Sunday, May 26, 2019

Vortex – ORANG-ORANG BUSUK, MENJIJIKKAN






Vortex  – orang-orang busuk, MENJIJIKKAN

Dan nasib kekal mereka akan berupa api yang tak terpadamkan jika mereka tidak bertobat – selagi mereka masih bisa.


May 24, 2019  


Seperti yang kami katakan beberapa hari yang lalu, Church Militant akan mulai meluncurkan apa yang kami sebut "Pohon Uskup" – yang memaparkan hubungan antara orang-orang busuk ini, dari generasi ke generasi, menggambarkan keterkaitan di antara mereka untuk Anda ketahui, sehingga Anda dapat lebih mudah memahami kejahatan yang mereka timbulkan pada umat Katolik, yang sebagian besar tidak mengetahui hubungan ini.

Informasi kami bermula dari kerja keras berjam-jam meneliti data, meneliti jauh ke belakang dalam catatan sejarah dan file serta catatan yang mengungkapkan banyak cara bagaimana begitu banyak kejahatan telah menginfeksi Gereja.

Selama berbulan-bulan kami telah mengumpulkan banyak sekali data, dan minggu lalu, tim kami berkumpul di sini, di Detroit, dan mulai mengumpulkan dan menyimpulkan semuanya bersama-sama.

Dan betapa luar biasanya gambaran yang kami peroleh – ada sekelompok pria kotor, busuk dan menjijikkan yang menyalahgunakan otoritas spiritual mereka ke kiri dan ke kanan, untuk menutupi kebejatan seksual mereka, demi kepentingan sesama mereka dan untuk satu sama lain, dimana hanya Tuhan saja yang tahu selebihnya.

Dan semuanya itu kembali kepada siapa yang tahu siapa.

Sebagai contoh, tidaklah menjadi rahasia lagi bahwa ada dua perusak Iman terbesar di Amerika Serikat. Mereka itu adalah Kardinal Chicago, Joseph Bernardin, dan mentor keduanya, Kardinal John Dearden dari Detroit.

Dearden hampir 20 tahun menjadi senior Bernardin; Dearden berasal dari Cleveland dan Bernardin dari South Carolina.

Pada tahun 1966, Dearden, yang telah menjadi juru bicara terkemuka untuk semua hal yang bersifat liberal dan modernis di Gereja, memulai Konferensi Nasional Para Uskup Katolik, yang sekarang disebut USCCB. (Semacam KWI di Indonesia)

Berasal dari posisi yang kelihatannya tidak jelas, Dearden, yang saat itu adalah uskup agung Detroit, menjangkau ke keuskupan agung Atlanta dan mengutak-atik posisi uskup auksilier, Joseph Bernardin, yang tidak terkenal saat itu.

Adalah selalu menjadi sumber keajaiban bagi orang-orang atau pihak-pihak seperti Church Militant, yang menyelidiki orang-orang jahat ini dan bagaimana seorang pialang kekuasaan seperti Dearden bahkan bisa tahu tentang Bernardin, apalagi mengangkatnya ke tingkat kedua dalam komando di Konferensi Uskup Nasional yang baru dibentuk.

Di mana hubungannya, atau lebih tepatnya, siapa hubungannya? Itu sepertinya pertanyaan yang penting.

Jawabannya ada pada pria ini, Paul Hallinan, uskup Charleston, Carolina Selatan dari tahun 1958–1962.

Hallinan tidak hanya sependapat dengan Dearden mengenai pembongkaran Gereja, dia juga berbagi ikatan yang mendalam dengan Dearden sejak dia bertugas bersamanya di Cleveland.

Setelah menggali lebih dalam, Church Militant telah menemukan fakta bahwa ketika Hallinan berada di seminari di Cleveland, Pastor Dearden muda adalah seorang pastor pembantu di paroki wilayahnya dan Hallinan mengenal keluarga Dearden. Jadi koneksi Dearden-Hallinan telah merentang sejak puluhan tahun ke belakang.

Ketika Hallinan diangkat menjadi uskup Charleston pada tahun 1958, dia menjalin hubungan dekat dengan Dearden, yang menjadi uskup agung Detroit pada tahun yang sama. Bernardin telah ditahbiskan sebagai pastor untuk wilayah Charleston pada tahun 1952, dan ketika Hallinan tiba sebagai uskup enam tahun kemudian pada tahun 1958, Bernardin menjadi anak didiknya.

Ketika Hallinan diangkat menjadi uskup agung pertama di Atlanta empat tahun kemudian, pada tahun 1962, dia membawa Bernardin bersamanya dari Charleston, sebagai uskup pembantu, menjadikannya uskup termuda yang pernah ditahbiskan di Amerika Serikat pada usia 38 tahun.

Dua tahun kemudian pada tahun 1966, Dearden bertanya kepada Hallinan apakah dia tahu siapa orang yang baik untuk memajukan perjuangan paham liberal di Gereja, dan Hallinan menunjuk orang itu: Bernardin.

Dan begitulah, Bernardin memulai pendakian karirnya yang cepat dengan dukungan mantan uskup agung yang kuat di Selatan dan bimbingan dari uskup agung paling liberal dari Utara.

Dalam beberapa hari dan minggu mendatang, Church Militant akan mengungkapkan informasi yang mengejutkan dan menjijikkan yang telah kami gali mengenai Bernardin, seorang kru perusak yang virtual.

Tetapi sekarang, kami akan tetap berfokus pada Dearden dan menunjukkan kepada Anda bagaimana "Pohon Uskup" ini bekerja. Dearden tidak hanya mampu menggunakan Bernardin, yang sudah menjadi uskup, tetapi dia juga memilih para uskup lain yang pekerjaannya dan pendakian karirnya lebih lanjut, hingga hari ini, terus mencemari Gereja dengan kebusukan mereka.

Misalnya, pada tahun 1973, Dearden mengangkat salah satu imam Detroitnya sebagai uskup auksilier, seorang pria bernama Joseph Imesch. Imesch telah menjadi sekretaris Dearden bertahun-tahun sebelumnya.

Pada 1979, Imesch menjadi uskup di Joliet, Illinois, di mana dia bertugas disana selama 27 tahun sebelum pensiun. Selama di sana, uskup yang diangkat Dearden itu menggeser dan melindungi lusinan pastor yang telah memperkosa ratusan anak putra altar, yang semuanya telah dipublikasikan beberapa tahun sebelum dia turun.

Namun dia tidak pernah bertobat, tidak pernah meminta maaf kepada para korban dan bahkan beberapa tahun kemudian, dia menuduh mereka hanya datang untuk, menurut istilahnya, untuk "mengotori aku." Keuskupan di Joliet harus membayar lebih dari $ 4 juta kepada para korban dan Imesch yang arogan itu pergi ke kuburnya tanpa pernah secara terbuka mengakui kejahatannya
Tetapi tidak hanya uskup Dearden sendirian yang bergerilya di seputar para homopredator, dia juga menciptakan seorang pewaris, seorang uskup, Daniel Ryan, yang terkenal kejam.

Daniel Ryan adalah seorang homoseks yang aktif, tetapi itu tidak menghentikan Imesch menjadikannya uskup pembantu di Joliet pada tahun 1981.

Dua tahun kemudian, Ryan kemudian menjadi uskup Springfield, Illinois, di mana dia secara rutin melakukan hubungan seks dengan beberapa pastornya sendiri, dengan para pelacur gay, dan bahkan menjelajahi taman-taman lokal untuk mencari pria-pria muda bermasalah yang ingin berhubungan seks.

Kebusukan ini berlangsung selama 15 tahun, dengan satu demi satu pertemuan homosex diadakan, yang menurut hitungan, hingga mencapai ratusan pertemuan semacam itu dilakukan.

Semua itu akhirnya diungkapkan oleh salah seorang pemimpin Gereja Katolik Roma yang setia, Stephen Brady, yang terus mendengungkan dan mengekspos kasus itu sampai Ryan dipaksa untuk mundur dalam keadaan malu.

Jadi, ikutilah "Pohon Uskup" ini: Dearden ‘menciptakan’ Imesch yang kemudian ‘menciptakan’ Ryan, ketiganya laki-laki, di jajaran episkopal, yang memiliki tanda homoseksualitas, dengan berbagai tingkat keterlibatannya, ada yang berpartisipasi aktiv, menutupinya atau pun memajukannya.

Dearden bahkan juga ‘menciptakan’ Thomas Gumbleton, uskup pembantu untuk Detroit, seorang pria yang menutup-nutupi dan berbohong tentang pertunjukan pornografi gay di seminari keuskupan agung dan yang, bahkan sampai hari ini, terus memperjuangkan perbuatan sodomi. Dan jangan berpikir kekotoran dan kebusukan berakhir di sana.

Di Joliet, Illinois, uskup saat ini adalah Daniel Conlon, nama yang mungkin membunyikan lonceng di hadapan pemirsa Church Militant.

Daniel Conlon baru-baru ini mengungkapkan, berbicara kepada sekelompok orang muda, bahwa dia tidak yakin Tuhan kita benar-benar mendirikan Gereja, dalam bentuk apa pun.

Setelah keributan, uskup itu mundur, tanpa komentar, termasuk dalam situs webnya tidak ada keterangan apapun.

Tetapi apa yang belum terpikirkan dalam kasus menutupi kebusukan sexual adalah bahwa Daniel Conlon dengan bangga, hari ini, pada saat ini, menampilkan gambar uskup homoseksual aktif, Daniel Ryan, tepat di pintu masuk katedralnya.

Ya, tepat di sana, pada tempat pengumuman yang besar, untuk dilihat oleh seluruh dunia, ada tampilan semacam kuil dari uskup sodomi yang dipermalukan yang diusir dari jabatannya dalam keadaan memalukan, seorang penerus para Rasul, yang kini terbiasa berkeliaran di taman-taman lokal pada malam hari mencari dan berhubungan seks dengan kaum lelaki muda.

Jadi seseorang seperti Daniel Conlon, uskup saat ini, menghormati seorang pelaku sodomi yang terkenal di ambang pintu katedralnya dan menyangkal bahwa Kristus pernah mendirikan Gereja.

Dan bagi Anda yang bertanya-tanya tentang "Pohon Uskup" dari Daniel Conlon, dia diangkat menjadi uskup oleh Uskup Agung Cincinnati, Daniel Pilarczyk.

Dan hal itu memiliki ceritanya sendiri, dimana dia harus menyatakan "tidak perlu ada penyelidikan" terhadap beberapa pelanggaran ringan karena dia gagal melaporkan tindak pidana berat, yang merupakan cara yang sopan untuk berkata tentang para imam yang memperkosa anak-anak putra altar. Hakim dalam kasus ini, dengan benar mengatakan bahwa dia lebih peduli pada institusi daripada terhadap para korban.

Dan untuk pohon uskupnya, dia dipilih dan diangkat menjadi uskup oleh Joseph Bernardin. Pilarczyk sempat meneteskan ‘air mata buaya’ tetapi memastikan dirinya untuk keluar dalam kobaran kemuliaan, sambil menyalahkan media massa dan para psikolog.

Dia adalah satu dari lusinan dan banyak uskup yang berasal dari pohon ‘Dearden-Bernardin,’ sekumpulan lelaki jorok dan menjijikkan yang tidak memiliki rasa malu, tidak ada penyesalan, dan semuanya merupakan bawaan atau warisan dari para atasan sebelumnya.

Dan ya, para uskup, Church Militant akan terus menyampaiksn laporan-laporan ini dan sejumlah laporan khusus yang merinci beberapa tindakan dan hubungan paling keji, beberapa di antaranya berputar-putar secara khusus di sekitar Bernardin sendiri.

Kejahatan ini harus dikecam di depan umum dan dengan suara yang keras oleh Anda. Banyak dari Anda terlibat dalam kebusukan ini dan Anda perlu mengakui dan bertobat dari peran Anda dalam semuanya itu.

Banyak dari Anda bekerja di admin keuskupan dan tahu tentang semuanya ini, termasuk kebusukan McCarrick bersama dengan Bernardin dan Dearden.

Apakah Anda tidak takut kepada Allah yang Mahakuasa, dan banyak di antara Anda akan berdiri di hadapan-Nya segera?


* * * * *
Catatan:












No comments:

Post a Comment