Wed Sep 5, 2018 - 2:54 pm EST
AUSTRALIA’S DAILY TELEGRAPH:
PAUS HARUS
MENJAWAB TUDUHAN VIGANÒ, ATAU DIA MUNDUR
By Dorothy
Cummings McLean
SYDNEY, Australia, 5 September 2018 (LifeSiteNews) - Daily
Telegraph dari Australia menerbitkan sebuah op-ed di mana
dinyatakan bahwa Paus Francis harus menjawab tuduhan Uskup Agung Viganò,
bahwa Paus sengaja menutup-nutupi dan mempromosikan seorang pelaku pelecehan
sexual, atau: dia harus mengundurkan diri.
"Kami membutuhkan penjelasan yang jujur dari Paus atau
pengunduran dirinya," tulis Miranda Devine dalam kolom
1 September.
Devine mengatakan bahwa adalah "cukup sulit" untuk
menjadi seorang Katolik yang setia yang mau membela imannya di tengah segala "keluhan-keluhan
harian yang pedas" jika Paus menciptakan skandal baru dengan melalui sikap
diamnya.
“Dan inilah sebabnya, ketika kejahatan yang mengerikan
terungkap di setiap bagian dari Gereja global - dari AS hingga ke Chili,
Honduras dan Australia - dan ternyata Paus menolak untuk menjawab (tuduhan
bahwa dia menutup-nutupi dan mempromosikan pelaku pelecehan seksual, Card.
McCarrick), maka kawanannya kehilangan kepercayaan akan kemampuannya untuk
membawa kita semua keluar dari kegelapan ini,” demikian kata Devine.
Wartawan itu membandingkan pengakuan yang rendah hati atas segala
kesalahan dari Konferensi Waligereja Australia, sebagai tanggapan terhadap
Komisi Kerajaan negara itu yang mempertanyakan respons kelembagaan Gereja Katolik
terhadap Pelecehan Seksual Anak dengan melihat reaksi Paus Fransiskus terhadap pernyataan
yang dibuat oleh mantan dubes Vatikan untuk Amerika Serikat, Uskup Agung Carlo
Maria Viganò.
Viganò merilis sebuah pernyataan pada 25
Agustus 2018 lalu yang menuduh bahwa Paus Fransiskus telah mencabut sanksi atas
Kardinal Theodore McCarrick yang dijatuhkan oleh Benediktus VI, dan menempatkannya
dalam posisi yang sangat berpengaruh di Gereja, meskipun Paus Fransiskus telah mengetahui
kasus pelecehan seksualnya dengan para seminaris dan imam-imam muda. Pada bulan
Juni 2018, Keuskupan Agung New York mengungkapkan bahwa sebuah tuduhan yang "kredibel"
dalam hal pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, telah dilakukan oleh Uskup
Agung Emeritus dari Washington, DC.
“Ketika ditanya pekan lalu tentang tuduhan Viganò,
jawaban Paus Fransiskus sangat tidak memadai,” tulis Devine. "Saya tidak akan mengatakan satu kata pun
tentang ini.' Berarti Paus Fransiskus masih belum menjawab."
Devine mengatakan bahwa media telah membiarkan Paus Francis
lolos tanpa menjawab tuduhan serius seperti itu karena "pelukan
terbuka" dari sebuah "agenda sayap kiri."
“Sebagai orang yang selalu diburu
oleh media, Paus melarikan diri dengan cara seperti itu karena penolakan ‘nudge-nudge,
wink-wink’, dimana Paus Fransiskus menolak sikap konservatisme sosial dari dua
pendahulunya (Yohanes Paulus II & Benediktus XVI) dan penerimaannya yang
terbuka terhadap agenda-agenda sayap kiri, seperti isu cuaca global serta perbatasan
negara yang terbuka," demikian Devine menulis.
Berbicara sebagai seorang Katolik, Devine mengatakan bahwa sikap
diam seperti itu tidak dapat diterima.
“Sesuatu yang
memalukan dan sakit sedang terjadi di jantung Gereja,” katanya.
“Segala hal baik yang dilakukan Gereja kini dibayangi oleh
krisis ini, dan setiap orang Katolik di bangku gereja dan setiap imam dan
suster yang baik, pasti menderita rasa malu oleh karena ikatan persasudaraan religius
mereka.”
"Kita membutuhkan penjelasan yang jujur dari Paus Fransiskus,
atau: pengunduran dirinya."
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://devosi-maria.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment