Thursday, January 19, 2017

Vol 2 - Bab 51 : Berbagai manfaat

Volume 2 : Misteri Kerahiman Allah

Bab 51

Berbagai manfaat
Rasa terima kasih Mempelai Ilahi dari jiwa-jiwa
Archangela Panigarola Venerabilis dan ayahnya, Gothard

Jika jiwa-jiwa suci itu berterima-kasih sekali kepada penolong mereka (yaitu kita-kita yang mendoakan mereka), maka Tuhan kita Yesus Kristus, yang sangat mengasihi jiwa-jiwa itu, yang menerima seluruh kebaikan yang kita lakukan demi jiwa-jiwa itu, akan juga melimpahkan ganjaran yang berlimpah, bahkan sering sekali ketika masih berada didalam kehidupan ini, dan hal itu terus dilakukanNya didalam kehidupan nanti. Tuhan menyukai mereka yang suka bermurah hati dan menghukum mereka yang lupa melakukan hal itu terhadap jiwa-jiwa di Api Penyucian.
Marilah kita melihat sebuah contoh dari pemurnian. Archangela Panigarola Venerabilis, seorang religius Dominikan, dan kepala biara St.Martha di Milan, sangat bersemangat untuk meringankan penderitaan jiwa-jiwa di Api Penyucian. Dia berdoa dan mencari bantuan doa bagi para sahabatnya yang meninggal dan bahkan bagi jiwa-jiwa orang-orang yang tak dikenalnya namun yang kematiannya diberitahukan kepadanya. Ayahnya, Gothard, yang sangat dia kasihi, adalah salah satu umat Kristiani yang jarang berdoa bagi orang yang meninggal. Dia sendiri meninggal, dan sangat menyedihkan, Archangela mengerti bahwa ayahnya itu sangat membutuhkan doa-doanya dari pada air matanya. Lalu dia bertindak untuk menyampaikan doa-doa permohonan kepada Tuhan bagi ayahnya. Namun sayang sekali karena permohonan ini nampaknya tidak bermanfaat. Gadis ini, yang begitu suci dan berbakti kepada ayahnya, hanya bisa berbuat sedikit saja bagi jiwa ayahnya. Tuhan Allah mengijinkan hal ini terjadi, meskipun ujub-ujubnya itu bersifat suci, hingga dia sampai melupakan ayahnya dan lebih tertarik untuk mendoakan orang lain. Akhirnya, suatu kejadian yang tak terduga menjelaskan alasan dari tindakan melalaikan ini, hingga membangkitkan kembali devosinya kepada ayahnya. Pada hari pesta bagi Seluruh Jiwa-jiwa, gadis itu tetap mengurung diri di kamarnya, sepenuhnya sibuk dengan tindakan kebajikan dan penebusan demi keringanan jiwa-jiwa yang malang di Api Penyucian. Tiba-tiba malaikatnya nampak kepadanya, memegang tangannya dan menuntunnya didalam roh menuju Api Penyucian. Diantara jiwa-jiwa pertama yang dia saksikan disana, dia mengenali jiwa ayahnya yang tercebur didalam kolam air es. Jiwa ayahnya itu mendatangi dia dan dengan sedih dia menyesal karena telah mengabaikan ayahnya ditengah penderitaan itu, sementara itu dia bersemangat menolong jiwa-jiwa orang lain, yang selalu dia ringankan dan dia bebaskan dari Api Penyucian, bahkan orang-orang yang tak dikenalnya.
Archangela berdiri terpaku beberapa lama dan merasa bingung karena dipersalahkan ayahnya seperti itu. Segera saja dia menjawab sambil berlinangan air mata :”Aku akan melakukannya, ayahku yang terkasih, semua permintaanmu kepadaku. Semoga hal itu berkenan dihadapan Allah dan Dia sudi mendengarkan permohonan-permohonanku dan segera membebaskan ayah”. Sementara itu dia masih belum pulih dari rasa terkejutnya ataupun memahami bagaimana bisa dia telah melupakan ayahnya itu. Setelah membawa kembali Archangela, malaikatnya mengatakan kepadanya bahwa kelalaian itu adalah kehendak dari Pengadilan Ilahi. Malaikat itu berkata :”Tuhan telah mengijinkan hal itu terjadi sebagai hukuman atas semangatnya yang kecil selama hidupnya, yang diperlihatkan ayahmu kepada Tuhan, terhadap jiwanya sendiri maupun jiwa tetangganya. Kamu melihat betapa dia disiksa dan ditenggelamkan didalam kolam es. Hal ini merupakan pemurniannya atas sikap kemalasannya didalam melayani Allah dan kelalaiannya untuk menyelamatkan jiwa-jiwa lain. Memang ayahmu bukanlah orang yang jahat, hal itu memang benar, namun dia tidak memperlihatkan keinginan untuk mendapatkan keutamaan dan melaksanakan karya-karya kemurahan hati dan kesucian, kearah mana Gereja selalu mengarahkan seluruh umat beriman. Inilah alasannya, mengapa Tuhan mengijinkan dia untuk dilupakan, terutama oleh dirimu, yang akan bisa memberinya keringanan yang besar. Ini adalah pemurnian yang biasa diberikan oleh Pengadilan Ilahi kepada mereka yang tidak memiliki semangat dan kemurahan hati. Tuhan mengijinkan agar orang-orang mendapatkan perlakuan yang sama seperti halnya orang-orang itu memperlakukan Tuhan dan sesamanya. Terlebih lagi ini merupakan aturan dari Keadilan yang telah dikehendaki oleh Juru Selamat kita didalam Injil : Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. (Mat. 7:2).


No comments:

Post a Comment