Sunday, September 22, 2019

BUDAYA CHIMU...


BUDAYA CHIMU (SALAH SATU SUKU DI AMAZON) DENGAN RITUAL MEREKA, MENGURBANKAN NYAWA 227 ANAK-ANAK

By Marcos Machado





Penemuan baru-baru ini akan sangat membantu para antropolog, para pribumi, dan para uskup di dalam sinode Pan-Amazon yang akan datang, untuk merekonstruksi otak encer mereka tentang masyarakat adat dengan penemuan-penemuan baru-baru ini. Sebuah rilis AFP Agustus, yang ditranskripsikan oleh Yahoo [1], melaporkan: "Para arkeolog di Peru mengatakan bahwa mereka telah berhasil menggali 227 mayat yang telah mereka temukan dari sebuah situs yang digunakan oleh budaya Chimu pra-Columbus, dan dikatakan sebagai sebuah penemuan terbesar dari anak-anak yang dikorbankan bagi adat budaya mereka."

Sebuah situs sejarah besar yang melakukan pengorbanan manusia untuk menghormati dewa-dewa


“Para arkeolog telah menggali sejak tahun lalu di situs pengorbanan besar di Huanchaco, sebuah kota wisata tepi pantai di utara ibukota, Lima. "Ini adalah situs terbesar di mana sisa-sisa anak yang dikorbankan telah ditemukan," kata kepala arkeolog Feren Castillo kepada AFP, Selasa."

Castillo mengatakan bahwa anak-anak, yang berusia antara 4 dan 14 tahun, telah dikorbankan dalam ritual untuk menghormati dewa-dewa budaya Chimu. "Mereka dikorbankan untuk menenangkan fenomena badai El Nino," dan menunjukkan tanda-tanda terbunuh saat cuaca basah, katanya.

Sisa-sisa tulang belulang anak-anak dikubur dengan mengarah ke arah laut



Dia menambahkan bahwa mungkin masih ada lagi yang bisa ditemukan. "Perbuatan ini tidak terkendali, hal ini terjadi pada anak-anak. Di mana pun Anda menggali, selalu ada satu lagi," kata Castillo. Jasad anak-anak ditemukan dalam posisi menghadap ke laut. Beberapa masih memiliki kulit dan rambut. Huanchaco adalah situs di mana banyak pengorbanan anak terjadi selama masa budaya suku Chimu, yang puncaknya antara tahun 1200 dan 1400.

Penemuan dimulai pada 2018

Menurut laporan AFP, para arkeolog pertama kali menemukan mayat anak-anak di situs penggalian di lingkungan kota Pampa la Cruz pada Juni 2018, dan menemukan 56 kerangka.

Pampa la Cruz berada tidak jauh dari Huanchaquito, di mana ada sisa-sisa 140 anak yang dikorbankan dan 200 binatang llama ditemukan pada bulan April 2018.

Hukum Rimba: Celakalah mereka ditaklukkan! Suku Inca memusnahkan rakyat Chimu




Laporan itu selanjutnya mengatakan bahwa, "peradaban Chimu telah meluas di sepanjang pantai Peru sampai Ekuador, tetapi kemudian menghilang pada 1475 setelah ditaklukkan oleh kekaisaran Inca."

Kami bertanya kepada media dan para misionaris yang berpikiran modern: bukankah ini genosida asli yang dilakukan oleh oleh penduduk asli?

*   *   *

Sementara kita mendekati saat sinode Pan-Amazon yang diadakan di Vatikan pada bulan Oktober nanti, arus kuat ‘misionaris-baru’ telah meninggalkan upaya penginjilan kepada penduduk asli Indian dan peradaban mereka, dan mereka mengutuk kepemilikan pribadi.

Sebuah prediksi yang digenapi secara persis
Pada tahun 1977, Prof. Plinio CorrĂªa de Oliveira telah menunjukkan kesalahan-kesalahan misionaris-baru yang progresif yang sekarang diterapkan dan dikembangkan pada sinode Pan-Amazon. Sebagai contoh:

“Orang-orang Indian masih tidak tercemari oleh sistem di mana kita hidup. Gereja perlu membawa harapan nyata bagi yang tertindas. Mereka saling bersaudara dan memiliki semuanya secara bersama. Hal ini bisa menjawab kebutuhan nyata dari orang miskin. Orang-orang Indian sudah menjalani perbuatan orang-orang kudus. Mereka tidak mengenal tentang harta milik pribadi, laba, kompetisi. Mereka pada dasarnya menjalani kehidupan komunitarian dalam keseimbangan sempurna dengan alam. Mereka bukanlah penjarah; mereka tidak mengganggu ekologi. Mereka hidup dalam harmoni. Komunitas pribumi adalah ramalan masa depan untuk gaya hidup baru ini di mana manusia adalah yang paling penting (doc. 1, p. 7 of the First National Assembly of Indigenist Pastoral, Debating the Indigenous Situation on the National Level.” Boletim do CIMI”, year 4, no. 22, July-August 1975).

Comment: But what is a human society without private property, profit, and competition if not a com­munist society?[2]

Komentar: Tetapi apakah ada masyarakat manusia yang tanpa kepemilikan pribadi, keuntungan, dan persaingan, jika bukan masyarakat komunis? [2]


*   *   *


Seruan yang paling keras: Sinode Pan-Amazon menghidupkan kembali dan memperluas kesalahan misionaris-baru abad kedua puluh.

Para antropolog dan misionaris-baru sayap kiri (baca: sosialis-komunis) telah menutup mata mereka pada kenyataan bahwa peradaban dan etnis pribumi saling memusnahkan.


KE ARAH SINIKAH GEREJA BERGOGLIO MENUJU?








No comments:

Post a Comment