Sunday, January 15, 2017

Vol 2 - Bab 50 : Berbagai manfaat

Volume 2 : Misteri Kerahiman Allah

Bab 50

Berbagai manfaat
Doa dari jiwa-jiwa suci bagi kita
Suarez
St.Bridget
St.Catherine dari Bologna
Vianney Venerabilis

Kita telah menceritakan ucapan rasa terima kasih dari jiwa-jiwa suci. Hal ini sering mereka nyatakan dengan cara yang kelihatan, namun yang lebih sering lagi adalah dengan cara yang tak kelihatan, melalui doa-doa mereka. Jiwa-jiwa suci itu berdoa bagi kita, bukan saja ketika mereka sudah dibebaskan, dimana mereka sudah berada bersama Allah di Surga, tetapi ketika mereka masih berada di tempat pengasingan dan ditengah penderitaan mereka di Api Penyucian. Meskipun mereka tak bisa lagi berdoa bagi dirinya sendiri, tetapi dengan melalui permohonan-permohonan mereka, mereka bisa mendatangkan rahmat yang besar bagi kita. Demikianlah ajaran dari dua orang teolog yang terkenal, Bellarmine dan Suarez. “Jiwa-jiwa itu adalah suci”, kata Suarez, “dan mereka sangat dikasihi Allah. Kemurahan hati telah mendorong mereka untuk mengasihi kita, dan mereka tahu, paling tidak, secara umum, betapa besarnya bahaya yang mengancam kita, dan betapa kita sangat memerlukan pertolongan Ilahi. Maka bagaimana mungkin mereka tidak mau berdoa bagi pembebas mereka ?”.
Mengapa ? Hal ini akan dijawab bahwa karena mereka tidak mengenal kita.  Di tempat tinggal yang menyedihkan itu, ditengah siksaan mereka, bagaimana bisa mereka tahu siapa yang telah menolong mereka dengan doa-doa permohonan ?
Masalah ini bisa dijawab bahwa jiwa-jiwa itu paling tidak, merasakan keringanan yang mereka terima dari pertolongan yang diberikan kepada mereka. Segala keringanan ini, meskipun mereka mungkin tidak tahu dari mana asalnya, mendatangkan berkat dari Surga kepada para pemberinya, siapapun mereka itu, dan yang hanya diketahui oleh Allah saja.
Namun dalam kenyataannya, apakah mereka tidak tahu dari mana mereka menerima pertolongan didalam penderitaan mereka ? Ketidak-tahuan mereka akan hal ini tidaklah terbukti, dan kita memiliki alasan yang kuat untuk percaya bahwa tidak ada ketidak-tahuan ini. Apakah malaikat pelindung mereka, yang selalu tinggal disana bersama mereka untuk menghibur mereka, apakah tidak memberi tahu mereka akan hal ini ? Apakah pengetahuan ini tidak sejalan dengan doktrin Persekutuan Para Kudus ? Akankah hubungan yang ada antara kita dengan Gereja Yang Menderita itu bukan menjadi lebih sempurna dalam hal imbal baliknya, dan bahwa jiwa-jiwa itu mengenal penolong mereka lebih baik ?
Doktrin ini ditegaskan oleh berbagai penampakan dan oleh tindakan yang dilakukan oleh berbagai orang kudus. Kita telah menceritakan bahwa St.Bridget didalam ekstasenya mendengar beberapa jiwa yang berteriak keras :”Tuhan, Allah yang maha kuasa, berikanlah 100 kali lipat kepada mereka yang menolong kami melalui doa-doa mereka, dan yang mempersembahkan perbuatan baik mereka kepadaMu, agar kami bisa menikmati terang cahaya IlahiMu”.
Kita bisa membaca didalam biografi St.Catherine dari Bologna, bahwa dia sangat berdevosi kepada jiwa-jiwa suci di Api Penyucian. Bahwa dia selalu mendoakan mereka dengan tekun sekali, dan dengan semangat yang besar. Dan bahwa dia juga meminta tolong jiwa-jiwa suci itu didalam hal kebutuhan rohaninya, dan dia juga menasihati orang lain untuk melakukan hal yang sama dengan mengatakan :”Jika aku berharap untuk menerima karunia dari Bapa di Surga, maka aku akan berlindung kepada jiwa-jiwa yang ditahan didalam Api Penyucian. Aku meminta tolong mereka untuk menyampaikan permohonanku kepada Kuasa Ilahi demi nama mereka, dan aku merasa pasti bahwa aku didengarkan melalui pengantaraan mereka itu”. Seorang imam yang suci di xaman kita, dimana dia sedang menerima pengajuan beatifikasi dari Roma, yaitu Vianney Venerabilis, Cure of Ars, berkata kepada orang-orang yang berkonsultasi kepadanya :”Oh ! jika saja diketahui, betapa besarnya kuasa dari jiwa-jiwa suci di Api Penyucian itu dihadapan Hati Allah, dan jika kita tahu seluruh rahmat yang bisa kita terima melalui pengantaraan mereka, maka mereka tak akan dilupakan oleh orang yang hidup saat ini. Karena itu kita harus banyak berdoa bagi mereka, agar mereka juga berdoa banyak bagi kita”.
Perkataan terakhir dari Vianney Venerabilis ini menunjukkan cara yang benar didalam kita berlindung kepada jiwa-jiwa suci di Api Penyucian. Kita harus menolong mereka, untuk bisa mendapatkan balasan doa-doa mereka serta pengaruh dari rasa terima kasih mereka. Kita harus berdoa banyak bagi mereka agar mereka berdoa banyak bagi kita.
Tidak perlu diragukan lagi disini dimana kita boleh berseru kepada mereka seperti kita berseru kepada para kudus di Surga. Keraguan ini bukanlah semangat dari Gereja, yang selalu berdoa bagi orang yang meninggal dan menolong mereka dengan doa-doa permohonan. Bagaimanapun juga hal itu tidak bertentangan dengan semangat Gereja maupun kesalehan Kristiani untuk memberikan keringanan kepada jiwa-jiwa itu, dengan intensi untuk mendapatkan balasan, melalui pertolongan doa-doa mereka, yang berupa karunia-karunia yang kita inginkan. Maka dari itu, adalah tindakan yang suci dan terpuji untuk mempersembahkan Misa Kudus bagi orang yang meninggal ketika kita membutuhkan rahmat tertentu. Jika jiwa suci itu masih berada didalam penderitaannya di Api Penyucian, maka doa-doa mereka amatlah kuat, dan kita bisa dengan mudah mengerti bahwa mereka dengan doa-doanya itu akan menjadi lebih mujarab jika mereka telah dimurnikan secara penuh, dimana jiwa-jiwa itu sudah berdiri dihadapan tahta Allah.


No comments:

Post a Comment