh planet ini dengan sukarela
mendaftar untuk mewujudkan 17 tujuan yang termasuk dalam rencana ini, namun
sayangnya, perubahan peristiwa-peristiwa yang menakjubkan ini hanya sedikit
sekali diliput oleh berita-berita utama internasional.
PBB berjanji bahwa jika kita semua mau bekerja
bersama, maka kita dapat mengubah planet kita menjadi semacam "utopia,"
tetapi pada kenyataannya: semua pembicaraan tentang "persatuan" ini menutupi sebuah agenda yang sangat
berbahaya. Berikut ini kutipan dari karya Paul McGuire, penulis buku baru
yang inovatif berjudul “The
Babylon Code”…
PBB tidaklah meminta
izin, tetapi mengeluarkan perintah bahwa seluruh
planet hendaknya berkomitmen untuk mewujudkan 17 tujuan pembangunan
berkelanjutan dan 169 buah target pembangunan berkelanjutan yang dirancang
untuk secara radikal mengubah dunia kita pada tahun 2030. Rencana PBB 2030 yang
dipromosikan oleh Paus Francis akan memajukan Agenda 21.
Melalui media yang sangat terkendali, populasi
massa akan diberitahu bahwa ini semua adalah berbicara tentang menyelamatkan
lingkungan dan “mengakhiri kemiskinan.” Tetapi itu bukanlah tujuan sebenarnya
dari Agenda 21. Tujuan dari Agenda 21 adalah untuk membentuk pemerintahan
global, sistem ekonomi global, dan agama global. Ketika Sekretaris Jenderal PBB
Ban Ki-Moon berbicara tentang "mimpi dunia yang damai dan bermartabat bagi
semua orang" ini tidak berbeda dengan ketika Komunis menjanjikan kepada orang-orang
tentang adanya sebuah "surga bagi para pekerja."
Bagi populasi umum,
"Agenda 2030" telah diganti namanya menjadi "tujuan-tujuan global".
Pada tanggal 26 September
2015, beberapa nama besar
di dunia musik (termasuk Beyonce) mempromosikan "tujuan global" baru
ini di acara "Global Citizen Festival" yang diadakan di Central Park.
Dan Anda dapat menonton videonya di YouTube di mana beberapa nama paling terkenal
di seluruh planet ini mendesak kita semua untuk mendukung "tujuan
global" baru ini. Silakan lihat disini.
Semua ini bukanlah
kebetulan belaka. Kita semua sedang dilatih
dan dikondisikan untuk menganggap bahwa diri kita sebagai "warga
dunia" yang termasuk dalam "komunitas global." Beberapa dekade
yang lalu, kebanyakan orang Amerika akan mengangkat tangan, tanda menolak, atas
pernyataan sepihak seperti ini. Tetapi sekarang kebanyakan orang sepertinya
menerima begitu saja perubahan ini secara
pasif. Masyarakat-masyarakat rahasia yang sangat kuat dan organisasi-organisasi
internasional telah menggerakkan kita semua ke arah ini dalam waktu yang sangat
lama, dan kebanyakan orang Amerika tidak tahu apa yang sedang terjadi. Hal ini dapat
kita ketahui dari pendapat Paul McGuire...
PBB, secara de facto, adalah sebuah pemerintahan
global, dan PBB memerintah bukan atas "persetujuan dari mereka yang
diperintah." PBB adalah sebuah pemerintahan global di mana para politisi
Amerika, dari kedua partai, telah menyerahkan hak-hak Konstitusional kita. Jika
Anda melihat debat calon Presiden Republik (Amerika Serikat), Anda dapat melihat
sebagian besar dari mereka adalah calon-calon “yang dibeli.” Mereka berada di
sana untuk melakukan penawaran dari ‘para tuan’ mereka yang sebenarnya, yang terdiri
dari para keluarga pemilik perbankan internasional dan masyarakat-masyarakat rahasia
mereka yang saling terkait. Jika seorang kandidat memiliki seperangkat
kepercayaan atau ideologi yang berbeda dari "kelompok pemikir Orwellian"
yang menjadi kebijakan dalam negeri dan luar negeri mereka, maka para kandidat
itu akan dipersilakan untuk pergi.
Siapakah kelompok elit yang kuat dan masyarakat
rahasia yang menjalankannya? Saat kami secara ekstensif mendokumentasikan dalam
buku baru kami, The
Babylon Code, yang ditulis bersama oleh penulis ini
dan Troy Anderson, seorang jurnalis investigasi yang dinominasikan piagam Pulitzer
Prize, terdapat sebuah jaringan yang sangat nyata dari kelompok-kelompok rahasia
dan semi-rahasia ini.
Kelompok-kelompok seperti Dewan Hubungan Luar
Negeri, Komisi Trilateral, Royal Institute of International Affairs, PBB, Club of Rome, Grup Bilderberg,
dan lain-lainnya, mereka mengendalikan para presiden, perdana menteri, jaringan
media, politisi, CEO, dan bahkan seluruh negara-negara.
Anda hampir tidak akan pernah mendengar analisis
substantif apa pun dari media, yang memang sudah dikendalikan oleh
kelompok-kelompok ini atau upaya untuk meminta pertanggungjawaban mereka oleh
pemerintah-pemerintah di seluruh dunia.
Cara lain agar planet kita
"dipersatukan" adalah melalui penggunaan perjanjian-perjanjian
perdagangan internasional.
Tujuan utamanya adalah agar seluruh dunia menjadi
"pasar tunggal" dengan hukum, peraturan, dan regulasi yang seragam.
Tetapi ketika kita menggabungkan ekonomi kita dengan seluruh dunia, maka Amerika
Serikat telah kehilangan puluhan ribu bisnis dan jutaan lapangan pekerjaan karena
korporasi-korporasi monolitik yang sekarang mendominasi perekonomian kita akan menggeser
pusat-pusat produksi ke daerah-daerah di mana tenaga kerja jauh lebih murah. Hal
ini adalah benar-benar menghancurkan kelas menengah. Tetapi sangat sedikit
orang yang peduli dengan hal ini, hingga kini.
Negosiasi untuk salah satu perjanjian perdagangan
internasional terbesar yang pernah ada di dunia baru-baru ini dilakukan.
Kemitraan Trans-Pasifik, yang juga dikenal sebagai "Obamatrade," akan
mewakili langkah raksasa menuju ekonomi global yang benar-benar bersatu.
Berikut ini adalah kutipan dari salah satu artikel saya sebelumnya...
Kita baru saja menyaksikan salah satu langkah
paling signifikan menuju sistem ekonomi tunggal dunia yang pernah kita lihat.
Negosiasi untuk membentuk Kemitraan Trans-Pasifik telah selesai, dan jika
disetujui ia akan menciptakan blok perdagangan terbesar di planet ini. Tapi ini
bukan hanya sebuah perjanjian dagang. Dalam perjanjian ini, Barack Obama telah
melakukan segala hal yang dia tidak akan pernah bisa dapatkan melalui Kongres Amerika.
Dan begitu perjanjian ini disetujui, akan sangat sulit untuk membuat perubahan
padanya. Jadi pada dasarnya, apa yang terjadi adalah bahwa agenda Obama secara
permanen telah ditetapkan dan dimeterai bagi 40 persen dari perekonomian
global.
Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Meksiko,
Australia, Brunei, Chili, Malaysia, Selandia Baru, Peru, Singapura dan Vietnam
semuanya berniat menandatangani rencana berbahaya ini. Secara kolektif,
negara-negara ini memiliki total populasi sekitar 800 juta orang dan PDB
gabungan sekitar 28 triliun dolar. Dan apakah Anda ingin tahu siapa yang
mendorong dengan sangat keras untuk memberi Obama dengan kekuasaan negosiasi jalur cepat
sehingga negosiasi ini dapat dibawa kepada keberhasilan?
Itu adalah kepemimpinan partai Republik yang berkhianat
di Kongres Amerika Serikat. Mereka melakukan segala yang mereka bisa untuk
membuka jalan bagi Obamatrade.
Kita juga melihat beberapa gerakan menakjubkan ke
arah terbentuknya agama tunggal dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, Anda mungkin telah
memperhatikan bahwa menjadi sangat trendi bagi beberapa orang untuk mengatakan
bahwa semua agama hanyalah jalan yang berbeda untuk menuju Tuhan yang sama.
Bahkan, banyak pemimpin agama terkemuka sekarang secara terbuka menyatakan
bahwa dua agama terbesar di seluruh planet ini, Kristen dan Islam, menyembah Tuhan
yang sama persis.
Sebagai contoh, renungkan apa yang dikatakan Paus
secara terbuka tentang masalah ini. Berikut ini adalah kutipan panjang dari
salah satu artikel saya yang terbaru tentang End of the American Dream…
*****
Apa yang dikatakan oleh Paus Francis di
Katedral St. Patrick di Manhattan sangat sedikit sekali mendapat liputan dari
media arus utama, padahal isinya sangat signifikan. Berikut ini adalah
bagaimana dia memulai pidatonya…
Saya ingin menyampaikan dua perasaan saya
kepada saudara-saudari Muslim saya: Pertama, salam saya ketika mereka yang merayakan
pesta pengorbanan (Idul Adha). Saya berharap salam saya menjadi lebih hangat.
Sentimen kedekatan saya, sentimen kedekatan saya dalam menghadapi tragedi.
Tragedi yang mereka derita di Mekah.
Pada saat ini, saya memberikan jaminan atas doa-doa
saya. Saya menyatukan diri saya dengan kalian semua. Sebuah doa kepada Tuhan
yang maha kuasa dan maha penyayang.
Paus memilih kata-kata itu bukannya kebetulan saja.
Dalam Islam, Allah dikenal sebagai "yang maha penyayang". Silakan
melihat di Google..
Dan ini bukan pertama kalinya Paus Francis menggunakan
bahasa seperti itu. Misalnya, berikut ini berasal dari komentar yang dia buat
selama pertemuan ekumenis pertamanya
sebagai Paus ...
Saya ingin menyapa dan dengan hormat berterima kasih
kepada Anda semua, teman-teman terkasih yang memiliki tradisi keagamaan lain;
pertama-tama umat Islam, yang menyembah satu Tuhan, yang hidup dan penuh belas
kasihan, dan selalu memanggil Nama-Nya di dalam doa, dan kalian semua. Saya
sangat menghargai kehadiran Anda: di dalamnya saya melihat tanda nyata dari
keinginan untuk tumbuh dalam rasa saling menghargai dan kerja sama untuk
kebaikan bersama umat manusia.
Gereja Katolik menyadari pentingnya mempromosikan
persahabatan dan rasa hormat antara pria dan wanita dari tradisi agama yang
berbeda - Saya ingin mengulangi ini: mempromosikan persahabatan dan rasa hormat
antara pria dan wanita dari tradisi agama yang berbeda - Gereja Katolik juga
membuktikan karya berharga yang dimiliki Dewan Kepausan untuk dialog antaragama.
Paus Francis dengan jelas percaya bahwa
umat Kristen dan Muslim menyembah Tuhan yang persis sama. Dan itu membantu
menjelaskan mengapa dia mengadakan doa dan bacaan Al-Qur'an di Vatikan
untuk pertama kalinya pada tahun 2014.
*****
Apa yang sedang terjadi
tidaklah bisa disangkal.
Kita semua sedang bergerak menuju satu
pemerintahan tunggal dunia, satu ekonomi tunggal dunia dan satu agama tunggal dunia.Tentu
saja kita tidak akan sampai di sana dalam semalam. Ini akan memakan waktu, dan
akan ada beberapa tonjolan di sepanjang jalan. Bahkan saya percaya, bahwa
planet kita akan mengalami kekacauan yang ekstrem sebelum kita benar-benar
sampai di sana.
Tetapi setiap krisis
besar yang muncul akan digunakan sebagai alasan untuk memajukan agenda ini. Secara virtual, setiap solusi yang ditawarkan kaum
elit itu akan melibatkan lebih banyak dorongan globalisasi dan lebih banyak
sentralisasi. Kita akan diberitahu bahwa semua masalah kita akan terpecahkan
jika umat manusia mau bergabung dalam sebuah kesatuan.
Bagi sebagian orang, tujuan dari "planet
bersatu" ini, di mana kita semua bekerja bersama untuk memberantas hal-hal
seperti kemiskinan, perang, dan penyakit, adalah masuk akal di dunia.
Bagi yang lain-lainnya,
satu pemerintahan tunggal dunia, satu ekonomi tunggal dunia dan satu agama
tunggal dunia, hanya akan berarti menyiapkan panggung bagi "tirani dunia
tunggal."
******
"Anak-anakku,
aku mengulangi, 666, yang dikenal selamanya dalam Kitab Kehidupan, Alkitab,
sebagai manusia kebinasaan, bukanlah satu orang manusia, tetapi ia adalah kuasa-kuasa
iblis yang berkumpul seperti burung nasar untuk menghancurkan umat Kristen dan
Kristianitas, untuk memperbudak orang yang baik. dan menjadikan kuat orang yang
jahat, menjadikan dosa sebagai jalan hidup mereka, sampai setiap makhluk hidup sejak
dari usia yang bisa berpikir, harus membuat keputusan: Siapakah tuanmu, manusia
atau Tuhan?" - Our Lady of the Roses, Bayside, April 9, 1977
*****
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
ReplyDeletehanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^