Monday, March 4, 2019

Jika anda masih ingin membaca buku THE DICTATOR POPE…





Jika anda masih ingin membaca buku THE DICTATOR POPE…



…namun Anda tak memiliki waktu, maka bacalah di dalam Crisis Magazine, mengenai ikhtisar yang sangat bagus atas diri Paus Fransiskus, dalam tulisan Julia Meloni, yang berjudul: Francis Allies Reveal Their Plans for Revolutionary Change.  (Sekutu-sekutu Francis Mengungkapkan Rencana-rencana Mereka Untuk Melakukan Perubahan Revolusioner.)

Berikut ini kutipannya, dan ya… semua ini ditulis dengan baik:
Bagi Murphy-O'Connor dan alumni mafia (mafia St.Gallen) lainnya, termasuk Cardinals Kasper dan Danneels, mereka telah melakukan berbagai gerakan yang lihai dengan melalui berbagai pertemuan pra-konklaf yang mempromosikan Bergoglio. Dan menurut Marco Politi, pada malam tanggal 9 Maret 2013, Murphy-O'Connor telah bertemu dengan Cardinals Kasper, Coccopalmerio, Bertello, Nicola, dan Tauran, untuk menyusun strategi guna mencari dukungan dari yang lain. Tidak jelas apakah salah satu orang Italia dalam kelompok itu adalah "pria Italia berpengaruh" yang kemudian meminta Kardinal McCarrick untuk "memuji-muji" Bergoglio, tetapi baik McCarrick maupun Coccopalmerio telah memberikan wawancara awal guna mendorong terpilihnya seorang paus dari "Amerika Latin".

Pada 12 Maret 2013, sebelum konklaf dimulai malam itu, Murphy-O'Connor melangkah di samping Bergoglio.

"Hati-hati, sekarang giliran Anda," kata Murphy-O'Connor kepada Bergoglio.

“Saya mengerti,” jawab Bergoglio. Dia nampak tenang, kata Murphy-O'Connor, dan "sadar bahwa dia mungkin akan menjadi kandidat untuk masuk."

Keesokan harinya, Paus Francis muncul di St. Peter's Loggia diapit oleh Danneels,  mafia ‘pecipta paus’ yang telah memerintahkan seorang raja untuk melegalkan aborsi dan menyuruh korban pelecehan seksual untuk meminta maaf. Setahun kemudian, Murphy-O'Connor membual bahwa "Kotak Pandora" telah dibuka dan bahwa para kardinal "tidak tahu apa karakter baja [ dari Bergoglio] itu, mereka tidak tahu bahwa dia adalah seorang Jesuit yang sangat ‘mendalam,’ dan mereka tidak tahu siapa yang mereka pilih.”

Bagi Paus yang baru, dia merasakan "mimpi" Martini tentang terbentuknya sinodalitas permanen — revolusi permanen, melalui sinode, misalnya tentang "simpul" seperti pernikahan dan seksualitas. Murphy-O'Connor berkata bahwa Paus Francis telah mengatakan kepadanya betapa dibutuhkan sinode yang krusial untuk membangun “kolegialitas” – ini adalah bahasa kode mafia untuk menyebut ‘otoritas Gereja yang terdesentralisasi.’ Eugenio Scalfari, seorang wartawan atheis, juga berkata bahwa Francis telah mengatakan kepadanya bagaimana "panjang dan sulitnya" jalan sinodal versi Martini, dan betapa "lembut, tapi tegas dan ulet" dia perlu melanjutkannya. Semua pembicaraan tentang pawai-pawai yang panjang dan tak terhindarkan ini terdengar seperti  Gramscian yang menyeramkan, seperti  revolusi oleh siluman. a la budaya Marxis. Ketika Humanae Vitae dikeluarkan, Murphy-O'Connor melepaskan ‘rantai pengikat’ itu dengan lihai sekali, dengan memberikan ‘pemanis bibir’ kepada “sikap Vatikan” tentang kontrasepsi sambil memberikan alasan "demi belas kasihan pastoral" kepada para pembangkang ajaran iman. Kemudian, di tengah-tengah sinode keluarga, dia membiarkan ‘rantai pengikat’ itu memanjang lebih longgar lagi, dengan mengatakan bahwa doktrin (Gereja) bisa berubah secara tidak langsung dan dapat berkembang pada kasus perzinahan.

Sejak lama, Murphy-O'Connor dan pendahulu gerakan mafianya, Kardinal Basil Hume, telah menerima surat-surat teguran dari Roma setelah dia mengucapkan "hal-hal yang agak provokatif" tentang upayanya untuk menahbiskan pria yang sudah menikah menjadi imam.

Kemudian, Kardinal Basil Hume menulis sebuah dokumen tentang homoseksualitas di mana dia melunakkan istilah keras "cacat obyektif " dan Murphy-O'Connor akan berjuang untuk mengadakan "Misa bagi kaum gay," dan menyebut tindaknnya itu sebagai sebuah "jalan kembali kepada sakramen-sakramen" dengan cara yang "agak lebih baik." Pada tahun 2013, Murphy-O'Connor mengatakan betapa briliannya Paus Francis ketika berkata, "Siapakah saya hingga berhak untuk menghakimi?" (“Who am I to judge?”) – ini adalah sebuah tanggapan paus Francis terhadap pertanyaan tentang promosi jabatan atas seorang klerus yang memiliki sejarah skandal homoseksual. Sejarawan Henry Sire berpendapat bahwa tindakan ‘perlindungan dan pembelaan’ semacam itu cocok dengan sebuah pola yang telah mapan dilakukan selama masa jabatan Bergoglio di Argentina— "di mana dia menyelimuti dirinya sendiri dengan orang-orang yang secara moral adalah lemah sehingga menjadikan mereka benar-benar tunduk di bawah pengaruhnya."

Ditanya, sebelum konklaf, apakah dia akan menyarankan agar paus baru "bebas dari segala jenis noda dosa yang berupa perbuatan penyembunyianlah kasus kejahatan," Murphy-O'Connor pada satu titik mengatakan, "Anda tidak akan bisa secara langsung mendapatkan seorang yang suci, Anda tahu hal ini; kita semua adalah semacam itu, kita semua adalah orang berdosa” (31:31). Murphy-O'Connor sendiri telah menyembunyikan kejahatannya dimana dia telah berusaha melindungi  pelaku pencabulan kejam yang terus menganiaya korban muda lainnya, bahkan beberapa diantaranya ada orang yang cacat jasmani. Salah satu korban dari imam itu, yang dikonfirmasi oleh si korban sendiri, bahwa ketika Murphy-O'Connor mencabuli dirinya, maka imam-imam yang lainnya yang hadir juga ikut terlibat — namun penyelidikan CDF 2013 terhadap Murphy-O'Connor dihentikan karena tidak ada persetujuan Paus Francis. Sumber-sumber yang disegani di Vatikan mengatakan bahwa Francis dalam keadaaan marah menyela Kardinal Müller ketika dia mengadakan Misa, dan Francis  memerintahkan penutupan penyelidikan kasus itu.

Murphy-O'Connor meninggal pada tahun 2017, terlalu dini untuk menyaksikan apa yang terjadi di luar "empat tahun pemerintahan Bergoglio." Setelah lima tahun Francis berkuasa, imam pro- "LGBT" pastor James Martin dan “alumni dari Misa-misa gay berbicara secara resmi di Pertemuan Keluarga Sedunia — sementara itu Uskup Agung Viganò mengklaim bahwa Paus Francis secara sadar dan sengaja telah merehabilitasi McCarrick dan bahwa Coccopalmerio adalah bagian dari "arus homoseksual" yang mencoba menumbangkan doktrin Gereja mengenai homoseksualitas.

Lihatlah dan buatlah catatan pada semua link yang disertakan disini. Banyak orang membuat perkiraan dan menghubung-hubungkan tentang apa yang terjadi di dalam dan di sekitar kepausan Francis, tetapi mendokumentasikan hal itu di tingkat yang detil adalah bagian yang penting dan melelahkan dari pekerjaan itu. Ada kalanya saya mengumpulkan artikel dan menghabiskan banyak waktu untuk menemukan tautan dan menghubungkan titik-titik kejadian dan peristiwa seperti yang saya lakukan pada penulisan yang sebenarnya. Meloni memang cukup teliti dan to the point, dan karyanya menandai tambahan yang sangat baik bagi pemberian beasiswa dan jurnalisme seperti yang telah dilakukan mengenai Gereja Francis.

Silakan baca buku itu (The Dictator Pope) semuanya. Hal sangat berharga sebagai upah bagi waktu Anda untuk membacanya, dan sangat menyenangkan untuk melihat bagian yang begitu sulit di majalah itu yang meluncurkan karir menulis profesional Katolik saya, lebih dari satu dekade yang lalu.

Steve Skojec adalah Penerbit, Pendiri dan Direktur Eksekutif OnePeterFive.com.
Dia menerima gelar BA dalam bidang Komunikasi dan Teologi dari Franciscan University of Steubenville pada tahun 2001. Banyak komentarnya telah muncul di The New York Times, USA Today, The Washington Post, The Washington Times, Majalah Crisis, EWTN, Huffington Post Live, The Fox News Channel, Foreign Policy, dan BBC. Steve dan istrinya Jamie memiliki tujuh anak.

++++++++++++++++++

Mrk 4:22 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap.
Mrk 4:23 Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!"


No comments:

Post a Comment