Friday, September 20, 2019

SINODE AMAZON: KUDA TROYA DARI TEOLOGI PEMBEBASAN





SINODE  AMAZON: KUDA TROYA DARI TEOLOGI PEMBEBASAN ...


TFP.org reported on September 3, 2019:
by Julio Loredo


“Kami memiliki sebuah jendela peluang di depan kami yang akan memungkinkan kami untuk bergerak maju. Kita tidak harus mengusulkan teologi pembebasan. Ini menakutkan banyak orang. Kita hanya perlu berbicara tentang masalah sosial-lingkungan. Bersamaan dengan ini, di antara tanda-tanda zaman yang ada, Anda memiliki Sinode Pan-Amazon yang akan diadakan pada bulan Oktober. Ini adalah sangat penting."
Pernyataan ini diucapkan oleh biarawan Dominikan, Carlos Alberto Libânio Christo, yang dikenal sebagai "Frei Betto" (Friar Betto), disampaikan selama pidatonya pada Pertemuan Nasional tentang Iman dan Politik yang diadakan di Natal, Brasil, pada 12-14 Juli 2019.

Sebagai seorang teolog dari teologi pembebasan Marxis, Frei Betto adalah seorang mentor bagi pemerintah [sosialis] Lula dan Dilma Rousseff di Brasil. Sebagai teman pribadi Fidel Castro, dia sangat dekat dengan kaum kiri subversif. Selama tahun enam puluhan, dia mendukung gerakan gerilyawan komunis dan bahkan menghabiskan waktu di penjara sebagai hasilnya. Bahkan, dia mengkhianati pemimpin gerilya Carlos Marighella, yang dia serahkan kepada polisi militer pada tahun 1969, dengan imbalan pengurangan hukumannya.

"Surat Terbuka untuk Che Guevara," (tokoh komunis), yang diterbitkan pada 2 Juli 2007 di Granma, surat kabar Partai Komunis Kuba, menimbulkan kegemparan. Dimulai dengan ucapan "Che Tersayang," Frei Betto memuji validitas dari contoh kehidupan dan pemikiran ‘sang komandan’ Ernesto Che Guevara, yang terbunuh dalam baku tembak dengan tentara Bolivia pada tahun 1967. Dia menutup surat itu dengan: "Dimanapun Anda berada sekarang, Che  Tersayang, berkat dari kami semua yang berbagi cita-cita dan harapan Anda." Kita tidak boleh lupa bahwa ‘cita-cita dan harapan’ yang dimaksud disini adalah berupa membangun kediktatoran Bolshevik di Amerika Latin.

Frei Betto tidak pernah menyesali militansi Marxisnya. Pernah sekali pada tahun 2012, dia menyatakan, “Marxisme, dengan menganalisis kontradiksi dan kekurangan dari paham kapitalisme, telah membuka pintu pengharapan bagi masyarakat yang menjadi ciri khas dari umat Katolik, dalam perayaan Ekaristi, sebagai sebuah dunia di mana setiap orang akan dapat 'berbagi kekayaan dari tanah dan hasil kerja manusia…. Marx tidaklah mati. Kita harus menganggap dia dengan serius.” (Correio Braziliense, 13 April 2012).

Frei Betto selalu berusaha untuk menggabungkan agama Kristen dengan Marxisme dengan mengingat ‘asal-usul Yahudi yang sama’ dari keduanya: “Pertemuan historis antara agama Kristen dan Marxisme telah diwujudkan dalam praksis gerakan sosial dan serikat buruh yang membebaskan. Dalam praksis pembebasan kaum miskin inilah orang bisa menemukan lahan istimewa bagi pertemuan antara orang-orang Kristen dan Marxis. ”(América Latina en Movimiento, 23 November 2017).

Dia percaya bahwa Pan-Amazon Synod yang akan diadakan di Roma pada bulan Oktober 2019, akan menjadi kesempatan yang sangat baik untuk menggerakkan orang-orang Kristen menuju Marxisme. Teologi pembebasan kemudian dapat memobilisasi akar rumputnya:

“Kita harus memobilisasi. Kita harus mengambil keuntungan dari peristiwa yang sangat penting ini - peristiwa yang sangat mengganggu pemerintah Bolsonaro. Sinode Pan-Amazon menawarkan kepada kita jendela peluang untuk memobilisasi banyak orang.”

Selama booming theologi pembebasan pada tahun enam puluhan dan tujuh puluhan, gerakan ini mendukung semua revolusi sosialis dan komunis di Amerika Latin bahkan dengan cara mengangkat senjata, seperti di Nikaragua dan El Salvador. Setelah itu, kecaman keras dari Paus Yohanes Paulus II, diikuti oleh runtuhnya ‘sosialisme nyata,’ yang merupakan ‘praksis historisnya,’ memaksa gerakan teologi pembebasan untuk masuk kepada periode hibernasi (tidur musim dingin) yang panjang. Pemilihan Jorge Bergoglio ke tahta Kepausan telah mengubah aturan permainan. Teologi pembebasan mulai mengangkat kepalanya dan ‘menjadi bagian dari kehidupan Gereja,’ sebagaimana juru bicara Vatikan, Pastor Federico Lombardi, menyatakan pada tahun 2014.

Akan tetapi, para teolog pembebasan mempelajari baik-baik pelajaran mereka dan menjadi semakin licik. Mereka tidak lagi mengakui perang gerilya komunis dan pengambil-alihan properti proletar. Mereka tidak lagi memuji Che Guevara. Semua ini ‘membuat takut banyak orang,’ seperti diakui oleh Frei Betto. Saat ini, gerakan teologi pembebasan maju secara diam-diam, mengendarai gelombang ‘pencinta lingkungan’ dan ‘kaum pribumi’ untuk menyapu seluruh dunia. Banyak pendukungnya telah mengganti seragam merah mereka dengan seragam hijau. "Kita harus mengganti teriakan kaum proletar dengan teriakan bumi," kata Leonardo Boff (teman lama dan akrab dari paus Francis). Dalam Pan-Amazon Synod yang akan datang, gerakan ini akan menemukan "jendela peluang untuk memobilisasi banyak orang," seperti dikatakan oleh Frei Betto.

Ketika menganalisis KV II, beberapa orang biasanya mengenali tiga elemen: dokumennya; “dewan media” (yaitu, propaganda dan promosi yang mengelilingi acara itu), dan aplikasi konkretnya, atau lebih tepatnya, penggunaan dan penyalahgunaan yang dibuat oleh sektor progresif dari Konsili. Elemen ketiga ini adalah yang paling merusak. Sebuah kriteria analisis yang serupa dapat diterapkan pada Sinode Pan-Amazon yang akan datang. Dokumen kerjanya saja sudah sangat memprihatinkan. Cardinal Walter Brandmüller menuduh dokumen itu sebagai "bidaah dan murtad." Adapun "sinode media," sudah cukup untuk mendengar terompet dari mesin propaganda kaum pendukung lingkungan dan indigenis (pribumi). Gerakan-gerakan ini bersukacita atas semua agenda yang akan dibawah oleh Sinode menuju cita-cita ‘pabrik peleburan’ mereka.

Elemen ketiga adalah penggunaan dan penyalahgunaan Sinode oleh gerakan teologi pembebasan dan khususnya versi-versi terbarunya yang ditemukan dalam eco-theology pembebasan dan teologi pribumi. Elemen yang paling merusak ini tidak boleh absen dari analisis kita tentang majelis Romawi (sinode Pan Amazon) yang akan datang.

* * * * * *

Berikut ini adalah pesan-pesan Bayside yang berkaitan dengan artikel diatas:

"Kamu telah mengerdilkan Gereja-Ku, hai para pastor, hingga menjadi berantakan dan jadi bahan ejekan. Dan apa yang harus Kulakukan kepadamu, kamu yang akan datang di hadapan-Ku dengan mengatakan bahwa ajaranmu adalah murni? Aku akan mengusir kamu dan mengirim kamu ke dalam keadaan yang terabaikan di dalam api! " - Yesus, Bayside, 2 April 1977.

"Bersihkanlah Rumah-Ku dari para bidaah, dari segala kesalahan dan kekeliruan, dari para pembohong, yang telah kau biarkan masuk kedalamnya. Kamu harus membersihkannya dan merapikan Rumah-Ku, atau, Aku akan datang di antara kamu dan mengirim kamu keluar dari Rumah-Ku ke dalam api hukuman yang kekal." - Yesus, Bayside, 24 Desember 1976

"Berapa lama Bapa Yang Kekal akan bertahan dalam berharap bahwa kamu akan berbalik dari jalanmu yang sekarang ini, yang menuntun jiwa-jiwa di jalan yang menuju kebinasaan? Cepatlah, segeralah, dan dengarkanlah, karena peringatan yang diberikan kepadamu sekarang ini adalah salah satu peringatan terakhir yang diberikan kepada umat manusia.
"Semua orang yang telah menyerahkan dirinya kepada kenikmatan daging, semua orang yang telah menyerahkan dirinya kepada cara-cara baru dari humanisme dan modernisme yang ditetapkan untuk melakukan perbudakan atas umat manusia oleh Setan, semua orang yang menutup telinga mereka terhadap suara-suara Kami, akan terbakar! " - Yesus, Bayside, 28 Mei 1975

No comments:

Post a Comment