Thursday, June 29, 2017

PARA PENGAMAT VATIKAN MENGATAKAN: JANGAN BERHARAP BAHWA PF....

PARA PENGAMAT VATIKAN MENGATAKAN: JANGAN BERHARAP BAHWA PF AKAN MAU MENANGGAPI PERMINTAAN DARI EMPAT KARDINAL (PENGUSUNG DUBIA)


     EWTN’s Raymond Arroyo dan Pastor Gerald Murray

by Lisa Bourne

Apakah Yesus akan berkata kepada orang-orang: “Lihat, jangan bertanya, nanti paus marah !

WASHINGTON, DC, 27 Juni 2017 (LifeSiteNews) – Seorang ahli hukum Canon, Pastor Gerald Murray, menyuarakan adanya kebingungan yang diciptakan oleh anjuran Paus Fransiskus Amoris Laetitia. Minggu lalu di EWTN, dia mengatakan bahwa jika para imam tidak gigih mempertahankan iman, berarti mereka telah lalai di dalam tugas mereka.

Dia mencatat bahwa, karena kebingungan, maka pastor-pastor paroki sekarang dipaksa untuk mempertanyakan apakah mereka harus terus menjunjung ajaran Gereja yang mereka pelajari di seminari, seperti yang dilakukan oleh dua paus sebelumnya. Ini adalah hasil dari tindakan berbagai hirarki Gereja di seluruh dunia yang memberi kesempatan kepada umat Katolik yang bercerai dan menikah kembali untuk menerima Komuni karena dokumen (Amoris Laetitia) tersebut.

Semua teologi moral secara keseluruhan, kata Pastor Murray kepada Raymond Arroyo dari media The World Over, dan umat Katolik, tidak dapat memisahkan satu aspek dengan aspek lainnya.

"Jadi jika kita bisa mengabaikan dosa berat perzinahan, maka dosa apa lagi sekarang yang akan diabaikan juga dari daftar dosa berat lainnya?" tanya dia. "Dan di sinilah anda punya banyak masalah."

"Ini bukanlah sebuah agama yang ‘bebas-untuk-berbuat-segalanya," kata Pastor Murray. "Ini adalah agama yang diturunkan oleh para rasul dari Kristus. Jika kita tidak rajin menjaganya, maka kita gagal dalam tugas kita sebagai imam."

Arroyo bertanya kepada Pastor Murray dan koresponden veteran Vatikan, Ed Pentin, atas pandangan mereka mengenai dubia dari empat orang kardinal baru-baru ini yang meminta klarifikasi atas Amoris Laetitia kepada PF.

Pastor Murray mengatakan kepada Arroyo bahwa isu seputar dokumen paus itu (Amoris Laetitia) harus segera ditangani, dan dia dengan sepenuh hati mendukung upaya para kardinal yang meminta PF untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Arroyo bertanya kepada Pentin mengapa ada keengganan di pihak Paus Fransiskus untuk mengklarifikasi sesuatu yang sangat mendasar, seperti ajaran Gereja tentang pernikahan ini.

Ambiguitas dan ironi
Pentin mengatakan bahwa ada sejumlah teori, "tapi saya pikir yang utama adalah paus memang sengaja menghendaki ambiguitas ini, karena dia mengatakan bahwa isu-isu ini tidak hitam dan tidak putih."

Pentin juga mencatat jika para kritikus mengatakan bahwa hal ini bertentangan dengan pengajaran para paus sebelumnya.

Arroyo bertanya kepada Pentin tentang mengapa paus enggan terlibat pada diskusi dengan para kardinal itu.

Jawaban Pentin menyoroti adanya kontradiksi antara seruan Paus yang konsisten untuk melakukan dialog dengan orang lain dengan tanggapannya terhadap para kardinal pengusung dubia.

"Nah, inilah ironisnya," katanya, "karena dia (PF) memang tidak ingin berdialog dengan orang-orang lain, tetapi bukan dengan para kardinal pendukungnya sendiri."

Para kardinal dihadapkan pada masalah yang nyata dalam upaya menegakkan ortodoksi iman, demikian Pentin menambahkan.

"Jadi itu adalah sangat memprihatinkan," katanya, "bagi banyak kardinal, saya mengerti, bukan hanya bagi empat kadinal pengusung dubia itu saja."

Ada tanda tanya bagi siapa saja: apakah paus akan menanggapi permintaan dari empat kardinal itu, kata Pentin kepada Arroyo, "tetapi sepertinya hal itu tidak mungkin."

Siapakah yang akan mengawasi kawanan domba?
Pastor Murray mengatakan bahwa umat awam patut memperhatikan permintaan yang disampaikan oleh empat orang kardinal kepada Paus Fransiskus baru-baru ini, karena hal itu sangat penting. Hal itu menunjukkan bahwa para kardinal tidak hanya bertindak berdasarkan pemikiran atau keprihatinan mereka sendiri.

Telah diketahui juga bahwa banyak keluhan dan keraguan muncul diantara umat awam, katanya, dan jelas para kardinal merasakan bahwa ini adalah tanggung jawab mereka sebagai penasihat paus, untuk membawa masalah itu kepada paus dengan semangat untuk melayani umat awam.

Arroyo bertanya kepada pastor Murray apakah Paus Fransiskus akan kembali mengabaikan permintaan para kardinal itu untuk melakukan audiensi, dimana PF hanya bersikap seperti orang Parisi yang kasar dan kaku, seperti yang sudah biasa dilakukannya selama ini.

Tidak diketahui apa yang akan dikatakan oleh PF, jawab Pastor Murray, namun sejauh ini dia memang  belum menjawab dubia itu.

"Kami tahu bahwa PF telah mengatakan kepada uskup-uskup Argentina di wilayah Buenos Aires bahwa interpretasi mereka terhadap Amoris Laetitia adalah benar," kata Pastor Murray, "dan sesungguhnya interpretasi mereka tidak sesuai dengan doktrin Katolik." (Catatan: uskup-uskup Argentina telah menafsirkan Amoris Laetitia sebagai hak untuk memberikan Komuni Kudus kepada para pezina, tanpa disertai syarat pertobatan, dan hal ini telah disetujui oleh PF. Hal yang sama juga terjadi di Malta).

Apa yang dikatakan Tuhan
"Ini adalah pertanyaan tentang, 'Apakah iman yang diwariskan oleh para rasul?'" kata Pastor Murray. "Dan ini cukup jelas - Tuhan kita berkata, seseorang yang menceraikan isterinya dan menikahi orang lain, telah melakukan perzinahan."

"Perzinahan adalah sebuah dosa berat," lanjut Pastor Murray. "Mereka yang hidup dalam keadaan dosa berat secara umum harus ditolak untuk menerima Komuni oleh para utusan Gereja, demi kebaikan mereka sendiri."

Menerima Komuni dalam situasi seperti itu tidak hanya membuat orang lain tersinggung, tetapi hal itu juga membahayakan keselamatan orang-orang yang melakukannya, kata imam tersebut lebih lanjut.

"Jadi, penerimaan Komuni Kudus yang tidak layak selalu akan menjadi masalah," katanya, "Kami mencoba untuk meminimalkannya, berusaha untuk menghilangkannya. Tapi penolakan publik terhadap ajaran Gereja mengenai pernikahan, dengan cara menikah secara sipil, tidak dapat dianggap sebagai masalah yang kecil. "

Arroyo meminta Pastor Murray untuk membandingkan tanggapan PF terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai anjuran apostoliknya (Amoris Laetitia) dengan bagaimana dia menangani perselisihan yang terjadi di dalam Ordo Malta.

"Jadi yang saya lihat di sini adalah bahwa beberapa masalah ada yang mendapatkan perhatian langsung dan segera oleh paus, dan tindakan segera diambil," kata Pastor Murray. "Tetapi para kardinal yang tidak mendapat jawaban dari paus (soal dubia), menurut saya itu bukanlah hal yang baik."

"Paus memang berdaulat, dia dapat melakukan apapun yang dia inginkan," lanjutnya, "tapi yang tidak masuk akal, dalam masalah lain di mana anda akan mengambil tindakan cepat saat masalah itu diajukan kepada anda, atau anda mengatakan bahwa anda ingin berdialog – dan sungguh PF telah berdialog dengan banyak orang – tetapi mengapa terhadap para kardinal ini dia tidak berkata:"Begini, saya tahu anda ada di sini karena anda mencintai Gereja, kita semua mencintai Gereja, maka mari kita bahas apa yang sedang dipermasalahkan."

"Ingat, bahwa paus adalah pelayan Kristus," kata Pastor Murray, "Anda dan saya, siapa pun di dalam lingkup Gereja dan semua orang yang telah dibaptis, kita semua berada di bawah pengawasan Kristus."

"Jadi kita semua harus mengatakan kepada diri kita sendiri, “Apa yang akan Kristus lakukan jika sebuah pertanyaan doktrinal yang sangat penting diajukan kepadaNya?" Apakah Yesus akan berkata kepada orang-orang itu: “Lihat, jangan tanya, nanti paus marah”

“Saya tidak berpikir Yesus akan berkata seperti itu."


Silakan melihat artikel lainnya disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment