Sunday, December 8, 2019

Francis mengumpulkan orang-orang sesat di sekitarnya


4 Okt 2018

SEORANG KARDINAL PRO-GAY BERKATA:
LGBT AKAN MENJADI DOKUMEN AKHIR YANG DISETUJUI


Cardinal Tagle, dari Manila, Filipina,  mengatakan selama konferensi pers 23 Oktober 2018, dalam Sinode tentang kaum muda, bahwa pendekatan Gereja terhadap apa yang disebutnya komunitas-LGBT telah diangkat ‘berkali-kali,’ dibahas ‘sangat banyak’ dalam Sinode dan hal itu harus ‘disambut dan diterima dengan baik.’

Kata ‘menyambut adalah kata sindiran yang digunakan oleh para pelobi (pendukung) gay untuk menyindir bahwa meminta kaum homoseksual untuk bertobat adalah sebuah tindakan yang ‘tidak ramah.’

Kardinal Tagle mengatakan bahwa sudah menjadi dugaannya bahwa kata propaganda LGBT akan ada di dalam dokumen akhir Sinode.

Untungnya, para jurnalis dalam konferensi pers itu lebih dominan kebenaran hati nurani mereka daripada para kardinal yang ngomong bertele-tele di panel sinode.

Seorang wartawan mengingatkan ucapan pastor Antonio Spadaro yang menyerukan adanya ‘lebih banyak Gereja Sinode dimana pada zaman patristik, sinode-sinode keuskupan di Roma banyak terjadi ‘kekacauan dan dia menambahkan, "Mereka benar-benar akan saling membunuh."

Jurnalis Edward Pentin memperhatikan bahwa ajaran moral Gereja hampir sepenuhnya tidak ada dalam laporan dari kelompok-kelompok kecil Sinode tentang kaum muda ini.

******

FRANCIS MENUNJUK KARDINAL TAGLE UNTUK MENGEPALAI SEBUAH
KONGREGASI DI VATIKAN


Kardinal dari Manila yang pro-gay Luis Tagle, 62, menjadi Prefek atau Kepala dari sebuah Kongregasi baru untuk Evangelisasi Umat.

Pengangkatan itu diumumkan pada hari Minggu. Prefek saat ini, Kardinal Fernando Filoni, 73, menjadi Grand Master dari Ordo
the Holy Sepulcher.

Video di bawah ini menunjukkan Tagle menari dalam jubah merahnya dan mengayun seperti seorang wanita dalam sinode untuk kaum muda 2018, sinode yang mengajak kaum muda untuk menerima LGBT.


No comments:

Post a Comment