Thursday, January 17, 2019

SEBUAH TATANAN DUNIA BARU SEDANG TIBA


SEBUAH TATANAN DUNIA BARU SEDANG TIBA
Siapakah Yang Akan Membawanya Masuk?


Apakah Tata Dunia Baru adalah sesuatu yang harus kita nantikan? Akankah ini terjadi, dan jika demikian, kapan? Siapakah yang akan bertanggung jawab membawa masuk Tata Dunia Baru ini? Apakah dia itu adalah presiden Amerika Serikat? atau bahkan mungkin kepala Gereja Katolik Roma, paus sendiri? Di mana kita dapat menemukan jawaban ini? Apakah Alkitab mengatakan sesuatu tentang hal penting ini yang akan mempengaruhi seluruh dunia? Marilah kita lihat beberapa informasi yang akan membantu kita mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang peristiwa-peristiwa mendatang.


Paus Menyerukan Sebuah Tatanan Dunia Baru

“Kami memiliki sebuah kewajiban,” kata Paus Francis pada 2019, “…untuk merawat segala yang ada di sekitar kita. Dan untuk melakukan hal itu, kita harus menjaga sumber-sumber daya kita. Hal itu haruslah dilakukan di dalam tatanan dunia baru.”

Francis membuat komentar itu selama melakukan tour di Amerika Selatan, demikian menurut Associated Press. "Sebagai penjaga dari kekayaan yang telah kita terima, kita memiliki kewajiban terhadap masyarakat secara keseluruhan dan terhadap generasi mendatang," katanya kepada wartawan. "Kita tidak bisa mewariskan harta warisan ini kepada mereka tanpa melakukan perawatan yang tepat kepada lingkungan, tanpa rasa syukur yang lahir dari kontemplasi kita terhadap dunia yang diciptakan."

Ini bukan pertama kalinya Paus Francis menyerukan agar kita berfokus untuk berbagi sumber daya, dan dengan melakukan hal itu, dia mendapatkan banyak sekali kritikan.

Beberapa orang menyebut saran Paus ini sebagai ajaran "Marxisme murni," dan beberapa ada yang percaya bahwa kebijakannya yang seperti itu menunjukkan bahwa dia adalah paus yang terakhir sebelum kedatangan kembali Yesus Kristus.

Namun Francis tetap bersikukuh pada niatannya.

"Kekayaan yang ada di bumi diperuntukkan bagi semua orang, dan betapapun seseorang dapat memamerkan propertinya, dia memiliki hipotek sosial," kata Francis. "Eksploitasi sumber daya alam yang begitu melimpah di Ekuador, tidak boleh hanya berkaitan dengan manfaat jangka pendek."


Apa Yang Disiapkan Untuk Masa Depan?

Dengan Amerika Serikat sebagai satu-satunya negara adikuasa yang tersisa di dunia dan Vatikan yang terus berusaha untuk mewujudkan pemerintahan tunggal dunia, dari sudut pandang agama, apa yang disiapkan untuk masa depan? Apakah Cina khawatir dengan masa depan mereka? Majalah Newsweek melaporkan, "Ketika mereka menyaksikan keruntuhan komunisme di Eropa Timur dan Rusia, para pemimpin Tiongkok yang semakin menua menjadi yakin bahwa orang yang paling bertanggung jawab atas kejatuhan partai dari anugerah Tuhan tidak lain adalah paus sendiri. Dokumen-dokumen internal partai menuduh paus telah mengarahkan   ‘kekuatan reaksioner dan subversif terhadap komunis di mana-mana."

Katolik, bekerjasama dengan Amerika Serikat, ingin mewujudkan pemerintahan tunggal dunia. Akankah mereka berhasil dan mendirikan kerajaan dunia yang lain guna mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia?

Mari kita lihat dan perhatikan apa yang dikatakan Alkitab tentang hal yang paling penting ini: Tata Dunia Baru.


Alkitab Memiliki Banyak Hal Untuk Diungkap

Alkitab memiliki banyak hal untuk diungkapkan tentang apa yang akan terjadi di dunia. Dalam kitab Daniel kita dapat menemukan jawabannya.

Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar bermimpilah Nebukadnezar; karena itu hatinya gelisah dan ia tidak dapat tidur. (Dan. 2:1)

Nebukadnezar sangat terganggu oleh mimpinya, tetapi dia tidak dapat mengingat detailnya dan dia sangat tertekan. Dia mengeluarkan dekrit bahwa jika mimpi itu tidak disampaikan kepadanya, maka semua orang bijak dan peramal Babel kuno akan dibunuh. Daniel dan ketiga temannya termasuk di antara kelompok orang bijak ini. Semua orang bijak dan astrolog lainnya tidak dapat memberi tahu raja tentang mimpinya atau bagian sekecil apa pun dari mimpi itu. Daniel dan ketiga temannya berdoa kepada Allah semesta langit agar memberikan kepada Daniel mimpi yang dialami oleh sang raja. Tuhan mengijinkan Daniel untuk mengalami mimpi yang sama dengan yang dialami oleh raja Nebukadnezar.

Dalam mimpi Nebukadnezar dia melihat sebuah patung besar yang bagus. Kepala patung itu adalah emas murni; dada dan lengannya terbuat dari perak; pahanya terbuat dari kuningan; dan kakinya terbuat dari besi. Kakinya terdiri dari besi yang dicampur dengan tanah liat. Raja melihat sebuah batu terungkit lepas dari sebuah gunung tanpa bantuan manusia, terbang di udara dan membentur patung itu, di atas kakinya. Emas, perak, kuningan, besi, dan tanah liat yang membentuk patung itu benar-benar hancur dan berserakan, dan ‘menjadi seperti sekam di lantai pengirikan musim panas, (Dan. 2:35), dan angin menghempaskan semua itu. Kemudian batu itu mulai tumbuh, segera menjadi gunung yang besar dan memenuhi seluruh bumi.


Tuhan Telah Menunjukkan Kepadanya: Masa Depan

Daniel menjelaskan kepada raja Nebukadnezar bahwa Tuhan telah menunjukkan kepadanya apa yang akan terjadi di masa depan. Bagian-bagian yang berbeda dari patung itu mewakili empat kerajaan dunia yang akan memerintah dunia secara bergiliran. "Tuankulah kepala yang dari emas itu," (Dan. 2:38). Kepala emas itu mewakili kerajaan dunia, Babel, yang diperintah oleh raja. Daniel mengungkapkan bahwa sisa kerajaan yang lain tidak akan sebesar kerajaan Babel, yang diperintah Nebukadnezar, dan bahwa akan ada empat kerajaan nantinya: Babel, Medo-Persia, Yunani, dan Roma.

Bertahun-tahun kemudian, lebih banyak lagi peristiwa dalam mimpinya mulai terjadi. Belshazzar, yang adalah cucu Nebukadnezar, menjadi raja ketika kekaisaran Babel jatuh. Belshazar mengadakan pesta-pora yang memabukkan. Selama pesta ini, Belsyazar memutuskan untuk menghinakan Allah semesta langit dengan meminum anggur dari cangkir-cangkir suci yang diambil dari bait suci Allah ketika Yerusalem dikuasai oleh kakeknya. Sementara para peseeta pesta itu mabuk, ada tangan supernatural yang muncul, menulis di dinding: "MENE, MENE, TEKEL, UPHARSIN." Arti yang diberikan dalam Alkitab adalah: "Allah telah menghitung kerajaanmu, dan menyelesaikannya ... Kerajaan-Mu terbagi, dan diberikan kepada Media dan Persia." (Dan. 5: 26-28). Malam itu juga Darius menggulingkan Babel, membunuh Belsyazar, dan Media-Persia menjadi kekaisaran dunia yang baru.

Penggulingan Medo-Persia terjadi oleh orang-orang Yunani pada Pertempuran Arbela pada 331 SM. Yunani, yang menggantikan Medo-Persia, terbagi menjadi empat bagian pada saat kematian Alexander Agung, dan akhirnya kehilangan kekuasaan dunia, digulingkan dan digantikan oleh Roma pada Pertempuran Pydna pada tahun 168 SM.

Daniel juga telah memberi tahu Nebukadnezar tentang kerajaan dunia yang keempat dan terakhir, "Dan kerajaan yang keempat yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu: dan seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya." (Daniel 2:40). Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah liat.Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian. Seperti tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. (Dan. 2:41- 43) Daniel memberi tahu raja bahwa kekaisaran dunia keempat, Roma, akan dibagi sebagaimana diwakili oleh sepuluh jari pada patung itu. Beberapa negara yang dihasilkannya akan menjadi kuat dan beberapa akan menjadi lemah. Ini telah terpenuhi karena bangsa-bangsa Eropa adalah penerus Kekaisaran Romawi.


Sebuah Pemerintahan Tunggal Dunia Tak Akan Terbelah

Selama bertahun-tahun sejak jatuhnya Kekaisaran Romawi, telah ada upaya berkelanjutan untuk mewujudkan sebuah Eropa bersatu dan kerajaan dunia lainnya. Catatan sejarah menunjukkan bahwa setiap upaya telah gagal. Seperti yang diramalkan Daniel, "…tetapi mereka tidak akan saling memecah-belah." (Dan. 2:43). Daniel mengungkapkan kepada raja dan juga kepada kita, "Apa yang akan terjadi di zaman akhir." Daniel 2:28.

Upaya baru untuk mewujudkan Tata Dunia Baru adalah upaya yang lain untuk membentuk sebuah pemerintahan tunggal dunia. Semua upaya yang telah dilakukan untuk mewujudkan kerajaan dunia yang lain telah gagal, dan semua itu telah menimbulkan hilangnya banyak sekali nyawa manusia. Alasan mengapa semua itu telah gagal, dan akan terus gagal, adalah karena mereka tidak mendengarkan Allah semesta langit. Tuhan memberi tahu Daniel bahwa tidak akan ada kerajaan dunia lain setelah Roma. Bangsa-bangsa telah menentang Firman Tuhan. Nafsu mereka akan kekuasaan dan kekayaan telah menyebabkan perang dan pertumpahan darah.


Semua Upaya Gagal Untuk Membentuk Sebuah Pemerintahan Tunggal Dunia

"Roma telah menjadi yang terakhir dari kerajaan universal dunia. Saat ini, mungkin saja ada satu negara yang berusaha lebih tinggi dari negara-negara tetangganya dan berusaha untuk mengkonsolidasikan mereka menjadi satu kerajaan besar. Tetapi ketika Roma jatuh, maka kemungkinan seperti itu telah berlalu selamanya. Besi yang dicampur dengan tanah liat akan kehilangan kekuatan kohesinya (daya lekatnya). Tidak ada orang atau gabungan beberapa orang yang dapat kembali mengkonsolidasikan fragmen-fragmennya." (lihat buku Nubuat Daniel dan Wahyu, oleh Uriah Smith, hlm. 60.) Berkali-kali manusia bermimpi untuk membangun kembali satu kerajaan yang perkasa. Charlemagne telah mencobanya; Charles V mencobanya; Louis XIV mencoba; Napoleon mencoba; Kaiser Wilhelm mencoba; dan Adolf Hitler mencoba. Semua upaya itu telah gagal. Upaya saat ini mungkin muncul untuk sementara waktu akan berhasil, tetapi hal itu akan berumur pendek.

Tetapi ramalan Daniel masih berlaku dan terus menjelaskan masa depan, sebuah masa depan yang dekat. "... Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai." (Dan. 2: 44-45)

Kerajaan Allah tidak akan datang sebagai hasil dari permainan politik. Tuhan berkata bahwa Dia akan mendirikan kerajaan-Nya, dan kerajaan-Nya akan berdiri selamanya. Nubuat mengenai waktu dari Kerajaan Allah itu bahwa ia akan didirikan dalam waktu dekat. Kedatangan Yesus yang kedua kali akan mengantar kerajaan yang terakhir dan abadi ini. Semua peristiwa yang kita lihat dengan cepat terjadi di dunia sekarang ini sedang mengarahkan kita kepada kedatangan Kristus yang segera. Kita tidak melihat sebuah kerajaan tunggal dunia, dari sudut pandang dunia, di dalam kerajaan mendatang. Anda bisa menjadi bagian dari kerajaan Allah. Sebaiknya Anda memohon kepada-Nya agar sudi datang ke dalam hati Anda sekarang hingga Anda dapat siap bagi kedatangan Yesus yang akan segera terjadi.


Atas Nama Perdamaian Dunia

Ada lebih banyak lagi nubuatan Alkitab yang memberi tahu kita bahwa kita akan melihat dunia yang bersatu di bawah pengaruh kepausan. Kita nanti akan diberitahu bahwa atas nama perdamaian dunia, semua bangsa harus tunduk kepada pandangan Vatikan tentang satu pemerintahan tunggal dunia, yaitu sebuah Tata Dunia Baru.

Dunia akan melakukan upaya-upaya lain untuk bersatu, tetapi ini hanyalah sebuah harapan palsu tentang perdamaian dunia. Kita tahu bahwa kita memiliki kata-kata nubuat yang lebih pasti, dan bahwa Alkitab menjelaskan kepada kita bahwa kerajaan yang akan datang adalah kerajaan Allah. Berita baik ini membawa ke dalam hati kita janji kedamaian abadi dan sukacita dalam menghabiskan keabadian bersama Allah. Pikirkan saja hal ini. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu." (Why 21: 4.)


No comments:

Post a Comment