Friday, March 15, 2019

PF MENEMUI DAN BERFOTO BERSAMA...


These Last Days News - March 13, 2019

PF MENEMUI DAN BERFOTO BERSAMA DENGAN SEKELOMPOK UMAT PENDUKUNG HOMOSEX


LifeSiteNews.com reported on March 11, 2019:

by Martin M. Barillas
Catatan: Pete Baklinski berkontribusi pada laporan ini.


Paus Fransiskus bertemu dengan sekelompok pro-homoseksual yang mengidentifikasi dirinya sebagai "Katolik" dan berpose bersama, selama kunjungan mereka ke Roma minggu lalu.

Kelompok itu, yang menamakan dirinya sebagai “LGBT + Catholics Westminster”, mempromosikan normalisasi homoseksualitas di dalam Gereja Katolik dan berupaya untuk “menyingkirkan homofobia (rasa takut akan homosex) dari Gereja dan masyarakat.” Kelompok pro-homoseksual itu ditunjuk oleh Kardinal Vincent Nichols, Uskup Agung Westminster, untuk memberikan perawatan pastoral kepada umat Katolik yang mengidentifikasi dirinya sebagai homoseksual.

Kelompok LGBT + Katolik Westminster ini terang-terangan mengambil posisi yang bertentangan dengan ajaran Katolik tentang homoseksualitas.

“Pelayanan pastoral yang sepenuhnya inklusif ini berusaha mendukung umat Katolik yang LGBT, orang tua dan keluarga, yang mau tidak mau akan mengarah pada pemahaman pengajaran Gereja tentang seksualitas dan identitas gender sebagai area pengembangan pengajaran magisterial, dan bukan sesuatu yang musti diperbaiki sekali dan untuk selamanya, dalam dokumen-dokumen sebelumnya dari Kongregasi Vatikan untuk Ajaran Iman,” demikian kelompok kelompok itu menyatakan di situs webnya.

Organisasi ini telah ikut berbaris berbaris dalam parade pro-homoseksual di London. Situs web organisasi ini juga menampilkan sebuah doa dengan posisi menonjol yang ditulis oleh pastor Katolik homoseksual Bernárd J. Lynch yang menyatakan di blog-nya di blog-nya, "Saya menikah dengan suami saya Billy sejak 1998."

Gereja Katolik mengajarkan bahwa perbuatan homoseksual adalah "tindakan kebobrokan besar" dan "secara intrinsik tidak baik" karena mereka "bertentangan dengan hukum kodrat."

Perbuatan itu (homosex) melawan hukum kodrat, karena kelanjutan kehidupan tidak mungkin terjadi waktu persetubuhan. Perbuatan itu tidak berasal dari satu kebutuhan benar untuk saling melengkapi secara afektif dan seksual. Bagaimanapun, perbuatan itu tidak dapat dibenarkan. Gereja juga mengajarkan bahwa kecenderungan homoseksual itu sendiri "cacat obyektif."

Paus Francis bertemu dengan kelompok itu dan berfoto bersama mereka pada Rabu Abu, 6 Maret 2019, setelah Audiensi Umum. Menurut media The Tablet, kelompok itu mendapatkan "kursi istimewa" saat Audiensi di Lapangan St. Peter. Paus berjabat tangan dengan para peziarah. Masing-masing menerima rosario dari paus Francis.

Selama kunjungan 4-10 Maret 2019 ke Roma, kelompok itu mendengar presentasi dari jurnalis dan dari Profesor James Keenan SJ dari Boston College. Pastor Keenan berbicara soal pandangan paus tentang Sinode Pernikahan & Keluarga 2014 dan 2015. Mengenai keprihatinan akan LGBT, pastor Keenan berbicara tentang relevansi dan kebaikan prinsip-prinsip "pendampingan" dan "penegasan moral" yang dianjurkan Paus Francis. Kelompok itu juga mengadakan Doa Pagi untuk memperingati di St. Bartholomew-on-the-Tiber, para korban "homofobia" dan "transphobia."

Kedekatan Cardinal Nichols dengan kelompok LGBT + Katolik Westminster terbukti ketika ia merayakan Misa Perayaan Pembaptisan Tuhan di Gereja Immaculate Conception di London pusat pada bulan Januari. Dikelola oleh para pastor Jesuit, program penjangkauan LGBT paroki, LGBT Catholics Westminster dibentuk atas arahan kardinal Nichols. Ini termasuk kelompok-kelompok yang lebih kecil yang menampilkan orang-orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai "trans." Kardinal Nichols diangkat menjadi kardinal tahun 2014 oleh Paus Francis dan pertama kali merayakan Misa untuk menyambut umat Katolik LGBT di paroki yang dikelola Yesuit di London pada tahun 2015. Seorang mantan uskup agung Birmingham, Kardinal Nichols adalah klerus Katolik paling senior di Inggris dan Wales.

Kardinal Nichols menulis kepada para peziarah sebelum ziarah mereka, mengatakan kepada mereka bahwa itu adalah "kesempatan yang luar biasa" untuk berada di Roma dan "terutama, untuk memperdalam iman Anda." Dia menulis, "Semoga Santo Petrus dan Santo Paulus, dan tentunya semua Rasul, terus membimbing Anda di jalan Anda, dan semoga Anda tidak pernah gagal untuk terinspirasi oleh kesaksian mereka sebagai hamba yang setia dari Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus." Kardinal Nichols meminta para peziarah LGBT untuk berdoa baginya di makam Santo Petrus dan Santo Paulus dan semua tempat kudus lainnya yang akan Anda kunjungi, sementara ia menjanjikan doanya kepada mereka.


+++++++++++++++++

"Homoseksualitas tidak akan bisa diterima, karena ia berarti hukuman dan penghancuran." - Yesus, Bayside, 1 Juli 1985

"Aku tidak akan mendukung imam-imam-Ku yang mendukung homoseksualitas dan membiarkannya berada dalam barisan para imam-Ku! ... Aku tidak akan berdiri diam dan membiarkan imamat-Ku dihancurkan!" - Yesus, Bayside, 18 Juni 1982

No comments:

Post a Comment