Tuesday, September 17, 2019

KITA SEDANG MENYAKSIKAN PENCIPTAAN SEBUAH 'GEREJA BARU'


Archbishop Carlo Maria Viganò speaks at the Rome Life Forum in May 2018.


by Claire Chretien 

NEWSCATHOLIC CHURCH

 

 

USKUP AGUNG VIGANÒ:

KITA SEDANG MENYAKSIKAN PENCIPTAAN SEBUAH 'GEREJA BARU'

 

https://www.lifesitenews.com/news/archbishop-vigano-we-are-witnessing-creation-of-a-new-church?utm_source=LifeSiteNews.com&utm_campaign=4870b18eb8-Daily%2520Headlines%2520-%2520World_COPY_580&utm_medium=email&utm_term=0_12387f0e3e-4870b18eb8-402366805


13 September 2019 (LifeSiteNews) – “Telah ada sebuah kampanye untuk ‘menyusup’ ke dalam Gereja, yang berlangsung selama berabad-abad yang lalu," kata Uskup Agung Carlo Maria Viganò dalam sebuah wawancara yang baru dengan Dr. Robert Moynihan dari Inside the Vatican.

Kampanye penyusupan Gereja ini dapat ditelusuri “khususnya, hingga pembentukan freemason di pertengahan 1700-an,” kata Viganò. “Dan tentu saja proyek ini sangat menipu, dan berorientasi, atau bahkan termasuk, menipu melalui kekuatan-kekuatan dari beberapa anggota Gereja.”

"Hal ini dijelaskan dalam buku Infiltration oleh Dr. Taylor Marshall, jadi Anda mungkin menemukan beberapa indikasi dari proses penyusupan ini di sana," tambahnya. "Tetapi proses ini menjadi sangat jelas di zaman modern."

Viganò menjelaskan bahwa pada pembukaan Konsili Vatikan II, Kardinal Jesuit, Augustin Bea, terlibat dalam mempengaruhi para uskup “untuk mengesampingkan skema yang telah disiapkan oleh berbagai departemen di Kuria Romawi, guna menyusun skema yang baru.”

Rencana baru itu "disiapkan oleh para teolog terutama dari Eropa utara, Hans Küng, Karl Rahner, dan lain-lainnya," kata Viganò, merujuk pada dua teolog sayap kiri terkemuka.

“Ini adalah awal dari sebuah pembukaan, terobosan pertama yang menembus dinding prosedur yang telah ditetapkan, dalam proses menciptakan sebuah Gereja baru,” katanya.

“Saya pikir, adalah sangat tepat untuk mengingatkan para pembaca tentang masalah Gereja baru ini, tentang apa yang diterbitkan pada bulan April oleh Paus Emeritus Benediktus soal proyek pendirian sebuah gereja baru,” lanjut uskup agung itu. Dia mengatakan bahwa ini akan menjadi sebuah bencana. Dia sangat serius dalam hal ini.

Viganò kemudian membahas perpecahan di dalam Gereja yang terjadi pada akhir KV II, yang dia maksudkan adalah salah tafsir dari dewan pastoral. Hal ini "dipromosikan oleh ... sebuah mesin propaganda media raksasa."

Dia menyimpulkan:

Dan, dengan cara yang sama, selama masa kepausan ini, sebuah mesin media yang serupa, termasuk foto-foto Paus Francis bersama dengan Paus Emeritus Benediktus, dan sebagainya, telah digunakan untuk mempromosikan pendapat bahwa "paradigma baru" Paus Francis adalah sejalan dengan ajaran para pendahulunya.

Tetapi kenyataannya tidaklah demikian. Yang dipromosikan itu adalah sebuah “gereja baru”…

Kata “paradigma baru” adalah strategi yang digunakan untuk menutupi tujuan yang sebenarnya, karena mereka tidak ingin mengatakan apa yang sebenarnya tercakup oleh kata ini. Bagi banyak orang, kata "paradigma" ini adalah sesuatu yang eksotis, sesuatu yang canggih. Semua orang menggunakannya. Tapi dalam hal ini, kata itu digunakan untuk menyesatkan, untuk menipu, menyarankan kontinuitas tanpa mengungkapkan bahwa mereka berusaha mencari diskontinuitas [.]

Viganò adalah mantan nuncio kepausan untuk Amerika Serikat. Dia merilis kesasian mengejutkan pada Agustus 2018 yang merinci bagaimana fakta tentang pencabulan homosex oleh Theodore McCarrick, mantan kardinal, mencapai tingkat tertinggi Gereja. Viganò mengatakan bahwa Paus Benediktus XVI secara pribadi telah memberi sanksi kepada McCarrick, tetapi Paus Francis, yang mengetahui tentang kecenderungan mantan prelatus yang sekarang dipermalukan itu, mencabut sanksi-sanksi itu. Selain itu, Paus Francis menjadikan McCarrick sebagai "penentu" dalam proses pemilihan uskup-uskup, kata Viganò.

Uskup agung Viganò juga menyebut Kardinal Donald Wuerl sebagai pembohong karena “tanpa malu-malu” telah mengklaim bahwa dirinya tidak tahu tentang tuduhan dan sanksi terhadap McCarrick, yang telah mendahului Wuerl menjadi uskup agung Washington, D.C.

Dalam wawancara sebelumnya dengan Moynihan, Viganò mengatakan "sosok Kristus tidak disebutkan sama sekali" dalam dokumen kerja Sinode Amazon. Sejak kesaksiannya pada Agustus 2018, Viganò terus menyoroti berbagai tindakan menutup-nutupi kasus sexual di dalam Gereja, dengan mengatakan bahwa Paus Francis sengaja mengabaikan sebuah dokumen yang menakutkan, tentang pelecehan seks oleh seorang uskup Vatikan; bahwa Vatikan menutupi tuduhan pelecehan sex remaja pra-seminaris yang bertindak sebagai putra altar paus; dan bahwa rektor basilika di Washington, D.C. adalah bagian dari “mafia gay” klerus.

Saat ini Viganò masih bersembunyi di sebuah tempat yang tak diketahui.

RELATED:



No comments:

Post a Comment