Monday, September 9, 2019

BETAPA KITA MENJADI GILA


BETAPA KITA MENJADI GILA

https://www.sign.org/articles/how-we-arrived-at-insane?mc_cid=62915381c5&mc_eid=251b10ebe3

 

 


Whom the gods would destroy, they first make mad.”
-Greek Antiquity



Selama bertahun-tahun hingga sekarang, orang-orang yang memiliki semacam keinginan untuk hidup saleh, memiliki nilai-nilai moral tradisional, keinginan untuk menegakkan sistem kepercayaan Kristiani, dan mempertahankan aturan hukum yang benar, telah menyaksikan penghapusan sistemik atas semua hal di atas, terutama dalam peradaban barat. Bagaimana hal ini bisa terjadi dalam waktu yang singkat? Sejarawan Will dan Ariel Durant dalam Story of Civilization mengatakan bahwa peradaban-peradaban besar telah melakukan bunuh diri dengan cara mati dari dalam, bukan karena invasi dari luar. Asas ini juga berlaku untuk Gereja.
Saat ini kita semua bisa menyaksikan pembongkaran otomatis atas Gereja dengan sebuah agenda tersembunyi di dalam, yang bekerja untuk membawa Gereja ke sebuah arah yang baru, kepada satu pemerintahan tunggal dunia, satu mata uang tunggal dunia, dan satu penguasa tunggal dunia. Jika orang tidak bisa mengenalinya seperti apa adanya saat ini, berarti mereka tidak mau menaruh  perhatian. Atau yang lebih buruklg, mereka menyangkal kenyataan itu.

Banyak orang dalam hierarki Gereja Katolik Roma terlibat langsung di belakang layar membantu dan bersekongkol dengan menyebarkan agenda ini kepada publik yang percaya, namun yang tidak curiga dan mudah tertipu. Umat Katolik yang setia tidak akan pernah memimpikan dan tidak akan pernah percaya, bahwa  klerus yang mereka kagumi, yang mereka percayai, dan mereka hormati, menjual diri mereka (umat yang setia) untuk sebuah agenda sosialis. Mengadopsi prinsip-prinsip Antonio Gramsci dan Saul Alinsky, dan menggunakan strategi infiltrasi dari dalam untuk memuluskan agenda sosialis, telah menjadi modus operandi mereka (para klerus yang sesat). National Education Association (NEA) bersama dengan para klerus liberal telah menjadi jantung dan jiwa dari partai demokrasi selama beberapa generasi. Metode pengendalian ini telah disempurnakan oleh para pemimpin liberal dan sosialis dalam hierarki Gereja Katolik Roma. Yesus sendiri membahas hal ini pada banyak kesempatan ketika Dia berbicara tentang para pembuat dan pelaksana hukum pada zaman-Nya dulu, “Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah serigala” (Mat. 10: 6). Musuh yang paling berbahaya adalah yang ada di dalam, dan mereka adalah orang-orang  barbar yang ada di dalam gerbang, bukan di luar gerbang

Apa yang kita alami saat ini bukanlah hal yang baru bagi dunia, tetapi apa yang baru adalah dorongan untuk memasukkan paham sosialisme yang belum pernah seganas ini di Amerika Serikat sejak Depresi Hebat (1929 – 1939). Melalui sekelompok orang yang dipimpin oleh Frank Buchman dari Moral Rearmament (pendiri Oxford Group) menggunakan permainan dengan tema-tema Kristiani, dimana dorongan untuk menerima paham komunisme telah dikalahkan hingga tunduk, namun orang-orang melihat kebohongan sosialisme / komunisme terbuka dengan jelas. Kamp-kamp kayu di sekitar Seattle Washington adalah tempat Buchman pertama kali bermain, karena daerah itu sangat dekat dengan pemerintahan komunis pada 1930-an. Keinginan untuk hidup dalam sistem kolektif versi Hegel, Marx, Engels, Lenin, Trotsky, Stalin dan Mao, dan banyak negara lain di seluruh dunia, seperti Venezuela, saat itu berada dalam kecepatan penuh. Dorongan untuk paham sosialisme sekarang telah mengangkat kepalanya yang buruk sekali lagi, dan kali ini dengan sepenuh hati, dan sekarang dengan cetak biru global yang didanai dengan baik dan terorganisir dengan baik pula.

Sosialisme, jika tidak dibatasi keinginannya yang besar untuk menjalankan kontrol negara atas warganya dan industri, akan mengarah kepada komunisme kolektif. Revolusi adalah norma dalam sejarah ketika ada ketidakseimbangan dalam keadilan, dengan kapitalisme yang tak terkendali — hingga satu-satunya pertanyaan adalah: kapan ada sebuah percikan yang memicu kobaran api.

Sosialisme adalah gerakan lambat tapi mantap menuju negara tak bertuhan yang komunis. Ini adalah garis linier dari satu titik ke titik yang lain (dari sosialis ke komunis). Namun, mereka yang mengusulkan ideologinya tidak dapat menunjukkan keberhasilan tunggal di mana ideologinya bisa bekerja demi kepentingan semua orang, karena ideologi itu hanya berbagi rampasan dengan sedikit orang di atas yang mengambil bagian terbanyak. Pada saatnya, kepemimpinan menyedot sumbangan dan kekayaan negara secepat mungkin, sebanyak yang mereka bisa. Sebagaimana filosofi Objectivisme dari Ayn Rand yang mengalami cacat secara fatal (bidaah dan anti Kristen) karena atheisme dan kurangnya pengakuan akan Tuhan dalam Rencana Ilahi-Nya bagi umat manusia. Namun, Ayn Rand ngotot melakukannya dengan menggunakan sistem kolektivisme, dan ini adalah salah satu elemen dari daya tariknya yang besar dan luas hingga hari ini. Kejahatan kolektivisme adalah menyangkut semua hal yang dia lakukan dengan benar, karena filosofinya adalah untuk mahasiswa baru perguruan tinggi yang tidak memiliki sumber daya intelektual untuk berpikir lebih luas tentang peran pemerintah, negara, dan individu, dan bagaimana Tuhan merancang semua itu untuk berinteraksi.

Ayn Rand telah melihat Revolusi Bolsheviik seakan seorang gadis muda di Rusia dan Ukraina, dan dia tahu bahwa cara kekerasan akan mendahului perpindahan dari sosialisme kepada komunisme. Akibatnya, dia melarikan diri dari Rusia dan pindah ke New York.

Beberapa tulisan yang paling akurat dan deskriptif tentang bagaimana suatu negara berevolusi menjadi sosialisme berasal dari seorang ekonom, filsuf, negarawan, dan penulis Prancis dengan nama Frederic Bastiat (1801-1850). Setelah Revolusi Perancis tahun 1789, tidak ada yang lain selain kekacauan ekonomi dan politik ketika setelah ratusan tahun pemerintahan Monarki Perancis, berakhir. Kekacauan pun terjadi, dan kematian berada dekat pada semua orang yang menentang sistem pemerintahan baru di bawah Pemerintahan Teror. Eksperimen kebebasan, kesetaraan, dan persaudaraan belum dicoba di Prancis karena sistem itu tidak pernah hidup di bawah pemerintahan sendiri. Transisi dari monarki ke demokrasi diwarnai dengan kekerasan. Untuk memperbaiki kesalahan Raja-raja Matahari dan Monarki, rakyat memberontak, dan dengan Revolusi 1848, Prancis telah membentuk sebuah pemerintahan sosialis. Periode ini adalah saat ketika Bastiat ada dalam tulisan utama intelektualnya, tentang apa yang dilihatnya selama fase transisi enam puluh tahunnya.

Bastiat menulis tentang masalah negara dan ekonomi, tetapi sebagian besar tulisan terbaiknya adalah dalam sebuah buku berjudul, The Law, The State, dan Other Political Writings. Ini adalah serangkaian esainya dari tahun 1843 hingga kematiannya pada tahun 1850. Fase Amerika dan Barat dari tahun 1960 hingga saat ini memiliki banyak kemiripan dengan masa transisi di Perancis dulu.

Bastiat menulis tentang pawai menuju sosialisme dalam esainya yang berjudul, Baccalaureate and Sosialism. Disitu Bastiat menulis,

“Plato adalah konstruktor dari republik imajiner yang akan berfungsi sebagai model bagi para guru masa depan dari orang-orang dan para ayah dari bangsa-bangsa. Siapa pun, yang tidak mengetahui bahwa tubuh sosial adalah seperangkat hukum alam, seperti tubuh manusia, dia bermimpi menciptakan sebuah bentuk masyarakat buatan, dan dia akan mulai memanipulasi keluarga, properti, hak, dan kemanusiaan sesuai dengan kehendaknya, dia adalah seorang sosialis sejati. Dia tidak terlibat dalam fisiologi kecuali memahami patung-patung. Dia tidak bisa memperhatikan; dia menciptakan. Dia tidak percaya kepada Tuhan kecuali pada dirinya sendiri. Dia bukan seorang sarjana; tapi seorang tiran. Dia tidak melayani umat manusia; tempat dia memanfaatkannya. Dia tidak mempelajari sifatnya; dia mengubah sifat itu sesuai dengan saran Rousseau. Dia menggambar inspirasi dari zaman kuno dan sebagai lanjutan dari Lycurgus dan Plato. Dan, untuk meringkasnya, dia tentu saja memperoleh gelar sarjana muda.” (halaman 193).

Tesis Bastiat adalah bahwa ketika negara mengendalikan narasi tentang pendidikan, itu pasti akan mengarah pada sosialisme, karena kepatuhan kepada negara diperlukan untuk memperoleh pendanaan. Negara menentukan apa yang diajarkan karena dana disediakan oleh negara. Negara mempromosikan negara. Dengan kata lain, Anda tidak akan menggigit tangan yang memberi makan Anda, dan negara tidak akan berbuat melawan dirinya sendiri.

Utopia Plato adalah yang ideal untuk masyarakat dengan sebuah kelas pekerja, sebuah kelas penguasa, dan sebuah kelas militer. Filsafat ini adalah seperti komunisme. Hal ini hanya berlaku di ruang kelas, tetapi tidak berfungsi di jalan, di rumah, di Gereja, atau di industri. Ini adalah cita-cita yang dikejar manusia, tetapi bertentangan langsung dengan dosa dan sifat manusia, oleh karena itu, ia selalu dikutuk sejak awal. Tidak ada orang yang bisa menunjukkan suatu masyarakat sosialis yang pernah berfungsi seperti yang diharapkan oleh para idealis atheis ini.

Rousseau (1712-1778) adalah seorang penulis yang produktif yang memiliki kontribusi besar pada Zaman Pencerahan sebelum dan sesudah Revolusi Perancis, dan yang menjadi landasan intelektual untuk Perancis dan Peradaban Barat. Para filsuf politik radikal seperti Rousseau memperlunak tempat berpijak agar segera tiba para tiran politik.

Semua yang mengambil jurusan sejarah dan seni liberal, tahu persis pemikiran Rousseau, dan kelemahan mendasarnya yang buruk telah memengaruhi pemikiran filosofis yang telah berdesir keras di ruang kelas hingga hari ini. Kita semua berada di sini, di distopia modern ini, karena adanya orang-orang seperti dia.

[Dystopia adalah suatu keadaan atau kelompok masyarakat yang memiliki kualitas hidup yang sangat buruk dikarenakan tekanan dari pemerintah atau pemimpin, wabah penyakit, maupun teror yang berlangsung terus menerus.]

Kaum liberal, progresif, yang fasik dan tak bertuhan, dan yang tidak beriman memiliki agenda untuk dilaksanakan:

1.      Menghilangkan Kekristenan dan melihat Kekristenan bukan sebagai solusi, tetapi sebagai sumber masalahnya;
2.      Ini adalah solusi humanistik zaman kuno, yang berasal dari kitab Yeremia 2:20, ketika setan berkata, "Aku tidak akan mau melayani" dan menyangkal pengaruh dan kenyataan bahwa setan itu ada, dan dengan demikian menyangkal dosa;
3.      Tidak bersikap netral terhadap Tuhan, anti Tuhan, bahkan mereka menyangkal bahwa Tuhan itu ada, dan tidak ingin kehadiran-Nya ada di tempat umum;
4.      Menyangkal kepercayaan akan Dosa Asal;
5.      Tidak mengerti bahwa utopia tidak dapat bekerja karena potensi mengerikan dari sifat manusia yang berdosa, dan dia ingin Negara yang mencukupinya;
6.      Secara pribadi tidak mau berkomitmen untuk berkorban atau menyumbang, dan ingin agar Negara dan orang lain yang melakukan apa yang tidak akan mereka lakukan, karena kemalasan dan keegoisan mereka;
7.      Menginginkan kolektif Marxisme, sosialisme, dan komunisme, tetapi begitu tercapai, dia akan menjadi totaliter dan sangat menindas para pembangkang dan pendukungnya dulu;
8.      Ini semua adalah tentang keragaman jika Anda berada di dalam agenda dan platform mereka. Jika Anda tidak setuju dengan mereka, Anda adalah orang yang fanatik dan tidak toleran, dan dalam waktu singkat, Anda menjadi musuh politik negara;
9.      Mereka adalah orang-orang tidak beriman yang ingin mengambil sebanyak mungkin, dan berkontribusi sesedikit mungkin;
10.  Mereka ingin mendukung kerja orang lain sehingga mereka dapat mempromosikan kesetaraan dan ikut makan dari keringat orang lain, tetapi kurang mau bekerja sendiri;
11.  Mereka menyangkal realitas Kitab Suci dan supremasi Allah yang pengasih, tetapi menolak bahwa dosalah yang menjauhkan manusia dari Allah (lht. Yes.59: 2);
12.  Ini adalah manifesto humanis yang terbaik;
13.  Ini adalah obat reaksioner yang tidak berkelanjutan, dan akan melahirkan perang antar kelas dan kekerasan;
14.  Program-program yang diciptakan adalah tidak logis dan tidak memiliki keberlanjutan dalam jangka pendek maupun panjang.


Bastiat berkata:
Semua orang ingin hidup dengan mengorbankan negara. Mereka lupa bahwa negara ingin hidup dengan mengorbankan semua orang.
Pemerintah adalah sebuah fiksi yang hebat, di mana setiap orang berusaha untuk hidup dengan mengorbankan orang lain.

Ketika barang tidak bisa melewati batas negara, maka tentara yang akan melakukannya.

Catatan penulis: Ini menyiratkan suatu perdagangan yang adil. Amerika Serikat belum memiliki perdagangan yang adil dengan Cina dan negara-negara lain karena politisi AS yang korup yang dimainkan oleh pemerintah-pemerintah asing, yang mempermainkan sistem. Sementara itu mereka makmur secara pribadi dengan mengorbankan para pekerja Amerika.

JESUS, I TRUST IN YOU


No comments:

Post a Comment