Monday, September 30, 2019

BURKE: SINODE AMAZON TIDAK BERBICARA TENTANG EVANGELISASI DI AMAZON





by Bradley Eli, M.Div., Ma.Th.  •  ChurchMilitant.com  •  September 26, 2019

BURKE: SINODE AMAZON TIDAK BERBICARA TENTANG EVANGELISASI DI AMAZON

ROMA (ChurchMilitant.com) - Kardinal Raymond Burke memperingatkan bahwa Sinode Amazon bukanlah berbicara tentang evangelisasi lokal di Amazon, tetapi ia berbicara tentang revolusi di seluruh Gereja.

Dalam wawancara dengan media Italia yang diterbitkan Senin, mantan kepala pengadilan tertinggi Vatikan itu mengutuk "sikap tidak jujur" dalam menutupi sifat sinode yang sebenarnya. "Sinode disajikan secara tersamar sebagai perawatan pastoral bagi orang-orang yang akan diberi pewartaan Injili di Amazon, tetapi para uskup Jerman menyatakan dengan jelas bahwa tujuannya adalah untuk melakukan revolusi atas seluruh Gereja," tutur Burke. "Bahkan uskup Essen, Monsinyur Franz-Josef Overbeck, baru-baru ini mengatakan bahwa setelah Sinode Amazon 'tidak akan ada lagi yang sama di dalam Gereja."

Perkataan Burke ini didukung oleh komentar yang sama dari kepala liturgi Vatikan, Cdl. Robert Sarah. Dalam sebuah wawancara yang juga diterbitkan pada hari Senin, Sarah mengatakan bahwa paus menggunakan sinode sebagai "laboratorium untuk Gereja universal" yang "tidak jujur ​​dan menyesatkan."

"Mengambil keuntungan dari sebuah sinode khusus, untuk memperkenalkan proyek-proyek ideologis ini akan menjadi manipulasi yang sangat tidak layak, sebuah penipuan yang tidak jujur, penghinaan terhadap Tuhan, yang memimpin Gereja-Nya dan mempercayakan kepada para pemimpinnya dengan rencana keselamatan-Nya," tegas Sarah.

Dia berseru, "Saya terkejut dan marah karena tekanan spiritual orang miskin di Amazon digunakan sebagai dalih" untuk mendukung proyek-proyek seperti menahbiskan pria yang sudah menikah, menciptakan sebuah utusan pelayanan bagi perempuan dan memberikan yurisdiksi kepada orang awam.

Ditanya dalam wawancara hari Senin tentang penekanan sinode pada "menghargai budaya dan agama yang berbeda," Burke memperingatkan bahwa pendekatan ini selalu tidak efektif dan dapat menyebabkan seorang misionaris kehilangan keyakinannya.

"Jika seorang misionaris memulai dengan satu-satunya niat untuk menghargai budaya apa pun yang dia temukan, maka kita dapat yakin bahwa tidak akan ada evangelisasi disitu, kemungkinan besar misionaris ini pada akhirnya akan kehilangan iman mereka sendiri," kata Burke mengingatkan.
"Kita berada dalam sebuah krisis yang mendalam," kata Burke, ketika ditanya mengapa ia dan Bp. Athanasius Schneider dari Astana, Kazakhstan, pada hari Selasa mengeluarkan permintaan untuk berdoa dan berpuasa. Mereka melakukannya dengan maksud agar bidaah yang ada dalam dokumen persiapan sinode yang disebut Instrumentum Laboris, akan ditolak.

"Menurut pandangan yang sangat keliru dalam Instrumentum Laboris, Kristus dan kosmos adalah satu dan Tuhan juga menyatakan dirinya dalam keadaan-keadaan lain. Pandangan ini terkait erat dengan panteisme. Hal itu adalah kultus dari dunia alami," jelas Burke.

MEREKA YANG MEMPROMOSIKAN 'GEREJA BARU' TIDAK MENGINGINKAN ADANYA PANGGILAN HIDUP BAKTI IMAMAT. Tweet

Ketika ditanya tentang "penurunan jumlah panggilan saat ini," Burke mengungkapkan bahwa mereka yang mendorong apa yang disebut "Gereja baru," telah menjauhkan dan menghalangi panggilan hidup bakti imamat, untuk membenarkan penahbisan pria yang sudah menikah.

"Mereka yang mempromosikan 'Gereja baru' tidak ingin adanya panggilan imamat, mereka mengecilkan hati mereka untuk membenarkan posisi mereka sendiri yang menyerang kehidupan selibat," tegas Burke. "Bukanlah kebetulan jika lembaga-lembaga keagamaan, mungkin dengan jemaat muda dan banyak panggilan, adalah yang menjadi sasaran utama mereka saat ini."

Panggilan imamat masih ada, kata Burke, tetapi yang kurang di banyak tempat adalah "kerasulan untuk hidup panggilan dan doa untuk meningkatkan jumlah panggilan imamat."

Kehidupan selibat, yang sedang diserang oleh sinode, sebenarnya membebaskan seorang imam untuk menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Tuhan dan untuk sepenuhnya menjalani imamatnya. Pada saat yang sama, mereka mengabaikan kepalsuan bahwa evangelisasi paling baik dilakukan hanya dengan "berbuat baik dan menjadi baik" jelas Burke.

Seorang imam dipanggil untuk merayakan Ekaristi, untuk menawarkan dirinya sebagai korban demi keselamatan jiwa-jiwa, untuk menyerahkan dirinya sepenuhnya kepada Kristus. Inilah yang penting, dan semua kegiatan keimaman lainnya - mengajar, membantu orang beriman dalam kesulitan, pekerjaan amal, bahkan membela orang Indian - adalah konsekuensinya dan bahkan jika mereka tidak berhasil, ini tidak akan mengambil apa pun dari fungsi pelayanannya.


No comments:

Post a Comment