Sunday, January 15, 2017

KARDINAL BURKE: DALAM MASALAH DUBIA...

KARDINAL BURKE: DALAM MASALAH DUBIA, SAYA LEBIH KHAWATIR DENGAN PENGHAKIMAN AKHIR DARIPADA KEHILANGAN GELAR SAYA
NEWSCATHOLIC CHURCH
January 12, 2017 (LifeSiteNews) - Kardinal Raymond Burke tetap bertahan pada pendapatnya bahwa empat orang kardinal yang berada di belakang dubia Amoris Laetitia sedang melakukan tanggung jawab Katolik mereka dengan cara meminta klarifikasi dari PF mengenai ide-idenya tentang ajaran Gereja Katolik yang berhubsungan dengan perkawinan dan Ekaristi.
Dalam wawancara baru-bari ini dengan media Italia LaVerita, Kardinal Burke mengatakan bahwa ada lebih dari empat orang kardinal yang merasa khawatir dengan Amoris Laetitia, namun tak ada batasan waktu yang pasti bagi mereka untuk melakukan koreksi yang resmi kepada PF.
Menurut Kardinal Burke, dia lebih memilih pada hari penghakiman nanti untuk berdiri tegak dengan hati nurani yang benar di hadapan Allah daripada saat ini mengkhawatirkan datangnya gelombang politik yang mungkin akan menerjang para kardinal pengusung dubia karena telah mengajukan permintaan klarifikasi kepada PF.
Sementara itu ada banyak berita yang berkembang bahwa PF akan menurunkan jabatan para kardinal pengusung dubia – kehilangan gelar kardinal mereka – karena mereka dianggap berbuat tidak sopan melalui usulan dubia itu, tetapi semua ini tidaklah mengusik atau menakutkan bagi Kardinal Burke.
Dia berkata: “Saya bahkan tidak memikirkan akibat-akibat seperti itu. Memang dulu pernah terjadi bahwa ada seorang kardinal kehilangan gelarnya. Namun saya tidak memikirkan hal itu, karena saya sadar akan kewajiban saya dan saya tak bisa dibelokkan dari pikiran-pikiran semacam ini… anda tahu bahwa saya tidak khawatir akan dianiaya karena membela kebenaran.”
Kardinal Burke berkata bahwa dia telah ditanya apakah dia merasa takut mengeluarkan dubia itu, tetapi dia menjawab bahwa dia hanya merasa takut jika nanti memberikan jawaban yang salah di hadapan Allah jika dia ditanya apakah dia telah membela Allah serta ajaranNya.  
Selanjutnya Kardinal Burke mengatakan: “Dan saya berkata bahwa apa yang saya takutkan adalah jika saya harus hadir di hadapan Allah pada saat Penghakiman Terakhir nanti dan saya terpaksa berkata kepadaNya: ‘Tidak, saya tidak membela Engkau ketika Engkau diserang, tidak membela kebenaran yang Kau ajarkan ketika Engkau dikhianati.’ Dengan begitu saya tidak mempunyai niat untuk membatalkan niatan  saya ini.”  
Kritik terhadap Amoris Laetitia telah menghadapi tolakan keras dari para pendukung PF, dan ada sementara orang yang mempertanyakan atau mengkritik para kardinal itu karena telah menyampaikan dubia, banyak pula tokoh-tokoh yang berkata bahwa pengusulan dubia itu adalah merupakan tugas dan tanggung jawab mereka
Ed Pentin, koresponden National Catholic Register di Vatikan, melaporkan minggu lalu bahwa kenyatannya ada 30 orang kardinal yang ikut merasa prihatin kepada PF setelah mereka membaca Amoris Laetitia.
Dalam wawancara dengan media LaVerita, yang diterjemahkan oleh Andrew Guernsey, Kardinal Burke mengatakan bahwa ‘tidak ada deadline yang mutlak’ untuk melakukan koreksi resmi terhadap paus. Dia mengatakan bahwa komentarnya yang disampaikan kepada media LifeSite menunjukkan bahwa koreksi resmi itu tidak akan dilakukan sebelum Epifani 2017.
Lebih dari itu, demikian Kardinal Burke menambahkan, sama sekali tidak ada perbedaan pendapat diantara empat kardinal ini. “Kenyataannya, saya juga tidak pernah mengatakan bahwa konfrontasi terbuka harus dilakukan,” katanya lagi, “Saya setuju dengan Kardinal Brandmüller bahwa langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengadakan pertemuan pribadi dengan paus untuk menunjukkan kepadanya adanya beberapa pernyataan yang tak bisa diterima di dalam Amoris Laetitia, dan menunjukkan dengan satu dan lain cara, bahwa pernyataan-pernyataan itu tidak mencerminkan apa yang selalu diajarkan oleh Gereja.”
Dalam wawancara baru-baru ini dengan media The Remnant, Kardinal Burke menekankan perlunya membuka isi dubia itu kepada publik. Dia berkata bahwa jika kita tidak menyampaikan kekhawatiran kita, maka hal ini akan menuntun umat Katolik untuk percaya bahwa segala sesuatu berjalan mulus-mulus saja di dalam Gereja Katolik. Padahal sebenarnya tidak.
Tetapi tidak, tidaklah cukup dengan menerima saja hal itu ( yang dimaksud: menerima ambiguitas, karena ia berasal dari paus sendiri),” demikian lanjut Kardinal Burke. “Karena kemanapun saya pergi, dan saya banyak melakukan perjalanan sekarang, banyak sekali saya menjumpai orang-orang yang bertanya: Ada apa dengan anda, Kardinal-kardinal? Ini adalah pertanyaan yang serius, namun anda tetap diam. Anda tidak berkata apa-apa.”
“Ya, mereka memang benar,” lanjut Kardinal Burke, “jika kita tetap diam, hal ini memberi kesan kepada umat beriman bahwa seolah semuanya berjalan dengan baik. Padahal segala sesuatunya tidak baik.”
Top of Form
Bottom of Form


No comments:

Post a Comment