Sunday, August 3, 2014

Jika kepercayaan dirusak....

Jika kepercayaan dirusak, hal itu biasanya karena pelakunya membiarkan kesombongan mendikte pikirannya
Sabtu, 26 Juli 2014, jam 19.59 

PuteriKu yang terkasih, Aku datang sebagai Raja, namun sekarang, saat ini, Aku memanggilmu sebagai seorang miskin, karena Aku tidak memiliki kesombongan sedikitpun juga, karena hal ini tidak mungkin. 
 
Aku berseru memanggil semua anak-anak Allah dengan penuh kerinduan, agar Aku bisa membangunkan didalam hati mereka yang beku itu secercah kasih – sebuah kasih yang berasal dari BapaKu Yang Kekal, namun yang tinggal terbengkalai dan diabaikan. Aku, Yesus Kristus, juga dilupakan, meski tidak seorangpun di dunia ini yang tidak mendengar tentang Aku. Mereka mengenal Aku, namun lupa Siapa DiriKu ini sebenarnya. Beberapa ada yang mengenal NamaKu, namun ia tidak berarti apa-apa bagi mereka. Beberapa ada yang mengasihi Aku, tetapi mereka terlalu sibuk untuk bisa berbicara denganKu, selain dengan sebuah anggukan saja disana-sini yang menandakan bahwa dia mengingat Aku. Yang lain-lainnya telah mendengar tentang Aku, namun Aku hanyalah sebagai sebuah patung saja di mata mereka, sesuatu dari zaman yang sudah lampau, mungkin sebagai seorang nabi yang otentik maupun bukan. Dan bagi jiwa-jiwa lainnya lagi, yang sedikit sekali mengerti tentang hal-hal yang spirituil, Aku ini dianggap tidak ada. Aku hanya sebagai khayalan saja, suatu makhluk yang diciptakan didalam pikiran orang-orang yang taat, yang bergantung kepada helai-helai jerami dengan pengharapan agar ada sebuah dunia baru setelah ini. Maka biarlah Aku meyakinkan kamu – Allah adalah Allah. Umat manusia diciptakan oleh BapaKu Yang Kekal, karena itu merupakan bagian dari RencanaNya bagi semesta alam yang kekal. Semua yang ada dahulu, sekarang dan yang akan datang adalah atas Perintah dan Kehendak dari Dia yang Ada dan akan Ada. Semuanya bersujud di hadapan Allah, termasuk para musuhNya, di dunia Ciptaan BapaKu. 

Karena manusia berbakti secara buta terhadap segala sesuatu yang bisa dilihatnya, disentuhnya dan dirasakan oleh jasmaninya, maka spiritualitasnya menjadi gersang. Jika kamu percaya bahwa segala sesuatu berawal dari berakhir pada dunia ini, maka kamu berkata bahwa Aku tidak Ada. Kamu menyangkal Aku, Putera manusia, yang diutus untuk menyelamatkan kamu dari tipuan setan. Aku adalah berasal dari BapaKu. Aku merupakan bagian dari Rencana IlahiNya yang agung. Kita semua adalah satu, namun kamu, anak-anakKu yang terkasih, hidup di sebuah padang gurun yang tak memiliki kehidupan dan bersikap acuh terhadap makna dari KeilahianKu. KerajaanKu itu sempurna dan diciptakan oleh BapaKu. Umat manusia adalah sempurna, hingga ia dihancurkan oleh dosa terbesar di Mata BapaKu – dosa kesombongan. Waspadalah terhadap dosa kesombongan, karena ia berkembang oleh rasa cinta diri dari Lucifer. Lucifer, yang tertinggi diantara Hirarki BapaKu, percaya bahwa karena dia memiliki kehendak bebas maka dia bisa melakukan apapun yang diinginkannya, namun dia tidak mengerti hal ini. Dia diberi bukan saja Karunia kehendak bebas, tetapi juga kepercayaan dari BapaKu. BapaKu memperlihatkan kepercayaan sepenuhnya kepada seluruh CiptaanNya. Namun yang menyedihkan, hal ini tidak memperoleh balasan.
 
Jika kepercayaan dirusak, hal itu biasanya karena pelakunya membiarkan kesombongan mendikte angan-angannya, pikirannya dan perbuatannya. Sekali kesombongan itu berada didalam jiwamu, maka segera kamu akan menciptakan sebuah jarak pemisah antara dirimu dengan Dia yang menciptakan kamu dari sesuatu yang tidak berarti, kecuali segumpal tanah. Dia membetuk dirimu dan memberimu Karunia-karunia. Kesombongan adalah ancaman terbesar terhadap umat manusia, karena ia meyakinkan kamu bahwa dirimu memiliki pengetahuan yang lebih besar dari pada Allah. Jika kamu percaya hal itu, maka kamu tidak layak untuk berbicara dalam NamaNya atau tidak berkata apa-apa sama sekali. Dan jika kamu melakukannya, kamu akan menciptakan sebuah lingkungan dimana semua dosa akan diterima sebagai hal yang baik. Jika hal itu terjadi, maka kamu bukan saja akan menipu orang-orang lain, tetapi kamu juga akan membodohi dirimu sendiri.

Gurumu
Yesusmu yang mengasihi

No comments:

Post a Comment